Anda di halaman 1dari 4

KEPUTUSAN

KEPALA PUSKESMAS MERANCANG


NOMOR: _____ TAHUN 2017

TENTANG
KEBIJAKAN MUTU PUSKESMAS MERANCANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA PUSKESMAS MERANCANG,

Menimbang : a. bahwa pelayanan kesehatan di Puskesmas Merancang harus


dilaksanakan secara terpadu baik dipandang dari pelayanan
program maupun sumber daya manusia;
b. bahwa dalam rangka upaya meningkatkan mutu pelayanan di
Puskesmas Merancang maka perlu disusun adanya kebijakan
mutu;
Mengingat : 1. Undang-Undang Republlik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
3. KEPMENKES Nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan
Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat;
4. KEPMENKES Nomor 228/Menkes/SK/III/2003 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Pelayanan Yang Wajib Dilaksanakan
Daerah;
5. KEPMENKES Nomor 1457/Menkes/SK/X/2003 tentang standar
pelayanan minimal bidang kesehatan di kabupaten/kota;
6. KepMenpan Nomor 26/KepMenpan/7/2003 tentang pedoman
umum penyelenggaraan publik;

MEMUTUSKAN
Menetapkan KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS MERANCANG TENTANG
KEBIJAKAN MUTU PUSKESMAS MERANCANG

KESATU : Menetapkan Kebijakan Mutu dan Keselamatan Pasien Sebagaimana


terlampir dalam surat keputusan ini

KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan


ketentuan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan
dalam penetapannya, maka akan dilakukan perbaikan sebagaimana
mestinya

Ditetapkan di : Merancang Ulu


Pada tanggal : 2017

KEPALA PUSKESMAS MERANCANG

MISDI
Penata TK I / III D
NIP: 19630516 198711 1 001
LAMPIRAN : Keputusan Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat Merancang
Nomor :
Tanggal :

KEBIJAKAN MUTU PUSKESMAS MERANCANG

KECAMATAN GUNUNG TABUR

1. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab UKP dan penanggung jawab UKM
wajib berpartisipasi dalam program mutu dan keselamatan pasien mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
2. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan Program mutu dan
keselamatan pasien yang diselenggarakan di seluruh jajaran puskesmas.
3. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas Merancang dengan
pendekatan multidisiplin, dan dikoordinasikan oleh Wakil Manajemen Mutu.
4. Perencanaan mutu berisi paling tidak:
a) Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil monitoring dan evaluasi
indikator, maupun keluhan pasien/keluarga/staf dengan mempertimbangan kekritisan,
risiko tinggi dan kecenderungan terjadinya masalah.
b) Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien
c) Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan keselamatan pasien yang
terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan.
d) Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan indikator,
pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindak lanjuti dalam upaya
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
e) Indikator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja UKM, dan indikator klinis, yang
meliputi indikator struktur, proses, dan outcome.
f) Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui standarisasi,
perancangan sistem, rancang ulang sistem untuk peningkatan mutu dan keselamatan
pasien.
g) Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik pelayanan klinis
maupun penyelenggaraan UKM.
h) Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel, kejadian tidak
diharapkan, kejadian nyaris cedera, dan keadaan potensial cedera.
i) Program dan Kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan
pasien, termasuk di dalamnya program peningkatan mutu laboratorium dan program
peningkatan mutu pelayanan obat.
j) Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
k) Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan permasalahan,
tindak lanjut, dan kemajuan tindak lanjut yang dilakukan.
l) Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan pasien.
5. Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-butir di bawah ini:
a) Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas, dan perencanaan
Puskesmas,
b) Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, dan staf
c) Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedoman praktik klinis, standar
pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai panduan dari profesi maupun
panduan dari Kementerian Kesehatan,sesuai dengan praktik bisnis yang sehat,
d) Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko,
e) Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada di
Puskesmas,berbasis praktik klinis yang baik.
f) Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait,
g) Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan sistem pelayanan.
6. Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus didokumentasikan.
7. Wakil manajemen mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien kepada Kepala Puskesmas tiap tribulan.
8. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf, serta
mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi, dan potensial bermasalah, maka area prioritas
yang perlu mendapat perhatian dalam peningkatan mutu dan keselamatan pasien adalah:
a) Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien.
b) Pelayanan rawat jalan
c) Pelayanan Farmasi
d) Pelayanan Gawat Darurat

Anda mungkin juga menyukai