TWK
-Badan PBB untuk rohingya
UNHCR(United Nations high commissioner for Refugees) atau Komisioner tinggi untuk pengungsi
Bermarkas di Jenewa, Swis
10 Negara Kepulauan
-Indonesia
-Madagaskar
-Papua Nugini
-Jepang
-Filipina
-Selandia Baru
-Britania Raya/Great B ritain
-Kuba
-Islandia
-Irlandia
-Pasal Pekerjaan
Pasal 27 ayat 1
Segala warga negara bersamaan kedudukannya wajib menjunjung hukum dan pemerintahan
Pasal 27 ayat 2
Tiap tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
Pasal 27 ayat 3
Setiap Warga negara berhak dan wajib ikut dalam upaya pembelaan negara
- Pasal Pendidikan
Pasal 31 ayat 1
Setiap Warga negara berhak mendapatkan pendidikan
Pasal 31 ayat 2
Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar ditanggung pemerintah
-Pasal 28
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikirin dengan lisan dan tulisan di
tetapkan UU
- Dasasila Bandung
Dasasila Bandung a dalah 1 0 p oin h asil K AA 1 8-25 A pril 1955 mengenai p ernyataan m
engenai dukungan bagi perdamaian dan kerjasama dunia. Mamasukan prinsip (Piagam PBB dan
Jawahrlal nehru)
1. Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan s erta asas- asas y ang
termuat di dalam piagam PBB (Perserikatan B angsa-Bangsa)
2. Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua b angsa
3. Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa, besar
maupun k ecil
4. Tidak m elakukan intervensi atau campur tangan dalam soalan-soalan dalam negeri
negara lain
5. Menghormati h ak-hak s etiap b angsa u ntuk m empertahankan d iri s ecara s
endirian ataupun kolektif yang s esuai d engan Piagam P BB
6. Tidak menggunakan peraturan-peraturan dari pertahanan k olektif u ntuk b
ertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar d an t idak m
elakukannya terhadap negara l ain
7. Tidak melakukan tindakan-tindakan a taupun ancaman a gresi m aupun p
enggunaan kekerasan terhadap integritas wilayah maupun kemerdekaan politiks
uatu n egara
8. Menyelesaikan segala perselisihan i nternasional d engan j alan d amai, seperti
perundingan, persetujuan, arbitrasi ( penyelesaian m asalah h ukum) , a taupun
cara damai lainnya, menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan s esuai d
engan Piagam P BBcc
9. Memajukan kepentingan bersama dan k erjasama
10. Menghormati hukum dan kewajibankewajiban internasional
Depan / Belakang
100rb (Kertas) - S oekarno d an H atta / Tari T openg b etawi, Raja ampat, b unga a nggrek b
ulan
50rb (Kertas) - Djuanda kartawidjaja / T ari L egong, T .N k omodo, b unga j epun Bali
20rb (Kertas) - Ratulangi / Tari Gong, p emandangan a lam D erawan, b unga a nggrek hitam
10rb (Kertas) - Frans K aisiepo / T ari P akarena, T .N Wakatobi, bunga C empaka H utan Kasar
5rb (Kertas) - Idham Chalid / Tari Gambyong. Gunung bromo, bunga sedap malam
2rb (Kertas) - Mohammad Hoesni Thamrin / Tari piring, P . a lam n garai s ianok, B unga j eumpa
1rb (Kertas) - Tjut Meutia / Tari tifa, P. Alam Banda Naira, Bunga anggrek larat
1rb (Logam) - I Gusti Ketut P udja / r elief titik t itik m embentuk l ingkaran
500 (Logam) - Tahi Bonar S imatupang / o ada s isi t erdapat c etakan bergigi
200 (Logam) - C ipto m angunkusumo
100 (Logam) - Herman johanes
PKI muncul pada dasawarsa 1920-an sebagai pecahan dari SI ( SDI) y ang j uga b eraliran s
osialis. Awalnya bernama SI-Merah, dan tokoh yang ikonik adalah Semaoen.
Jika ada anggapan bahwa PKI bertujuan untuk menyebarkan ideologi s osialis-komunis, h al
tersebut tidak keliru. Namun yang lebih relevan adalah: PKI adalah s ebuah p artai y ang d
idirikan sebagai sebuah o rganisasi p erlawanan y ang b ersikap n on-koperatif. A walnya m
ereka a dalah bagian dari Sarekat Islam yang sosial. N amun s etelah T jokroaminoto b ersikap l
unak atau kooperatif terhadap p emerintah Hindia-Belanda, m aka S I S emarang y ang d
ikomando oleh Semaoen memilih untuk berpisah dengan SI (Lihat buku "Zaman Bergerak", t
ulisan T akashi Shiraishi).
mendalangi pemberontakan PKI M adiun p ada t ahun 1 948, s erta dituduh m embunuh 6 j
enderal T NI AD di Jakarta pada tanggal 30 September 1965 yang di kenal dengan peristiwa
G30S/PKI.
Tokoh
Sosialis belanda - H enk S neevliet ( Indische S ociaal Demokrat H india B elanda)
85 a nggota - SDAP(Partai buruh sosial Demokrasi) dan SDP(Partai Sosial Demokratis) di hindia
belanda
- Nilai pancasila yg mnytakan keberagaman budaya asig bisna disaring scra sehat trmsuk dlm
nilai apa...(opsinya empiris, ideologi, kebudayan, sosial, dan instrumental)
-Jika presiden/wakilnya mngkat/d brhentikan maka .... (isi sesuai uud psa 8)
(Triumvirat) yang terdiri d ari
Menteri Pertahanan,
Menteri Luar Negeri
Menteri Dalam Negeri
-Perjanjian Linggarjati
Dimulai: 15 November 1946
Ditandatangani: 25 Maret 1947
Hasil:
-Belanda mengakui secara defacto wilayah RI atas Jawa, Sumatra, Madura
-Belanda Harus meninggalkan Wilayah RI paling lambat 1 Januari 1949
-Pihak Belanda dan Indonesia sepakat membentuk RIS
-Dalam bentuk RIS Indoneisia harus tergabung dalam persemakmuran Indonesia-Belanda
-Perjanjian Renville
Dimulai pada: 8 Desember 1947 Ditandatangani:
17 Januari 1948
di atas geladak kapal perang Amerika Serikat USS Renville, Tanjung priok, Jakarta
Tujuan: Menyelesaikan perjanjian Linggarjati tahun 1946 mengenai batas antara wilayah Indonesia
dan Belanda yang disebut Garis Van Mook
Isi:
-Belanda hanya mengakui Jawa Tengah, Yogyakarta dan Sumedang sebagai wilayah RI
-Disetujui memisahkan wilayah Indonesia dan daerah pendudukan Belanda
-TNI harus ditarik mundur dari daertah kantornya di wilayah pendudukan Jawa barat dan Jawa
Timur
-Perjanjian Roem-royen
Dimulai tanggal 14 April 1949 - 7 Mei 1949 Isi:
-Pemerintah indonesia akan dikembalikan ke Yogyakarta
-angkatan bersenjata indonesia akan mengentikan semua aktivitas geriliya
-angkatan bersenjata belanda menghentikan semua operasi militer dan membebaskan tawanan
perang
-Indonesia belanda akan segera mengadakan perundingan Konferensi Meja Bundar
Sebab-sebab khusus:
-provokasi penguasa belanda seperti merencanakan pembuatan jalan menerobos tanah pangeran
diponogoro dan membongkat makam keramat
-Asal usul Pancasila, Garuda Pancasila, Bhineka tunggal ika
Pancasila (panca = lima, sila = dasar) sanskerta, kitab negarakertagama empu PRAPANCA
majapahit, Pencetus M. YAMIN
Bhineka tunggal Ika (Bhineka = Berbeda, Tunggal = satu, ika = itu) jawi kuno, kitab sutasoma
empu TANTULAR majapahit, Pencetus M.YAMIN
Garuda Pancasila
SAYAP : 17
EKOR : 8
KAKI : 19
LEHER : 45
Emas : Kejayaan
Perisai : Kekuatan/Pertahanan
Kepada ke Kanan : Etika
Garis Tebal Perisai : Garis Khatulistiwa
-Globalisasi
Proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk,
pemikiran dan aspek-aspek kebudayaan lainnya,
Kemajuan infrastruktur transportasi dan telekomunikasi termasuk kemunculan telegraf dan
internet merupakan faktor utama dalam globaliasasi yang semakin mendorong ketergantungan
aktivitas ekonomi dan budaya.
Aspek lain
-perubahan iklim
-polusi air dan udara lintas perbnatasan
-pemancingan berlebihan
Globalisasi mempengaruhi:
-bisnis dan tata kerja
-ekonomi
-sumber daya sosial-budaya
-lingkungan alam
Sila 4 Menjiwai Alinea ke-4 dan Pasal 2(3), 7B(7), 28, 28A, 28J
...Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan negara indonesia yang melindungi
segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
Sila 5 Menjiwai Alinea ke-2 dan Pasal 23A, 27, 28, 29, 31, 33, 34
...Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia
dengan selamat sentausa.
-pokok pikiran yg terkandung dalam pembukaan UUD 1945 (TAP MPRS NO.XX/MPRS/1966)
-Negara melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia d engan
berdasarkan a sas p ersatuan ( Sila 3 )
-Negara hendak mewujudkan keadilan s osial b agi s eluruh r akyat i ndonesia ( Sila 5 )
-Negara yang berkedaulatan rakyat b erdasarkan a tas k erakyatan d an
permusyawaratan/perwakilan ( Sila 4 )
-Negara bersarkan atas K etuhanan Y ang M aha E sa m enurut d asar kemanusiaan yang a dil
dan beradab (Sila 1 & 2)
Dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa terkandung nilai nilai ketuhanan dan keagamaan. Segala
hal yang berkaitan dengn pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, seperti moral
penyelenggaraa negara, politik negara, pemerintahan negara, serta hukum dan peraturan
perundang undangan negara, harus dijiwai oleh nilai nilai sila tersebut.
Berikut ini beberapa sikap positif yang berkaitan dengan sila pertama pancasila yaitu sebagai
berikut.
Mewujudkan kehidupan religius yang sejati
Mengusahakan terwujudnya ketakwaan warga negara dan masyarakat kepada Tuhan
yang Maha Esa
Mengusahakan terbinanya kerukunan di antara sesama pemeluk agama dalam
kehidupan warga negara
MMeennjjaallaannkkaann ppeemmeerriinnttaahhaann nuengtuakr ak
edpeenngtainng parnin dsaipn ekteikbaa,i kkaenb ebnaanrgasna, ddaann kneeagdairlaa
n
Sila 2: Kemanusiaan...
Sila kedua Pancasila ini mengandung nilai kemanusiaan. Adapun sikap positif pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai berikut.
Sila 3: Persatuan
Dalam sila Persatuan Indonesia terkandung nilai persatuan dan nasionalisme religius. Maksud
nasionalisme dan religius adalah semangat kebangsaan yang dilandasi dengn moral keagamaan
dan ketuhanan.
Adapun persatuan merujuk pada persatuan bangsa Indonesia yang terdiri atas suku. Berkaitan
dengan hal ini, ada beberapa sikap positif pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
dapat disebutkan sebagai berikut.
Sila 4: Kerakyatan
Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan
mengandung nilai kerakyatan dan demokrasi. Rakyat dan demokrasi saling terkait dan harus
diperjuangkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Karena itu terkait dengan pelaksanaan sila keempat dalam penyelenggara negara, hal hal yang
harus dilakukan sebagai berikut.
1. Menyertakan suara atau aspirasi rakyat dalam penyusunan kebijakan atau keputusan
negara.
2. Memberi kesempatan rakyat untuk mengajukan kritik dan koreksi dalam pelaksanaan
pembangunan.
3. Memberi kesempatan rakyat untuk menyampaikan aspirasi.
4. Mewujudkan adanya lembaga perwakilan rakyat yang aspiratif.
Sila 5: Keadilan...
Dalam sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia terkandung nilai keadilan dan
pemerataan sosial. Artinya, keadilan merupakan hal yang akan dan harus diwujudkan dalam
kehidupan bermasyarakat secara merata dan menyeluruh.
Terkait dengan pelaksanaan sila kelima ini, hal hal yang harus dilakukan dalam penyelenggaraan
kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai berikut.
Melaksanakan pembangunan yang merata di semua lapisan masyarakat dan wilayah
negara
Memberikan perlakuan yang sama dan adil kepada warga negara dalam berbagai
bidang dan sektor kehidupan
Mendorong masyarakat untuk menyadari pentingnya mengutamakan kebersamaan dan
kegotongroyongan dengan sesama
Menjalankan pemerintahan dan pembangunan bersih dan berwibawa, yakni yang
bebas dari kolusi, korupsi dan nepotisme.
-Zona pedamaian, kebebasan dan Netralitas (ZOPFAN)
Pernyataan yang di tandatangani mentri luar negeri negara negara ASEAN (Indonesia, Malaysia,
filipina, Singapura dan Thailand) pada 27 November 1971 di Kuala Lumpur, Malaysia yang juga
disebut dengan Deklarasi Kuala Lumpur
Tujuan:
Secara terbuka menyatakan niat meraka untuk menjaga Asia Tenggara Bebas dari segala bentuk
atau cara campur tangan oleh kekuatan luar dan memperluar bidang kerja sama
***Diberi janji merdeka oleh PM. Jepang, Koiso pada 7 September 1944 Setelah kemenangan
Perang Asia Timur Raya
Masa reses:
Subjek: PANITIA SEMBILAN
Bahasan: Menggodok berbagai masukan deri konsep sebelumnya
Tanggal: 11 Juli 1945 (Panitia kecil 7 orang merancang isi dari UUD)
Tanggal: 14 Juli 1945 (Sidang pleno BPUPKI menerima laporan panitia kecil)
Panitia Kecil
1. Dr. Soepomo (Ketua)
2. KRMT Wongsonegoro (Anggota)
3. Ahmad Soebardjo (Anggota)
4. AA. Maramis (Anggota)
5. Panji singgih (Anggota)
6. Agus Salim (Anggota)
7. Soekiman Wirjosandjojo (Anggota)
6 Agustus 1945
Bom Atom Hiroshima (Litle boy)
9 Agustus 1945
Bom Atom Nagasaki (Fat Man)
9 Agustus 1945
Soekarno, Hatta, Radjiman ke Ho chi Minh, Vietnam bertemu Jendral Terauchi, janji merdeka 24
Agustus 1945
14 Agustus 1945
Jepang menyerah kepada sekutu
Hierarki
1. UUD Negara RI Tahun 1945
2. TAP MPR
3. UU/ Peraturan pemerintah pengganti UU
4. Peraturan Pemerintah
5. Peraturan Presiden
6. Peraturan Daerah
Sebuah konfilik militer yang mengadu kekuatan Partai komunis Kampuchea (Khmer Merah) dan
Sekutunya Republik Demokratik Vietnam(Vietnam Utara) dan Viet Cong melawan Pasukan
Pemerintahan Kerajaan Kamboja
Bidang Politik
-Defense Ministers Meeting
-Pengiriman Duta dan Konsulat
-Perjanjian Ekstradisi ASEAN
-Perjanjian Kawasan Bebas Nuklir
-Perjanjian Kawasan Damai, bebas dan Netral
TKR terdiri dari TKR Darat, TKR Laut dan TKR Jawatan Penerbangan yang semuanya dari BKR
Darat, BKR Laut dan BKR Jawatan Penerbangan
-ke Mesir
-ke Kongo
-ke Vietnam
-ke Timur Tengah
-ke Iran-Irak
-ke Namibia
-ke Irak-Kuwait
-ke Kamboja
-ke Somalia
-ke Bosnia
-dll
Tujuan : Untuk meletakkan kembali tatanan seluruh kehidupan rakyat, bangsa dan negara pada
kemurnian pelaksanan Pancasila dan UUD 1945
Pada 22 Februari 1967 Presiden Soekarno menyerahkan kekuasaan kepada Jendral Soeharto,
tertuang dalam pengumuman Presiden Mandataris MPRS 20 Feburari 1967, ketetapan MPRS
No. XV/MPRS/1966 yang menyatakan apabila presiden berhalangan, pemegang Surat Perintah
11 Maret 1966 berfungsi sebagai pemegang jabatan presiden.
Pada 4 Maret 1967, Jenderal Soeharto memberikan keterangan pemerintah di hadapan sidang
DPRHR mengenai terjadinya penyerahan kekuasaan. Namun, pemerintah tetap berpendirian
bahwa sidang MPRS perlu dilaksanakan agar penyerahan kekuasaan tetap konstitusional. Karena
itu, diadakanlah Sidang Istimewa MPRS pada tanggal 7-12 Maret 1967 di Jakarta, yang akhirnya
secara resmi mengangkat Soeharto sebagai presiden Republik Indonesia hingga terpilihnya
presiden oleh MPR hasil pemilihan umum.
-TIGA A
Propaganda kekaisaran jepang pada masa Perang Dunia II
-Jepang Pelindung Asia
-Jepang Cahaya Asia
-Jepang Pemimpin Asia
Pemimpin 4 Serangkai
-Soekarno
-M. Hatta
-Ki Hajar Dewantoro
-K. H Mas Mansyur
Tujuan:
Membujuk kaum Nasionalis dan Intelektual untuk mengabdikan pikiran dan tenaganya untuk
kepentingan perang melawan sekutu
Latar belakang gerakan PUTERA berhubungan dengan gerakan BPUPKI dan kemerdekaan ,
karena sama sama dibentuk Jepang.
**Ternyata dalam perjalanan menuju Reservoir Siranda itu, mobil yang ditumpangi dr. Kariadi
dicegat tentara Jepang di Jalan Pandanaran. Bersama tentara pelajar yang menyopiri mobil yang
ditumpanginya, dr. Kariadi ditembak secara keji. Ia sempat dibawa ke rumah sakit sekitar pukul
23.30 WIB. Ketika tiba di kamar bedah, keadaan dr. Kariadi sudah sangat gawat. Nyawa dokter
muda itu tidak dapat diselamatkan. Ia gugur dalam usia 40 tahun satu bulan
Politik Gerindo yang keras terhadap Jepang, menimbulkan stigma partai ini lebih anti terhadap
Jepang daripada kolonialisme Belanda
Tujuan: Pertai politik yang dimiliki oleh umat Islam dan sebagai partai penyatu umut islam dalam
bidang politik
Pertemuan pertama:
Canberra, Australia, ketua Menlu Australia Gareth Evans
Dihadiri oleh 12 Negara
KTT APEC pada 1994 di Bogor menghasilkan deklarasi Bogor yang bertujuan untuk menurunkan
bea cukai hingga nol dan lima persen di lingkungan asia pasifik untuk nefara maju paling lambat
2010 dan negara berkembang selambatlambat nya 2020
TIU
-Silogisme, Modus Ponens dan Modus Tollens
KONJUNGSI adalah gabungan dua pernyataan yang menggunkan kata penghubung dan (^)
sehingga terbentuk pernyataan majemuk
p^q
DISJUNGKSI adalah proposisi majemuk yang menggunakan perangkai atau
pvq
IMPLIKASI
BIIMPLIKASI Negasi dari penyataan Majemuk
-Deret
-Antonim sinonim
-Kalimat efektif
Deret aritmatika barisan bilangan yang tiap sukunya diperoleh dari suku sebelumnya dengan cara
menambah atau mengurangi dengan suatu bilangan tetap.
Deret Geometri
Barisan Geometri adalah barisan bilangan yang tiap sukunya diperoleh dari suku sebelumnya
dengan mengalikan atau membagi dengan suatu bilangan tetap.
-Soal imbuhan ter-
Imbuhan ter- merupakan j enis i mbuhan y ang b erupa a walan, d imana letak i mbuhan ini b
erada d i awal kata. Imbuhan ter- memiliki f ungsi s ebagai b erikut :
1. Menyatakan suatu keadaaan ( terbuka, t ertutup, t erkena)
2. Menyatakan s uatu tingkatan atau s uperlatif ( Tercantik, t erpandai, terkecil)
3. Menyatakan suatu tindakan/perbuatan s ecara t idak s engaja ( terinjak, t
erlepas,terkunci)
4. Menyatakan suatu keadaan dapat attu tidak dapat di ( terbaca, t ergambar, t ertulis)
5. Menyatakan suatu keadaan yang tiba tiba (terbangun, t eringat, t erpana)
6. Menyatakan pelaku/subjuk (terpidana, tersangka, terdakwa)
Imbuhan Ter-Kan
1. Menyatakan suatu keadaan yang dapat atu tidak dapat di (terlukiskan, t erselesaikan,
terungkapkan)
2. Menyatakan sesuatu tindakan/perbuatan y ang s ecara t idak s engaja (terlewatkan,
tersampaikan, terlupakan)
Imbuhan Ter-i
2.1 Menyatakan kalimat pasif (tercemari, terpengaruhi, tersakiti)
2.2 Menyatakan makna s uatu k eadaan m emperoleh s esuatu peristiwa a tau p erasaan
(terkasihi, teracuni, terberkahi, terbebani)
-Kalimat Ekuivalen
Dua atau lebih pernyataan majemuk yang memiliki nilai kebenaran yang sama
Dua Kalimat disebut ekuivalen (Secara logika) bila dan hanya bila keduanya mempunyai nilai
kebenaran yang sama untuk semua substitusi nilai kebenaran masing masing kalimat
penyusunannya
Contoh : jika p dan q adalah kalimat kalimat yang ekuivalen maka di tuliskan p == q maka q == p
Ditulis A ^ B atau B ^ A
A = badu pandai
B = Badu jujur
2. Perjanjian Linggarjati
Dimulai: 15 November 1946
Ditandatangani: 25 Maret 1947
#soaltwk indonesia bergaul dg bgsa2 di selueuh dunia atas nama martabat dan drajat, pnerapan
pancasila sila ke ....
Sesuai dengan butir-butir sila ke-dua yang telah diuraikan pada pembahasan diatas, sila perikemanusiaan
ini memiliki makna yang sangat berarti sebagai landasan kehidupan manusia. Sila ini dijadikan sebagai
pedoman bertingkah laku dalam masyarakat. Selain itu peri kemanusiaan adalah naluri manusia yang
berkembang sejak lahir. Sama halnya dengan naluri manusia yang lain, seperti naluri suka berkumpul,
naluri berkeluarga, dan lain-lain. Oleh karena peri kemanusiaan merupakan naluri, maka tidak mungkin
manusia menghapuskannya. Dengan perasaan peri kemanusiaan itulah manusia dapat membentuk
masyarakat yang penuh kasih sayang serta saling menghormati diantara anggota-anggotanya.
Oleh karena itu tepatlah rumusan sila kemanusiaan yang adil dan beradab masuk dalam falsafah Pancasila.
Nilai-nilai budaya yang terkandung dalam sila ini membentuk watak bangsa kita menjadi bangsa yang
lemah lembut, sopan santun, tengang rasa, saling mencintai, bergotong royong dalam kebaikan, dan lain
sebagainya.
Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban antara sesama manusia. Butir
ini menghendaki bahwa setiap manusia mempunyai martabat, sehingga tidak boleh melecehkan manusia
yang lain, atau menghalangi manusia lain untuk hidup secara layak, serta menghormati kepunyaan atau
milik (harta, sifat dan karakter) orang lain.[9]
Saling mencintai sesama manusia. Kata cinta menghendaki adanya suatu keinginan yang sangat besar
untuk memperoleh sesuatu dan rasa untuk memiliki dan kalau perlu pengorbanan untuk
mempertahankannya.[10] Dengan perasaan cinta pula manusia dapat mempergiat hubungan social
seperti kerjasama, gotong royong, dan solidaritas. Dengan rasa cinta kasih itu pula orang akan berbuat
ikhlas, saling membesarkan hati, saling berlaku setia dan jujur, saling menghargai harkat dan derajat satu
sama lain.[11]
Mengembangkan sikap tenggang rasa. Sikap ini menghendaki adanya usaha dan kemauan dari setiap
manusia Indonesia untuk menghargai dan menghormati perasaan orang lain.[12] Harusnya dalam
bertingkah laku baik lisan maupun perbuatan kepada orang lain, hendaknya diukur dengan diri kita sendiri;
bilamana kita tidak senang disakiti hatinya, maka janganlah kita menyakiti orang lain. Sikap tenggang rasa
juga dapat kita wujudkan dalam toleransi dalam beragama.[13] Tidak semena-mena terhadap orang lain.
Semena-mena berarti sewenang-wenang, berat sebelah, dan tidak berimbang. Oleh sebab itu butir ini
menghendaki, perilaku setiap manusia terhadap orang tidak boleh sewenang-wenang, harus menjunjung
tinggi hak dan kewajiban. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Setiap warga Negara harus menjunjung
tinggi dan melaksanakan nilai-nilai kemanusiaan dengan baik.
Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang dikembangkan dengan pola deduksi, yaitu memaparkan hal umum
terlebih dahulu kemudian menjabarkan hal hal khusus. Dengan kata lain paragraf ini meletakkan gagasan
utamanya pada kalimat utama di awal paragraf.
Contoh:
Handphone sangat berguna bagi kehidupan manusia. Perangkat komunikasi ini bisa menjadi alat
komunikasi yang sangat efektif. Mereka bisa menghubungkan dua orang atau lebih meski terlampau jarak
yang sangat jauh dan bahkan dengan waktu yang sangat cepat. Disamping sebagai alat komunikasi,
handphone juga bisa menjadi alat bantu serba guna. Dewasa ini handphone telah dibuat dengan
menambahkan fitur fitur yang bermanfaat bagi kehidupan manusia misalnya Google map, kalkulator,
penyimpan photo, memo, dan lain lain. Fitur fitur tersebut bisa membantu manusia memudahkan
pekerjaannya. Contohnya adalah jika manusia tersesat, mereka bisa menggunakan aplikasi Google map di
handphone miliknya.
Pernyataan bahwa Bangsa Indonesia mengutuk kolonialisme ada di Pembukaan Alinea ke.1 Satu
Pernyataan Kolonialisme
Alinea pertama : Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan
Makna yang terkandung dalam Alinea pertama ini adalah menunjukkan keteguhan dan kuatnya pendirian
bangsa Indonesia menghadapai masalah kemerdekaan melawan penjajah.
Alinea ini mengungkapkan suatu dalil obyektif, yaitu bahwa penjajahan tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan, dan oleh karenanya harus ditentang dan dihapuskan agar semua
bangsa di dunia ini dapat menjalankan hak kemerdekaannya sebagai hak asasinya. Disitulah letak moral
luhur dari pernyataan kemerdekaan Indonesia.
Selain mengungkapkan dalil obyektif, alinea ini juga mengandung suatu pernyataan subyektif, yaitu
aspirasi bangsa Indonesia sendiri untuk membebaskan diri dari penjajahan. Dalil tersebut di atas
meletakkan tugas kewajiban bangsa/pemerintah Indonesia untuk senantiasa berjuang melawan setiap
bentuk penjajahan dan mendukung kemerdekaaan setiap bangsa.
Alasan bangsa Indonesia menentang penjajahan ialah karena penjajahan itu bertentangan dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan. Ini berarti setiap hal atau sifat yang bertentangan atau tidak sesuai
dengan perikemanusiaan dan perikeadilan juga harus secara sadar ditentang oleh bangsa Indonesia.
Pendirian tersebut itulah yang melandasi dan mengendalikan politik luar negeri kita.
Presiden dan/atau Wakil Presiden dapat diberhentikan dalam masa jabatannya oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat atas usul Dewan Perwakilan Rakyat, baik apabila terbukti telah melakukan
pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan,tindak pidana berat
lainnya, atau perbuatan tercela maupun apabila tidak terbukti lagi memenuhi syarat sebagai Presiden
dan/atau Wakil Presiden .
(2) Pendapat Dewan Perwakilan Rakyat bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden telah melakukan
pelanggaran hukum tersebut ataupun telah tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil
Presiden adalah dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat. *)
(3) Pengajuan permintaan Dewan Perwakilan Rakyat kepada Mahkamah Konstitusi hanya dapat dilakukan
dengan dukungan sekurangkurangnya 2/3 dari jumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang hadir dalam
sidang paripurna yang dihadiri oleh sekurangkurangnya 2/3 dari jumlah anggota Dewan Perwakilan
Rakyat. *)
(4) Mahkamah Konstitusi wajib memeriksa, mengadili, dan memutus dengan seadiladilnya terhadap
pendapat Dewan Perwakilan Rakyat tersebut paling lama sembilan puluh hari setelah permintaan Dewan
Perwakilan Rakyat itu diterima oleh Mahkamah Konstitusi. *)
(5) Apabila Mahkamah Konstitusi memutuskan bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden terbukti
melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak
pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela; dan/atau terbukti bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden
tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat
menyelenggarakan sidang paripurna untuk meneruskan usul pemberhentian Presiden dan/atau Wakil
Presiden kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat. *)
(6) Majelis Permusyawaratan Rakyat wajib menyelenggarakan sidang untuk memutuskan usul Dewan
Perwakilan Rakyat tersebut paling lambat tiga puluh hari sejak Majelis Permusyawaratan Rakyat menerima
usul tersebut. *)
(7) Keputusan Majelis Permusyawaratan Rakyat atas usul pemberhentian Presiden dan/atau Wakil
Presiden harus diambil dalam rapat paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat yang dihadiri oleh
sekurangkurangnya 3/4 dari jumlah anggota dan disetujui oleh sekurangkurangnya 2/3 dari jumlah
anggota yang hadir, setelah Presiden dan/atau Wakil Presiden diberi kesempatan menyampaikan
penjelasan dalam rapat paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat. *)
salah satu pasal yg diamandemen kedua adalah bendera negara/bahasa negara/bahasa persatuan/dasar
negara/lambang Negara, Hak Asasi Manusia, Pemerintah Daerah, dan Wilayah Negara dan Penduduk.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa HAM senantiasa menjadi isu yang ramai
diperbincangkan diberbagai negara, tidak hanya di Indonesia melainkan juga dinegara-
negara lainnya yang ada dikawasan Asia Tenggara. Indonesia senantiasa mengajak negara-
negara ASEAN lainnya untuk selalu menjunjung tinggi HAM dengan mentaati norma-norma
dan aturan-aturan yang ada dinegaranya.
Ketahuilah bahwa Indonesia memiliki banyak sekali budaya, dan itu tersebar diseluruh
pelosok tanah air mulai dari Sabang sampai Merauke. Seluruh budaya yang ada di
Indonesia ini tentunya memperkaya khazanah budaya yang ada di ASEAN. Selain itu
Indonesia juga turut berperan dalam hal mendukung adanya pertukaran budaya dengan
cara pementasan budaya-budaya ASEAN.
Selain ke-5 peran Indonesia dalam ASEAN yang dijabarkan secara umum diatas, tentunya
masih banyak lagi peran Indonesia dikawasan Asia Tenggara ini. Misalnya Indonesia
senantiasa digarda terdepan dalam hal menciptakan perdamaian dikawasan, beberapa
konflik pernah terjadi antara negara-negara dikawasan Asia Tenggara dan Indonesia juga
berperan menengahi konflik tersebut.