Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRATIKUM

Sistem Informasi Geografis

Pengenalan Penggunaan Software ArcGIS

OLEH :

RIZQY TRI ARGARINI

15/379928/TK/43193

PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2016
I. Materi
Pengenalan penggunaan perangkat lunak ArcGIS dalam membangun Sistem
Informasi Geografis (SIG).

II. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengenal software ArcGIS untuk melakukan
pengolahan dan pengelolaan data geospasial atau informasi geospasial.
2. Mahasiswa dapat melakukan proses transformasi koordinat informasi
geospasial dari sistem koordinat geodetis ke sistem koordinat kartesian
atau sebaliknya, serta dapat mengenal penggunaan sistem proyeksi peta.

III. Dasar Teori


Sistem Informasi Geospasial (SIG) merupakan integrasi dari perangkat
keras, perangkat lunak, dan informasi geospasial yang dirancang untuk dapat
dikumpulkan, disimpan, dimutakhirkan, dianalisis, dan disajikan dalam bentuk
informasi yang memiliki acuan geografis. SIG menyediakan fasilitas untuk
melihat, memahami, menginterpretasi, dan memvisualisasikan data dalam
berbagai bentuk yang menyatakan hubungan, pola, dan kecenderungan dalam
bentuk peta, bola bumi, laporan, dan grafik, serta mampu menjawab berbagai
pertanyaan dan menyelesaikan masalah yang beracuan lokasi geoagrafis
(ESRI, 2012).
ArcGIS adalah salah satu software yang dikembangkan oleh ESRI
(Environment Science & Research Institue) yang merupakan kompilasi fungsi-
fungsi dari berbagai macam software GIS yang berbeda seperti GIS desktop,
server, dan GIS berbasis web.
Informasi lokasi ditentukan berdasarkan sistem koordinat, yang di
antaranya mencakup datum dan proyeksi peta. Datum geodetik atau referensi
permukaan atau georeferensi adalah parameter yang digunakan sebagai acuan
untuk mendefinisikan geometri ellipsoid bumi serta orientasi sumbu koordinat
terhadap tubuh bumi. DGN 95 (Datum Geodetik Indonesia 1995) merupakan
datum geodetic yang menurut luas areanya diklasifikasikan ke dalam datum
lokal yang merupakan datum geodesi yang paling sesuai dengan bentuk geoid
pada daerah yang tidak luas. WGS 84 juga merupakan datum geodetic yang
menurut luas areanya diklasifikasikan kedalam datum global yang merupakan
datum geodesi yang menggunakan ellipsoid referensi yang sesuai dengan
bentuk geoid seluruh permukaan bumi. DGN-95 adalah sistem koordinat
Indonesia, dimana sistem koordinat ini kompatibel dengan GPS yang
berbasiskan World Geodetic Sistem 1984 (WGS-84).

IV. Tempat dan Waktu


Tempat : Lab. Komputer
Waktu : Selasa, 7 Februari 2017

V. Alat dan Bahan


1. Seperangkat laptop
2. Software ArcGIS

VI. Langkah Kerja


1. Membuka software ArcGIS.

2. Klik add layer > pilih file (shapefile).


3. Untuk menampilkan dalam sistem koordinat Easting/Northing
menggunakan datum global WGS 1984 dan sistem koordinat peta UTM
Zona 49 S.
Klik file > new > blank map > OK.

4. Klik icon Arc Toolbox > Data Management Tools > Projection and
Transformation > Feature > Project.
5. Mengisikan point point berikut :
Input Dataset or Feature Class : mengisi feature yang akan di
transformasi.
Input Coordinate Sistem : akan terisi dengan sendirinya sesuai dengan
sistem koordinat pada feature asal yang dimasukkan.
Output Dataset or Feature Class : akan terisi dengan sendirinya sesuai
dengan sistem koordinat pada feature asal yang dimasukkan.
Output Coordinate Sistem : klik select > Project Coordinate Sistem >
UTM > WGS 1984 > Southern Hemisphere > WGS 1984 Zone 49S.prj
> Add > OK.
6. Melakukan proses transformasi ulang dari sistem koordinat
Latitude/Longitude ke sistem koordinat proyeksi Datum Geodesi Nasional
1995 dan sistem proyeksi UTM Zona 49S seperti point 4 5.

7. Melakukan proses transformasi ulang dari sistem koordinat


Latitude/Longitude ke sistem koordinat proyeksi World dan proyeksinya
Polyconic seperti point 4 5.
8. Untuk mengkoreksi koordinat dengan cara :
View > data frame properties > Projected Coordinate Sistem > World >
Polyconic > OK.
VII.Pertanyaan :

1. Ada berapa layer data dan tipe fitur apa masing-masing layer data tersebut?
2. Dari mana bisa tahu bahwa sistem koordinat yang dipergunakan masih
dalam sistem Latitude/Longitude ?
3. Apa perbedaan hasil transformasi dengan menggunakan datum DGN 95 dan
dengan menggunakan datum WGS 84 berdasarkan tampilannya ?
4. Apa perbedaan antar sistem koordinat Latitude/Longitude dan sistem
koordinat Easting/Northing ?
5. Apa yang kamu ketahui tentang sistem proyeksi polyconic dan bagaimana
tampilan yang benar setelah dilakukan transformasi dari latitude/longitude
ke sistem koordinat proyeksi world dan sistem proyeksi polyconic ?

VIII. Hasil dan Pembahasan


VI.1. Hasil Transformasi Latitude/Longitude ke Sistem Koordinat
Proyeksi WGS 1984 dan Sistem Proyeksi UTM Zona 49S
I.2. Hasil Transformasi Latitude/Longitude ke Sistem Koordinat Proyeksi
Datum Geodesi Nasional 1995 dan Sistem Proyeksi UTM Zona 49S

VI.3. Hasil Transformasi Latitude/Longitude ke Sistem Koordinat


Proyeksi World dan Sistem Proyeksi Polyconic
VI.4. Hasil Koreksi Transformasi Latitude/Longitude ke Sistem
Koordinat Proyeksi World dan Sistem Proyeksi Polyconic

VI.5. Jawaban
1. Terdapat empat (4) layer data dan terdapat fitur line dan polygone
Pada layer data Batas Kabupaten DIY memiliki fitue line
Pada layer data Batas Kecamatan DIY memiliki fitur line
Pada layer data Batas Propinsi DIY memiliki fitur line
Pada layer data Desa DIY memiliki fiur polygone

2. Cara mengetahui sistem koordinat yang dipergunakan masih dalam


sistem latitude/longitude adalah dari bacaan yang terdapat di pojok
kanan bawah yang menunjukan satuannya Decimal Degrees Yang
merupakan satuan yang ada pada sistem Latitude/Longitude.

3. Berdasarkan tampilannya antara datum DGN 95 dan dengan yang


menggunakan WGS 84 tidak ada perbedaannya.
Informasi lokasi ditentukan berdasarkan sistem koordinat, yang di
antaranya mencakup datum dan proyeksi peta. DGN 95 (Datum
Geodetik Indonesia 1995) merupakan datum geodetic yang menurut
luas areanya diklasifikasikan ke dalam datum lokal yang merupakan
datum geodesi yang paling sesuai dengan bentuk geoid pada daerah
yang tidak luas. WGS 84 juga merupakan datum geodetic yang
menurut luas areanya diklasifikasikan kedalam datum global yang
merupakan datum geodesi yang menggunakan ellipsoid referensi yang
sesuai dengan bentuk geoid seluruh permukaan bumi. DGN-95 adalah
sistem koordinat Indonesia, dimana sistem koordinat ini kompatibel
dengan GPS yang berbasiskan World Geodetic Sistem 1984 (WGS-
84).

4. Perbedaan antar sistem koordinat Latitude/Longitude dan sistem


koordinat Easting/Northing adalah :
Sistem koordinat menggunakan titik longitude (bujur) dan latitude
(lintang)
Titik longitude mempunyai nilai 180 sampai dengan 180 (WE)
Titik latitude mempunyai nilai 90 sampai dengan 90 (SN)
Garis lintang yaitu garis vertikal yang mengukur sudut antara
suatu titik dengan garis katulistiwa. Garis Lintang menandakan
perbedaan zona iklim di bumi. Latitude atau garis lintang adalah garis
yang menentukan lokasi berada di sebelah utara atau selatan ekuator.
Garis bujur yaitu horizontal yang mengukur sudut antara suatu titik
dengan titik nol di Bumi yaitu Greenwich di London Britania Raya
yang merupakan titik bujur 0 atau 360 yang diterima secara
internasional. Garis bujur berguna sebagai dasar penetapan waktu di
bumi adalah berdasarkan garis bujur. Garis bujur diukur dari 0 derajat
di wilayah Greenwich sampai 180 derajat di International Date Line.
Longitude dan Latitude adalah suatu sistem koordinat geografis yang
digunakan untuk menentukan lokasi suatu tempat di permukaan bumi.
Northing komponen dari hasil proses transformasi perubahan dari
garis lintang dalam satuan meter. Easting komponen dari hasil proses
transformasi perubahan dari garis bujur dalam satuan meter.
Perlu diingat dalam kaidah UTM tidak dikenal nilai negatip (minus).
Northing dan Easting digunakan dalam pembuatan Grid

5. Proyeksi Polyconic adalah proyeksi kerucut proyek informasi


dari Bumi bulat ke kerucut yang baik bersinggungan dengan bumi
pada paralel tunggal, atau yang ada garis potong di dua paralel standar.
Setelah proyeksi selesai , kerucut membukanya untuk membentuk
permukaan datar. Garis-garis di mana kerucut bersinggungan atau
secant adalah tempat dengan distorsi minimal. Proyeksi polyconic
menggunakan serangkaian kerucut untuk mengurangi distorsi.
Tampilan yang benar setelah dilakukan transformasi dari
latitude/longitude ke sistem koordinat proyeksi world dan sistem
proyeksi polyconic

VII. Simpulan
Software ArcGIS dapat digunakan untuk melakukan berbagai
pengolahan dan pengelolaan data geospasial atau informasi geospasial
dalam hal ini melakukan proses transformasi koordinat informasi
geospasial dari sistem koordinat geodetis ke sistem koordinat kartesian.
DAFTAR PUSTAKA

Modul Sistem Informasi Geografis, Minggu ke 2. Pengenalan Penggunaan


Perangkat Lunak ArcGIS dalam Membangun Sistem Informasi
Geografis (SIG).
Siregar Sabrina. 2014. Makalah Singkat Tentang Software ArcGIS.
Online. https://sabrinahelper.wordpress.com/2014/10/25/makalah-
singkat-tentang-software-arcgis/. Diakses tanggal 7 Februari 2017.
Satar Musanda. 2014. Pengantar Pemetaan dan GIS. Online.
https://musnanda.com/2014/03/11/bab-i-pengantar-pemetaan-dan-
gis/. Diakses tanggal 7 Februari 2017.

Anda mungkin juga menyukai