1
ISSN 2085-8418 http://journal.ipb.id/index.php/jurnalmpi/
ABSTRAK
Tujuan kajian mengetahui teknologi pembesaran dan pemasaran ikan Lele serta mendapatkan
terobosan baru dalam usaha ikan Lele, kelayakan dan efisiensi usaha dalam usaha ikan Lele, prospek
pengembangan produk olahan ikan Lele, mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
dalam usaha ikan Lele dan menentukan strategi pengembangan usahanya di UD Sumber Rezeki.
Pengamatan teknologi proses produksi dilakukan melalui kegiatan budidaya ikan Lele di UD Sumber
Rezeki Parung, Jawa Barat dan kelayakan usahanya. Data dianalis secara kualitatif, kuantitatif, analisis
IFE (Internal Factor Evaluation) dan External Factor Evaluation (EFE) dan Matriks SWOT (Strengths,
Weaknesses, Opportunities dan Threats). Usaha budidaya ikan Lele di UD Sumber Rezeki Parung, Jawa
Barat layak dilaksanakan dengan Benefit/Cost (B/C) ratio > 1,26. Break Event Point (BEP) Produksi ikan
Lele Rp9.631,76 per kg, NPV pada nilai Rp38.140.956, IRR 17% dan PBP 3 tahun 9 bulan. Efisiensi
usaha pembesaran ikan Lele di UD Sumber Rezeki ditentukan oleh penggunaan air secara gravitasi,
penggunaan probiotik untuk menghemat waktu, penggunaan pakan tenggelam dan pakan apung.
Berdasarkan nilai IFE (2,83) dan EFE (2,81), maka posisi UD Sumber Rezeki berada di fase
pertumbuhan dan stabilitas serta berada di kuadran 5. Berdasarkan analisis matriks SWOT dan matriks
IE, strategi pengembangan untuk UD Sumber Rezeki, Parung, Jawa Barat adalah (1) penetrasi dan
pengembangan pasar dengan menjual langsung ke konsumen akhir, (2) melakukan diversifikasi produk
olahan ikan Lele, dan (3) meningkatkan kemampuan SDM.
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the magnification and technology marketing at UD
Sumber Rezeki and get a new breakthrough in marketing efforts and the enlargement of catfish,
determine the feasibility and efficiency of marketing efforts and the enlargement of catfish, find the
prospect of catfish processed products, know the SWOT in the enlargement and marketing of catfish and
determine the strategy of business development and marketing of catfish enlargement on UD Sumber
Rezeki. Technology production processes carried out by following the catfish aquaculture activities at UD
Sumber Rezeki Parung, West Java, and then analyzed the feasibility of their business. The analisis
through qualitative analysis, quantitative analysis of IFE and EFE, Matrix IE and SWOT. Catfish farming
in the UD Sumber Rezeki Parung, West Java feasible to be implemented with the value of B/C ratio >
1,26. BEP catfish production. Rp9631.76 per kg, NPV 14% on the value of Rp38,140,956, 17% IRR and
PBP 3 years 9 months. Efficiency for catfish enlargement in UD Sumber Rezeki determined by the use of
water by gravity, the use of probiotics to save time, use sinking feed and floating feed. Based on the IFE
(2.83) and EFE (2.81), then the position at UD Sumber Rezeki phase of growth and stability and are in
quadrant 5. Based on the analysis of SWOT matrix and IE matrix, then the strategy for developing UD
Sumber Rezeki, Parung, West Java are (1) market penetration by selling directly to end customer, (2)
diversification of catfish products and (3) improve the competence of human resources.
_______________
*) Korespondensi:
Jl. Raya Perancis Kawasan Pergudangan Kosambi Barat, Jakarta 15213; e-mail: jajasubagja.dinata@yahoo.com
46 Usaha Pembesaran dan Pemasaran Ikan Lele
conversion ratio) yang rendah sama dengan 1, pendukung seperti jumlah pemberian pakan dan
ukuran panen seragam 6-10 ekor per kg dan data mutu air digambarkan secara kualitatif dan
waktu budidaya pendek maksimal 60 hari kuantitatif, serta selanjutnya dibandingkan dengan
(Nasrudin, 2010). Selain itu, penguasaan pasar baku mutu air. Pendekatan secara kuantitatif
yang baik sangat berpengaruh kepada keuntung- juga dilakukan untuk mengukur kelayakan usaha
an petani. Penguasaan pasar menjadi penting, dengan beberapa parameter, seperti NPV (Net
mengingat sistem pembayaran bersifat kredit dan Present Value), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C),
bandar ikan memegang peranan dalam hal PBP (Pay Back period), BEP (Break Even Point),
pemberian modal bagi penjual ikan di pasar dan IRR (Internal Rate of Return).
(Nugroho, 2007). Dalam pengamatan pemasaran ikan Lele,
Penguasaan teknologi pembesaran ikan Lele dapat dijabarkan tiga strategi pemasaran (Sar-
dan penguasaan pasar menjadi sangat penting, wono, 2011) yang dilakukan UD Sumber Rezeki
apabila ingin melakukan usaha pembesaran ikan mencakup: (1) Segmentasi pasar, (2) Targeting,
Lele. Efisiensi dan efektivitas usaha pembesaran dan (3) Positioning.
ikan Lele perlu dipelajari dengan seksama untuk Analisis kekuatan-kelemahan dan peluang
menunjang keberhasilan usaha tersebut. Interak- ancaman terbagi menjadi 2 (dua) bentuk matriks,
si dengan sesama pembudidaya ikan Lele sangat yaitu Internal Factor Evaluation (IFE) dan External
penting untuk menunjang keberhasilan pembesar- Factor Evaluation (EFE). Matriks IFE digunakan
an dan pemasaran ikan Lele. Hal ini dapat untuk mengetahui faktor-faktor internal UD
dilakukan dengan bertukar informasi tentang Sumber Rezeki dalam menjalankan usaha pem-
benih yang baik, pakan bermutu dan pasar yang besaran dan pemasaran ikan Lele dan berkaitan
pembayarannya tunai. Selain hal itu, dalam usaha dengan kekuatan (strengths) dan kelemahan
budidaya ikan Lele, diperlukan strategi yang tepat (weaknesses) yang dianggap penting. Sementara
dalam hal persiapan kolam, pemilihan benih, matriks EFE digunakan untuk menganalisis
pengisian air, manajeman pakan, manajemen faktor-faktor eksternal UD Sumber Rezeki dalam
mutu air, manajemen panen dan pemasaran. menjalankan usaha pembesaran dan pemasaran
UD Sumber Rezeki merupakan salah satu ikan Lele dan berkaitan dengan peluang
perusahaan yang sedang berkembang dalam (opportunities) dan ancaman (threats). Berbagai
usaha pembesaran dan pemasaran ikan Lele. Hal faktor yang berasal dari dalam dan luar
ini menjadi dasar diperlukannya kajian usaha lingkungan UD Sumber Rezeki tersebut dapat
pembesaran dan pemasaran ikan Lele, serta mempengaruhi keberhasilan usaha pembesaran
strategi pengembanganya, sehingga UD Sumber dan pemasaran ikan Lele yang dilaksanakan
Rezeki makin maju dan berkembang. oleh UD Sumber Rezeki. Dari telaah terhadap
Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengetahui matriks IFE dan EFE, maka strategi pengem-
teknologi pembesaran ikan lele dan pemasaran bangan dapat dibuat untuk memajukan UD
ikan Lele yang dilakukan di UD Sumber Rezeki Sumber Rezeki.
serta mendapatkan terobosan baru dalam usaha Setelah mengumpulkan semua informasi
pembesaran dan pemasaran ikan Lele, (2) yang berpengaruh kepada UD Sumber Rezeki
mengetahui kelayakan usaha dan efisiensi usaha dalam melakukan usaha pembesaran dan pe-
dalam usaha pembesaran dan pemasaran ikan masaran ikan Lele, tahap selanjutnya memanfaat-
lele, (3) mengetahui prospek pengembangan kan semua informasi itu dalam model-model
produk olahan ikan Lele untuk memenuhi kuantitatif perumusan strategi. Alat yang dapat
kebutuhan masyarakat di masa yang akan dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategik
datang, (4) mengetahui kekuatan, kelemahan, tersebut adalah matriks IE dan matriks SWOT.
peluang dan ancaman yang terjadi, serta strategi
pengembangan usaha pembesaran dan pemasar-
HASIL DAN PEMBAHASAN
an ikan Lele di UD Sumber Rezeki
Lokasi usaha UD Sumber Rezeki Parung,
METODOLOGI Jawa Barat terletak di daerah perbukitan,
sehingga untuk kolam dibuat secara bertingkat.
Lokasi kajian untuk tugas akhir dilaksanakan Antara kolam yang satu dengan kolam yang lain
di UD Sumber Rezeki yang beralamat di Jalan dibatasi oleh tanggul dan setiap kolam dibuat
Pendidikan No. 9, Kecamatan Gunung Sindur- mengikuti bentuk lokasi. Pola pembuatan kolam
Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Data mengikuti pola pembuatan petak sawah sistem
dalam kajian ini adalah data primer dan sekunder Subak Bali (sistem terasering). Di lokasi tersebut
yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. juga terdapat sumber mata air yang cukup jernih
Data diperoleh dari lapangan melalui berba- sehingga untuk proses pembesaran ikan Lele, air
gai teknik pengumpulan data, yaitu wawancara, dialirkan secara gravitasi dari sumber/mata air
diskusi, atau observasi lapangan dan mengikuti tersebut ke kolam pembesaran ikan Lele.
kegiatan budidaya secara berkala. Teknologi
proses budidaya ikan Lele yang terjadi akan
digambarkan secara deskriptif, sementara data
Rp13.200
Tengkulak Ikan Bandar Ikan
(Rp12.200) (Rp12.200)
Bandar Pasar
(Rp13.2000) /(Rp14.200)
Bakul (Rp15.200)
tepung, sebagai bahan substitusi tepung ikan lele dihargai lebih murah (Rp2.000) dibanding harga
dan isolat protein kedelai untuk membuat biskuit ikan Lele ukuran konsumsi dan biasanya dijual
yang berprotein tinggi. Biskuit ini, merupakan untuk kolam pemancingan. UD Sumber Rezeki
sumber protein yang sangat dibutuhkan oleh anak harus memulai mencoba untuk melakukan
bawah lima tahun (balita) untuk pertumbuhan dan diversifikasi produk olahan ikan Lele, agar ikan
perkembangannya. Selain itu, menurut Ferazuma, Lele ukuran besar dapat diolah menjadi produk
Marliyati dan Amalia (2011), hasil samping (by- olahan dengan harga jual lebih menguntungkan.
product) ikan Lele, dalam hal ini kepala ikan lele Adanya keterbatasan lahan untuk mengem-
dumbo yang kaya kalsium dapat diolah menjadi bangkan usaha (skor 0,19), menyebabkan UD
tepung dan diaplikasikan pada pembuatan produk Sumber Rezeki agak kesulitan untuk memperbe-
crackers. sar volume produksi dengan cara ekstensifikasi.
UD Sumber Rezeki sebaiknya melakukan
Strategi Pengembangan UD Sumber intensifikasi dengan menambah padat penebaran
Rezeki Parung, Jawa Barat ikan Lele per meter persegi. Hal ini dapat
dilakukan dengan memanfaatkan kelebihan dekat
Hasil identifikasi kekuatan, kelemahan,
dengan sumber air dan melakukan penambahan
peluang dan ancaman terhadap UD Sumber
air dan pergantian air yang cukup, sehingga mutu
Rezeki Parung dalam menjalankan usaha pembe-
air akan tetap terjaga.
saran dan pemasaran ikan Lele sebagai berikut:
1. Kekuatan Tabel 1. Faktor strategik internal UD Sumber Rezeki
a. Pasokan ikan Lele ke pelanggan lebih
terjaga Skor Bobot Nilai
Faktor kunci
(a) (b) (axb)
b. Lokasi pemeliharaan ikan Lele dekat
Kekuatan (S)
dengan sumber air bersih
S1 Pasokan nilai ke 3,77 0,15 0,57
c. Sumber daya manusia handal pelanggan lebih
d. Ikan Lele lebih tahan selama proses terjaga
pengangkutan dan penjualan di pasar S2 Lokasi pemeliharaan 3,54 0,15 0,53
e. Dekat dengan pasar ikan lele dekat dengan
2. Kelemahan sumber air bersih
a. Belum melakukan diversifikasi produk S3 SDM handal 3,54 0,10 0,35
olahan ikan Lele S4 Lebih tahan selama 3,23 0,10 0,32
b. Adanya keterbatasan lahan untuk me- proses pengangkutan
dan penjualan di pasar
ngembangkan usaha
S5 Dekat dengan pasar 3,23 0,07 0,23
c. Mengandalkan modal dari pemilik, belum Kelemahan (W)
menggandeng lembaga pembiayaan W1 Belum melakukan 1,85 0,13 0,24
untuk pengembangan usahanya diversifikasi produk
d. Ikan Lele berukuran besar cukup banyak olahan ikan Lele
e. Hanya mengandalkan satu sumber benih, W2 Adanya keterbatasan 1,62 0,12 0,19
yaitu Losarang Indramayu lahan untuk mengem-
3. Peluang bangkan usaha
a. Konsumen loyal W3 Mengandalkan modal 2,00 0,09 0,18
dari pemilik, atau
b. Permintaan selalu meningkat
belum menggandeng
c. Dipercaya oleh rekanan penyedia sarana lembaga pembiayaan
produksi pemeliharaan ikan Lele untuk pengembangan
d. Memiliki banyak kenalan penjual ikan di usahanya
pasar W4 Ikan Lele berukuran 2,54 0,07 0,18
e. Pasar ikan Lele masih terbuka besar cukup banyak
4. Ancaman W5 Hanya mengandalkan 1,85 0,02 0,04
a. Fluktuasi harga ikan Lele konsumsi satu sumber benih,
b. Perubahan cuaca dan iklim yaitu Losarang
Indramayu
c. Penyakit dan hama ikan
Jumlah 1,00 2,83
d. Ketersedian benih ikan Lele
e. Tingkat Persaingan
Mengandalkan modal pemilik, atau belum
menggandeng lembaga pembiayaan untuk
Analisis Matriks IFE
pengembangan usahanya (skor 0,18), disebabkan
Faktor strategik internal (IFE) UD Sumber adanya anggapan bahwa berurusan sama lem-
Rezeki dapat dilihat pada Tabel 1. Faktor baga pembiayaan rumit dengan berbagai syarat
kelemahan utama UD Sumber Rezeki dalam yang memberatkan dan bunganya cukup tinggi.
usaha pembesaran dan pemasaran ikan Lele Pada umumnya, pembudidaya lebih senang
adalah belum melakukan diversifikasi produk menggunakan uang pribadi, pinjaman dari teman
olahan ikan Lele (skor 0,24). Hal ini menyebabkan dan investor yang bunganya tidak mengikat
kerugian, tatkala banyak sekali stok ikan Lele (biasanya sistem bagi hasil). Pihak lembaga
ukuran besar. Ikan Lele berukuran sangat besar pembiayaan juga cukup memandang lemah
pembudidaya ikan Lele secara umum, karena meningkatkan keuntungan dengan memanfaatkan
banyak dari pembudidaya tersebut tidak mem- ikan berukuran besar. Selain itu, pengembangan
punyai agunan dan memandang bisnis perikanan produk olahan ikan Lele harus dilakukan untuk
berisiko tinggi. mengantisipasi adanya kejenuhan pasar akan
Dari hasil penentuan alternatif strategik ikan Lele konsumsi. Hal ini mungkin terjadi tatkala
yang dapat dilakukan, maka ada beberapa hal warung pecel Lele atau rumah makan lain tidak
penting yang harus dilakukan, yaitu: bisa menampung lagi hasil produksi pembesaran
1. Menjamin pasokan ikan Lele lebih terjaga ikan Lele. Pengembangan produk olahan ikan
dengan memanfaatkan keunggulan lokasi dan Lele perlu dilakukan, mengingat untuk masa
SDM handal untuk menjamin ketersediaan depan orang akan makin sibuk, sehingga memer-
pasokan dan menjaga kesehatan dan ukuran lukan makanan siap saji yang sehat dan
ikan Lele, sehingga pasar potensial akan diraih mempunyai kandungan gizi baik. Dalam hal ini,
dan konsumen akan loyal, karena secara SDM sangat memegang peranan dalam keber-
kontinu mendapat pasokan hasil budidaya. hasilan usaha budidaya ikan Lele, terutama yang
2. Memanfaatkan kemudahan memperoleh senantiasa meningkatkan kemampuan dalam
sarana produksi dan dekat dengan pasar dan memahami proses produksi, panen, pasca panen
harus terus dilakukan upaya meningkatkan dan pemasaran ikan Lele.
produksi, sehingga bisa memenuhi permintaan Ikan Lele berukuran besar cukup banyak
yang selalu meningkat, menjaga konsumen (skor 0,18), hal ini disebabkan tidak ada sistem
tetap loyal dan makin menambah relasi grading saat ikan berada difase pembesaran ikan
hubungan pemasaran ikan (skor 21). Lele di kolam. UD Sumber Rezeki dalam pem-
3. Meningkatkan diversifikasi produk ikan Lele, besaran ikan Lele selalu memanen ikan Lele di
terutama yang ukuran besar dengan meman- umur 60 hari, sehingga jumlah ikan Lele yang
faatkan pasar pemancingan dan produk berukuran besar selalu ada dan mencapai kurang
pengolahan ikan, sehingga harga ikan Lele lebih 5%. Tidak adanya sistem grading saat
ukuran besar dapat memberikan nilai tambah pembesaran ikan Lele, karena jumlah kolam ikan
lebih baik (skor 17,2). Lele yang dimiliki UD Sumber Rezeki tidak
4. Memanfaatkan posisi dekat dengan pasar, mencukupi, disebabkan makin sering ikan Lele
maka sebaiknya tidak menjual ikan ke digrading, maka makin banyak kelompok ikan
tengkulak, melainkan langsung ke pengecer di Lele dengan ukuran-ukuran berbeda dan
pasar. Hal tersebut mengurangi tingkat per- berakibat kolam yang disediakan harus banyak.
saingan harga, sehingga harga yang diperoleh Hal lainnya, hanya mengandalkan benih
oleh masyarakat menjadi lebih murah, maka dari satu sumber, yaitu Losarang Indramayu (skor
masyarakat banyak makan ikan Lele yang 0,04) karena UD Sumber Rezeki sangat
memiliki kandungan gizi ikan tinggi (skor 16,8). mempercayai benih yang berasal dari Losarang
5. Meningkatkan SDM handal, sehingga bisa Indramayu. Selama benih dari Losarang masih
memantau pasokan dan permintaan ikan Lele bisa memenuhi, ini tidak akan menjadi masalah,
agar tidak berfluktuasi harganya, dapat meng- tetapi saat benih sangat sedikit, maka UD Sumber
atasi penyakit dan hama ikan, mengantisipasi Rezeki sulit mendapat pasokan benih dari tempat
perubahan cuaca dan iklim, serta memenang- lain, karena tidak mendapat skala prioritas.
kan persaingan (skor 15,8).
Jika dihubungkan hasil analisa matriks IE Analisis matriks EFE
dan SWOT, maka strategi pengembangan yang
UD Sumber Rezeki memiliki konsumen
paling tepat adalah penetrasi pasar dan pengem-
loyal (skor 0,69) dalam melakukan transaksi
bangan pasar langsung ke konsumen akhir,
penjualan ikan Lele, karena mampu menjaga
pengembangan produk olahan ikan Lele dan
pasokan untuk pelanggannya dan ikan Lele yang
peningkatan kemampuan SDM, sehingga lebih
dihasilkan memiliki ketahanan, baik selama
memahami proses pembesaran dan pemasaran
proses pengangkutan maupun penjualan di pasar.
ikan Lele sampai ke pelanggan akhir.
Jika selama pengangkutan dan penjualan di pasar
Penetrasi pasar dilakukan untuk meningkat-
ikan Lelenya banyak mati, maka akan menyebab-
kan pangsa pasar atas hasil produksi pembesaran
kan kerugian bagi penjual ikan di pasar.
ikan Lele yang dilakukan UD Sumber Rezeki.
Permintaan pasar ikan Lele selalu mening-
Dalam hal ini, penetrasi pasar harus didukung
kat (skor 0,54), tidak lepas dari makin banyaknya
oleh intensifikasi lahan, sehingga hasil panen ikan
orang membuka warung pecel Lele, atau rumah
Lele dapat memenuhi tujuan penetrasi pasar
makan yang menyediakan menu ikan Lele.
tersebut. Setelah penetrasi pasar bisa dilakukan,
Dengan jumlah warung pecel Lele yang mencapai
maka pengembangan pasar harus dilakukan
kurang lebih 25.000, jika satu warung pecel Lele
dengan cara membuat penampungan-penam-
membutuhkan ikan 5 kg per hari, maka terdapat
pungan ikan Lele di pasar dan menjual langsung
kebutuhan 125 ton per hari. Belum lagi kebutuhan
ke tangan konsumen akhir, sehingga keuntungan
untuk rumah makan Padang, warung Tegal,
yang diperoleh akan lebih besar.
kebutuhan rumah tangga dan masih banyak lagi
Pengembangan produk olahan ikan Lele
yang lainnya.
dimaksudkan agar UD Sumber Rezeki mampu
UD Sumber Rezeki dipercaya oleh rekanan Hama ikan Lele yang perlu diwaspadai
penyedia sarana pemeliharaan ikan Lele (skor adalah ular, ataupun biawak, terutama saat ikan
0,45), sehingga mendapatkan kredit pakan masih ukuran kecil, karena sangat mudah
dengan jangka waktu pembayaran selama satu dimakan oleh hama tersebut. Perubahan cuaca
bulan. Pemberian kredit ini tidak terlepas dari dan iklim sangat berhubungan dengan timbulnya
karakter pemilik UD Sumber Rezeki yang penyakit, yang diakibatkan adanya perubahan
bertanggungjawab dan dapat dipercaya, sehingga suhu yang berdampak ikan Lele mudah stress.
pihak pabrikan pakan tidak khawatir memberikan Ketersedian benih yang kurang merupakan
kredit ke UD Sumber Rezeki. ancaman dan menggangu proses produksi ikan
UD Sumber Rezeki sudah cukup lama Lele di UD Sumber Rezeki, maka sebaiknya
bergelut di usaha pembesaran dan pemasaran mencari altrenatif sumber benih yang lain, atau
ikan Lele, sehingga sudah banyak kenalan tidak hanya bersumber dari satu sumber
penjual ikan Lele di pasar (skor 0,38). Selain itu, (Losarang Indramayu).
pemilik UD Sumber Rezeki ini sikapnya sangat
bersahabat, karena cukup fleksibel dalam Analisis Matriks IE
penentuan harga jual dan dalam tempo
Berdasarkan nilai IFE (2,83) dan EFE (2,81)
pembayaran. Dengan alasan tersebut, sebenar-
yang diperoleh, terlihat UD Sumber Rezeki
nya permintaan ikan Lele ke UD Sumber Rezeki
berada di kuadran 5 dengan kondisi sedang
sangat banyak, tetapi karena keterbatasan lahan,
mengalami pertumbuhan dan stabilitas, maka
maka belum dipenuhi secara maksimal.
strategi adalah melakukan diversifikasi produk
Pasar ikan Lele masih terbuka (skor 0,16),
olahan ikan Lele, melakukan penetrasi pasar dan
karena tidak terlepas dari adanya peluang untuk
pengembangan pasar dengan cara membuka
menghasilkan produk olahan ikan Lele, maka
penjualan langsung ke konsumen akhir sehingga
selain di konsumi dalam bentuk utuh, maka ikan
keuntungan akan lebih banyak diperoleh, dan
Lele dapat dikonsumsi dalam bentuk fillet,
meningkatkan kemampuan SDM untuk lebih
nuggets, baso, kerupuk dan lain-lain. Dari hasil
memahami proses pembesaran ikan Lele dan
sampingan pembuatan fillet Lele, juga dapat
pemasaran ikan Lele langsung ke pelanggan
dimanfaatkan kepala ikan Lele sebagai sumber
akhir.
tepung ikan, atau sebagai sumber pembuatan
pupuk tanaman.
Analisis Matriks SWOT
Ancaman utama dalam usaha budidaya
ikan Lele adalah fluktuasi harga ikan konsumsi UD Sumber Rezeki jika dilihat dari
(skor 0,17). Fluktuasi harga yang cukup tinggi kekuatan dan peluangnya sangat ditentukan oleh
telah menyebabkan petani agak sulit memprediksi pasokan ke pelanggan yang selalu terjaga dan
cash flow setiap siklusnya, sehingga menuntut konsumen loyal (nilai rataan 3,8 dan 3,6).
petani selalu berhitung ulang dalam melakukan Kelemahan yang dianggap paling berat adalah
pengeluaran untuk biaya produksi. Penyakit dan belum melakukan diversifikasi produk olahan ikan
hama (skor 0,16) juga harus mendapat perhatian, Lele untuk memanfaatkan ikan Lele berukuran
karena biasanya ikan Lele banyak terserang besar (skor 1,6). Ancamannya memiliki nilai yang
penyakit pada saat baru tiba di lokasi pembesaran sama untuk fluktuasi harga ikan Lele konsumsi,
setelah mengalami proses perjalanan. Hal ini perubahan cuaca dan iklim, penyakit dan hama
disebabkan selama perjalanan, ikan Lele meng- ikan, serta tingkat persaingan. Setelah diketahui
alami gangguan fluktuasi suhu, sehingga menye- skor masing-masing faktor strategik, maka
babkan stress. Ikan Lele sangat sensitif terhadap ditentukan alternatif strategik untuk mencari
perubahan suhu, karena tidak memiliki sisik untuk solusinya seperti tercantum pada Gambar 1.
pertahanan tubuhnya.
persaingan harga, sehingga harga yang diper- karena NPV bernilai positif Rp38.140.956, IRR
oleh oleh masyarakat menjadi lebih murah, 17%, B/C ratio 1,26, BEP Rp9.631,76 dan PBP 3
maka masyarakat banyak makan ikan Lele tahun 9 bulan, pada skala penebaran minimal
2
yang memiliki kandungan gizi ikan tinggi (skor 10.000 ekor dengan luas lahan rataan 100 m . UD
16,8) Sumber Rezeki sudah cukup efisien dalam
5. Meningkatkan SDM handal, sehingga bisa melakukan usaha proses pembesaran ikan Lele,
memantau pasokan dan permintaan ikan Lele tetapi belum melakukan pengembangan produk
agar tidak berfluktuasi harganya, dapat meng- olahan ikan Lele
atasi penyakit dan hama ikan, mengantisipasi Berdasarkan hasil perhitungan terhadap
perubahan cuaca dan iklim, serta memenang- matriks IE yang memperoleh nilai 2,8, maka
kan persaingan (skor 15,8), usaha pembesaran ikan Lele yang dilakukan oleh
Jika dihubungkan hasil analisa matriks IE UD Sumber Rezeki berada di fase pertumbuhan
dan SWOT, maka strategi pengembangan yang dan stabilitas. Dalam hal ini, strategi pengem-
paling tepat adalah penetrasi pasar dan bangan terbaik yang harus dilakukan oleh UD
pengembangan pasar langsung ke konsumen Sumber Rezeki meliputi penetrasi dan pengem-
akhir, pengembangan produk olahan ikan Lele bangan pasar, melakukan diversifikasi produk
dan peningkatan kemampuan SDM, sehingga olahan ikan Lele dan meningkatkan kemampuan
lebih memahami proses pembesaran dan SDM.
pemasaran ikan Lele sampai ke pelanggan akhir.
Penetrasi pasar dilakukan untuk meningkat-
DAFTAR PUSTAKA
kan pangsa pasar atas hasil produksi pembesaran
ikan Lele yang dilakukan UD Sumber Rezeki.
Arief, M. Irene, P. dan Rahayu K. 2010. Pengaruh
Dalam hal ini, penetrasi pasar harus didukung
Pemberian Beberapa Bakteri Terhadap
oleh intensifikasi lahan, sehingga hasil panen ikan
Kelangsungan Hidup Benih Ikan Lele Dumbo
Lele dapat memenuhi tujuan penetrasi pasar
(Clarias sp). Jurnal Ilmiah Perikanan dan
tersebut. Setelah penetrasi pasar bisa dilakukan,
Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu
maka pengembangan pasar harus dilakukan
Kelautan Universitas Airlangga, Surabaya.
dengan cara membuat penampungan-penam-
pungan ikan Lele di pasar dan menjual langsung Ferazuma, H., Marliyati, S. A. dan Amalia, L.
ke tangan konsumen akhir, sehingga keuntungan 2011. Substitusi Tepung Kepala Ikan Lele
yang diperoleh akan lebih besar. Dumbo (Clarias gariepinus Sp) untuk
Pengembangan produk olahan ikan Lele Meningkatkan Kandungan Kalsium Crac-
dimaksudkan agar UD Sumber Rezeki mampu kers. Jurnal Gizi dan Pangan, 6(1): 18-27.
meningkatkan keuntungan dengan memanfaatkan
KKP. 2010. Kementrian Kelautan dan Perikanan
ikan berukuran besar. Selain itu, pengembangan
dalam Angka. Kementrian Kelautan dan
produk olahan ikan Lele harus dilakukan untuk
Perikanan. http://www.perikanan-budidaya.
mengantisipasi adanya kejenuhan pasar akan
dkp.go.id. Jakarta (16 Maret 2012).
ikan Lele konsumsi. Hal ini mungkin terjadi tatkala
warung pecel Lele atau rumah makan lain tidak Mervina, Kusharto, C. M. dan Marliyati, S.A. 2012.
bisa menampung lagi hasil produksi pembesaran Formulasi Biskuit dengan Substitusi Tepung
ikan Lele. Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) dan
Pengembangan produk olahan ikan Lele Isolat Protein Kedelai (Glycine max) sebagai
perlu dilakukan, mengingat untuk masa depan Makanan Potensial Untuk Anak Balita Gizi
orang akan makin sibuk, sehingga memerlukan Kurang. Jurnal Teknologi dan Industri
makanan siap saji yang sehat dan mempunyai Pangan, 23(1): 9-16.
kandungan gizi baik. Dalam hal ini, SDM sangat
memegang peranan dalam keberhasilan usaha Mufidah, N.B.W, Boedi S.R. dan W. S. Hastuti.
budidaya ikan Lele, terutama yang senantiasa 2009. Pengkayaan Daphnia spp. dengan
meningkatkan kemampuan dalam memahami Viterna Terhadap Kelangsungan Hidup dan
proses produksi, panen, pasca panen dan Pertumbuhan Larva Ikan Lele Dumbo
pemasaran ikan Lele. (Clarias gariepinus). Jurnal Ilmiah Perikanan
dan Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas Airlangga. Surabaya.
KESIMPULAN
Nasrudin. 2010. Jurus Sukses Beternak Lele
Teknologi pembesaran ikan Lele yang Sangkuriang. Penerbit PT Penebar Swada-
dilakukan oleh UD Sumber Rezeki Parung, Jawa ya, Jakarta.
Barat sudah cukup baik, dengan hasil produksi Nugroho, E. 2007. Kiat Agribisnis Lele. Penerbit
cukup memuaskan, dimana jalur distribusi ikan PT. Penebar Swadaya, Jakarta.
Lele yang dilakukan UD Sumber Rezeki terlalu
panjang, sehingga keuntungan tidak maksimal. Prihartono, E, Juansyah R dan A. Usnie. 2010.
Usaha pembesaran ikan Lele yang Mengatasi Permasalahan Budidaya Lele
dilakukan oleh UD Sumber rezeki layak dilakukan, Dumbo. Penerbit PT Penebar Swadaya,
Jakarta.