BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Definisi
endometrial dan servik sehingga bagian dalam uterus berada di luar.. 1,2
3.2 Epidemiologi
3.3 Etiologi
pada kala tiga persalinan sebelum plasenta terlepas. Faktor resiko yang
tekanan fundus berlebihan, plasenta akreta, tali pusat pendek, elatisitas ligament,
uterus yang cepat, atonia uteri, nulipara, dan implantasi plasenta pada fundus
merupakan faktor yang berperan dalam inversi uterin. Inversio uteri dapat terjadi
Inversi spontan pada kasus ginekologi dapat terjadi karena adanya tumor
9
10
3.4 Klasifikasi
Inversio uteri dapat dibagi menjadi empat derajat tergantung pada lokasi
fundus uteri. Pada derajat satu, fundus berada di dalam kavitas, inversi bersifat
intrauterine (inkomplit). Pada derajat dua, fundus mencapai namun tidak melewati
fibromuskular serviks. Pada derajat tiga, inversi fundus melewati vulva (inversi
9
11
subakut dan kronis. Dikatakan akut apabila terjadi sebelum ada kontraksi
lingkaran serviks atau 24 jam setelah persalinan. Subakut apabila terjadi setelah
ada kontraksi pada lingkaran serviks atau lebih dari 24 jam setelah persalinan, dan
3.5 Diagnosis
bagian fundus yang terbalik pada os cervical atau fundus uteri melewati introitus
vagina pada inversi uteri komplit. Palpasi fundus melalui os eksternal dapat
ditemukan pada inversi uteri derajat tiga. Terdapat benjolan di vagina dengan
Inversio uteri dicurigai pada pasien dengan perdarahan massif (94% kasus)
setelah persalinan serta bila tidak teraba fundus pada palpasi abdomen. Hipotensi
dan takikardi dapat berkembang menjadi syok hipovolemik (40% kasus) dengan
perkiraan kehilangan darah sekitar dua liter, umumnya memerlukan paling sedikit
2 kantung darah. Nyeri perut bawah atau uterus, maupun gejala syok ringan dapat
yang dapat berakhir pada serangan jantung. Pasien inversi uterin kronik maupun
9
12
dan anemis.2
huruf H.1
3.6 Patofisiologi
yang terbalik.3
Inversi uteri
9
13
3.7 Terapi
pasien stabil.1,4
tekanan manual pada fundus melalui vagina (Johnson maneuver). Uterus berusaha
9
14
Tangan dimasukkan dengan bagian yang terbalik di telapak tangan dan ujung jari
selama 3-5 menit hingga gerakan pasif ligament uterin memperbaiki inversi. 1,2,3
general lebih disarankan karena dapat meredakan nyeri pada ibu dan membantu
9
15
Magnesium sulfat 4G iv, nitrogliserin 100 g (onset cepat durasi pendek), dan
agonis beta 2-adrenergik (terbutaline 0,25 mg untuk rapid onset dan durasi pendek
tidak untuk pasien shock; ritodrine) merupakan tokolitik yang disarankan, dengan
Setelah reposisi berhasil, uterus dijaga tetep di tempatnya selama beberapa menit,
melepaskan plasenta apabila plasenta masih melekat. Plasenta hanya boleh dilepas
litotomi. Air steril hangat atau cairan isotonic sodium klorida dimasukkan secara
cepat ke vagina melalui selang karet sementara tangan penolong menutup introitus.
Ciran akan melebarkan vagina dan menekan fundus ke atas melalui tekanan
menimbulkan tekanan yang cukup. Kesulitan pada metode ini yaitu sulitnya
menyegel introitus, namun dapat digunakan silastic ventouse cup. Metode ini
uterus dan dilakukan traksi ke atas sementara asisten melakukan traksi pada arah
kontralateral melalui vagina. Prosedur ini diulang hingga uterus kembali ke posisi
semula.1,2
9
16
Pada metode Haultain, dilakukan insisi longitudinal pada bagian posterior dinding
uterin melalui cincin servikal untuk melebarkan cincin, hal ini melepaskan
terakhir.1,2
Metode Haultain
3.8 Komplikasi
Apabila tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan kehilangan darah massif
3.9 Prognosis
Inversi uteri dapat terjadi kembali, sehingga persalinan selanjutnya pada pasien
yang pernah mengalami inversi uteri harus dilakukan di rumah sakit, namun
fertilitas tidak terganggu. Prognosis inversi uteri baik apabila segera ditangani.3