Anda di halaman 1dari 6

Hubungan Anemia dengan

Siklus Menstruasi pada Remaja Putri


di SMA Negeri 1 Imogiri, Bantul, Yogyakarta Tahun 2013

Septi Kristianti, Trisno Agung Wibowo, Winarsih

ABSTRAK
Anemia disebabkan karena kurangnya menkonsumsi makanan yang mengandung zat
besi. Anemia terjadi pada 45% wanita di Negara berkembang dan 13% di Negara maju.
Anemia banyak terjadi oleh wanita, karena wanita setiap bulan kehilangan darah berkisar
30-50 ml perbulan. Hal ini yang mengakibatkan wanita kehilangan zat besi sebanyak
12-15 mg perbulan atau 0,4-0,5 mg perhari selama 28 hari sampai 30 hari. Berdasarkan
hasil studi pendahuluan siswa remaja putri di SMA Negeri 1 Imogiri yang menderita
anemia berjumlah 25 orang dari 150 remaja putri. Penelitian menggunakan desain analitik
observasional dengan pendekatan analitik. Pengambilan sampel dengan purposive
sampling diperoleh responden 40 responden. Analisis data menggunakan dengan chi
square. Kategori anemia pada remaja putri sebesar 40% dan kategori tidak anemia pada
remaja putri 60%. Kategori siklus menstruasi pada remaja putri normal 40% dan kategori
siklus menstruasi tidak normal sebesar 60%. Secara Statistik terdapat hubungan yang
signifikan anemia dengan siklus menstruasi pada remaja putri di SMA Negeri 1 Imogiri
Bantul Yogyakarta (=0,05 p value=0,018).
Kata kunci: anemia, siklus menstruasi

AB S T RACT
Anemia caused by a lack of consuming foods that contain iron. Anemia occurred in
45% of women in developing countries and 13% in developed countries. Anemia occurs
by women, because women lose blood every month range 30-50 ml per month. It is the
result of women lose as much as 12-15 mg of iron per month or 0.4-0.5 mg daily for 28
days to 30 days. Based on the results of preliminary studies of young women students at
SMAN 1 Imogiri with anemia are 25 people of 150 girls. Research design using analytic
observational with analytic approach. Samples were obtained by purposive sampling
of respondents 40 respondents. Analysis data using the chi-square. Category anemia
in adolescent girls by 40% and the category is not anemia in adolescent girls by 60%.
Categories menstrual cycle in normal young women 40% and abnormal menstrual
cycles categories by 60%. In statistics there is a significant association of anemia with
the menstrual cycle in young girls at SMA Negeri 1 Imogiri Bantul, Yogyakarta ( =
0.05 p value = 0.018).
Keywords: anemia, menstruation cycle

33
JURNAL STUDI PEMUDA Vol. 3, No. 1, Mei 2014
Septi Kristianti dkk., Hubungan Anemia dengan Siklus Menstruasi pada Remaja Putri ...

PENDAHULUAN sering terjadi adalah anemia defesiensi zat


Masa remaja merupakan masa transisi antara besi (Fatmah, 2008).
masa anak-anak kemasa dewasa, selama Sebagian besar di Indonesia penyebab
masa remaja akan terjadi penambahan anemia adalah defesiensi zat besi yang
kecepatan pertumbuhan, mulai munculnya dipengaruhi secara langsung oleh konsumsi
tanda-tanda seks sekunder pada perempuan, makanan sehari-hari yang kurang me-
mulai terjadi fertilitas dan terjadi perubahan- ngandung zat besi yang diperlukan untuk
perubahan psikososial. (Suryawan, 2004). pembentukan hemoglobin. Anemia terjadi
Berdasarkan data Departemen Kese- pula karena peningkatan kebutuhan akan
hatan (Depkes) Republik Indonesia tahun zat besi pada tubuh seseorang seperti pada
saat menstruasi, kehamilan, melahirkan,
2006, remaja Indonesia (usia 10-19 tahun)
sementara zat besi yang masuk kedalam
berjumlah sekitar 43 juta jiwa atau 19,61%
tubuh hanya sedikit (DepKes RI,2004).
dari jumlah penduduk. Pada tahun 2008,
jumlah remaja di Indonesia sudah mencapai Anemia banyak diderita oleh wanita,
62 juta jiwa. Biro Statistik Indonesia me- karena secara biologis setiap bulan wa-
nita mengalami menstruasi sehingga pe-
laporkan jumlah remaja berdasarkan kelom-
ngeluaran zat besi juga harus diimbangi
pok umur 10-19 tahun adalah sekitar 22%,
dengan asupan gizi, penyabab anemia yaitu
yang terdiri dari 50,9% remaja laki-laki
defisiensi zat besi di mana seorang wanita
dan 49,1% remaja perempuan (Nancy,Cit
mengalami kekurangan nutrisi. Sekitar
Soetjiningsih, 2004).
30% wanita didunia mengalami anemia,
Berdasarkan data Dinas Kesehatan yang disebabkan oleh defisiensi zat besi.
Bantul jumlah penduduk di Yogyakarta Volume darah yang keluar setiap bulan
berjumlah 522,847 juta jiwa, untuk jumlah nya berkisar 30-50 cc perbulan. Hal ini
penduduk di wilayah Bantul berjumlah 820, yang mengakibatkan wanita kehilangan
555 juta jiwa. Dari data DinKes jumlah zat besi sebanyak 12-15 mg perbulan atau
remaja di Kabupaten Bantul berdasarkan 0,4-0,5 mg perhari selama 28 hari sampai
umur 10-14 tahun berjumlah 122,585 juta 30 hari. Pada saat menstruasi wanita juga
jiwa untuk jenis kelamin laki-laki, 120,123 tidak hanya mengalami kehilangan zat besi
juta jiwa untuk jenis kelamin perempuan, tetapi juga mengalami kehilangan basal,
umur 15-19 tahun berjumlah 160,973 juta jadi bila ditotal wanita perhari mengalami
jiwa untuk jenis kelamin laki-laki, 158,737 kehilangan zat besi sebanyak 1,25 mg.
juta jiwa untuk jenis kelamin perempuan. (Dito, 2007).
(DinKes,2011). Menstruasi merupakan proses fisiologis
Anemia pada umumnya terjadi diseluruh pelepasan endometrium yang banyak ter-
dunia, terutama didaerah berkembang. dapat pembuluh darah, peristiwa ini terjadi
Secara keseluruhan, anemia terjadi pada setiap 1 bulan sekali. Siklus haid adalah
45% wanita di Negara berkembang dan jarak antara mulainya haid yang lalu dan
13% di Negara maju. Anemia ditandai mulainya haid berikutnya, karena jam mu-
dengan rendahnya konsentrasi hemoglobin lainya haid tidak diperhitungkan dan tepat
(Hb) atau hematokrit dari nilai ambang waktunya keluar darah haid dari ostium
batas yang disebabkan oleh rendahnya uteri eksternum tidak dapat diketahui, maka
produksi sel darah merah (eritrosit) dan panjang siklus haid mengandung kesalahan
Hb, meningkatnya kerusakan eritrosit atau kurang lebih 1 hari. Pada wanita umur 12
kehilangan darah yang berlebihan. Terdapat tahun yang biasanya terjadi panjang siklus
beberapa jenis anemia tetapi yang paling haid 25, 1 hari, pada usia 43 tahun adalah

34
JURNAL STUDI PEMUDA Vol. 3, No. 1, Mei 2014
Septi Kristianti dkk., Hubungan Anemia dengan Siklus Menstruasi pada Remaja Putri ...

27,1 hari dan pada wanita 55 tahun adalah Yogyakarta, dilaksanakan pada bulan April
51, 9 hari (Prawirohardjo, 2005). 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah
Pada manusia siklus haid normalnya remaja putri kelas XI IPA 1 sampai IPA 3
25 sampai 32 hari. Wanita yang mengalami SMA Negeri 1 Imogiri berjumlah 48 siswa.
ovulasi siklus haidnya berkisar antara 18 Pengambilan sampel menggunakan teknik
sampai 42 hari kurang lebih 97%. Masa purposive sampling yaitu teknik penentuan
remaja biasanya siklus haid belum teratur. sampel dengan mengambil anggota po-
Jika siklus haid kurang dari 18 hari atau pulasi yang memenuhi kriteria inklusi
lebih dari 42 hari tidak teratur, remaja (Sugiyono,2002). Kriteria inklusi sampel
yang mengalami siklus menstruasi 18 hari dalam penelitian ini adalah siswa yang ber-
bisa terjadi anemia dan remaja yang siklus sedia menjadi responden saat penelitian
menstruasinya 42 hari biasanya siklus haid- berlangsung dan tidak sedang menstruasi,
nya tidak berovulasi (Prawirohardjo, 2005). kriteria eksklusi dalam penelitian ini siswa
yang tidak menderita penyakit kronis.
Berdasarkan studi pendahuluan yang
peneliti laksanakan pada tanggal 04 Definisi operasional kondisi anemia
Oktober 2012 terhadap guru-guru di SMA dalam penelitian ini adalah remaja putri yang
N 1 Imogiri Bantul, yang diwawancari memiliki kadar Hb (hemoglobin) <11,5 gr%
mengatakan siswa putri SMA Negeri dalam skala data nominal. Hal ini dibuktikan
dengan mengambil sampel darah perifer
I Imogiri berjumlah sekitar 150 siswa
dan dilakukan cek Hb menggunakan Hb
seluruhnya dari kelas X sampai kelas X11,
Digital (Quick Check). Siklus menstruasi
guru guru di SMA Negeri 1 Imogiri
dalam penelitian ini adalah panjang siklus
mengatakan siswanya belum pernah
menstruasi pada remaja putri siswi SMA
diadakan pengukuran hemoglobin, sehingga Negeri 1 Imogiri Bantul Yogyakarta me-
siswanya belum mengetahui berapakah mendek atau memanjang dilihat dari pan-
kadar hemoglobin mereka. Setiap bulannya jang siklus selama 3 bulan dalam skala data
ada 25 siswa yang mengeluh pusing dan nominal. Siklus menstruasi normal 21-35
20 sakit perut dikarenakan sedang datang hari (Maulana, 2008).
bulan atau menstruasi.
Berdasarkan latar belakang di atas pe-
neliti tertarik untuk mengetahui hubungan HASIL DAN PEMBAHASAN
anemia dengan siklus menstruasi di SMA
Berdasarkan dari hasil penelitian usia re-
Negeri 1 Imogiri tahun 2013.
maja yang ada di SMA Negeri 1 Imogiri
bahwa responden yang berumur 14-16
tahun berjumlah 11 orang (27,5%), res-
METODE PENELITIAN ponden yang berumur 17-20 tahun ber-
Penelitian ini menggunakan metode obser- jumlah 29 orang (72,5%). Dari sejumlah
vasional analitik dengan pendekatan cross responden tersebut, yang paling banyak
sectional, yaitu model pendekatan yang mempunyai kadar hemoglobin dalam kate-
menggunakan satu kali mengumpulkan gori anemia yaitu 16 orang (40%) dan
data suatu saat dilakukan dengan cepat, kategori responden yang tidak anemia
kelemahan dari pendekatan cross sectional yaitu 24 orang (60%). Sementara itu, pada
yaitu sulit untuk mengendalikan variabel kalender panjang siklus menstruasi dapat
pengganggu (Notoadmodjo,2005). disajikan dalam skala ordinal karena untuk
Penelitian ini dilakukan dengan meng- menghitung risiko bahwa responden yang
ambil lokasi di SMA Negeri 1 Imogiri Bantul mengalami siklus menstruasi normal yaitu

35
JURNAL STUDI PEMUDA Vol. 3, No. 1, Mei 2014
Septi Kristianti dkk., Hubungan Anemia dengan Siklus Menstruasi pada Remaja Putri ...

24 orang (60%), siswa yang mengalami dapat mempengaruhi atau menyebabkan


siklus menstruasi tidak normal <18 hari pertumbuhan yang lambat pada saat remaja
yaitu 7 orang (17,5%) dan siswa yang dan bisa mempengaruhi siklus menstruasi,
mempunyai siklus menstruasi tidak normal hal ini berhubungan dengan perubahan
> 35 hari yaitu 9 orang (22,5%). kadar hormone steroid yang merupakan
Selanjutnya berdasarakan dari hasil faktor utama dalam pengaturan siklus
penelitian responden mengisi hubungan tersebut (Jones,2001).
antara anemia dengan siklus menstruasi, Responden yang mempunyai kadar
hasil uji statistic chi square menunjukkan hemoglobin rendah atau dengan kategori
niali sebesar 5,625 dengan taraf signifikan anemia dapat disebabkan karena responden
p value = 0,018. Untuk menentukan ke- kurang mengkonsumsi makanan yang
maknaan hubungan antara kedua variabel mengandung zat besi. Hemoglobin ber-
maka besarnya nilai signifikan p value fungsi mengangkut oksigen dari paru-paru
dibandingkan dengan taraf kesalahan 5% keseluruh sel tubuh, sedangkan miglobin
(0,05). Jika p value lebih besar dari 0,05 mengangkut dan menyimpan oksigen
maka dinyatakan tidak ada hubungan yang untuk sel-sel otot. Besi yang ada dalam
bermakna jika p value lebih kecil ataus tubuh berasal dari tiga sumber yaitu besi
amadengan 0,05 maka dinyatakan ada yang diperoleh dari hasil perusakan sel-
hubungan yang bermakna. Hasil penelitian sel darah merah (hemolisis), besi yang di-
ini menunjukkan nilai p value lebih ambil dari penyimpanan dalam tubuh dan
kecildari 0,05 sehingga dapat disimpulkan besi yang diserap dari saluran pencernaan
bahwa ada hubungan yang bermakna (Soekirman, 2002).
antara anemia dengan siklus menstruasi Hemoglobin dalam sel darah merah
pada remaja putri di SMA Negeri 1 Imogiri berfungsi untuk mengikat oksigen (O2).
Bantul Yogyakarta. Dengan banyaknya oksigen yang dapat
Penelitian ini menunjukkan bahwa res- diikat dan dibawa oleh darah, dengan
ponden mengalami anemia. Anemia adalah adanya Hb dalam sel darah merah, pasokan
suatu keadaan di mana kadar Hb dihitung oksigen keberbagai tempat keseluruh tubuh,
eritrosit lebih rendah dari keadaan normal. bahkan yang paling terpencil dan terisolasi
Dikatakan sebagai anemia bilaHb 11,5gr% sekalipun akan tercapai. Sebanyak kurang
pada perempuan dan<12gr% pada laki-laki. lebih 80% zat besi tubuh berada didalam
Akan tetapi dalam kenyataannya tidak semua hemoglobin (Sadikin, 2002).
remaja putri suka mengkonsumsi makanan Siklus menstruasi merupakan suatu
yang banyak mengandung vitamin B12 keadaan fisiologis di mana terjadi penge-
atau makanan yang banyak mengandung luaran darah dan sisa-sisa sel yang ber-
zat besi. Hal ini disebabkan Karena faktor asal dari mukosa uterus secara berkala,
ketidaktahuan pentingnya mengkonsumsi dengan interval yang kurang lebih teratur
makanan yang banyak mengandung protein mulai dari menarche sampai menaupose,
atau yang banyak mengandung zat besi, kecuali pada masa kehamilan dan laktasi.
sayur-sayuran dan makanan yang banyak Pada proses menstruasi dengan ovulasi
mengandung B12 untuk mencegah terjadinya (terjadi pelepasan telur), hormon estrogen
anemia (Almatsier,2003). yang keluar mengalami peningkatan dan
Seorang remaja yang mempunyai menekan pengeluaran Folikel Stimulating
kadar Hb 11,5gr% disebut menderita ane- Hormon (FSH), tetapi merangsang pengelu-
mia. Anemia pada saat remaja atau ke- aran hormon Gonadotropik (GnRH), berupa
kurangan kadar hemoglobin dalam tubuh Hormone Luteinizing (LH). LH merangsang

36
JURNAL STUDI PEMUDA Vol. 3, No. 1, Mei 2014
Septi Kristianti dkk., Hubungan Anemia dengan Siklus Menstruasi pada Remaja Putri ...

folikel de graff yang telah dewasa dan kemungkinan anemia kekurangan besi (Za-
banyak mengandung likuor folikuli, untuk rianis,2006). Penelitian ini mendukung pe-
melepaskan sel telur (ovulasi). Telur di- nelitian yang dilakukan oleh Hasrati (2005)
tangkap rumbai tuba fallopi dan dibungkus dengan judul Hubunganantara Status Gizi
oleh karona radiate yang akan memberikan dengan Siklus Menstruasi pada siswa SMK
nutrisi selama 48 jam, kemudian telur Negeri 2 Godean Sleman Yogyakarta. Hasil
berubah menjadi rubrum (berwarna merah) penelitiannya menunjukkan bahwa ada
oleh karena perdarahan, kemudian berubah hubungan yang signifikan antara anemia
lagi menjadi korpus luteum (berwarna dengan siklus menstruasi.
kuning). Korpus luteum mengeluarkan hor- Siklus menstruasi yang tidak normal
mon progesteron (Pritchard,Cit Nizomy, bisa disebabkan karena seorang wanita
2002). mempunyai atau menderita anemia. Anemia
Hasil penelitian ini bahwa anemia dapat membawa pengaruh yang sangat penting
mempengaruhi siklus menstruasi pada untuk keteraturan siklus menstruasi, wa-
seorang perempuan. Kadar hemoglobin yang nita yang mempunyai atau menderita ane-
cukup atau seseorang tidak anemia akan mia sehingga suplay oksigen keseluruh
membantu keteraturan siklus menstruasi tubuh berkurang Folikel Stimulating hor-
pada perempuan. Sebaliknya kekurangan mone (FSH) dan Luteinizing (LH) yang
zat besi dalam tubuh dapat menyebabkan dihasilkan oleh hipotalamus berpengaruh
rendahnya kadar hemoglobin, yang (Prawirohardjo,2002).
akhirnya menimbulkan banyak komplikasi
pada wanita. Bahwa kurang lebih 4% besi
didalam tubuh berada sebagai miglobin KESIMPULAN DAN SARAN
dan senyawa-senyawa besi sebagai enzim Anemia pada remaja putri di SMA Negeri
oksidasif seperti sitokrom dan flavoprotein. 1 Imogiri Bnatul Yogyakarta paling banyak
Walaupun jumlahnya sangat kecil namun dengan kategori tidak anemia 24 orang
mempunyai peranan yang sangat penting. (60%) dan kategori anemia sebanyak 16
Miglobinikut dalam transportasi oksigen orang (40%). Siklus menstruasi pada re-
menerobos sel-sel membrane masuk ke maja putri di SMA Negeri 1 Imogiri
dalam sel-sel otot. Sitokrom, flavor protein Bantul Yogyakarta dalam kategori siklus
dan senyawa-senyawa mitokondria yang mentruasi normal sebanyak 24 orang (60%)
mengandung besi lainnya, memegang dan kategori siklus menstruasi tidak normal
peranan penting dalam proses oksidasi sebanyak 16 orang (45%). Secara statistik
menghasilkan Adenosin Tri Phosphat terdapat hubungan yang signifikan antara
(ATP) yang merupakan molekul berenergi anemia dengan siklus menstruasi di SMA
tinggi. Sehingga apabila tubuh mengalami negeri 1 Imogiri Bantul Yogyakarta p value
anemia gizi besi maka terjadi penurunan 0,018.
kemampuan bekerja. Pada anak sekolah Adapun saran yang dapat diberikan di
berdampak pada peningkatan absen sekolah sini terbagi menjadi dua yakni untuk para
dan penurunan prestasi belajar (WHO responden dan insitutsi formal seperti
dalam Zarianis,2006). sekolah. Bagi responden disarankan untuk
Kecukupan besi yang direkomendasikan mengkonsumsi makanan yang mengandung
adalah jumlah minimum besi yang berasal zat besi untuk meningkatkan kadar
dari makanan yang dapat menyediakan hemoglobin sehingga dapat terhindar dari
cukup besi untuk setiap individu yang sehat anemia. Mengkonsumsi kebutuhan nutrisi
pada 95% populasi, sehingga dapat terhindar untuk membentuk darah seperti vitamin

37
JURNAL STUDI PEMUDA Vol. 3, No. 1, Mei 2014
Septi Kristianti dkk., Hubungan Anemia dengan Siklus Menstruasi pada Remaja Putri ...

C, buah dan sayuran. Sementarai itu, bagi Sadikin, 2002, Peranan Kadar Hemoglobin,
sekolah sebaiknya dapat memberikan Surya Medika, Bandung
pengetahuan tentang kesehatan pentingnya Soekirman, 2002, Kadar Hemoglobin pada
mengkonsumsi makanan yang banyak Tubuh, PT. Raja Grafindo Persada,
mengandung zat besi, agar terhindar dari Jakarta
anemia.
Sugiyono, 2002, Statistik untuk Penelitian,
Alfabeta, Jakarta
DAFTAR PUSTAKA Suryawan, 2005, Kesehatan Reproduksi
Almatsier S, 2003, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, pada Remaja, Citra Medika, Ja-
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta karta

Depkes, 2004, Pedoman Penanggulangan Zarianis, 2006, Prinsip Dasar Ilmu Gizi,
Anemia, Depkes RI, Jakarta PT. Gramedia Utama, Jakarta

Dinas Kesehatan Propinsi DIY, 2011,


Profil Kesehatan DI Yogyakarta,
Departemen Kesehatan Propinsi
DIY, Yogyakarta
Dito, 2007, Anemia dan Etiologi Anemia,
Surya Medika, Bandung
Fatmah, 2008, Anemia dalam Gizi dan
Kesehatan Masyarakat, PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta
Hasrati H, 2005, Hubungan antara Status
Gizi dengan Siklus Menstruasi
pada Siswa SMK Negeri 2 Godean
Kabupaten Sleman Yogyakarta
KTI, tidak dipublikasikan
Jones, 2001, Anemia dan Gizi Seimbang
pada Remaja, Surya Medika,
Jakarta
Nancy, Soetjiningsih, 2004, Tumbuh
Kembang dan Permasalahannya,
Sagung Selo, Jakarta
Notoatmodjo S, 2005, Metodologi Pene-
litian Kesehatan, Rineka Cipta,
Jakarta
Prawirohardjo S, 2005, Ilmu Kebidanan,
Yayasan Bina Pustaka, Jakarta
__________, 2002, Ilmu Kebidanan, Yayas-
an Bina Pustaka, Jakarta.
Pritchard, Cit Nizomy, 2002, Siklus Mens-
truasi pada Perempuan, Yayasan
Bina Pustaka, Jakarta

38
JURNAL STUDI PEMUDA Vol. 3, No. 1, Mei 2014

Anda mungkin juga menyukai