Anda di halaman 1dari 10

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKADEMIK

(STUDI KASUS : SMP NEGERI 20 BANDUNG)

Julian Chandra W
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia

ABSTRAK

Dalam pelaksanaannya, sistem akademik yang berjalan di Sekolah


Menengah Pertama Negeri 20 Bandung dirasa belum optimal, hal ini dikarenakan
sistem yang digunakan masih bersifat manual. Dengan permasalahan tersebut
maka muncul berbagai permasalahan terutama pada proses pendaftaran,
registrasi, pembagian kelas, pembagian wali kelas, proses penilaian serta informasi
mengenai perkembangan siswa kepada orang tua. Untuk itu, diperlukan suatu
sistem informasi yang mampu mendukung pengambilan keputusan dalam
memperoleh informasi kegiatan akademik.
Pembuatan Sistem Informasi Akademik Sekolah Menengah Pertama Negeri
20 Bandung menggunakan pendekatan terstruktur, sedangkan metode
pengembangan menggunakan prototype dengan teknik pengumpulan data observasi
dan wawancara, sedangkan alat yang digunakan dalam merancang sistem berupa
Flow Map, Diagram Konteks, DFD dan pengembangan aplikasi berbasis desktop.
Sistem yang dibangun disajikan secara client server sehingga dapat diakses
beberapa komputer. Sistem yang dibangun diharapkan dapat mengatasi sebagian
besar permasalahan yang ada seperti melakukan validasi kerangkapan data
registrasi dan nilai siswa, pembagian kelas dan penilaian.

Kata kunci : akademik, pendekatan terstruktur, prototype

I. PENDAHULUAN dengan hal tersebut, maka teknologi


Dewasa ini teknologi informasi mempunyai kedudukan
informasi dan komunikasi sangat sangat penting dalam suatu instansi
berperan penting dalam memperbaiki pendidikan.
kualitas suatu instansi. Sekolah Menengah Pertama
Penggunaannya tidak hanya sebagai Negeri 20 Bandung sebagai salah satu
proses otomatisasi saja, tetapi juga penyelenggara kegiatan akademik dan
menciptakan akurasi, kecepatan, dan sekaligus merupakan institusi
kelengkapan sebuah sistem yang pendidikan, tentu menginginkan
terintegrasi. Teknologi Informasi terlaksananya kegiatan akademik
mendapat sambutan positif dari dengan baik dan lancar yang nantinya
masyarakat. Perkembangannya tidak diharapkan mampu mencetak generasi
hanya disambut dan dinikmati oleh muda yang berprestasi dan dapat
kalangan bisnis maupun pemerintah diandalkan. Upaya peningkatan mutu
saja, tetapi juga mulai merambah pendidikan dilakukan dengan
dalam dunia pendidikan. Sehubungan memberdayakan seluruh potensi yang
mendukung proses pembelajaran yang dikarenakan laporan hasil
efektif dan efisien guna terciptanya pembelajaran anak diberikan hanya
generasi penerus bangsa yang pada saat pembagian raport siswa
kompetitif. yaitu pada akhir semester. Semua hal
Sekolah Menengah Pertama tersebut dirasa menyulitkan bagi guru
Negeri 20 Bandung memiliki jumlah dan siswa yang ingin melihat data-
siswa dengan tingkat kuantitas yang data akademik tersebut dengan cepat.
cukup tinggi. Akan tetapi sampai saat Dengan fakta tersebut,
ini sebagian besar kegiatan Sekolah Menengah Pertama Negeri
administrasi masih dilakukan secara 20 Bandung membutuhkan sistem
manual. Misalnya pencatatan data informasi akademik yang diharapkan
guru, siswa dan nilai di Sekolah dapat memudahkan dalam
Menengah Pertama Negeri 20 pengelolaan data akademik sekolah
Bandung sebagian masih dan juga sebagai sarana publikasi
menggunakan pengolah dokumen sekolah kepada masyarakat.
bentuk tulisan dalam buku besar yang Berdasarkan uraian diatas penulis
kemudian diarsipkan oleh bagian tertarik untuk mengambil judul
akademik. Guru mata pelajaran Sistem Informasi Akademik di
mengolah nilai pada lembar khusus Sekolah Menengah Pertama Negeri
penilaian lalu diserahkan ke wali 20 Bandung.
kelas yang bersangkutan, absensi
harian dilakukan pada lembar absensi 1.1 Identifikasi dan Rumusan
yang pada akhir semester direkap oleh Masalah
wali kelas, pelanggaran yang 1.1.1 Identifikasi Masalah
dilakukan oleh siswa dicatat dalam Identifikasi masalah dari penelitian
buku pelanggaran dengan sanksi ini adalah :
berdasarkan poin tertentu 1. Pencatatan data siswa masih
menyebabkan sulitnya penyajian menggunakan formulir yang
informasi apabila dibutuhkan disimpan pada buku induk,
sewaktu-waktu. sehingga memerlukan waktu yang
Adanya pencatatan lama dalam proses penyajian
menggunakan buku besar untuk informasi
mencatat data siswa absen, nilai dan 2. Kesulitan dalam hal penyampaian
daftar pelanggaran di Sekolah informasi perkembangan siswa
Menengah Pertama Negeri 20 kepada orang tua berkaitan
Bandung dengan tingkat kuantitas dengan pelanggaran yang
yang tinggi dan komplek dilakukan siswa
mengakibatkan sulitnya mengolah 3. Data yang belum terintegrasi
data tersebut apabila diperlukan. menyebabkan seringnya
Disamping itu, proses kerja para guru pencatatan data yang berulang
pun terhambat apabila terjadi 4. Kesulitan dalam pembuatan
kesalahan baik dalam proses beberapa laporan, khususnya pada
pencatatan maupun pengelolaan data laporan nilai
berskala besar. Hal berikutnya yang
sering terjadi, seringkali orang tua
yang datang ke sekolah untuk
mengetahui perkembangan kegiatan
belajar anak, mengalami kesulitan
1.1.2 Rumusan Masalah pembahasannya tidak menyimpang.
Adapun rumusan masalah dari Adapun batasan masalahnya adalah
penelitian ini adalah : sebagai berikut :
1 Bagaimana proses pengelolaan 1. Pengelolaan data guru dan siswa
informasi akademik yang berjalan lebih diperuntukkan untuk
di SMPN 20 Bandung. pengajaran dan siswa yang ada
2 Bagaimana perancangan sistem di SMPN 20 Bandung
informasi akademik di SMPN 20 2. Sistem ini hanya membahas
Bandung masalah yang berkaitan dengan
3 Bagaimana pengujian sistem proses pendaftaran, registrasi,
informasi akademik di SMPN 20 pengelolaan data siswa, guru,
Bandung. wali kelas, absensi dan
4 Bagaimana implementasi sistem penilaian.
informasi akademik di SMPN 20 3. Proses pendaftaran diasumsikan
Bandung. semua calon siswa mengikuti
seleksi berdasarkan nilai ujian
1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian nasional
Maksud dari dilaksanakannya 4. Perancangan hanya dibatasi pada
penelitian ini adalah merancang dan proses pengelolaan nilai dan
membangun suatu sistem informasi absensi
akademik di SMPN 20 Bandung guna 5. Sistem ini tidak membahas
menunjang aktivitas belajar mengajar tentang penjadwalan mata
serta peningkatan pengelolaan data pelajaran
siswa, guru dan administrasi di
SMPN 20 Bandung II. KAJIAN PUSTAKA
Adapun tujuan penelitian ini 2.1 Konsep Sistem Informasi
adalah : Menurut Jogiyanto H.M
1. Mendapatkan informasi (2001:11) Sistem informasi
mengenai proses pengelolaan merupakan suatu sistem dalam suatu
akademik di SMPN 20 Bandung organisasi untuk mempertemukan
2. Menghasilkan rancangan sistem kebutuhan pengolahan transaksi
informasi akademik untuk harian, mendukung operasi, bersifat
SMPN 20 Bandung manajerial dan kegiatan strategi dari
3. Mengetahui ketidaksesuaian suatu organisasi dan menyediakan
aplikasi dengan proses pihak luar tertentu dengan laporan-
pengelolaan informasi akademik laporan yang diperlukan.
yang di rancang Bila mengacu pada definisi
4. Mengimplementasikan sistem sistem maka sistem informasi dapat
informasi akademik di SMPN 20 definisikan sebagai suatu sistem yang
Bandung dibuat oleh manusia yang terdiri atas
komponen-komponen dalam
1.3 Batasan Masalah organisasi untuk mencapai suatu
Dari penjelasan diatas penulis tujuan yaitu menyajikan informasi.
mencoba membatasi masalah yang Dapat di simpulkan bahwa sistem
akan dibahas, hal ini dimaksudkan informasi adalah perangkat unsur
agar penelitian dapat dilaksanakan yang secara teratur saling berkaitan
sesuai dengan konsep atau tujuan dengan tujuan untuk mengelola data
awal penelitian sehingga
sehingga menghasilkan informasi sampai tingkat perguruan tinggi.
yang berguna. Secara umum data-data yang diolah
Sistem informasi juga dalam sistem informasi akademik
mempunyai beberapa komponen, meliputi data guru, data siswa, data
yaitu : mata pelajaran dan jadwal mengajar
1. Hardware (perangkat keras), dan data-data lain yang bersifat umum
seperti : keyboard, monitor, berdasarkan kebutuhan masing-
microprocessor dan lain masing lembaga pendidikan.
sebagainya. Secara singkat sistem
2. Software (perangkat lunak). informasi akademik dapat diartikan
3. Brainware (manusia). aplikasi untuk membantu
4. Data. memudahkan pengelolaan data-data
5. Prosedur atau metode- dan informasi yang berkaitan dengan
metode. instansi pendidikan.

2.2 Pengertian Akademik 2.4 Metode Client Server


Kata akademik berasal dari Sistem ini terdiri dari dua
bahasa Yunani yakni academos yang komponen utama, yaitu Client dan
berarti sebuah taman umum (plasa) di Server. Client adalah proses yang
sebelah barat laut kota Athena. Nama melakukan sesuatu permintaan data
Academos adalah nama seorang atau layanan ke Server, Client berisi
pahlawan yang terbunuh pada saat aplikasi basis data, sedangkan Server
perang legendaris Troya. Pada plasa adalah sistem atau proses yang
inilah filosof Socrates berpidato dan menyediakan data atau layanan yang
membuka arena perdebatan tentang diminta oleh Client. Server berisi
berbagai hal. Tempat ini juga menjadi DBMS dan basis data. Secara fisik,
tempat Plato melakukan dialog dan sebuah Server dapat berupa komputer
mengajarkan pikiran-pikiran (mainframe, mini komputer,
filosofisnya kepada orang-orang yang workstation, ataupun PC). Setiap
datang. Sesudah itu, kata acadomos aktivitas yang dikehendaki para
berubah menjadi akademik, yaitu pemakai akan terlebih dahulu
semacam tempat perguruan. Para ditangani oleh Client. Client
pengikut perguruan tersebut disebut mempunyai kemampuan untuk
academist, sedangkan perguruan melakukan proses sendiri. Ketika
semacam itu disebut academia. sebuah Client meminta suatu data
Berdasarkan hal ini, inti dari kepada Server, Server akan segera
pengertian akademik adalah keadaan menanggapinya dengan memberikan
orang-orang bisa menyampaikan dan data yang diminta oleh Client
menerima gagasan, pemikiran, ilmu bersangkutan. Setelah data diterima,
pengetahuan, dan sekaligus dapat Client segera melakukan pemrosesan.
mengujinya secara jujur, terbuka, dan Sistem Client Server dapat
leluasa. diterapkan pada sebuah jaringan
2.3 Sistem Informasi Akademik komputer lokal (LAN), dimana fungsi
Sistem informasi akademik Client menangani sebagian besar
adalah suatu sistem yang mengolah proses pengolahan data seperti
data-data akademik pada suatu perhitungan, perulangan,
instansi pendidikan baik formal pembandingan, dan lain-lain
maupun informal dari tingkat dasar sedangkan fungsi workstation untuk
adalah untuk menangani interaksi proses yang dilakukan dalam
dengan pemakai, menerima data penelitian itu menggunakan
masukandan menampilkan hasil dari langkah-langkah tertentu yang logis.
pengolahan.
Dengan adanya pemilahan 3.2.1 Desain Penelitian
fungsi Client dan Server, disamping Adapun metode atau desain
untuk meningkatkan kompleksitas penelitian yang digunakan dalam
tersendiri dalam pembangunan penelitian ini merupakan metode
aplikasi secara keseluruhan, juga deskriptif kualitatif. Penelitian ini
menimbulkan kelemahan lain, yaitu merupakan penelitian yang berusaha
aktivitas pemasangan aplikasi yang melihat kebenaran-kebenaran atau
tidak praktis, dikarenakan jika terjadi membenarkan kebenaran, namun di
perubahan atau perbaikan aplikasi dalam melihat kebenaran tersebut,
basis data, maka kita harus tidak selalu dapat dan cukup didapat
mengulangi pekerjaan instalasi di dengan melihat sesuatu yang nyata,
semua mesin Client yang digunakan. akan tetapi kadangkala perlu pula
melihat sesuatu yang bersifat
III. OBJEK DAN METODE tersembunyi, dan harus melacaknya
3.1 Objek Penelitian lebih jauh ke balik sesuatu yang
Objek penelitian merupakan nyata tersebut.
lokasi dimana penelitian berlangsung Dalam penelitian deskriptif
yaitu di Sekolah Menengah Pertama kualitatif, peneliti berusaha
Negeri 20 Bandung, yang berlokasi di memperoleh data pada fakta-fakta
Jalan Centeh No. 5 Kelurahan Samoja yang tampak sebagaimana keadaan
Kecamatan Batununggal Kota sebenarnya. Sedang teknik
Bandung pengambilan data digunakan dengan
dua metode yaitu wawancara bebas
3.2 Metode Penelitian terpimpin dan observasi non
Metode penelitian partisipan.
merupakan cara atau teknik ilmiah
untuk memperoleh data dengan 3.2.2 Pengembangan Sistem
tujuan dan kegunaan tertentu. Cara Analisis dan pengembangan
atau teknik ilmiah yang dimaksud dalam membangun Sistem
adalah dimana kegiatan penelitian Informasi yang kompleks
itu dilaksanakan berdasarkan ciri- membutuhkan metoda-metoda atau
ciri keilmuan, yaitu Rasional, paradigma pengembangan yang
Empiris dan Sistematis (RES). mampu membantu menganalisis dan
Rasional berarti peneltian dilakukan mendesain secara lebih detail
dengan cara yang masuk akal, sehingga informasi yang dihasilkan
sehingga terjangkau oleh nalar lebih akurat
manusia. Empiris berarti cara atau Secara garis besar kerangka
teknik yang dilakukan selama pemecahan masalah dari suatu
penenlitian itu dapat diamati oleh penelitian yang dilakukan tersebut
indera manusia, sehingga orang lain dapat dilihat pada bagan alir
dapat mengamati dan mengetahui tahapan penelitian. Dalam hal ini
cara atau teknik atau langkah yang paradigma yang dipakai adalah
digunakan selama proses penelitian. paradigma Prototype yang terdiri
Sistematis, maksudnya adalah dari tiga tahapan, yaitu
mendengarkan keluhan konsumen, disebut peralatan yang dipakai
merancang dan membuat sistem dan dalam pendekatan terstruktur
ujicoba sistem atau verifikasi. kadang-kadang dikelompokkan ke
dalam desain dan peralatan analisis.
Perlengkapan peralatan yang
Mendengarkan dipakai dalam pendekatan
Keluhan
Konsumen Merancang dan terstruktur adalah perlengkapan
Membangun
Sistem grafik, namun demikian terdapat
juga beberapa peralatan nongrafik.
Beberapa peralatan yang akan
Ujicoba Sistem
/ Verifikasi
dijelaskan pada bab berikut
merupakan komponen metodologi
perkembangan system yang
Gambar 1. Model Prototype berturut-turut. Diantaranya adalah
flowmap, diagram konteks, data
1. Mendengarkan Keluhan flow diagram (DFD), kamus data
Konsumen dan perancangan basis data yang
Prototyping paradigma meliputi normalisasi dan table relasi
dimulai dengan pengumpulan
kebutuhan. Pengembang dan IV. HASIL PENELITIAN
konsumen bertemu dan Perancangan merupakan
mendefinisikan obyektif bagian dari metodologi
keseluruhan dari perangkat lunak pengembangan-pengembangan suatu
serta mengidentifikasi segala perangkat lunak dan dilakukan setelah
kebutuhan -kebutuhan yang melalui tahapan analisis, perancangan
diperlukan untuk melakukan dimaksudkan untuk memberikan
perancangan. gambaran secara rinci. Perancangan
2. Merancang dan Membuat sistem informasi dimaksudkan untuk
Sistem menggambarkan sistem yang di
Pada tahap ini, perancangan usulkan sebagai penyempurnaan dari
difokuskan pada penyajian aspek- sistem lama.
aspek perangkat lunak yang
dibangun agar pelanggan atau 4.1 Gambaran Umum Sistem yang
konsumen dapat menerima tampilan Diusulkan
pada format input atau outputnya. Sistem akademik yang ada
3. Ujicoba Sistem atau Verifikasi pada SMP Negeri 20 Bandung
Pada tahap ini, sistem yang memiliki beberapa prosedur, dari
telah dibangun dievaluasi oleh hasil analisis yang dilakukan pada bab
pelanggan atau konsumen. Hal itu sebelumnya, maka penulis akan
dilakukan agar bisa dipakai untuk mencoba merancang sistem baru yang
menyaring kebutuhan diusulkan, terutama pada bagian
pengembangan perangkat lunak akademik. Pada prosedur yang
selanjutnya. diusulkan ini, penulis melakukan
beberapa perubahan dan penambahan
3.2.3 Alat Bantu Analisis dan dalam hal proses, penyimpanan data
Perancangan dan pembuatan laporan yang semula
Alat bantu analisis dan dilakukan secara manual pada bagian
perancangan atau yang sering pelayanan diganti menjadi proses
Akademik
komputerisasi dan berintegrasi satu Siswa

Form
Guru Kepala Sekolah

Biodata guru

sama lain. registrasi

Nilai Siswa

Form Data Data


Biodata guru Nilai Siswa
registrasi kurikulum kurikulum

4.2 Perancangan Prosedur yang


Diusulkan Input data siswa
Input biodata
guru
Input nilai siswa
Input data
kurikulum

Perancangan prosedur yang


diusulkan dapat terlihat jelas dalam Pembagian
kelas Database
Pembagian wali
kelas

flowmap, diagram konteks, Data Akademik


Data wali
kelas
Data wali
kelas

Flow Diagram dan turunannya. Untuk


Pembuatan nilai Pembuatan lap Pembuatan lap Pembuatan lap

mendapatkan gambaran yang lebih raport data guru data siswa nilai siswa

jelas mengenai analisis prosedur yang Nilai raport Nilai raport Lap data guru
Lap data
siswa
Lap nilai siswa Lap nilai siswa

diusulkan, akan dijelaskan flowmap, Lap data


siswa

diagram konteks dan Data Flow Lap data guru

Diagran sistem akademik yang


diusulkan pada Sekolah Menengah
Pertama Negeri 20 Bandung. Gambar 3. Flowmap Sistem
Registrasi sampai Penilaian yang
4.2.1 Flow Map Diusulkan
Pada dasarnya flowmap
sistem yang diusulkan oleh penulis
tidak jauh berbeda dengan flowmap
yang ada pada sistem yang berjalan. 4.2.2 Diagram Kontek
Perbedaan yang paling mencolok Diagram konteks ini sering
adalah dari proses yang belum juga disebut dengan model sistem
terintegrasi satu sama lain dan manual pokok (fundamental system model)
menjadi sistem yang terintegrasi dan mewakili keseluruhan elemen
terkomputerisasi. Diharapkan akan software dengan input dan output
lebih mempermudah seluruh proses yang di indikasikan dengan panah
akademik. masuk dan keluar memperlihatkan
Calon Siswa Panitia Siswa Baru Kepala Sekolah suatu hubungan antara sistem dengan
Form Pendaftaran Form Pendaftaran lingkungannya yang menjadi sumber
data, lebih jelasnya diagram konteks
Input data
yang diusulkan dapat dilihat di bawah
ini:
Form pendaftaran Data wali kelas
Database Calon Siswa Guru
Akademik

Seleksi Surat Pemberitahuan Sistem Informasi Biodata guru


Akademik Nilai siswa

Form registrasi di SMP Negeri 20 Data kurikulum


Bandung
Lap. Pendaftaran
Lap. Pendaftaran
Surat Surat
Pemberitahuan Pemberitahuan
Lap. Pendaftaran
Nilai raport Lap. Data siswa
Siswa Kepala Sekolah
Lap. Data guru
Lap. Nilai siswa

Gambar 2. Flowmap Sistem Gambar 4.3 Diagram Konteks


Pendaftaran Siswa Baru yang Sistem yang Diusulkan
Diusulkan
4.2.3 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram adalah
refresentasi grafik dari sebuah sistem.
DFD menggambarkan sebuah sistem
yang telah ada atau baru yang akan Siswa
Form registrasi 2.1
Input data
2.2
Pembuatan
Lap data siswa
Kepala Sekolah

dikembangkan secara logika tanpa siswa lap data siswa

mempertimbangkan lingkungan fisik Data registrasi


T. Data siswa

dimana data tersebut akan disimpan. T. Data mata pelajaran

Data mata pelajaran

4.2.3.1 Data Flow Diagram Level 1 Data wali kelas 2.6


Pembagian
wali kelas
Data kelas
2.3
Pembagian
kelas
2.7
Input data
kurikulum
Data kurikulum

Form pendaftaran 1.0 Lap pendaftaran


Calon Siswa Kepala Sekolah
Pendaftaran Data ruang kelas
T. Data kelas T. Ruang kelas
Surat pemberitahuan
T. Pendaftaran Guru

T. Data mata T. Ruang


pelajaran kelas
2.4 Data guru 2.5
Biodata guru Lap data guru
Input biodata T. Data guru Pembuatan
guru lap data guru
T. Data siswa Data kurikulum

Form registrasi 2.0

Registrasi
Lap data siswa
Lap data guru Gambar 6. Diagram Flow Diagram
T. Data kelas
Data wali kelas
Level 2 proses 2 yang Diusulkan
T. Data guru

Biodata guru
Siswa Guru
4.2.3.2.3 DFD Level 2 Proses 3
T. Nilai siswa
(Proses Penilaian)
3.0 Nilai siswa
Nilai raport
Penilaian Lap nilai siswa

3.1
Nilai siswa
Guru Input nilai Kepala Sekolah
Gambar 4. Diagram Flow Diagram siswa

Level 1 yang Diusulkan Data nilai siswa

3.3
T. Nilai siswa Pembuatan Lap nilai siswa
lap nilai siswa

4.2.3.2 Data Flow Diagram Level 2


Adapun Data Flow Diagram Siswa
Nilai raport
3.2
Pembuatan
nilai raport
level 2 yang diusulkan adalah sebagai
berikut : Gambar 7. Diagram Flow Diagram
Level 2 proses 3 yang Diusulkan
4.2.3.2.1 DFD Level 2 Proses 1
(Proses Pendaftaran)
Calon Siswa
Form pendafatan 1.1
Kepala Sekolah
4.2.4 Relasi Tabel
Input data
Relasi antar tabel
Data pendafatan
menggambarkan hubungan antar
T. Pendaftaran
tabel-tabel yang ada pada suatu sistem
1.2
pengolahan data. Gambar hubungan
Surat Pemberitahuan Lap pendaftaran
Seleksi relasi antar tabel pada sistem
informasi akademil di SMP Negeri 20
Gambar 5. Diagram Flow Diagram Bandung adalah sebagai berikut :
Level 2 proses 1 yang Diusulkan

4.2.3.2.2 DFD Level 2 Proses 2


(Proses Registrasi)

Gambar 8. Relasi Tabel


4.2.5 Entity Relationship 4.3.2 Tampilan Menu Utama
Diagram
Berikut ini gambaran Entity
relational diagram untuk sistem
informasi akademik di SMP Negeri
20 Bandung
* NIP
* Kode matpel * NIP

* Kode matpel Kode JK


MATA N N
MENGAJAR GURU
PELAJARAN

N Kode Agama

* KodeRuang Kode GolDarah

* Kode matpel

1
MEMPELAJARI RUANG MEMILIKI

* NIS

N N
* NIS
1 1
SISWA MEMILIKI KELAS
Kode JK
Gambar 11. Tampilan Menu Utama
Kode Agama * KodeKelas

Kode GolDarah
4.3.3 Seleksi Siswa Masuk

Gambar 9. Entity Relationship


Diagram

4.3 Implementasi
Sesuai dengan tahapan
paradigma dari perangkat lunak yang
telah dilaksanakan, maka tahapan
berikutnya adalah tahapan
implementasi dan pengujian dari
perangkat lunak yang telah dibuat.
Agar sistem yang dibuat sesuai Gambar 12. Tampilan Form Siswa
dengan keinginan dan tujuan, maka Masuk
harus disusunlah suatu langkah
ataupun prosedur di dalam penerapan 4.3.4 Raport Sementara
sistem berupa suatu perencanaan
implementasi dan pengujian
perangkat lunak.

4.3.1 Tampilan Login

Gambar 10. Tampilan Login

Gambar 13. Tampilan Nilai Raport


Siswa
dipergunakan sesuai dengan
V. KESIMPULAN DAN SARAN kebutuhan.
5.1 Kesimpulan Demikian kesimpulan dan
Dari hasil analisa dan saran yang dapat penulis berikan dari
perancangan, maka dapat disimpulkan hasil penelitian ini, semoga dapat
bahwa : bermanfaat bagi pihak-pihak lain
1. Dengan adanya Sistem Informasi yang membutuhkan
Akademik Sekolah Menengah
Pertama Negeri 20 Bandung ini,
menghilangkan kesulitan dalam VI. DAFTAR PUSTAKA
pengelolaan data siswa, guru, Azhar Susanto. 2002. Sistem
nilai siswa, pencarian data siswa, Informasi Manajemen, Edisi 2.
guru dan pelanggaran yang Lingga Jaya Bandung
dilakukan siswa Jogiyanto HM. 2001. Sistem
2. Dengan adanya Sistem Informasi Teknologi Informasi. Andi
Akdemik Sekolah Menengah Yogyakarta
Pertama Negeri 20 Bandung yang Jogiyanto HM. 2005. Analisis dan
sudah terintegrasi ini, diharapkan Design Sistem Informasi
pengkoordinasian informasi Pendekatan Terstruktr dan
akademik khususnya di bagian Aplikasi Bisnis. , Edisi pertama
kesiswaan, kurikulim dan BP Cetakan Ke 4, Andi Yogyakarta
dapat dilakukan dengan cepat Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
tanpa adanya ketidak konsistenan Ke 2 Departemen Pendidikan dan
data atau pencatatan data yang Kebudayaan. Balai Pustaka Jakarta
berulang. Lound P. Jane. 2004. Sistem
Informasi Manajemen. Andi
5.2 Saran Yogyakarta
Penulis menyadari bahwa Pressman Roger S, Ph.D.2002,
pada Sistem Informasi Akademik Rekayasa Perangkat Lunak, Buku
Sekolah Menengah Pertama Negeri Satu, Andi Yogyakarta.
20 Bandung ini masih memiliki Raymond McLeod, Jr., and George
beberapa kekurangan, untuk itu Schell. 2001 Sistem Informasi
apabila penelitian ini ingin Manajemen. Andi Yogyakarta
dilanjutkan, penulis ingin memberi Rozaq Abdul. 2004. Belajar Cepat
beberapa saran mengenai bagian- Visual Basic 6.0, Indah. Surabaya.
bagian yang sebaiknya ditingkatkan, Sopandi Dede. 2004. Instalasi dan
yaitu : Konfigurasi Jaringan Komputer.
1. Dalam tahap pengembangan Informatika Bandung
selanjutnya, disarankan bagi Tanenbaum. S. Andrew. 2000.
peneliti untuk dapat menambahkan Jaringan Komputer Edisi Bahasa
fasilitas-fasilitas yang lebih Indonesia. Prenhallindo Jakarta
lengkap seperti penjadwalan mata www.ilkom.unsri.ac.id /Metodologi
pelajaran. Pengembangan Sistem Informasi/ 3
2. Perlu adanya pengembangan dan April 2007.
pemeliharaan yang lebih baik lagi
terhadap sistem yang telah dibuat,
sehingga sistem dapat

Anda mungkin juga menyukai