PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja (usia 10-19 tahun) adalah masa yang sangat khusus
yang unik ditandai dengan berbagai perubahan fisik, emosi, dan psikis
(Pinen, S, 2009).
sosial secara utuh, yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau
kecacatan, dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reprodusi, serta
1
Kelompok remaja menjadi perhatian karena jumlah mereka yang
dari infeksi alat reproduksi. Oleh karena itu pada saat menstruasi
reproduksi dengan baik, terutama pada bagian vagina, karena apabila tidak
bakteri, jamur dan virus yang berlebih sehingga dapat mengganggu fungsi
sangat penting untuk membuang racun dari tubuh dan membantu proses
maka akan terhindar dari infeksi saluran reproduksi, kanker rahim, merasa
malas-malasan lagi, tidak dijauhi teman-teman karena bau badan amis dan
tidak dilakukan maka remaja putri kurang peduli akan kebersihan alat
2
menstruasi, dapat terkena kanker rahim, keputihan, infeksi saluran
berusia 15-45 tahun setelah kanker payudara. Tidak kurang dari 500.000
pasangan seks dan perilaku yang tidak hygienis pada saat menstruasi.
Virus ini hidup didaerah yang lembab, persisnya dalam cairan vagina yang
diidap oleh penderita keputihan (leukore). Jika keputihan ini tidak segera
membaik, virus ini bisa memunculkan kanker rahim. Biasanya keadaan ini
3
ditandai dengan banyaknya cairan keputihan yang disertai bau tidak sedap
dan perdarahan yang keluar dari vagina. Tapi ada kalanya kanker yang
2010)
Disini perlu didik dan diajarkan tentang hal-hal yang baik serta
p.17).
4
Kesadaran tentang perlunya informasi tentang praktek menstruasi yang
18,82% yang berusia remaja (10-19 tahun) dan 49,21% diantaranya adalah
Pariaman, 2015).
hanya 35,3% remaja perempuan dan 31,2% remaja laki-laki usia 15-19
sebayanya dan guru. Diskusi dengan ibu juga cukup besar proporsinya
informasi dari ibu, tenaga kesehatan dan guru. (INFODATIN: 2013, P.5)
5
yang timbul diantaranya seperti lendir vagina sedikit, putih ke abu-abuan
radang panggul dan kehamilan diluar rahim. Gejala infeksi ini memburuk
hal ini tidak diberantas, bisa merembet sampai kerongga rahim atau
saluran telur yang bisa menyebabkan kemandulan. Selain itu juga menjadi
dari pemahaman individu tentang suatu hal tersebut, sehingga sikap ini
6
yang baik tentang personal hygiene menstruasi. 85,1% memiliki sikap
yang sedang dalam personal hygiene remaja putri pada saat menstruasi.
menstruasi yang baik dan 59,0% siswi dengan pengetahuan yang baik.
51,3% siswi memiliki sikap yang positif terhadap menstruasi. Serta 78,6%
7
menstruasi terhadap pengetahuan siswi di SMP N 2 Kp. Dalam tahun
2017.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
8
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis
2. Bagi Sekolah
3. Bagi siswi
dengan baik sehingga dapat terhindar dari infeksi vagina maupun penyakit
kanker servik.
4. Bagi pembaca
9
E. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan juli - agustus 2017. Populasi pada
penelitian ini adalah seluruh siswi SMP N 2 Kampung Dalam tahun 2017.
Sampel diambil secara total sampling yang berjumlah 32 orang. Data yang
dikumpulkan berasal dari data primer dan data sekunder. Analisis data
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pendidikan Kesehatan
1. Pengertian
tujuan dari kesehatan seseorang dan masyarakat untuk hidup sehat. (Siswanto,
2010, p. 38).
untuk merubah tingkah laku individu, kelompok dan masyarakat (apa yang
2010, p. 38).
p. 38).
dilakuan oleh salah satu orang atau lebih yang mencakup berbagai aspek seperti
11
12