Anda di halaman 1dari 3

II. Abortus insipiens : Dengan kehamilan < 12 minggu yang biasanya disertai dengan pendarahan.

Penanganan terdiri atas pengosongan uterus dengan segera. Pengeluaran hasil konsepsi dapat dilaksanakan dengan
kuret vakum atau dengan cunam ovum disusulkan dengan kerokan. III. Abortus inkompletus Disertai syok karena
pendarahan, segera diberikan infus intra vena NaCl fisiologi atau cairan Ringer yang selakas mungkin dan disusul
dengan darah. Setelah syok diatasi, dilakukan kerokan pasca tindakan disuntikkan intramuskuler ergometrin untuk
mempertahankan kontraksi otot uterus.. IV. Abortus kompletus Tidak memerlukan pengobatan khusus, hanya
menderita anemis perlu diberikan sulfas ferrosus dan dianjurkan supaya makanannya banyak mengandung
protein, vitamin dan mineral. V. Missed abortion Kadar fibrinogen normal, jaringan konsepsi dapat segera
dikeluarkan. Sebaiknya bila kadar fibrinogen rendah, perbaiki dulu dengan cara memberikan fibrinogen kering
atau darah segar. Setelah perbaikan lakukan kuretase. Tindakan kuretase pada missed abortion tidak jarang
menghadapi kesulitan karena plasenta melekat erat dengan dinding uterus. Untuk itu perlu ekstra hati-hati. 9
Penyulit : Ada 3 penyulit: d. Anemia Biasanya anemia post hemorragia. Pengobatannya adalah pemberian darah
atau komponen darah. e. Infeksi Kasus abortus yang datang dalam keadaan infeksi harus mendapat payung
antibiotik dulu, sebelum dilakukan evakuasi. Sedangkan tindakan evakuasi sendiri dapat menimbulkan infeksi.
Untuk itu perlu diberikan antibiotika profilaksia. f. Perforasi Merupakan komplikasi tindakan kuretase Untuk
mencegah perforasi : Pemberian uterotonik Kuretase secara sistematis dan lege artis. 10 Informed Concent : Perlu,
sebelum dilakukan kuretase 11 Konsultasi : Tidak ada 12 Lama Perawatan : Pasca kuretase pasien tidak perlu
dirawat, kecuali ada komplikasi 13 Masa pemulihan : Pasien abortus dapat diberikan cuti sakit paling lama 2
minggu 14 Output : baik 15. PA : Jaringan konsepsi dapat dikirim ke lab, Patologi anatomi bila fasilitas

memungkinkan 16 Otopsi : -
KETUBAN PECAH DINI

STANDAR PELAYANAN MEDIS

No.Dokumen

Revisi 0

Halaman

1 dari 2

Tanggal Terbit :

Ditetapkan,

Direktur
Definisi : Umur kehamilan lebih dari 20 minggu Keluar cairan jernih dari Vagina Pada pemeriksaan fisik : suhu
normal bila tidak infeksi Pada pemeriksaan obstetrik bunyi jantung janin biasanya normal. Pemeriksaan inspekulo:
Terlihat cairan keluar dari ostium uteri eksternum. b. Kertas Nitrazin merah akan jadi biru. Kriteria
Diagnosa : Fistula vesiko vaginal dengan kehamilan Stress inkontinensia Diagnosa Banding : Pemeriksaan
leukosit darah, bila > 15.000/mm mungkin ada infeksi. USG : membantu menentukan usia kehamilan, letak
janin, berat janin, letak plasenta, gradasi plasenta serta jumlah air ketuban. Nilai bunyi jantung janin dengan
stetoskop Lacnee atau dengan fetal phone atau dengan CTG. Bila ada infeksi intra uteri atau peningkatan
suhu bunyi jantung janin akan meningkat Pemeriksaan penunjang : Dokter Umum, Dokter Spesialis Kebidanan
dan Kandungan Standar tenaga : Dokter umum atau dokter spesialis kebidanan dan kandungan Perawatan RS :
Harus dirawat di rumah sakit sampai air ketuban berhenti atau setelah perawatan dari tindakan terminasi
kehamilan selesai A. Konservatif : Rawat di RS Antibiotika kalau ketuban pecah < 6 jam (ampisilin atau
eritromicin bila tidak tahan ampisilin). Umur kehamilan < 32-34 minggu, dirawat selama air ketuban masih
keluar, atau sampai air ketuban tidak keluar lagi. Bila sudah 32-34 minggu masih keluar, maka pada usia
kehamilan 35 minggu pertimbangan untuk terminasi kehamilan sangat tergantung pada kemampuan
perawatan. Pada usia kehamilan 34 minggu berikan steroid selama 7 hari, untuk memacu
kematangan paru janin dan kalau mungkin diperiksakan kadar lesitin dan spingomeilin tiap minggu. B.Aktif:
Kehamilan : 36 minggu, bila 6 jam belum terjadi persalinan induksi dengan oksitosin, bila gagal seksio
sesarea. Pada keadaan CPD, letak lintang seksio sesarea Bila ada tanda-tanda infeksi berikan antibiotika dosis
tinggi dan persalinan diakhiri. a. Bila pelvik skor < 5, diakhiri persalinan dengan seksio sesarea. Bila pelvik skor
>5, induksi persalinan, partus per vaginam. Terapi Infeksi Kematian janin, karena infeksi atau prematuritas.
Penyulit Untuk tindakan operatif perlu

Informed Consent Konsultasi Konservatif : Sangat tergantung pada usia kehamilan, lamanya air ketuban keluar,
keadaan umum pasien. Aktif : partus per vaginam 3- 4 hari, Seksio sesarca :7/ hari. Lama Perawatan 3-5 hari Masa
Pemulihan 2 minggu Output Sembuh total PA - Otopsi - Referensi Standar Pelayanan Medik, PB IDI,
2002 Cunninghan, Mac Donald, Cant. William Obstetrics. Eighteenth Ed. P 750-752 Appleton & Lange, 1989.
Friedman, Acker, Sachs. Obstetrical Decision Making. Second Ed. P 170 Manly, Graphig Asian Edition, 1988.
Kebijakan Pelayanan Obstetri & Ginekologi Lab/UPF Kebidanan & kandungan FK Unair / RSUD Dr. Soetomo
Surabaya, 1982.
PERSALINAN PRETERM

STANDAR PELAYANAN MEDIS

No.Dokumen

Revisi 0

Halaman

1 dari 2

Tanggal Terbit :

Ditetapkan,

Direktur
Definisi : Persalinan neonatus pada usia kehamilan antara 22 dan 37 minggu lengkap, atau antara 140 dan 259
hari, dihitung dari hari pertama haid terakhir. Mayor : - Kehamilan multiple - Hidramnion - Anomaly uterus -
Serviks terbuka lebih dari 1 cm pada kehamilan 32 minggu - Serviks mendatar kurang dari 1 cm pada kehamilan
32 minggu. - Riwayat abortus pada trimester II lebih dari 1 kali - Riwayat persalinan preterm sebelumnya -
Operasi abdominal pada kehamilan preterm - Riwayat operasi konisasi - Iritabilitas uterus Minor : - penyakit
yang disertai demam

Anda mungkin juga menyukai