Anda di halaman 1dari 15

SELIMUT PUTIH

Bila Izroil datang memanggil Sedarlah diri tahu di untung


Jasa terbujur di Sebelum masa keranda di
pembaringan usung

Datang masanya insaflah


Seluruh tubuh akan
diri
menggigil Selimut putih pembalut
Sekujur badan kan badan
kedinginan Tinggal semua yang di
kasihi
Tiada lagi gunanya harta Berjuanglah hidup
Kawan karib sanak saudara sepanjang zaman
Jikalau ada amal di dunia
Itulah hanya pembela kita

Bila Izroil datang memanggil


Jasad terbujur di
pembaringan
Seluruh tubuh akan
menggigil
Sekujur badan kan
kedinginan

Janganlah mau di sanjung


sanjung
Engkau di gelar manusia
agung
Dalam mencari keredhaan
POHON HIJAU ITU
Tuhan
Pohon hijau itu berdiri kaku
Pohon hijau itu berdiri kaku Hati-hati teman
Megahnya di celah pohonan Meniti salju kehidupan
Ibarat lukisan hidup Nan rapuh bisa cair dan runtuh
Tetap tegak dan kaku
Bersama angin lalu kutitipkan
Pohon hijau itu tetap kaku harapan
Lantas desiran kedengaran Agar terus tabah hadapi
Amat sayup dan sayu cabaran
Ia mula bergerak
Pohon hijau itu yang dulu kaku
Pohon hijau itu tidak kan kaku Kini mengikut tarian bayu
lagi Pohon hijau itu melambai-
Beralun mengikut tarian bayu lambai
Pohon hijau itu melambai- Beralun mengukir kehijauan
lambai
Beralun mengukir kehijauan Pohon hijau itu tidakkan kaku
lagi
Begitulah diibaratkan Beralun mengikut tarian bayu
Dunia dengan kehidupan Pohon hijau itu melambai-
Bermulanya di daratan lambai
Kini menuju ke tengah lautan Beralun mengukir kehijauan

Angin yang menderu Bila kejayaan sudah


Datang tak menentu digenggaman
Ombak memukul pelayaran Ingat-ingat teman kita kan
Apakan tergoyang keimanan pulang

Untukmu teman bajailah Pohon hijau itu kini kaku


hidupmu Ia tak bergerak lagi
Sirami hatimu dengan Ia pastikan layu
ketaqwaan gugur di taman ini
SEPOHON KAYU

Sepohon kayu daunnya rimbun Dipukul dipalu sehari-hari


Lebat bunganya serta buahnya Barulah ia sedarkan diri
Walaupun hidup seribu tahun Hidup di dunia tiada bererti
Kalau tak sembahyang apa Akhirat di sana sangatlah rugi
gunanya Hidup di dunia tiada bererti
Walaupun hidup seribu tahun Akhirat di sana sangatlah rugi
Kalau tak sembahyang apa
gunanya

Kami bekerja sehari-hari


Untuk belanja rumah sendiri
Supaya Allah menjadi sayang
Kami bekerja hatilah riang
Supaya Allah menjadi sayang
Kami bekerja hatilah riang

Kami sembahyang fardhu


sembahyang
Sunat pun ada bukan sebarang
Hidup di kubur yatim piatu
Tinggallah seorang dipukul
dipalu
Hidup di kubur yatim piatu
Tinggallah seorang dipukul
dipalu
La la,
KUN ANTA Nurdhin nasi bima-la,
Nardhohu la na ha-la,
Liujarihim, qoldat tu zohiru ma
Za-ka jamaluna,
fihim
Yasmu yataala
Pabadautu shakhson a-khar,
Oh Wo Oh (6x)
kai atafa-khar,
Kun anta tazdada jamala
Wa zonan tu ana, anni bizalika
huztu ghina,
Saakunu ana, man ardho ana,
Fawajad tu anni kha-sir, fatilka
lan asa la liri dhohum,
mazohir,
Waakunu ana, ma ahwa ana,
ma-li wama liridhohum,
La la,
Saakunu ana, man ardho ana,
La nahtajul ma-la,
lan asa la liri dhohum,
Kai nazdada jama-la,
Waakunu ana, ma ahwa ana,
Jauharna huna,
lan ardho ana biridhohum
Fi qalbi talala,
La la,
La la,
La nahtajul ma-la,
Nurdhin nasi bima-la,
Kai nazdada jama-la,
Nardhohu la na ha-la,
Jauharna huna,
Za-ka jamaluna,
Fi qalbi talala,
Yasmu yataala
Oh Wo Oh (6x),
La la,
Kun anta tazdada jamala (2x)
Nurdhin nasi bima-la,
Nardhohu la na ha-la,
Attaqabbalhum, anna-su lastu
Za-ka jamaluna,
qalliduhum,
Yasmu yataala
Illa bima yurdhi-ni, kai urdhi-ni,
Oh Wo Oh (6x),
Sa akunu ana, mithli tamaman
Kun anta tazdada jamala (2x)
hazana,
Fakona ati takfini, za-ka yaqi-ni,

La la,
La nahtajul ma-la,
Kai nazdada jama-la,
Jauharna huna,
Fi qalbi talala,
TEMAN SEJATI Kepadamu teman
Teruskan perjuangan
Selama ini ku mencari-cari
Pengorbanan dan kesetiaan
Teman yang sejati
Buat menemani
Telah ku ungkapkan segala-
Perjuangan suci
galanya

Bersyukur kini pada-Mu Ilahi


Itulah tandanya
Teman yang di cari selama ini
Kejujuran kita
Telah ku temui
a...a...a...
Ku mencari-cari teman yang
Dengannya disisi
sejati
Perjuangan ini
Buat menemani perjuangan
Tenang di harungi
suci
Bertambah murni kasih Ilahi

KepadaMu Allah
Ku panjatkan doa
Agar berkekalan kasih sayang
kita

KepadaMu teman
Ku pohon sokongan
Pengorbanan dan pengertian

Telah ku ungkapkan segala-


galanya

KepadaMu Allah
Ku pohon restu Mu
Agar kita kekal bersatu
Keluarga bahagia...
KELUARGA BAHAGIA

Sedamai taman firdausi


Limpahan kasih sayang sejati
Seharum semerbak kasturi
Mengharumi hidup insani

Indahnya damainya
Keluarga yang bahagia
Itulah idaman impian setiap
insan
Yang dahagakan belaian serta
kasih dan sayang

Ketika insan lain


berbahagia bersama keluarga
Namun kita masih meniti titian
rapuh perhubungan
Mengapa kita terpisah dari
pada rahmat-Nya
Mungkinkah kita seringkali
melupakan-Nya
Ayolah bina
semula keluarga diridhoi Allah

Oh ayah... Oh ibu...
Dengarlah rintihan dan luahan
hatiku
Yang dahaga kasih
Jiwaku merasa tersiksa
Ketandusan kasihmu
Marilah kita bina bersama-
sama
Keluarga bahagia...
IMAN MUTIARA

Iman adalah mutiara


Di dalam hati manusia
Yang meyakini Allah
Maha Esa, Maha Kuasa

Tanpamu iman bagaimanalah


Merasa diri hamba padaNya
Tanpamu iman bagaimanalah
Menjadi hamba Allah yang
bertaqwa

Iman tak dapat diwarisi


Dari seorang ayah yang
bertaqwa
Ia tak dapat dijual-beli
Ia tiada di tepian pantai

Walau apapun caranya jua


Engkau mendaki gunung yang
tinggi
Engkau berentas lautan api
Namun tak dapat jua dimiliki
Jika tidak kembali pada Allah

Jika tidak kembali pada Allah


RAPUH Meski ku rapuh dalam langkah
Kadang tak setia kepada MU
Detik waktu terus berjalan
Namun cinta dalam jiwa
Berhias gelap dan terang
Hanyalah pada MU
Suka dan duka
Tangis dan tawa
Maafkanlah bila hati
Tergores bagai lukisan
Tak sempurna mencintai MU
Dalam dada ku harap hanya
Diri MU yang bertahta
Seribu mimpi berjuta sepi
Hadir bagai teman sejati
Meski ku rapuh dalam langkah
Di antara lelahnya jiwa
Kadang tak setia kepada MU
Dalam resah dan air mata
Namun cinta dalam jiwa
Ku persembahkan kepada MU
Hanyalah pada MU
Yang terindah dalam hidup ku
Maafkanlah bila hati
Meski ku rapuh dalam langkah
Tak sempurna mencintai MU
Kadang tak setia kepada MU
Dalam dada ku harap hanya
Namun cinta dalam jiwa
Diri MU yang bertahta
Hanyalah pada MU
Detik waktu terus berlalu
Maafkanlah bila hati
Semua berakhir pada MU
Tak sempurna mencintai MU
Dalam dada ku harap hanya
Diri MU yang bertahta

Maafkanlah bila hati


Tak sempurna mencintai MU
Dalam dada ku harap hanya
Diri MU yang bertahta
INTIFADA

Merdu lafaz syahdu Lunak diukir seni


Jiwa pun merindu Halus menghiasi
Merakam rasa rindu Persada alam ini
Gemersiknya Lagu Hidup tidak mati

Masihkah punya bicara


Angin kota cahaya
Menjalinkan yang terpisah
Bertiup berarak
Semarak terus berusaha
Kencang meredah maya
Pastinya ia akan berjaya
Hanya untuk Dia

Bangkit segar seirama


Meluruskan rentak safnya
Riuh-rendah basah lidah
Kalam wahyu mewangi di
taman

Oh... semerbak harum


bingkisan annur
Berterbangan tinggi ke Intifada
Oh merentas misi risalah suci
Mewangikan taman yang
dicemari

Gema siang malam


Alunan suara
Burung turut bernyanyi
Zikir tidak henti
SUMAYYAH Darahmu menjadi sumbu pelita
iman
Dalam diri selembut sutera
Sumayyah kaulah lambang
Kau miliki iman yang teguh
wanita solehah
Kau nyalakan obor agama
Tangan yang disangka lembut
Dirimu bak lentera
menghayun buaian
Menggoncang dunia mencipta
Dibelenggu jahiliah
sejarah.
Kau tempuh dgn berani
Walaupun jasadmu milik tuan
Sumayyah kau dibunuh didunia
Tetapi hatimu milik Tuhan
sementara
Untuk hidup disyurga yang
Padang pasir menjadi saksi
selama-lamanya
Ketabahn keluarga itu
Kaulah wanita terbaik sebaik
Tika suami dan anak
manusia
Dibaring menghadap mentari
Namamu tetap menjadi
sejarah
Disuruh memilih iman
Atau kekufuran
Samar jahiliah atau
Sinar akidah..

Sabarlah keluarga yasir


Bagimu syurga disana
Dan kau pun tegar memilih
syurga
Walau terpaksa mengorban
nyawa

Lalu tombak yang tajam


menikam
Jasadmu yang tiada bermaya
Namun iman didadamu sedikit
tidak berubah
ADA MU

Merenung ke luar jendela Merenung ke luar jendela


Melihat kebesarannya Melihat kebesarannya
Mensyukuri segala nikmat Walau penuh dengan cabaran
Yang dikurniakan di dunia Ku tahu ku adaMu Tuhan

Kau berikan ku kekuatan


Tuk berpegang pada jalan
Walau penuh dengan cabaran
Ku tahu ku adaMu Tuhan

Kerna Kau yang satu


Yang setia bersama ku
Dikala ku jatuh ku bangkit
kernaMu
Ku tahu ku adaMu disisi ku
selalu
Bantulah hambaMu mencari
keredhaanMu

Ku tahu ku adaMu
Ku adaMu selalu

Kerna Kau yang satu


Yang setia bersama ku
Dikala ku jatuh ku bangkit
kernaMu
Ku tahu ku adaMu disisi ku
selalu
Bantulah hambaMu mencari
keredhaanMu

Ku tahu ku adaMu
Ku adaMu selalu
PERISTIWA SUBUH Bersyukurlah, bangkitlah
segera
Tabuh berbunyi
Moga mendapat
gemparkan alam sunyi
keredhaannya
Berkumandang suara azan
Begitulah peristiwa di Subuh
Mendayu memecah sepi
hari
Selang seli sahutan ayam
Setiap pagi, setiap hari
Tabuh berbunyi
Tabuh berbunyi gemparkan
gemparkan alam sunyi
alam sunyi
Berkumandang suara adzan
Berkumandang suara adzan
Mendayu memecah sepi
Mendayu memecah sepi
Selang seli sahutan ayam
Selang seli sahutan ayam
Tetapi insan kalaupun ada
Tabuh berbunyi gemparkan
hanya
alam sunyi
Mata yang celik dipejam lagi
Berkumandang suara adzan
Hatinya penuh benci
Mendayu memecah sepi
Berdengkurlah kembali
Selang seli sahutan ayam
Begitulah peristiwa di Subuh
hari
Tabuh berbunyi gemparkan
Suara insan di alam mimpi
alam sunyi
Berkumandang suara adzan
Tabuh berbunyi gemparkan
Mendayu memecah sepi
alam sunyi
Selang seli sahutan ayam
Berkumandang suara adzan
Mendayu memecah sepi
Tabuh berbunyi
Selang seli sahutan ayam
gemparkan alam sunyi
Berkumandang suara adzan
Ayuh bangunlah tunaikan
Mendayu memecah sepi
perintah Allah
Selang seli sahutan ayam
Sujud mengharap
keampunanNya
RASULULLAH
Ya Rasulallah, Ya Habiballah
Alangkah indahnya hidup ini Terimalah kami sebagai
Andai dapat kutatap wajahmu umatmu
Kan pasti mengalir air mataku Ya Rasulallah, Ya Habiballah
Karena pancaran Kurniakanlah syafa'atmu
ketenanganmu

Alangkah indahnya hidup ini


Andai dapat kukucup tanganmu
Moga mengalir keberkatan
dalam diriku
Untuk mengikut jejak
langkahmu

Ya Rasulallah, Ya Habiballah
Tak pernah kutatap wajahmu
Ya Rasulallah, Ya Habiballah
Kami rindu padamu

Allahumma sholli 'alaa


Muhammad
Ya Robbi sholli 'alaihi wassalim

Alangkah indahnya hidup ini


Andai dapat kudakap dirimu
Tiada kata yang dapat aku
ucapkan
Hanya Tuhan saja yang tahu

Kutahu cintamu kepada ummat


Umati umati
Kutahu bimbangnya kau
tentang kami
Syafa'atkan kami
YA NABI SALAMUN ALAIKA

Ya nabi salammualaika, Ya rasul Ya habibi Ya Muhammad


salammualaika Penyeri timur dan barat
Ya nabi salammualaika, Ya rasul ( Ya habibi Ya Muhammad )
salammualaika ( Penyeri timur dan barat )
Ya habibi salammualaika Kau yang gagah, yang mulia
Ya nabi salammualaika, Ya rasul Engkaulah imam kami
salammualaika ( Kau yang gagah, yang mulia )
Ya nabi salammualaika, Ya rasul ( Engkaulah imam kami )
salammualaika
Ya habibi salammualaika

Telah terbit bulan purnama


Cahayanya menyinari kami
( Telah terbit bulan purnama )
( Cahayanya menyinari kami )
Kau contoh akhlak terpuji
Wajahmu penyejuk hati
( Kau contoh akhlak terpuji )
( Wajahmu penyejuk hati )

(chorus)

Kau bagaikan matahari


Cahaya menerangi bumi
( Kau agaikan matahari )
( Cahaya menerangi bumi )
Engkaulah permata hati
Bertakhta di sanubari
( Engkaulah permata hati )
( Bertakhta di sanubari )

(chorus)
FATAMORGANA

Pulanglah pada Tuhan cahaya Pulanglah kepada Tuhan


kehidupan cahaya kehidupan
Syarat bahagia di dunia Keimanan ketakwaan
Akhirat kekal selamanya pada kepadanya senjata utama
Allah
( ulang dari korus )
Sudah menjadi lumrah
Sabar menempuh jalan
kehidupan di dunia
tetapkan iman di hati
Cabaran dan dugaan
Yakinkan janji Tuhan
mendewasakan usia
syurga yang sedia menanti
Imanlah penyelamat dunia
Rintangan dilalui tambah
penuh pancaroba
pengalaman diri
Hidup akhirat kita kekal
Sudah sunnah ketetapan Ilahi
bahagia
Deras arus dunia
menghanyutkan yang terleka
Imanlah penyelamat dunia
penuh pancaroba
Indah fatamorgana melalaikan
Hidup akhirat kita kekal
menipu daya
bahagia
Dikejar dicintai bak bayangan
Pulanglah pada Tuhan cahaya
tak bertepi
kehidupan
Tiada sudahnya dunia yang
Syarat bahagia di dunia
dicari
Akhirat kekal selamanya pada
Allah
Begitu indah dunia siapa pun
Allah
kan tergoda
Harta, pangkat dan wanita
melemahkan jiwa

Tanpa iman dalam hati kita kan


dikuasai
Syaitan nafsu dalam diri musuh
yang tersembunyi

Anda mungkin juga menyukai