TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN TEORI
1. Menstruasi
a. Pengertian Menstruasi
Menstruasi dapat dikelompokkan dalam berbagai pengertian
diantaranya adalah macam-macam pengertian menstruasi :
Menstruasi adalah Perdarahan secara periodik dan siklik dari
uterus yang disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium
(Wikjosastro, 2005; Prawirohardjo, 2007). Menstruasi juga dapat
diartikan sebagai Pelebaran darah, dan pelepasan darah dalam bentuk
perdarahan serta perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang
terjadi setiap bulan dan dipengaruhi oleh hormone reproduksi
(Manuaba, 2007; Ana, 2007). Menurut (Sarwono, 2005 : Derek,
2003) menjelaskan Menstruasi adalah Suatu proses pembersihan
rahim terhadap pembuluh darah, kelenjar-kelenjar, dan sel-sel yang
tidak terpakai karena tidak adanya pembuahan atau kehamilan.
Menstruasi diartikan juga sebagai pengeluaran secara periodic darah
dan sel-sel tubuh dari vagina yang berasal dari dinding rahim wanita
yang berlangsung sebulan sekali.
b. Fase dalam siklus menstruasi menurut Winkjosasto (2005)
Fase-fase dalam sikus menstruasi merupakan hasil kerjasama
yang sangat terkoordinasi antara hipofisis anterior, ovarium, dan
uterus.
1) Fase menstruasi atau deskuamasi
Fase menstruasi ini terjadi jika ovum tidak dibuahi
sperma, sehingga korpus luteum menghentikan produksi hormon
esterogen dan progesteron. Turunnya kadar esterogen dan
progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari endometrium
yang disertairobek dan luruhnya endometrium, sehingga terjadi
pendarahan. Fase menstruasi ini berlangsung kurang lebih 5
5
5
6
hari.
2) Fase intermenstum atau fase proliferasi
Fase yang terjadi pada hari ke-14 pada waktu itu
endometrium mengadakan poliferasi. Antara hari ke-12 dan 14
dapat terjadi pelepasan ovum dan ovarium yang disebut ovulasi.
3) Fase pramenstruasi atau fase sekresi
Fase ini endometrium kira-kira tetap tebalnya, tetapi
bentuk kelenjar berubah menjadi panjang berkelok-kelok dan
mengeluarkan getah yang makin lama makin nyata. Bagian
dalam sel endometrium terdapat glikogen dan kapur yang
diperlukan sebagai bahan makanan untuk telur yang dibuahi.
c. Gambar dalam siklus menstruasi
2. Dismenorea
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ( KTI ) ini yang akan
dibahas adalah gangguan menstruasi yang disebut Dismenorea
a. Pengertian Dismenorea
Dismenorea atau nyeri menstruasi merupakan gejala yang
paling sering dialami oleh dalam masa menstruasi. Gangguan
dismenorea ini, sering terjadi tanpa ada gejala dan intensitasnya
sukar dinilai.
Istilah dismenorea hanya digunakan bila nyeri pada
menstruasi sedemikian hebatnya, sehingga memaksa klien untuk
beristirahat dan meninggalkan pekerjaan aktifitasnya sehari-hari
selama beberapa jam atau beberapa hari, berdasarkan peraturan
kepegawaian (Nawawi, 2007; Manuaba 2007). Dismenorea bisa juga
diartikan rasa tidak enak pada perut bagian bawah sebelum dan
selama haid dan sering kali adanya rasa mual, nyeri pada waktu
menstruasi, nyeri selama siklus haid, nyeri pada perut bagian bawah
(Winkjosastro, 2005; Prawirohardjo.S, 2005; Ana, 2007).
b. Pembagian Klinis Dismenorea
Dismenorea menurut Ana, 2007; I.G.B Manuaba (2007)
yaitu:
1) Ringan
Dismenorea yang berlangsung beberapa saat dan klien
masih dapat melakukan aktifitas sehari-hari tanpa memerlukan
pengobatan.
8
2) Sedang
Dismenorea ini membuat klien memerlukan obat
penghilang rasa nyeri, dan kondisi penderita masih dapat
beraktivitas.
3) Berat
Dismenorea berat membuat klien memerlukan istirahat
beberapa hari dan dapat disertai dengan sakit kepala, kemeng
pinggang, diare, dan rasa sakit perut.
c. Pembagian Dismonorea
Dalam ruang lingkup dismenorea kali ini dibagi menjadi 2
jenis yaitu :
1) Dismenorea Primer ( Dismenorea fisiologis )
a) Pengertian Dismenorea Primer
Dalam pembagian dismenorea kali ini yang akan
dibahas adalah mengenai macam-macam pengertian
dismenorea primer.
Dismenorea Primer adalah nyeri menstruasi yang
dijumpai tanpa kelainan pada alat-alat reproduksi yang
berhubungan dengan proses menstruasi. Wanita yang
bekerja sebagai pegawai yang mengalami menstruasi
disertai rasa nyeri diberikan cuti 2-3hari (Prawirohardjo, S.
2006).
Dismenorea Primer adalah nyeri haid yang dijumpai
tanpa kelainan alat genetal yang nyata (Sarwono, 2005).
Dismenorea Primer adalah nyeri haid dijumpai tanpa
kelainan alat-alat genetalia yang nyata, terjadi beberapa
waktu setelah menarche biasanya 12 bulan (Winkjosastro,
2005).
Dismenorea Primer adalah pada saat haid yang tidak
dikaitkan atau patologi pelvis dan biasanya timbul tanpa
9
dismenorea.
(2) Faktor Konstitusi
Faktor ini menurunkan ketahanan terhadap rasa
nyeri, faktor-faktor ini seperti anemia, penyakit
menahun dan sebagainya dapat mempengaruhi
dismenorea.
(3) Faktor obstruksi kanalis servikalis
Salah satu teori yang paling tua untuk
menerangkan terjadinya dismenorea primer adalah
stenosis kanalis servikalis. Pada wanita dengan uterus
dalam hiperantefleksi mungkin dapat terjadi stenosis
kanalis servikalis akan tetapi hal ini sekarang tidak
dianggap sebagai faktor yang penting sebagai penyebab
dismenorea.
(4) Faktor Endokrin
Pada umunya ada anggapan bahwa kejang yang
terjadi pada dismenorea primer disebabkan oleh
konstruksi uterus yang berlebihan. Faktor endokrin
mempunyai hubungan dan kontraktilitas uterus
sedangkan hormone estrogen merangsang kontraktilitas
uterus sedangkan hormone progesterone menghambat
atau mencegahnya, tetapi teori itu tidak dapat
menerangkan fakta mengapa tidak timbul rasa nyeri
pada saat perdarahan disfungsional, yang biasanya
bersamaan dengan kadar estrogen yang berlebih tanpa
adanya progesterone.
(5) Faktor Alergi
Teori ini dikemukakan setelah memperhatikan
adanyaasosiasi antara dismenorea dan urtikaria
migraine atau asmabronkhiale, bahwa sebab alergi
adalah toksin haid.
Menurut Liewellyn dan John faktor yang dapat
11
a) Faktor-faktor fisikogenik
Stress, emosional dan ketegangan yang
dihubungkan dengan sekolah atau pekerjaan
memperjelas beratnya nyeri.
Gangguan keseimbangan antara prostasiklin,
yang menyebabkan fase dilatasi, Akan terjadi
iskemiamiometrium (angina uterus) dan
hiperkontraktilitas uterus. Dan pengaruh fasepresin
meningkatkan sintesaprostaglandin dan dapat bekerja
pada arteri-arteri secara langsung.
b) Tanda-tanda dismenorea primer
Permukaan awal 90% mengalami gejala di
dalam 2 tahun menarche. Lamanya berlangsungnya
nyeri dan jenis nyeri dismenorea dimulai beberapa jam
sebelum atau beberapa setelah permulaan haid dan
biasanya berlangsung 48-72 jam. Nyeri diuraikan
sebagai mirip kejang dan biasanya paling kuat pada
perut bawah dan dapat menyebar kepunggung atau
paha sebelah dalam. Gejala yang menyertai mual,dan
muntah rasa lelah, diare, nyeri pinggang bawah, nyeri
kepala. Dilakukan pemeriksaan pada pelvis normal
(John, 2006).
2) Dismenorea Sekunder ( Dismenorea Patologis )
a) Pengertian Dismenorea Sekunder
Dismenorea sekunder adalah nyeri menstruasi yang
disebabkan oleh kelainan dan alat reproduksi wanita.
Pembagian diatas juga dipertegas oleh manuaba
(2007), yang mengatakan bahwa dismenorea primer tidak
12
(c). Rileksasi
Dalam kondisi rileks tubuh juga
menghentikan produksi hormone adrenalin dan
semua hormon yang diperlukan saat kita stress
untuk hormon progesterone. Jadi kita perlu
rileksasi untuk memberikan kesempatan bagi tubuh
untuk memproduksi hormon yang penting untuk
mendapatkan haid yang bebas dan nyeri.
(d).Dilatasi kanalis servikalis
Dilatasi kanalis servikalis dapat
memberikan keringanan karena memudahkan
pengeluaran darah haid dan prostalglandin di
dalamnya. Neurektomi prasakral(pemotongan urat
saraf sensorik antara uterus dan susunan saraf
pusat) ditambah dengan neurektomi ovarial
(pemotongan urat saraf sensorik yang ada di
ligamentum infundibulum) merupakan tindakan
terakhir apabila usaha-usaha lain gagal.
b. Therapy untuk dismenorea sekunder bergantung pada
penyebabnya, antara lain :
(1).Untuk infeksi berikan antibiotika yang sesuai.
(2).Untuk endometriosis disesuaikan dengan pengobatan
pada endometriosis.
c. Therapy Alami
17
3. Remaja
a. Pengertian Remaja
Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada
masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak
dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan
manusia dari masa anak-anak menuju dewasa.
Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan
masa dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun.
Remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak-
anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira-kira
10 tahun hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22
tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat,
pertambahan berat dantinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk
tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran
buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara.
Pada perkembangan ini, pencapaian dan kemandirian dan identitas
sangat menonjol (Pemikiran semakin logis, abstrak dan idealistis)
dan semakin banyak menghabiskan waktu diluar keluarga
(Notoatmodjo, 2005).
Dilihat dan bahasa Inggris "teenager", remaja artinya yakni
manusia berusia belasan tahun. Dimana usia tersebut merupakan
perkembangan untuk menjadi dewasa. Oleh sebab itu orang tua dan
pendidik sebagai bagian masyarakat yang lebih berpengalaman
19
4. Perilaku
a. Pengertian Perilaku
Perilaku dari pandangan biologis adalah suatu kegiatan atau
aktifitas orgasme yang bersangkutan. Jadi perilaku manusia pada
hakikatnya adalah suatu aktivitas dari manusia itu sendiri
(Notoatmodjo, 2003). Sedangkan menurut Purwanto (1998)
mengatakan bahwa perilaku manusia berasal dari dorongan yang ada
dalam diri manusia. Skinner (1936) mengemukakan bahwa
perilakuadalah merupakan hasil hubungan antara pasangan
(stimulus) dan tanggapan (respon).
Jadi perilaku adalah suatu aktivitas dan individu terhadap
lingkungannya yang merupakan respon terhadap stimulus karena
adanya dorongan dan dalam dirinya.
b. Domain Perilaku
Menurut Baron and Byrner yang dikutip oleh (Wawan Dewi,
2010, p32) menyatakan bahwa ada 3 komponen yang membentuk
perilaku yaitu :
1). Perilaku Kognitif
Perilaku yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan,
21
(5).Sintetis (Syntetis)
Kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru.
(6).Evaluasi (Evaluation)
Kemampuan untuk melakukan penilaian
terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian
itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditemukan
sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah
ada.
c). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan Seseorang
Menurut Notoatmodjo (2003;18) faktor internal dan
eksternal yang mempengaruhi terbentuknya pengetahuan
yaitu:
(1).Inteligensi
Inteligensi merupakan kemampuan yang dibawa
sejak lahir, yang memungkinkan seseorang berbuat
sesuatu dengan cara tertentu. Orang berpikir
menggunakan inteleknya atau pikirannya. Cepat atau
tidaknya dan terpecahnya atau tidaknya suatu masalah
tergantung kemampuan inteligensinya. Salah satu
faktor yang mempengaruhi penerimaan pesan dalam
komunikasi adalahtaraf intelegensi seseorang. Dapat
dikatakan juga bahwa orang-orang yang lebih intelegen
akan lebih mudah menerima suatu pesan. Dari uraian
tersebut dapat disimpulkan bahwa seorang yang
mempunyai taraf intelegensi tinggi akan mempunyai
pengetahuan yang baik dan sebaliknya.
(2).Pendidikan
Tugas dan pendidikan adalah memberikan atau
meningkatkan pengetahuan, menimbulkan sifat positif,
serta memberikan atau meningkatkan kemampuan
23
(3).Pengalaman
Menurut teori deteminan perilaku yang
disampaikan WHO, menganalisa bahwa yang
menyebabkan seseorang itu berperilaku tertentu salah
satunya disebabkan karena adanya pemikiran dan
perasaan dalam din seseorang yang terbentuk dalam
pengetahuan, persepsi, sikap, kepercayaan-kepercayaan
dan penilaian-penilaian kemampuan intelegensinya.
Salah satu faktor yang mempengaruhi penerimaan
pesan dalam komunikasi adalah taraf intelegensi
seseorang. Secara cammon sence dapat dikatakan
bahwa orang-orang yang lebih inteligen akan lebih
mudah menerima suatu pesan. Dari uraian tersebut
dapat disimpulkan bahwa orang yang mempunyai
tarafintelegensi tinggi akan mempunyai pengetahuan
yang baik dan sebaliknya.
(4).Informasi
Teori depedensi mengenai efek komunikasi
massa, disebutkan bahwa media massa dianggap
sebagai system informasi yang memiliki peranan
penting dalam proses pemeliharaan, perubahan dan
konflik dalam tatanan masyarakat, kelompok atau
24
e. Pengukuran perilaku
Pengukuran perilaku dapat dilakukan secara tak langsung
yaitu dengan wawancara terhadap kegiatan-kegiatan yang telah
dilakukan beberapa jam, hari atau bulan yang lalu. Pengukuran juga
dapat dilakukan secara langsung yaitu dengan mengobservasi
tindakan atau kegiatan responden. (Notoatmodjo, 2003), yang terinci
sebagai berikut:
1). Pengukuran Pengetahuan : Pengetahuan dapat diukur dengan
wawancara atau angket.
2). Pengukuran Sikap : Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan
penilaian pendapat seseorang terhadap tindakan yang telah
dilakukan dengan wawancara secara langsung kepada
responden.
3). Pengukuran Psikomotor : Tindakan dapat diukur dengan
wawancara atau kuesioner yang menanyakan tentang isi materi
yang ingin diketahui dari suatu objek penelitian atau responden
kedalam suatu tindakan.
29
B. KERANGKA TEORI
Dari tinjauan teori yang ada, dapat dilihat kerangka teori sebagai berikut :
Predisposing Factors
a. Pengetahuan
b. Sikap
c. Kepercayaan
d. Nilai
Enabling Factors
a. Ketersediaan sarana Perilaku Pencegahan
prasaran dan Pengobatan
b. Fasilitas Kesehatan
Reinforcing Factors
a. Sikap
b. Perilaku tokoh
masyarakat
c. Tokoh agama
C. KERANGKA KONSEP
Dari kerangka teori yang ada, maka dibuat konsep penelitian sebagai berikut:
D. HIPOTESIS
Ada hubungan antara tingkat pengetahuan remaja putri Madrasah
Aliyah Banat Kudus tentang Dismenorea dengan praktek pencegahan dan
pengobatannya.