Manage Men
Manage Men
LATAR BELAKANG
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian berpikir kritis?
2. Untuk mengetahui ciri-ciri berpikir kritis?
3. Untuk mengetahui sikap perawat dalam berpikir kritis?
4. Untuk mengetahui penerapan berpikir kritis?
5. Untuk mengetahui pengertian pengambilan keputusan?
6. Untuk mengetahui hal-hal yang harus diperhatika?
7. Untuk mengetahui metode pengambilan keputusan?
8. Untuk mengetahui langkah-langkah pemecahan masalah?
9. Untuk mengetahui format pengambilan keputusan?
10. Untuk mengetahui fartor pengambilam keputusan?
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
3
Berpikir kritis merupakan jaminan yang terbaik bagi perawat mencapai sukses dalam
berbagai aktifitas dan merupakan suatu penerapan profesionalisme serta pengetahuan tekhnis
atau keterampilan tekhnis dalam memberikan asuhan keperawatan.
Proses berpikir kritis meliputi memahami, mengevaluasi, mempertanyakan maupun
menjawab, membangun pertanyaan yang merupakan pemicu proses berkelanjutan untuk
mencari jawaban dengan kemungkinan ada jawaban atau tidak terdapat jawaban.
1. Intellectual humility
Suatu kesadaran terhadap keterbatasan pengetahuan diri dan kepekaan
diri terhadap kemungkinan bias dan prasangka. Perawatdan tenaga kesehatan
sebaiknya tidak mengklaim bahwa mereka mengetahui lebih banyak dari apa
yang mereka ketahui.
2. Intellectual courage
Keinginan dan keterbukaan untuk mendengar ide-ide orang lain.
Meskipun , mungkin perawat sangat berlawanan dengan ide-ide tersebut.
Dan memebutuhkan keberanian untuk mempertimbangkan dan
mengkajisudut pandang orang lain dengan jujur menimbang kekuatan dan
kelemahan pendapat sendiri.
3. Intellectul empathy
Kemampuan untuk membayangkan diri sendiri di posisi orang lain
sehinggakita dapat memahami pandangan dan jalus penalaran orang tersebut.
4. Intellectual integrity
4
Kemampuan untuk menerapkan standar bukti intelektual yang
kaku dan sama terhadap pengetahuan yang kita miliki yang kita terapkan
terhadap pengetahuan yang dimiliki orang lain. Hal ini membutuhkan
kejujuran untuk menelaah dan mengakui kesalahan atau
ketidakkonsistenan pikiran, penilaian, dan tindakan diri.
5. Intellectual preseverances
Kemampuan untuk mencari wawasan dan kebenaran lebih jauh
meskipun sulit dan frustasi. Butuh waktu dan energi untuk mendapatkan dan
mempertimbangkan informasi baru dan membentuk wawasan baru.
6. Faith in reason
Percaya pada diri sendiri dan keinginan untuk mencari pemikiran
rasional dan percaya bahwaorang lain dapat melakukan hal yang serupa.
7. Intellectual sense of justice
Keinginan untuk menelaah sudut pandang orang lain dengan standar
intelektual yang sama, dan tidak dipengaruhi oleh kepentingan/keuntungan
diri sendiri dan orang lain.
Secara umum, pengertian pengambilan keputusan telah dikemukakan oleh banyak ahli,
diantaranya adalah :
4.P. Siagian : Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap suatu
masalah, pengumpulan fakta dan data, penelitian yang matang atas alternatif dan
tindakan.
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan menurut Terry, yaitu :
Hal-hal yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang emosional maupun yang
rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.
Setiap keputusan harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi.
Setiap keputusan jangan berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus lebih
mementingkan kepentingan organisasi.
Jarang sekali pilihan yang memuaskan, oleh karena itu buatlah altenatif-alternatif
tandingan.
6
Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental dari tindakan ini harus diubah
menjadi tindakan fisik.
Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama.
Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang lebih
baik.
Setiap keputusan hendaknya dilembagakan agar diketahui keputusan itu benar.
Setiap keputusan merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan mata
rantai berikutnya.
Isu/masalah : ____________________________________________________________
Tujuan : ____________________________________________________________
____________________________________________________________
2. ___________________________________________________________
3. ___________________________________________________________
1.
2.
3.
4.
5.
8
Pilihan yang masuk ke kolom keuntungan itulah yang menjadi prioritas pengambilan
keputusan. Mungkin ada 2 atau 3 pilihan, maka diseleksi lebih jauh untuk memilih satu
pilihan.
Banyak faktor yang berpengaruh kepada individu dan kelompok dalam pengambilan
keputusan, antara lain:
1. Faktor Internal
Faktor internal dari diri manajer sangat mempengaruhi proses pengambilan keputusan.
Faktor internal tersebut meliputi: keadaan emosional dan fisik, personal karakteristik,
kultural, sosial, latar belakang filosofi, pengalaman masa lalu, minat, pengetahuan dan
sikap pengambilan keputusan yang dimiliki.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal termasuk kondisi dan lingkungan waktu. Suatu nilai yang berpengaruh
pada semua aspek dalam pengambilan keputusan adalah pernyataan masalah, bagaimana
evaluasi itu dapat dilaksanakan. Nilai ditentukan oleh salah satu kultural, sosial, latar
belakang, filosofi, sosial dan kultural.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berpikir kritis merupakan jaminan yang terbaik bagi perawat mencapai sukses dalam
berbagai aktifitas dan merupakan suatu penerapan profesionalisme serta pengetahuan tekhnis
atau keterampilan tekhnis dalam memberikan asuhan keperawatan.
Proses berpikir kritis meliputi memahami, mengevaluasi, mempertanyakan maupun
menjawab, membangun pertanyaan yang merupakan pemicu proses berkelanjutan untuk
mencari jawaban dengan kemungkinan ada jawaban atau tidak terdapat jawaban.
10
DAFTAR PUSTAKA
Maryta, Yunda. 2014. Berpikir Kritis Dalam Keperawatan. (online). Available at.
https://www.scribd.com/doc/219308228/makalah-berpikir-kritis. Diunduh pada tanggal 6
September 2017.
Marriner, A.T. (1995). Nursing Management and Leadership ( 5th ed), Mosby St Louis,
Baltimore.
Swansburg, A.C. (1996). Management and Leadership for Nurse Managers. Jones and
11