Anda di halaman 1dari 1

Proteksi Radiasi adalah pengawasan terhadap bahaya radiasi melalui

peraturan-peraturan yang berkaitan dengan pemanfaatan radiasi dan


bahan-bahan .Di Indonesia, badan pengawas tersebut adalah Bapeten
(Badan Pengawas Tenaga Nuklir). Proteksi Radiasi yang dipakai
sekarang ditetapkan oleh Komisi Internasional untuk Proteksi Radiasi
(International Commission on Radiological Protection, ICRP) dalam
suatu pernyataan yang mengatur pembatasan dosis radiasi, yang intinya
sebagai berikut:
1. Suatu kegiatan tidak akan dilakukan kecuali mempunyai keuntungan
yang positif dibandingkan dengan risiko, yang dikenal sebagai asas
justifikasi.
2. Paparan radiasi diusahakan pada tingkat serendah mungkin yang bisa
dicapai (as low as reasonably achievable, ALARA) dengan
mempertimbangkan faktor ekonomi dan sosial, yang dikenal
sebagai asas optimasi.
3. Dosis perorangan tidak boleh melampaui batas yang direkomendasikan
oleh ICRP untuk suatu lingkungan tertentu, yang dikenal sebagai
asas limitasi.

Proteksi Radiasi di Bidang Radiologi


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi proteksi radiasi
diperkirakan sama usianya dengan penemuan sinar-Xoleh Wilhelm
Roentgen pada 8 November 1895. Adanya efek yang merusak dari, sinar-
X disadari segera setelah penemuan sinar yang kasat mata ini. Para dokter
dan pasien yang menerima radiasi ini dalam suatu periode tertent-u
diketahui menderita eritema. Dalam perkembangan lebih lanjut,
diketa-hui pula bahwa semua radiasi pengion dapat menyebabkan
terjadinya efek yang merusak pada organ tubuh.[ Namun, karena manfaat
radiasi pengion jauh lebih besar dari risiko penerimaan efeknya, saat ini
prosedur radiolo-gi diagnostik telah diterima sebagai bagian dari prosedur
klinis yang penting dalam praktik medik.

Anda mungkin juga menyukai