Anda di halaman 1dari 10

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Masyarakat


2.1.1 Pengertian Masyarakat
Masyarakat dalam istilah bahasa Inggris adalah society yang berasal dari kata Latin
socius yang berarti (kawan). Istilah masyarakat berasal dari kata bahasa Arab syaraka yang
berarti (ikut serta dan berpartisipasi). Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling
bergaul, dalam istilah ilmiah adalah saling berinteraksi. Suatu kesatuan manusia dapat
mempunyai prasarana melalui warga-warganya dapat saling berinteraksi. Definisi lain,
masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat
istiadat tertentu yang bersifat kontinyu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
Kontinuitas merupakan kesatuan masyarakat yang memiliki keempat ciri yaitu: 1) Interaksi
antar warga-warganya, 2). Adat istiadat, 3) Kontinuitas waktu, 4) Rasa identitas kuat yang
mengikat semua warga (Koentjaraningrat, 2009: 115-118).

2.1.2 Ciri-ciri suatu masyarakat


a. Manusia yang hidup bersama sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang.
b. Bergaul dalam waktu cukup lama. Sebagai akibat hidup bersama itu, timbul sistem
komunikasi dan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antarmanusia.
c. Sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan.
d. Merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama menimbulkan
kebudayaan karena mereka merasa dirinya terkait satu dengan yang lainnya.

2.1.3 Tipe- tipe Masyarakat


a. Berdasarkan sudut perkembangan
1) Cresive institution
2) Enacted institution
b. Berdasarkan sudut sistem nilai yang diterima oleh masyarakat
1) Basic Instituation
2) Subsidiary Institution
c. Berdasarkan sudut penerimaan masyarakat
1) Approved atau social sanctioned institution
2) Unsactioned Institution
d. Berdasarkan sudut pandang penyebarannya
1) General Instituation
2) Restncted Instituation
e. Berdasarkan sudut fungsi
1) Operatif Institution
2) Regulatif Institution

2.1.4 Ciri- ciri Masyarakat Indonesia


Dilihat dari struktur sosial dan kebudayaan masyarakat Indonesia menjadi 3 kategori
dengan ciri- ciri sebagai berikut :
a. Masyarakat Desa
1) Hubungan keluarga dan masyarakat sangat kuat.
2) Hubungan didasarkan pada adt
3) Percaya pada kekuatan gaib
4) Tingkat buta huruf tinggi
5) Berlaku hukum tak tertulis
6) Tidak ada lembaga pendidikan khusus di bidang teknologi dan ketrampilan
7) Semabgat gotong royong dalam ekonomi dan sosial sangat kuat.
b. Masyarakat madya
1) Hubungan keluarga masih kuat dan kemasyarakatan mulai mengendor
2) Adat istiadat masih dihormti dan masyarakat mulai terbuka.
3) Timbul rasionalitas pada cara berfikir
4) Timbul lembaga pendidikan formal dalam masyarakat
5) Tingkat buta huruf menurun
6) Hukum tertulis mulai mendampingi hukum tak tertulis
7) Ekonomi masyarakat lebih banyak mengarah kepada produksi pasaran
sehingga menimbulkan deferensiasi dalam struktur masyarakat
8) Gotong royong tradisional tinggal untuk keperluan sosialdikalangan kelarga
dan tetangga
c. Masyarakat Modern
1) Hubungan antar manusia didasarkan atas kepentingan pribadi
2) Hubungan antar masyarakat dilakukan secara terbuka
3) Kepercayaan masyaraat yang kuat terhadap mmmmmanfat iptek sebagai
sarana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
4) Strata masyarakat digolongkan menurut profesi dan keahlian
5) Tingkat pendidikan tinggi dan merata
6) Hukup yang berlaku adalah hukum tertulis dan kompleks
7) Ekonomi hampir seluruhnya ekonomi paasar yang didasarkan atas
penggunaan uan dan alat pembayaran lainnya
2.1.5 Ciri-ciri Masyarakat Sehat
a. Peningkatan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat.
b. Mengatassi masalah kesehatan sederhan melalui upaya peningkatan,
pencegahaan, penyembuhan penyait dan pemulihan kesehatan terutama
untuk ibu dan anak.
c. Peningkatan upaya kesehatan lingkungan terutama penyediaan sanitasi
dasar yang dikembangkan dn dimanfaatkan oleh masyarakat untuk
meningatkan mutu linkungan hidup.
d. Peningkatan status gizi masyarakat berkaitan dengan peningkatan status
sosial ekonomi masyarakat.
e. Penurunan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab dan penykit.

2.1.6 Indikator Masyarakat Sehat


Menurut WHO beberapa indikator dari masyarakat sehat adalah:
1. Keadaan yang berhubungan dengan status kesehatan masyarakat meliuti:
a. Indiktor komprehensif
1) Angka kematian kasar menurun
2) Rasio angka mortalitas proporsional rendah
3) Umur harapan hidup meningkat
b. Indikator spesifik
1) Angka kematian ibu dan anak menurun
2) Angka kematian karna peyakit menular menurun
3) Angka kelahiran menurun
2. Indikator pelayanan kesehatan:
a. Rasio antara tenaga kesehtan dan jumlah penduduk seimbang
b. Distribusi tenaga kesehatan merata
c. Informasi lengkp tentang jumlah tempat tidur RS, fasilitas kesehatan lain dan
lainnya
d. Informasi tentang jumlah sarana yankes diantaranya rumah sakit,
puskesmas, rumah bersalin dan sebagainya.

2.2 Asuhan keperawatan atau kebidanan keluarga


2.2.1 Pengertian keluarga
Menurut depkes RI. Th 1998, keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat
yang terdiri tas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal
dalam satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Menurut Salvicion G. Bailoion dan Aracelis Maglaya Th.1989, keluarga
adalah dua atau lebih dari individu yang tergabung karena hubungan darah,
hubungan perkawinan, atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah
tangga berinteraksi satu sama lain dan didalam peranannya masing- masing
menciptakan serta mempertahankan kebudayaan.
Menurut Freeman, keluarga adalah unit utama dari masyarakat dan
merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat.

2.2.2 Struktur keluarga


Struktur keluarga menurut Nasrul Effendi (1998 : 33) ada 5 macam, yaitu :
a. Patrilineal
Yaitu keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
b. Matrilineal
Yaitu keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
c. Matrilokal
Yaitu yang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.
d. Patrilokal
Yaitu sepasang suami istri yang tinggal bersana keluarga sedarah suami.
e. Keluarga kawinan
Yaitu hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan
beberapa sanak saudara yang menjadi bagian dari keluarga karena
adanya hubungan dengan suami atau istri.
Adapun ciri-ciri struktur keluarga menurut Anderson Carter yang dikutip oleh
Nasrul (1998 : 33), adalah:
a. Terorganisasi: saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota
keluarga.
b. Ada keterbatasan: setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga
mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-
masing.
c. Ada perbedaan dan kekhususan: setiap anggota keluarga mempunyai
peranan dan fungsinya masing-masing.
Parrad dan Caplan yang diadopsi Friedman dalam Suprajitno, mengatkan
ada empat elemen struktur keluarga, yaitu:
a. Struktur peran keluarga, menggambarkan peran masing-masing anggota
keluarga dalam keluarga sendiri dan peerannya di linkungan masyarakat
atau peran formal dan informal.
b. Nilai atau norma keluarga, menggambarkan nilai dan norma yang dipelajari
dan diyakini oleh keluarga, khususnya yang berhubungan dengan
kesehatan.
c. Pola komunikasi keluarga, menggambarkan bagaimana cara dan pola
komunikasi ayah- ibu(orang tua), orang tua dengan anak, anak dengan
anak, dan anggota keluarga lain (pada keluarga besar) dengan keluarga
inti.
d. Struktur kekuatan keluarga, menggambarkan kemampuan anggota
keluarga untuk mempengaruhi dan mengendalikan orang lain untuk
mengubah perilaku keluarga yang mendukung kesehatan.

2.2.3 Ciri-ciri struktur keluarga


1) Terorganisasi
Keluarga adalah cerminan organisasi, dimana masing-masing anggota keluarga
memiliki peran dan pungsi masing-masing sehingga tujuan keluarga dapat tercapai.
Organisasi yang baik ditandai dengan adanya hubungan yang kuat antara anggota
sebagai bentuk saling ketergantungan dalam mencapai tujuan.
2) Keterbatasan
Dalam mencapai tujuan, setiap anggota keluarga memiliki peran dan tanggung
jawabnya masing-masing sehingga dalam berinteraksi setiap anggota tidak semena-
mena, tetapi mempunyai keterbatasan yang dilandasi oleh tanggung jawab masing-
masing anggota keluarga.
3) Perbedaan
Adanya peran yang beragam dalam keluarga menunjukan masing-masing anggota
keluarga mempunyai peran dan fungsi yang berbeda dan khas seperti halnya peran
ayah sebagai pencari nafkah utama, peran ibu yang merawat anak-anak.

2.2.3 Bentuk Keluarga


a. Kelurga Inti (nuclear family)
Keluarga yang terdiri dari suami, istri serta anak-anak kandung.
b. Keluarga Besar (extended f a m i l y )
Keluarga yang disamping terdiri dari suami, istri, dan anak-anak kandung,
juga sanak saudara lainnya, baikmenurut garis vertikal (ibu, bapak, kakek, nenek,
mantu, cucu, cicit), maupun menurut garis horizontal (kakak,adik, ipar) yang
berasal dari pihak suami atau pihak isteri.
c. Keluarga campuran (blended family)
Keluarga yang terdiri dari suami, istri, anak-anak kandung serta anak-anaktiri.
d. Keluarga menurut hukum umum (common law family)
Keluarga yang terdiri dari pria dan wanita yang tidak terikat dalam perkawinan
sah serta anak-anak merekayang tinggal bersama.
e. Keluarga orang tua tunggal (single parent family)
Keluarga yang terdiri dari pria atau wanita, mungkin karena bercerai,
berpisah, ditinggal mati atau mungkintidak pernah menikah, serta anak-anak
mereka tinggal bersama.
f. Keluarga hidup bersama (commune family)
Keluarga yang terdiri dari pria, wanita dan anak-anak yang tinggal bersama,
berbagi hak, dan tanggung jawabserta memiliki kekayaan bersama.
g. Keluarga serial (serial family)
Keluarga yang terdiri dari pria dan wanita yang telah menikah dan mungkin
telah punya anak, tetapi kemudian bercerai dan masing-masing menikah lagi serta
memiliki anak-anak dengan pasangan masing-masing, tetapisemuanya
menganggap sebagai satu keluarga.
h. Keluarga gabungan/komposit (c o m p o s i t e f a m i l y )
Keluarga terdiri dari suami dengan beberapa istri dan anak-anaknya
(poliandri) atau istri dengan beberapa suamidan anak-anaknya (poligini) yang
hidup bersama.
i. Keluarga tinggal bersama (c o h a b i t a t i o n f a m i l y )
Keluarga yang terdiri dari pria dan wanita yang hidup bersama tanpa ada
ikatan perkawinan yang sah.

2.2.4 Peranan Keluarga


Peran Keluarga
Berbagai peranan yang terdapat didalam keluarga menurut Nasrul Effendy 1998, hal
34 adalah sebagai berikut :
a. Peran ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan anak anak, berperan sebagai
pencari nafkah,pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala
keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya.
b. Peran ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak anaknya. Ibu mempunyai peranan
untuk mengurus rumah tangga sebagai pengasuh dan pendidik anak anaknya,
pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai
anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan
sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
c. Peran anak : Anak anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan
tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spiritual.

2.2.6 Fungsi Keluarga


Fungsi keluarga menurut Friedman, 1998 hal 100, didefinisikan sebagai hasil
atau konsekwensi dari struktur keluarga. Lima fungsi keluarga yang paling
berhubungan erat saat mengkaji dan mengintervensi keluarga adalah ;
a. Fungsi Afektif (Fungsi pemeliharaan kepribadian) : untuk stabilitas kepribadian
kaum dewasa, memenuhi kebutuhan kebutuhan para anggota keluarga.
b. Sosialisai dan Fungsi penempatan sosial : untuk sosialisasi primer anak anak
yang bertujuan untuk membuat mereka menjadi anggota masyarakat yang
produktif, dan juga sebagai penganugrahan status anggota keluarga.
c. Fungsi Reproduksi : untuk menjaga kelangsungan keturunan/generasi dan
menambah sumber daya manusia, juga untuk kelangsungan hidup masyarakat.
d. Fungsi Ekonomis : untuk mengadakan sumber sumber ekonomi yang memadai
dan mengalokasikan sumber sumber tersebut secara efektif.
e. Fungsi Perawat Kesehatan : untuk mengadalan kebutuhan-kebutuhan fisik
pangan, sandang, papan dan perawatan kesehatan.

2.2.7 Tahap perkembangan keluarga


Menurut Duvall (1977) dikutip Friedman, 1998; hal 109 135, tahap dan tugas
perkembangan keluarga ada 8, yaitu:
a. Pasangan Baru
Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki (suami) dan
perempuan (istri) membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan
meninggalkan keluarga masing-masing. Meninggalkan keluarga bisa berarti
psikologis karena kenyataannya banyak keluarga baru yang masih tinggal dengan
orang tuanya.
Dua orang yang membentuk keluarga baru membutuhkan penyesuaian peran
dan fungsi. Masing-masing belajar hidup bersama serta beradaptasi dengan
kebiasaan sendiri dan pasangannya, misalnya makan, tidur, bangun pagi dan
sebagainya
Tugas perkembangan
1) Membina hubungan intim danmemuaskan.
2) Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial.
3) Mendiskusikan rencana memiliki anak.
Keluarga baru ini merupakan anggota dari tiga keluarga ; keluarga suami, keluarga
istri dan keluarga sendiri.
b. Keluarga child bearing kelahiran anak pertama
Dimulai sejak hamil sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak
berumur 30 bulan atau 2,5 tahun.

Tugas perkembangan kelurga yang penting pada tahap ini adalah:


1) Persiapan menjadi orang tua
2) Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi, hubungan
sexual dan kegiatan.
3) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.
Peran utama perawat adalah mengkaji peran orang tua; bagaiaman orang tuan
berinteraksi dan merawat bayi. Perawat perlu menfasilitasi hubungan orang tua
dan bayi yang positif dan hangat sehingga jalinan kasih sayang antara bayi dan
orang tua dapat tercapai.
c. Keluarga dengan anak pra sekolah
Tahap ini dimulai saat anak pertama berumur 2,5 tahun dan berakhir saat anak
berusia 5 tahun.
Tugas perkembangn
1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal,
privasi dan rasa aman.
2) Membantu anak untuk bersosialisasi
3) Beradaptasi dengan anaky baru lahir, sementara kebutuhan anak lain juga
harus terpenuhi.
4) Mempertahankan hubungan yang sehat baik didalam keluarga maupun dengan
masyarakat.
5) Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak.
6) Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.
7) Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang.
d. Keluarga dengan Anak Sekolah
Tahap ini dimulai saat anak berumur 6 tahun (mulai sekolah ) dan berakhir pada
saat anak berumur 12 tahun. Pada tahap ini biasanya keluarga mencapai jumlah
maksimal sehingga keluarga sangat sibuk. Selain aktivitas di sekolah, masing-
masing anak memiliki minat sendiri. Dmikian pula orang tua mempunyai aktivitas
yang berbeda dengan anak.
Tugas perkembangan keluarga.
1) Membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan lingkungan.
2) Mempertahankan keintiman pasangan.
3) Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat, termasuk
kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga.
Pada tahap ini anak perlu berpisah dengan orang tua, memberi kesempatan pada
anak untuk nbersosialisasi dalam aktivitas baik di sekolah maupun di luar sekolah.
e. Keluarga dengan anak remaja
Dimulai saat anak berumur 13 tahun dan berakhir 6 sampai 7 tahun kemudian.
Tujuannya untuk memberikan tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar
untuk mempersiapkan diri menjadi orang dewasa.
Tugas perkembangan
1) Memberikan kebebasan yang seimbnag dengan tanggung jawab.
2) Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.
3) Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua. Hindari
perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.
4) Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.
Merupakan tahap paling sulit karena orang tua melepas otoritasnya dan
membimbing anak untuk bertanggung jawab. Seringkali muncul konflik orang
tua dan remaja.
f. Keluarga dengan anak dewasa
Dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada
saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahapan ini tergantung jumlah
anak dan ada atau tidaknya anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal
bersama orang tua.
Tugas perkembangan
1) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
2) Mempertahankan keintiman pasangan.
3) Membantu orang tua memasuki masa tua.
4) Membantu anak untuk mandiri di masyarakat.
5) Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.
g. Keluarga usia pertengahan
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir
saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Pada beberapa pasangan fase
ini dianggap sulit karena masa usia lanjut, perpisahan dengan anak dan perasaan
gagal sebagai orang tua.
Tugas perkembangan
1) Mempertahankan kesehatan.
2) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan
anak-anak.
3) Meningkatkan keakraban pasangan.
Fokus mempertahankan kesehatan pada pola hidup sehat, diet seimbang, olah
raga rutin, menikmati hidup, pekerjaan dan lain sebagainya.
h. Keluarga usia lanjut
Dimulai saat pensiun sanpai dengan salah satu pasangan meninggal dan
keduanya meninggal.
Tugas perkembangan
1) Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan.
2) Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan
pendapatan.
3) Mempertahankan keakraban suami/istri dan saling merawat.
4) Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat.
5) Melakukan life review.
6) Mempertahankan penataan yang memuaskan merupakan tugas utama
keluarga pada tahap ini.

Anda mungkin juga menyukai