Anda di halaman 1dari 3

IV.

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Pengamatan

No No. Tekstur Struktur Skala Warna Kandungan Tipe Jenis Nama


peraga Mosh Silika Batuan Batuan Batuan
1 B-5 Afanitik Scoria >2,5 Agak 62-70% Felsik Lava Dasit
terang
2 B-6 Afanitik Afanitik <2,5 Gelap 45-54% Ultra Mafik Lava Basalt

3 B-7 Ferenitik Scoria <2,5 Gelap 45-54% Ultra Mafik Piroklastik Tefra

4 B-8 Afanitik Afanitik >3 Terang 70-80% Felsik Lava Riolit

5 B-9 Ferenitik Granural <3 Terang 70-80% Felsik Plutonik Granit


Porifirik
Tabel 4.1.1 Tabel Pengamatan Batuan Beku

4.2 Pembahasan
Pada percobaan mengenai batuan beku terlebih dahulu menyiapkan beberapa
sampel batuan beku, alat tulis, kamera serta lembar kerja yang terlampir
dibagian belakang buku panduan praktikum geologi dasar. Sebelum
melakukan identifikasi terhadap batuan, asisten terlebih dahulu menjelaskan
mengenai perbedaan batuan beku dalam dan batuan beku luar, komposisi
batuan beku, cara pembentukan, ukuran kristal, struktur, tipe batuan serta
komposisi mineral batuan beku. Kemudian setelah itu kami melakukan
identifikasi batuan beku dengan mengambil beberapa batuan beku tersebut
dan mengamatinya. Identifikasi meliputi warna, tekstur dan komposisi
mineralnya. Hasil identifikasi yang telah dilakukan kemudian dicatat dalam
lembar kerja yang terlampir. Lalu setelah itu mengambil gambar dari setiap
batuan yang diidentifikasi tersebut.
Stuktur batuan beku dibedakan menjadi join struktur, pillow lava, massif,
skoria dan vesikular. Join struktur yaitu struktur yang ditandai oleh kekar-
kekar yang tersusun secara tegak lurus arah aliran, struktur ini dapat
berkembang menjadi columnar jointing yaitu struktur yang memperlihatkan
seperti kumpulan tiang-tiang, hal ini disebabkan adanya kontraksi pada proses
pendinginannya. Pillow lava merupakan struktur yang berbentuk seperti
kumpulan bantal-bantal yang berasal dari lelehan gunung api dan terbentuk
8

dilingkungan laut. Pillow lava juga dinyatakan pada batuan ekstrusi tertentu,
dimana ukuran dan bentuknya umumnya diantara 30-60 cm dan jaraknya
berdekatan. Massif merupakan struktur yang secara keseluruhan kenampakan
batuan terlihat seragam dan tidak menunjukkan adanya sifat aliran atau jejak
gas. Struktur massif tidak menunjukkan adanya fragmen batuan lain yang
tertanam didalam tubuhnya. Skoria merupakan struktur yang ditandai dengan
adanya lubang-lubang besar yang menunjukkan arah tidak teratur. Lubang
tersebut merupakan lubang gas yang terperangkap pada waktu pembekuan
magma berlangsung. Vesikular sama hal nya seperti skoria, pada struktur
vesikular ini terdapat lubang-lubang kecil yang berbentuk bulat atau ellips
dengan penyebaran yang tidak merata. Perbedaan skoria dan vesikular yaitu
pada skoria jejak gas pada batuan relatif besar sedangkan pada vesikular jejak
gas pada batuan relatif kecil.
Untuk mengetahui nama batuan beku yang diidentifikasi, diperlukan
pengamatan terhadap batuan tersebut. Pengamatan meliputi cara
pembentukan, tekstur, struktur, skala mosh, warna, kandungan silika, tipe
batuan dan jenis batuan yang diidentifikasi. Untuk mengidentifikasi batuan
beku dengan cara pembentukannya dibedakan menjadi holokristalin yaitu
sepenuhnya/keseluruhannya kristal, hipokristalin yaitu sebagian Kristal dan
sebagian glass, holohialin yaitu sepenuhnya glass (amorf). Semakin lambat
pembentukan kristal maka semakin besar ukuran kristalnya dan apabila
semakin cepat pembentukan kristal maka akan semakin kecil ukuran
kristanya. Ukuran kristal dapat dibedakan menjadi ferenitik yaitu kristal masih
dapat dilihat karena ukurannya besar, contohnya granit, dan afanitik yaitu
ukuran kristal yang kecil atau bahkan tidak ada dan kadang tidak terlihat kasat
mata, untuk melihatnya digunakan mikroskop, contohnya obsidian.
Untuk mengidentifikasi tipe batuan dapat dibedakan menjadi felsik dan
ultramafik. Felsik merupakan batuan dengan warna terang karena kadar SiO 2
nya besar atau asam, intermediet yaitu warna yang agak terang. Mafik yaitu
batuan basa dan gelap. Dan ultramafik yaitu batuan yang sangat gelap karena
mengandung basa. Komposisi mineral pada felsik biasanya terdapat pada
feldspar, kuarsa, dan muskovit. Sedangkan pada mafik yaitu biotit, peroksen,
amfibolt dan olivine.
Batuan pada lampiran 1 gambar 1 sampel B-5 merupakan batuan dengan
tekstur afanitik karena mengandung kristal yang sangat kecil yang dapat
dilihat dengan cahaya/sinar. Strukturnya termasuk kedalam jenis scoria karena
karena ditandai dengan adanya lubang-lubang besar yang menunjukkan arah
tidak teratur akibat jejak gas nya yang besar. Skala mosh nya diperkirakan
bernilai >2,5 karena saat di gores menggunakan kuku, batuan ini tidak
tergores dan saat di gores menggunakan kuningan (kunci motor), batuan ini
tidak juga tergores. Justru yang tergores adalah kunci motornya. Batuan ini
berwarna agak terang sehingga disebut felsik. Kandungan silikanya yaitu
9

diperkirakan sekitar 62-70% dengan jenis batuan lava. Batuan ini dinamakan
batuan dasit.
Batuan pada lampiran 1 gambar 2 sampel B-6 merupakan batuan dengan
tekstur afanitik karena mengandung kristal yang sangat kecil yang dapat
dilihat dengan cahaya/sinar. Strukturnya termasuk kedalam jenis afanitik
karena memiliki struktur yang sangat halus. Skala mosh nya diperkirakan
bernilai <2,5 karena saat digores menggunakan kuku, batuan ini tergores dan
saat digores menggunakan kuningan (kunci motor) batuan ini tergores. Batuan
ini berwarna gelap sehingga disebut ultra-mefik. Kandungan silikanya
diperkirakan sekitar 45-54% dengan jenis batuan lava. Batuan ini dinamakan
batuan basalt.
Batuan pada lampiran 1 gambar 3 sampel B-7 merupakan batuan dengan
tekstur ferenitik karena mengandung kristal yang masih dapat dilihat karena
ukurannya besar. Strukturnya masuk kedalam jenis scoria karena struktur
batuan ini ditandai dengan adanya lubang-lubang besar yang menunjukkan
arah tidak teratur akibat jejak gas nya yang besar. Skala mosh nya
diperkirakan bernilai <2,5 karena saat di gores menggunakan kuku, batuan ini
tergores dan saat di gores menggunakan kuningan (kunci motor), batuan ini
tergores. Batuan ini berwarna gelap sehingga disebut ultra-mefik. Kandungan
silikanya diperkirakan sekitar 45-54% dengan jenis batuan piroklastik. Batuan
ini dinamakan tefra.
Batuan pada lampiran 1 gambar 4 sampel B-8 merupakan batuan dengan
tekstur afanitik karena mengandung kristal yang masih dapat dilihat karena
ukurannya besar. Strukturnya masuk kedalam jenis afanitik karena pada
batuan ini memiliki struktur yang sangat halus. Skala mosh nya diperkirakan
sekitar >3 karena saat digores menggunakan kuku, batuan ini tidak dapat
tergores dan saat di gores menggunakan kuningan (kunci motor) batuan ini
juga tergores. Batuan ini berwarna terang sehingga disebut felsik. Kandungan
silikanya diperkirakan sekitar 70-80% dengan jenis batuan lava. Batuan ini
dinamakan batuan riolit.
Batuan pada lampiran 1 gambar 5 sampel B-9 merupakan batuan dengan
tekstur ferenitik karena mengandung kristal yang masih dapat dilihat karena
ukurannya besar. Strukturnya masuk kedalam jenis granula poriferik karena
struktur berbutir sedang atau besar butiran 1-5mm, dapat dilihat dengan
bantuan loop. Skala mosh nya diperkirakan bernilai <3 karena saat di gores
menggunakan kuku, batuan ini tergores dan saat di gores menggunakan
kuningan (kunci motor), batuan ini juga tergores. Batuan ini berwarna terang
sehingga disebut felsik. Kandungan silikanya diperkirakan sekitar 70-80%
dengan jenis batuan plutonik. Batuan ini dinamakan granit.

Anda mungkin juga menyukai