Anda di halaman 1dari 7

RANGKUMAN KAJIAN GELOMBANG OPTIK DAN FISIKA MODERN

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kajian Gelombang Optik dan Fisika Modern

Dosen Pengampu:
Dr. Selly Feranie, M. Si.
Dr. H. Andhy Setiawan, M. Si.

Disusun Oleh:
Yanti Sofi Makiyah (1602585)
Antonius Eko Kustanto (1602607)

PRODI PENDIDIKAN FISIKA


SEKOLAH PASCASARJANA (SPs)
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2017
Rangkuman R1 Prinsip Relativitas
1. Hukum fisika sama di dalam laboratorium yang bergerak dengan kecepatan konstan seperti di
laboratorium dalam keadaan diam.
2. Prinsip relativitas bukan pertama kali dinyatakan oleh Einstein tetapi pertama kali dinyatakan oleh
Galileo Galilei dalam bukunya Dialog Concerning the Two Chief World Systems (1632). Einstein
dalam makalahnya pada tahun 1905 menegaskan penerapan prinsip relativitas terhadap semua
hukum fisika terutama mengenai hukum elektromagnetisme yang baru saja dikembangkan dan sama
sekali tidak diketahui oleh Galileo. Einstein tidak menciptakan prinsip relativitas namun kontribusi
utamanya adalah menafsirkan prinsip relativitas sebagai sesuatu yang fundamental (lebih mendasar
daripada hukum Newton atau bahkan dari gagasan tentang waktu sampai dianggap jelas dan tak
terhindarkan) dan untuk mengeksplorasi implikasinya secara mendalam mengenai sifat cahaya,
waktu dan ruang.
3. Tidak ada kontradiksi prinsip atau konsekuensinya yang pernah ditunjukkan secara meyakinkan
tentang prinsip relativitas. Oleh karena itu, meski tidak dapat dibuktikan atau belum terbukti tetapi
fisikawan menganggapnya sebagai sesuatu yang dapat diyakini dengan percaya diri.
4. Laboratorium dalam konteks prinsip relativitas merupakan tempat di mana seseorang melakukan
eksperimen yang menguji hukum fisika.
5. Suatu peristiwa adalah kejadian fisik yang dapat dianggap terjadi pada tempat tertentu di dalam
ruang dan pada waktu tertentu. Karena peristiwa terjadi pada titik tertentu dalam ruang dan pada
waktu tertentu, kita dapat mengukur kapan dan di mana peristiwa tersebut terjadi dengan empat
bilangan: tiga yang menentukan lokasi kejadian dalam sistem koordinat spasial tiga dimensi dan satu
nomor yang menentukan waktu peristiwa itu terjadi. Keempat bilangan tersebut disebut koordinat
ruang dan waktu dari peristiwa.
6. Kerangka acuan didefinisikan sebagai kisi kubik kaku dari jam yang disinkronkan dengan tepat atau
ekuivalen fungsionalnya. Koordinat ruang dan waktu dari suatu peristiwa di dalam kerangka acuan
dinyatakan oleh empat bilangan, bilangan yang pertama menentukan waktu kejadian sebagaimana
dicatat oleh jam terdekat di kisi dan tiga bilangan lain menentukan koordinat spasial dari peristiwa
tersebut. Berikut visualisasi dari kerangka acuan.
7. Pengamat didefinisikan sebagai orang yang menafsirkan pengukuran yang dibuat dalam kerangka
acuan. Misalnya, orang yang menafsirkan koordinat ruang dan waktu yang dikumpulkan oleh
komputer pusat mengumpulkan informasi dari semua jam kisi.
8. Kerangka acuan dibagi menjadi dua dalam kelas umum yaitu kerangka inersia dan kerangka
noninersia. Kerangka inersia adalah suatu objek yang diisolasi yang selalu dan dimanapun diamati
bergerak dengan kecepatan konstan (seperti yang disyaratkan oleh hukum pertama Newton).
Kerangka noninersia yaitu objek yang diisolasi kemudian diamati bergerak dengan kecepatan tidak
konstan dalam setidaknya beberapa keadaan.
9. Setiap kerangka acuan inersia akan diamati bergerak pada kecepatan konstan relatif terhadap
kerangka referensi inersia lainnya. Sebaliknya, kerangka referensi yang kaku dan tidak bergerak
yang bergerak pada kecepatan konstan berkenaan dengan kerangka referensi inersia lainnya pastilah
inersia.
10. Hukum fisika sama di dalam semua kerangka acuan inersia.
11. Relativitas Newton mensinkronkan jam sehingga waktu menjadi absolut.
12. Kerangka inersia diam (home frame) dan kerangka dengan kecepatan konstan terhadap kerangka
inersia yang diam (other frame) harus memiliki arah yang sama dan kemiripan misalnya pada home
frame sumbu x, y dan z maka untuk other frame sumbunya x, y dan z dengan t=0 untuk kedua
kerangka.
13. Konsekuensi dari pandangan Newton tentang waktu maka anggapan kita bahwa waktu adalah
universal dan absolut.
14. Hubungan antara vektor posisi objek dalam dua kerangka sebagai berikut:
dalam arah +x maka kita dapat menulis persamaan dalam bentuk komponen seperti di bawah ini.

Keempat persamaan di atas merupakan persamaan transformasi Galileo. Jika kita menurunkan
ketiga persamaan terakhir terhadap waktu pada kedua sisi maka diperoleh persamaan berikut:

Ketiga persamaan di atas disebut persamaan transformasi kecepatan. Jika kita menurunkan terhadap
waktu ketiga persamaan kecepatan di atas maka diperoleh persamaan berikut:

Rangkuman R2

15) Menurut Newton bahwa waktu adalah mutlak sesuai peersamaan


16) Persamaan Maxwell meramalkan gelombang elektromagnetik yang diidentifikasi sebagai cahaya
dengan kecepatannya c, karena merupakan gelombang elektromagnetik. Dengan demikian cahaya
dapat merambat dalam ruang hampa : buktinya cahaya matahari sampai ke bumi menembus ruang
hampa. Gejala perambatan elektromagnetik ini menimbulkan pertanyaan bagi para pakar fisika
Apakah mungkin gelombang merambat dalam ruang hampa?
17) Pada abad XIX, para pakar fisika terpaksa menggunakan hipotesa keberadaan eter sebagai medium
perambatan gelombang elektromagnetik. Hipotesa ini mengatakan bahwa alam semesta di jagad ini
banyak dipenuhi eter yang tidak mempunyai wujud, tetepi dapat menghantarkan perambatan
gelombang.
18) Michelson dan Morley adalah dua orang sarjana fisika berkebangsaa Amerika Serikat. Mereka
mencoba membuktikan keberadaan eter tersebut, dan dari percobaannya didapati bahwa eter
tidak ada.
19) Einstein mengajukan usul: tidak ada ether, yang mana membawa akibat
a) persamaan Maxwell adalah relatif terhadap ruang hampa udara
b) Kita tidak dapat menentukan kerangka acuan yang unik yang melekat pada ruang hampa udara
c) kecepatan cahaya harus c pada semua kerangka inersia (yaitu persamaan Maxwell konsisten
dengan prinsip relativitas)

20) Masalah mendasar adalah konsep waktu universal dan absolut sepertinya bertentangan dengan
prinsip relativitas yang berlaku untuk persamaan Maxwell,namun hasil eksperimen mendukung
gagasan bahwa asas relativitas berlaku untuk persamaan Maxwell. Jika waktu tidak "universal dan
absolut", bagaimana caranya kita mendefinisikan jam berapa

21) Menurut Einstein adalah kita harus mendefinisikan apa kita maksudkan dengan "waktu" secara
operasional dalam setiap kerangka inersia dengan menentukan prosedur konkret dan spesifik untuk
sinkronisasi jam yang konsisten dengan prinsip relativitas dan hukum elektromagnetisme
22) Ada cara lain yang sah untuk menyinkronkan jam di tempat yang diberikan kerangka acuan inersia,
cara yang tidak membuat asumsi apa pun tentang kerangka independence dari kecepatan cahaya. *
Jika metode seperti itu digunakan untuk menyinkronkan jam dalam kerangka inersia, kerangka
semacam itu dapat digunakan untuk memverifikasi secara independen bahwa kecepatan cahaya
memang bebas dari frame. Ahli teori menunjukkan bahwa metode alternatif ini menghasilkan
konsekuensi yang sama seperti yang diasumsikan adanya frame-independence dari kecepatan
cahaya. Metode ini, bagaimanapun, Juga lebih kompleks dan abstrak: definisi sinkronisasi dalam
istilah cahaya jauh lebih hidup dan mudah digunakan dalam latihan

23) Pada unit SI biasa, kecepatan cahaya c sama dengan 299.792,458 m/s, diperlukan definisi baru
untuk mengukur jarak yang tidak lagi memakai satuan m, tetapi memakai ukuran detik cahaya
dimana satu detik cahaya adalah 299.792.458
24) Konversi antara unit SR dan SI, SI to SR: 1 = (3,00 X 108 m / 1 s)
SR ke SI: lakukan hal yang sama sampai Anda mendapatkan kekuatan meter yang sesuai
25) Diagram Ruang Waktu
adalah cara yang sangat jelas dan ilustratif untuk menunjukkan secara grafis bagaimana pengamat yang
berbeda dalam gerak relatif satu sama lain memiliki pengukuran yang berbeda satu sama lain.
26) Karakteristik dan konvensi dasar
a) Diagram ruangwaktu adalah grafik koordinat waktu versus posisi
b) sumbu t secara konvensional ditarik vertikal, x sumbu horisontal
c) kedua sumbu secara konvensional diberi skala yang sama
27) Metoda Radar
Alternatif pendekatan clock-kisi menggunakan sebuah jam dan lampu berkedip
Proses penentuan waktu koordinat spasial event E pada sumbu x:
a) mengirim lampu kilat dari jam master pada waktu t A
b) Jika master clock menerima refleksi dari event E pada waktu t B, maka XE = tUB-tA), tE = tUB + tA)
c) Hasil setara dengan yang berasal dari kisi jam disinkronisasi cahaya
Rangkuman R3
1. 3 Jenis Waktu
Ada tiga cara untuk mengukur 2 kejadian yaitu: koordinat waktu, proper time, dan selang ruang
waktu
2. Kordiant waktu kerangka bebas dimana waktu koordinat antara dua peristiwa bergantung pada frame
yang digunakan untuk mengukurnya.
3. Hasil yang sama dari metoda RADAR menunjukkan bahwa kita akan sampai pada kesimpulan yang sama jika
kita menggunakan metode radar daripada kisi jam yang disinkronkan untuk menentukan koordinat.

4. Pengukuran koordinat ruang dan waktu di berbagai kerangka menghasilkan hasil yang berbeda.
5. Koordinat hanya memiliki makna dalam konteks sistem koordinat atau kerangka inersia yang kita
gunakan untuk mengamatinya.
6. Jarak dan panjang lintasan merupakan koordinat independen.
7. Waktu antara dua peristiwa yang diukur oleh setiap jam yang ada pada kedua peristiwa tersebut
adalah proper time di antara kejadian tersebut. Nilai numerik dari proper time yang diukur dengan
jam antara dua peristiwa adalah kuantitas kerangka independen absolut.
8. Interval ruang dan waktu antara dua peristiwa didefinisikan sebagai proper time yang diukur oleh
jam inersia yang ada pada kedua kejadian tersebut. Kuantitas ini unik, bilangan kerangka
independen bergantung pada pemisahan kejadian dalam ruang dan waktu dan tidak ada yang lain.

Simbol interval ruang dan waktu yaitu untuk merepresentasikan interval ruang dan waktu antara

dua peristiwa.
9. Perbedaan tiga jenis waktu dapat dilihat pada tabel berikut:
Perbedaan Waktu Koordinat Proper Time Spacetime Interval
Definisi Waktu antara dua Waktu antara dua Waktu antara dua
peristiwa yang diukur peristiwa yang diukur peristiwa yang diukur
dalam kerangka acuan dengan satu jam pada dengan jam inersia
inersia oleh sepasang kedua acara tersebut. pada kedua peristiwa
jam sinkron, satu pada (Nilainya tergantung tersebut. (Karena jam
setiap peristiwa. (Jika pada worldline yang inersia mengikuti garis
kedua kejadian terjadi diikuti jam dari satu dunia unik antara
di tempat yang sama, peristiwa ke peristiwa peristiwa, nilai interval
satu jam cukup.) lainnya.) waktu luar angkasa
unik untuk beberapa
peristiwa tertentu.)
Simbol
Apakah nilai kerangka
Bukan Iya Iya
independen?
Analogi geometri Perbedaan koordinat
Panjang lintasan Jarak
spasial.

Anda mungkin juga menyukai