Anda di halaman 1dari 9

PERCOBAAN I

PENGARUH BATAS UKUR TERHADAP HASIL PENGUKURAN

1.1 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaruh batas ukur terhadap hasil pengukuran.
2. Dapat mempergunakan alat ukur Amperemeter dan Voltmeter dengan
benar.

1.2 Alat-Alat Yang Dipergunakan


1. Kit praktikum 1 buah
2. Voltmeter High Impedansi 1 buah
3. Amperemeter Low Impedansi 1 buah
4. Kabel konektor 12 buah
5. Lampu 15 Watt/220 Volt - 240 Volt 1 buah
6. Lampu 25 Watt/220 Volt - 240 Volt 1 buah
7. Lampu 40 Watt/220 Volt - 240 Volt 1 buah
8. Lampu 100 Watt/220 Volt - 240 Volt 2 buah
9. Meja Bench Top Console 1 buah

1.3 Teori Dasar

Besaran listrik seperti arus, tegangan dan sebagainya, tidak dapat secara
langsung kita tanggapi dengan panca indera kita. Untuk memungkinkan
pengukuran, maka besaran listrik ditransformasikan melalui suatu phenomena fisis
yang akan memungkinkan pengamatan melalui panca indera kita. Besaran listrik
seperti arus, ditransformasikan melalui suatu phenomena fisis kedalam besaran
mekanis, dimana perubahan tersebut bisa merupakan suatu rotasi melalui sumbu
tertentu. Besar sudut rotasi tersebut berhubungan langsung dengan besaran listrik
yang akan kita amati, sehingga dengan demikian maka pengukuran dikembalikam
menjadi ukuran besaran listrik yang ingin diukur.
Yang dimaksud dengan alat pengukur adalah untuk memungkinkan
mengamati besaran listnk yang akan diukur, yang secara jelas mentransformasikan
besaran listrik pada skala yang tertentu. Alat ukur jenis ini disebut alat penunjuk.
Ada beberapa jenis alat penunjuk listrik, seperti jenis kumparan putar yang bekerja
akibat adanya gaya elektromagnetik antara medan magnit suatu magnit tetap dan
arus, sedangkan untuk jenis penyearah menggunakan prinsip kerja kombinasi suatu
pengubah memakai penyearah semi konduktor dan suatu alat ukur jenis kumparan
putar dan jenis yang lainnya masih banyak lagi.

Secara umum, yang paling banyak digunakan adalah jenis kumparan putar
yang pada dasarya pada alat ukur jenis ini, gerakan jarum alat ukur disebabkan oleh
adanya interaksi antara arus listnk yang diukur dan medan magnit, dimana interaksi
antara arus listrik yang mengalir dalam kumparan dan medan magnit
memungkinkan dikonstruksi alat ukur besaran listrik tersebut.

Prinsip dan gerakan alat ukur adalah adanya momen gerak yang besarnya:

T=BIL..................................................... (1.1)

yang merupakan momen simpangan kumparan yang dialiri arus listrik dalam medan
magnit.

Y
F +
X cermin

A D

B C
U S
pegas
X
-
Y

Gambar 1.1 Konstruksi Alat Ukur Kumparan Putar

Dari gambar 1.1, terlihat bahwa induksi magnit ditimbulkan oleh medan
magnit permanen, arah induksi magnit dan kutub U ke kutub S, sehingga kawat
kumparan dalam daerah CD akan mengalami gaya ke arah x, sedangkan kawat
dalam daerah AB akan mengalami gaya kearah x, dimana kedua gaya tersebut sama
besamya dan arahnya berlawanan dan tidak dalam satu garis kerja, sehingga
membentuk suatu momen yang akan memutar kumparan dengan besar momen
kopel:

T=BIL........................................................ (1.2)

gerak kumparan ini akan ditentang oleh torsi yang ditimbulkan oleh konduktor F
yang berupa pita tipis, sehingga simpangan kumparan akan dibatasi oleh torsi yang
ditimbulkan oleh F, dan besamya simpangan kumparan ini akan sebanding dengan
kuat arus yang melewatinya.

Kuat arus yang melewati kumparan akan mempengaruhi ketepatan


pengukuran, yang berkaitan dengan kepekaan alat ukur itu sendiri (Current
Sensitivity of Measurement Device) yaitu besar arus dalam kumparan alat ukur yang
dapat menimbulkan simpangan satu cahaya yang dipantulkan cermin besar satu
milimeter pada jarak 1 meter dari alat ukur, dimana momen penggerak ini hanya
ditentukan oleh besarnya arus dan tidak tergantung sudut putar dari jarum penunjuk,
maka bila sudut perputaran dan penunjuk dalam keadaan keseimbangan antara
momen penggerak dan momen pengontrol maka arus yang melalui alat ukur dapat
dinyatakan pada harga skala dimana penunjuk berhenti.

Pembacaan skala yang tepat dan teliti pada alat ukur dipengaruhi oleh
paralax pembaca yang juga tergantung pada pembagian skala minimal dan besaran
listrik yang akan diukur. Hal ini karena tidak mungkin menghasilkan suatu
ketelitian yang tinggi dengan mempergunakan hanya satu batas ukur yang lebar
karena akan terjadi banyak kesalahan paralax dengan cara seperti itu, sehingga
pembentukan partisi atau pembagian batas ukur kedalam range-range yang lebih
kecil dalam beberapa batas ukur akan menghasilkan suatu kesalahan paralax yang
lebih kecil sehingga kesalahan relatifnya dapat ditoleransikan sedemikian rupa
sehingga ketepatan pengukuran akan dipengaruhi oleh besaran listrik yang akan
kita ukur serta batas ukur yang kita pergunakan dalam pengukuran.
1.4 Langkah Percobaan

A1
L4 L5

L1 L2 L3
V1 V2

MCB 1 2 3 1 2

S1 S2

Gambar 1.2 Rangkaian Percobaan Pengukuran Arus Listrik dan Tegangan

1.4.1 Pengukuran Arus Listrik

1. Siapkan alat yang dipergunakan.


2. Pasang alat ukur Amperemeter pada A1, dan Voltmeter pada V1.
3. Pasang beban pada masing-masing fiting L1, L2, L3, L4, dan L5, sesuai
dengan tabel 1.1
4. Arahkan saklar MCB pada posisi O atau OFF demikian juga saklar
kontak S1 dan S2 pada posisi OFF.
5. Atur batas ukur untuk Voltmeter pada posisi AC-300 Volt
6. Atur batas ukur untuk Amperemeter pada posisi A (AC) - 150 mA.
7. Hubungkan supply AC 220 Volt ke input rangkaian, dimana supply ini
diambil dari stop kontak Bench Top Console.
8. Hubungkan MCB dengan mengarahkan sakiar ke 1.
9. Hidupkan beban 15 Watt dengan jalan menekan anak saklar 1 pada
saklar S1.
10. Amati besar tegangan yang mengalir serta besar arus yang mengalir, dan
catat hasilnya pada tabel 1.1
11. Lepaskan anak saklar 1 pada saklar S1, lalu ubahlah batas ukur
Amperemeter pada posisi A (AC) - 300 mA.
12. Hidupkan beban 15 Watt dengan jalan menekan anak saklar S1, amati
besar arus yang mengalir dan usahakan menjaga tegangan supply agar
tetap konstan, dan catat hasilnya pada tabel 1.1.
13. Ulangi langkah 11 dan 12 untuk batas ukur yang lainnya sesuai dengan
tabel 1.1.
14. Ulangi langkah 6 dan 12 untuk beban sesuai dengan tabel 1.1.
15. Hitunglah perbedaan antara I teori dengan I hasil pengukuran atau besar
dari pada prosentase kesalahan relatifnya denga rumus:

I Pengukuran I Teori
% Kesalahan Re latif x 100%
I Teori

16. Buatlah kurva daya sebagai fungsi arus danpada I Teori dengan arus
hasil pengukuran dan masing - masing batas ukur, dan hitung serta
dapatkan persamaan regresi liniernya.
17. Berikan analisa penyebabnya berdasarkan grafik dan data di atas serta
berikan kesimpulan anda.

1.4.2 Pengukuran Tegangan Listrik


1. Siapkan alat yang dipergunakan.
2. Pasang alat ukur Amperemeter pada A1, dan Voltmeter pada V2.
3. Pasang beban pada masing - masing fiting L1, L2, L3, L4 dan L5 sesuai
dengan tabel 1.2.
4. Arahkan sakelar MCB pada posisi O atau OFF demikian juga saklar
kontak S1 dan S2 pada posisi OFF.
5. Atur batas ukur untuk Voltmeter pada posisi AC-300 Volt
6. Atur batas ukur untuk Amperemeter pada posisi A (AC) - 300 mA.
7. Hubungkan supply AC 220 Volt ke input rangkaian, dimana supply ini
diambil dari stop kontak Bench Top Console.
8. Hubungkan MCB dengan mengarahkan saklar ke 1.
9. Hidupkan beban 15 Watt dengan jalan menekan anak saklar 1 pada
sakiar S1.
10. Amati besar tegangan yang mengalir serta besar arus yang mengalir, dan
catat hasilnya pada tabel 1.2.
11. Lepaskan anak saklar 1 pada saklar S1, lalu ubahlah batas ukur
Voltmeter pada posisi V (AC) - 500 Volt.
12. Hidupkan beban 15 Watt dengan jalan menekan anak saklar 1 pada
saklar S1, amati besar tegangan yang mengalir dan usahakan menjaga
arus agar tetap konstan, dan catat hasilnya dalam tabel 1.2.
13. Ulangi langkah 11 sampai 12 untuk batas ukur yang lainnya sesuai
dengan tabel 2.1
14. Ulangi langkah 6 sampai 12 untuk beban sesuai dengan tabel 1.2.
15. Hitunglah perbedaan antara V teori dengan V hasil pengukuran atau
besar daripada persentase kesalahan relatifnya dengan rumusan
V Pengukuran VTeori
% Kesalahan Re latif x 100%
VTeori

16. Buatlah kurva daya sebagal fungsi tegangan dan pada V Teori dengan
tegangan hasil pengukuran dari masing-masing batas ukur, dan hitung
serta dapatkan persamaan regresi liniernya.
17. Berikan analisa penyebabnya berdasarkan, grafik dan data diatas serta
berikan kesimpulan anda.
PERTANYAAN:

1. Apa sebabnya untuk V yang kecil penggunaan batas ukur yang mengecil
mengakibatkan kesalahan relatif yang semakin kecil?
2. Apa sebabnya untuk V yang besar penggunaan batas ukur yang
mengecil mengakibatkan kesalahan relatif yang semakin besar?.
3. Apa sebabnya untuk I yang kecil penggunaan batas ukur yang mengecil
mengakibatkan kesalahan relatif yang semakin kecil?
4. Apa sebabnya untuk I yang besar penggunaan batas ukur yang mengecil
mengakibatkan kesalahan relatif yang semakin besar?
5. Dalam pengamatan di atas, digunakan supply AC 220 Volt dengan
frekuensi 50 Hz, berpengaruhkah frekuensi ini terhadap penunjukan
jarum penunjuk? Berikan alasannya!
6. Presisikah hasil pengamatan yang anda lakukan tersebut di atas?
Jelaskan untuk pengamatan pengukuran arus Iistrik dan pengamatan
tegangan listrik.
7. Kenapa untuk pengukuran tegangan listrik pada percobaan diatas,
Jikalau dilakukan pengukuran tegangan dengan menggunakan
pengukuran beberapa alat ukur secara paralel, dapat memperbesar
kesalahan?. Jelaskan!
8. Mengapa alat ukur Voltmeter yang memiliki sensitivitas yang Iebih
besar akan meng hasilkan pengukuran yang lebih baik terutama
pengukuran pada jaringan - jaringan tenaga?
Nama : Ferry Angga Irawan
NIM : 1605541033
Kelas : B

TUGAS PENDAHULUAN
I

Soal:

1. Gambar konstruksi dan berikan prinsip kerja ditambah karakteristik dari


masing masing alat ukur dibawah ini:
a. kumparan putar b. besi putar c. thermokoupel

2. Diketahui Voltmeter dengan tiga batas ukur yakni 1V, 10V, dan 100V.
Sedangkan arus maksimum yang menyebabkan jarum Voltmeter
menyimpang penuh adalah 1 mA dan tahanan dalam Voltmeter adalah 10,
maka tentukanlah besar R1, R 2 dan R3
a b c
A
R1 R2 R3

0V 1V 10 V 100 V

3. Diketahul Amperemeter dengan tiga batas ukur yakni 1A, 10A, dan 100A.
Sedangkan arus maximum yang menyebabkan jarum Amperemeter
menyimpang penuh adalah 1 mA, dan tahanan dalam Amperemeter adalah
20, maka tentukanlah besar R1, R 2 dan R3

a b c

R1 R2 R3

0V 100 V 10 V 1V
Jawaban:

Anda mungkin juga menyukai