BAB 1
PENDAHULUAN
1
3.2. TUJUAN KERJA PRAKTEK
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan Kerja Praktek antara lain sebagai
berikut:
2
Pelaksanaan kerja praktek ini dimulai terhitung sejak 17 Juli 2017 hingga tanggal 15
September 2017 dengan jumlah 79 hari (terhitung libur). Lamanya kerja praktek yaitu 9 jam per
hari. Jadwal Kerja Praktek :
Senin Jumat : 07.30 16.30 WIB
Waktu Istirahat : 12.00 13.00 WIB
Lokasi : PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Kapuas (PLTD Sei Raya)
b. Metode Observasi
Metode Observasi adalah melakukan pengamatan pada PT. PLN (Persero) Sektor
Pembangkitan Kapuas (PLTD Sei Raya)
c. Metode Konsultasi
Metode konsultasi yaitu melakukan tukar pendapat pada dosen pembimbing,
pembimbing lapangan, maupun dengan teman agar mendapat informasi terkait dengan
masalah yang dibahas
3
4. BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
4
Pada akhir tahun 1998 Pulau Madura mengalami krisis listrik akibat putusnya kabel laut
yang menghubungkan listrik dari Pulau Jawa, untuk membantu krisis listrik tersebut PLTD
Apung beserta operatornya dikirim ke Pulau Madura selama kurang lebih 3 (tiga) bulan.
Selanjutnya pada awal tahun 1999, PLTD Apung dikirim ke Pulau Bali guna membantu
mengatasi krisis listrik dan pada akhir tahun 1999 PLTD Apung dikirim kembali ke Pontianak.
Pada Tahun 2002 PLTD Apung kembali dikirim ke luar Pontianak untuk membantu
mengatasi krisis listrik yaitu ke Propinsi Nangroe Aceh Darussalam. PLTD Apung menjadi salah
satu saksi bisu terjadinya musibah besar bencana alam Tsunami pada tahun 2004 dan saat ini
dijadikan salah satu monument untuk mengenang terjadinya musibah tersebut.
Pada tahun 2001 s/d 2007, pemeliharaan mesin mesin PLTD Sei Raya dilakukan oleh
pihak ketiga yaitu PT. Wartsila Indonesia dalam bentuk TotalMaintenance Contract (TMC).
Tahun 2008 s/d 2012, kontrak TMC berubah menjadi Long TermMaintenance Contract
(LTMC) yaitu kontrak pengoperasian dan pemeliharaan untuk 4(empat) unit mesin SWD 16 TM
410 dan 2 (dua) unit Zulser 12 ZAV 40S. Selama durasi kontrak ini, 2 (dua) unit mesin
mengalami gangguan permanen sehingga tidak bisa beroperasi kembali yaitu mesin SWD 16 TM
410 unit 1 (satu) dan unit 3 (tiga) mengalami gangguan counter weight dan connecting rod putus
menyebabkan crankcase pecah ( rusak parah).
Tahun 2013 LTMC berubah menjadiMaintenance Agreement yaitu kontrak pemeliharaan
2 ( dua ) unit mesin SWD 16 TM 410 dan 2 (dua) unit Mesin Sulzer 12 ZAV 40 S. Awal Tahun
2014 sampai dengan sekarang pengoperasian dan pemeliharaan sudah dilakukan secara mandiri
oleh PLN.
5
Gambar 2.1. Lokasi Perusahaan
Untuk melaksanakan Visi dan Misi perusahaan tersebut maka diperlukan tata nilai yang
menjadi pedoman perilaku seluruh insani PLN dalam bekerja untuk Saling percaya memiliki
integritas yang tinggi, peduli dan pembelajar.
6
Struktur Organisasi pada Perusahaaan memegang peran penting di dalam pengambilan
keputusan. Di dalam Struktur Organisasi terdiri dari beberapa jabaran dimana masing-masing
jabatan memiliki wewenang serta tanggung jawab yang harus dijalankan dengan baik.
Jadi Struktur Organisasi Perusahaan adalah suatu pengaturan hubungan antara bagian-
bagian serta kedudukan masing-masing anggota dalam Organisasi yang mana setiap anggota
dalam Organisasi memiliki kedudukan yang tersendiri, tetapi tetap dalam berhubungan dalam
rangka kerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam Ilmu Manjemen dikenal berbagai bentuk dasar dari Struktur Organisasi yang
ditinjau dari jalur wewenang, yakni Organisasi Garis, Organisasi Fungsional dan Organisasi
Garis dan Staff.
Struktur Organisasi Garis adalah merupakan suatu bentuk organisasi yang tanggung
jawab dan wewenang mengikuti jalur garis yang vertikal. Artinya suatu atasan memiliki
wewenang kepala bawahan yang ada dibagiannya, atau seorang bawahan hanya bertanggung
jawab pada satu orang atasan saja.