Anda di halaman 1dari 7

1.

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Dalam mewujudkan sistem kelistrikan Kalimantan Barat yang optimal, dibutuhkan
pemeliharaan pembangkit secara berkala serta diperlukan pemeriksaan kepada setiap komponen
atau bagian mesin yang di pelihara secara terjadwal. Maka setiap pembangkit harus diperhatikan
pemeliharaannya, agar mutu yang baik akan tercipta dalam pendistribusian kebutuhan kelistrikan
di Wilayah Kalimantan Barat.
2. Dalam mesin diesel terdapat turbocharger yang berfungsi untuk menambah
tenaga mesin dengan memanfaatkan sisa gas buang, untuk itu diperlukan perawatan yang rutin
dikarenakan gas buang yang sangat panas dan memerlukan perawatan pada sistem pelumasan,
hal ini yang sering terjadi masalah sehingga memerlukan perawatan untuk mengurangi
kerusakan turbocharger.
3. Turbocharger adalah salah satu komponen tambahan pada motor pembakaran dalam,
yang berfungsi untuk meningkatkan mass flow yang masuk ke dalam engine, sehingga power
yang dihasilkan dapat meningkat. Komponen utamanya terdiri dari turbin dan kompresor. Turbin
pada turbocharger digerakan oleh gas exhaust engine, kemudian putaran turbin yang dihasilkan
menggerakan kompresor untuk meningkatkan mass flow yang masuk ke engine. Untuk peletakan
komponen turbocharger yaitu, turbin diletakan pada exhaust manifold dan kompresor diletakan
pada intake manifold.

3.1. DEFINISI KERJA PRAKTEK


Kerja Praktek merupakan mata kuliah wajib yang harus di tempuh mahasiswa program
studi teknik mesin Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura. Dengan Kerja praktek mahasiswa
akan melihat gambaran dunia kerja secara langsung, agar lebih terampil ketika masuk dunia
kerja. Peran perusahaan dalam kerja praktek mahasiswa sangat penting, terlebih kalangan
industri untuk memfasilitasi kegiatan ini demi kemajuan dunia pendidikan. Dengan adanya kerja
praktek, mahasiswa dapat menerapkan teori yang di dapat selama perkuliahan untuk
memecahkan masalah yang timbul dilapangan agar meningkatkan daya pikir dan kreatifitas agar
siap menghadapi dunia kerja.

1
3.2. TUJUAN KERJA PRAKTEK
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan Kerja Praktek antara lain sebagai
berikut:

3.2.1. TUJUAN UMUM


- Mahasiswa dapat mempelajari dan memahami sistem dan cara kerja Sistem Udara pada
PLTD Sei Raya.
- Mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan dan kreatifitas dalam membahas
permasalahan yang ada dalam PLTD.
- Mahasiswa mampu membaca karakter dari rekan kerja.

3.2.2. TUJUAN KHUSUS


- Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja sistem udara pada PLTD Sei raya
- Mahasiswa belajar untuk beradaptasi di lingkungan industri.

3.2.3. BATASAN MASALAH


Agar permasalahan yang dibahas tidak meluas, maka saya batasi pembahasan pada:
- Hanya Membahas Definisi Sistem Udara Mesin Zulser 12 ZAV 40S
- Hanya Membahas Cara Kerja Sistem Udara Mesin Zulser 12 ZAV 40S

3.3. MANFAAT KERJA PRAKTEK


Setelah melakukan Kerja Praktek di PT. PLN (PERSERO) WILAYAH KALIMANTAN
BARAT diperoleh beberapa manfaat antara lain:
1. Memberi pengalaman kerja kepada mahasiswa.
2. Mengetahui pengetahuan tentang PLTD.
3. Mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang di dapat saat perkuliahan.
4. Mahasiswa mengetahui sistem kerja perusahaan.
5. Mengetahui jenis pembangkit yang terdapat di PT. PLN (PERSERO) WILAYAH
KALIMANTAN BARAT

3.4. WAKTU DAN TEMPAT KERJA PRAKTEK

2
Pelaksanaan kerja praktek ini dimulai terhitung sejak 17 Juli 2017 hingga tanggal 15
September 2017 dengan jumlah 79 hari (terhitung libur). Lamanya kerja praktek yaitu 9 jam per
hari. Jadwal Kerja Praktek :
Senin Jumat : 07.30 16.30 WIB
Waktu Istirahat : 12.00 13.00 WIB
Lokasi : PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Kapuas (PLTD Sei Raya)

3.5. METODE PENULISAN


Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam menyusul laporan kerja praktek pada PT.
PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Kapuas (PLTD Sei Raya), penulis menggunakan metode:
a. Metode Literatur
Metode literatur dilakukan dengan mencari sumber informasi dari data yang ada di buku
buku referensi dan artikel yang sesuai dengan materi yang dibahas.

b. Metode Observasi
Metode Observasi adalah melakukan pengamatan pada PT. PLN (Persero) Sektor
Pembangkitan Kapuas (PLTD Sei Raya)

c. Metode Konsultasi
Metode konsultasi yaitu melakukan tukar pendapat pada dosen pembimbing,
pembimbing lapangan, maupun dengan teman agar mendapat informasi terkait dengan
masalah yang dibahas

3
4. BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

4.1. SEJARAH UMUM PERUSAHAAN


Pusat Listrik (PLTD) Sei Raya atau PLTD Sei Raya adalah PLTD besar ketiga yang
dibangun oleh PT. PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Barat setelah PLTD Cemara (sudah tidak
beroperasi) dan PLTD Siantan. Untuk saat ini PLTD Sei Raya merupakan salah satu unit
pembangkit di bawah PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Kapuas. Unit pembangkit lainnya
adalah pusat listrik (PLTD) Siantan. Pusat Listrik (PLTG) Siantan dan Pusat Listrik (PLTD)
Singkawang.
PLTD Sei Raya dibangun pada tahun1987 dengan jumlah mesin yang terpasang sebanyak
4 (empat) unit merk SWD 16TM 410 dengan kapasitas masing - masing mesin sebesar 8.800 kW
sehingga total daya terpasang sebesar 35.200 kW.
Seiring dengan bertambahnya kebutuhan daya pada Sistem Kelistrikan Khatulistiwa,
maka pada tahun 1993 PLTD Sei Raya mendapat tambahan mesin pembangkit baru sebanyak 2
(dua) unit mesin Merk Sulzer 12 ZAV 40S dengan kapasitas terpasang 10.860 kW sehingga total
daya terpasang bertambah menjadi 61.260 kW. Mesin pembangkit baru ini lebih di kenal dengan
sebutan PLTD Apung, karena seluruh mesin beserta auxiliariesnya ditempatkan pada satu kapal
terapung/ tongkang dan penempatannya di Sungai Kapuas.

4
Pada akhir tahun 1998 Pulau Madura mengalami krisis listrik akibat putusnya kabel laut
yang menghubungkan listrik dari Pulau Jawa, untuk membantu krisis listrik tersebut PLTD
Apung beserta operatornya dikirim ke Pulau Madura selama kurang lebih 3 (tiga) bulan.
Selanjutnya pada awal tahun 1999, PLTD Apung dikirim ke Pulau Bali guna membantu
mengatasi krisis listrik dan pada akhir tahun 1999 PLTD Apung dikirim kembali ke Pontianak.
Pada Tahun 2002 PLTD Apung kembali dikirim ke luar Pontianak untuk membantu
mengatasi krisis listrik yaitu ke Propinsi Nangroe Aceh Darussalam. PLTD Apung menjadi salah
satu saksi bisu terjadinya musibah besar bencana alam Tsunami pada tahun 2004 dan saat ini
dijadikan salah satu monument untuk mengenang terjadinya musibah tersebut.
Pada tahun 2001 s/d 2007, pemeliharaan mesin mesin PLTD Sei Raya dilakukan oleh
pihak ketiga yaitu PT. Wartsila Indonesia dalam bentuk TotalMaintenance Contract (TMC).
Tahun 2008 s/d 2012, kontrak TMC berubah menjadi Long TermMaintenance Contract
(LTMC) yaitu kontrak pengoperasian dan pemeliharaan untuk 4(empat) unit mesin SWD 16 TM
410 dan 2 (dua) unit Zulser 12 ZAV 40S. Selama durasi kontrak ini, 2 (dua) unit mesin
mengalami gangguan permanen sehingga tidak bisa beroperasi kembali yaitu mesin SWD 16 TM
410 unit 1 (satu) dan unit 3 (tiga) mengalami gangguan counter weight dan connecting rod putus
menyebabkan crankcase pecah ( rusak parah).
Tahun 2013 LTMC berubah menjadiMaintenance Agreement yaitu kontrak pemeliharaan
2 ( dua ) unit mesin SWD 16 TM 410 dan 2 (dua) unit Mesin Sulzer 12 ZAV 40 S. Awal Tahun
2014 sampai dengan sekarang pengoperasian dan pemeliharaan sudah dilakukan secara mandiri
oleh PLN.

4.2. LOKASI PERUSAHAAN


PT. PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Barat Terletak di Jalan Adi Sucipto KM. 7,3 Sei
Raya, Kubu Raya. Provinsi Kalimantan Barat Telp. (0561) 722246 Facs. (0561) 722246

5
Gambar 2.1. Lokasi Perusahaan

4.3. VISI dan MISI


4.3.1. Visi PT. PLN (PERSERO)
Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul, dan terpercaya
dengan bertumpu pada potensi insani.

4.3.2. VISI PT. PLN (Persero) WILAYAH KALIMANTAN BARAT


Menjadi unit PLN terbaik dalam pelayanan, efisiensi, dan ramah lingkungan.

4.3.3. Misi Perusahaan


4.3.3.1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan
pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
4.3.3.2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas hidupmasyarakat.
4.3.3.3. Mengupayakan agar tenagalistrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
4.3.3.4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

Untuk melaksanakan Visi dan Misi perusahaan tersebut maka diperlukan tata nilai yang
menjadi pedoman perilaku seluruh insani PLN dalam bekerja untuk Saling percaya memiliki
integritas yang tinggi, peduli dan pembelajar.

4.4. STRUKTUR PERUSAHAAN

6
Struktur Organisasi pada Perusahaaan memegang peran penting di dalam pengambilan
keputusan. Di dalam Struktur Organisasi terdiri dari beberapa jabaran dimana masing-masing
jabatan memiliki wewenang serta tanggung jawab yang harus dijalankan dengan baik.
Jadi Struktur Organisasi Perusahaan adalah suatu pengaturan hubungan antara bagian-
bagian serta kedudukan masing-masing anggota dalam Organisasi yang mana setiap anggota
dalam Organisasi memiliki kedudukan yang tersendiri, tetapi tetap dalam berhubungan dalam
rangka kerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam Ilmu Manjemen dikenal berbagai bentuk dasar dari Struktur Organisasi yang
ditinjau dari jalur wewenang, yakni Organisasi Garis, Organisasi Fungsional dan Organisasi
Garis dan Staff.
Struktur Organisasi Garis adalah merupakan suatu bentuk organisasi yang tanggung
jawab dan wewenang mengikuti jalur garis yang vertikal. Artinya suatu atasan memiliki
wewenang kepala bawahan yang ada dibagiannya, atau seorang bawahan hanya bertanggung
jawab pada satu orang atasan saja.

Anda mungkin juga menyukai