Anda di halaman 1dari 3

GEOMORFOLOGI DAN ILMU LAINNYA

MINGGU, 21 APRIL 2013

A. Definisi dan Ruang Lingkup Geomorfologi


Geomorfologi sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yang lebih kurang dapat
diartikan perubahan-perubahan pada bentuk muka bumi. Akan tetapi secara umum
didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang alam, yaitu meliputi bentuk-
bentuk umum roman muka bumi serta perubahanperubahan yang terjadi sepanjang
evolusinya dan hubungannya dengan keadaan struktur di bawahnya, serta sejarah
perubahan geologi yang diperlihatkan atau tergambar pada bentuk permukaan itu
(American Geological Institute, 1973). Dalam bahasa Indonesia banyak orang memakai
kata bentangalam sebagai terjemahan geomorfologi, sehingga kata geomorfologi sebagai
ilmu dapat diterjemahkan menjadi Ilmu Bentangalam.
Selain itu, kata geomorfologi dipakai pula untuk menyatakan roman muka bumi,
umpamanya bila orang menceriterakan keadaan muka bumi suatu daerah dapat
dikatakan pula orang menceritakan geomorfologi daerah itu atau bentangalam daerah
itu

B. Sejarah Geomorfologi
Pengetahuan tentang geomorfologi, sebagaimana juga dengan ilmu-ilmu yang lain,
dimulai dengan munculnya ahli-ahli filsfat Yunani dan Itali. Sebegitu jauh,
HERODUTUS (485 425S.M.) yang dianggap sebagai bapak sejarah dikenal pula
mempunyai pikiran-pikiran tentang geologi, termasuk juga tentang perubahan muka air
laut, salah satu gejala geomorfologi yang ia perhatikan di Mesir. Kemudian banyak pula
ahli filsafat lainnya yang menyinggung tentang geomorfologi ini. Dapat disebutkan di
sini antara lain ARISTOTLE, STRABO dan SANECA yang kesemuanya pada akhirnya
menerangkan gejala-gejala alam sebagai suatu kutukan Tuhan atau dikenal dengan
nama Teori Malapetaka. Berabad-abad kemudian, konsep ini sedikit demi sedikit
berubah. Orang mulai mengenal filsafat katatrofisma yang mengatakan bahwa semua
gejala alam itu sebagai akibat pembentukan dan perusakan yang relatif terjadi dengan
tiba-tiba, sehingga menyebabkan perubahan bentuk muka bumi.
JAMES HUTTON (1726 1797) dikenal sebagai bapak geologi modern yang
menerangkan gejala-gejala geologi sebagai gejala-gejala alam yang dapat kita kenal
sehari-hari, sangat bertentangan dengan teori katatrofisma yang menganggap bahwa
kejadian geologi relatif mengambil waktu yang amat singkat. Atas dasar itu kemudian
teori yang dikemukakan HUTTON disebut orang sebagai teori uniformitarianisma, dan
terkenal dengan dalilnya yang menyatakan bahwa hari ini adalah kunci dari kejadian
pada masa lampau atau istilah asingnya adalah the present is the key to the past. Pada
masa sekarang geomorfologi bukan saja meliputi bidang yang statis, yang hanya
mempelajari bentuk-bentuk roman muka bumi, akan tetapi juga merupakan ilmu yang
dinamis yang dapat meramalkan kejadian alam sebagai hasil interpolasi. Selain itu
pemerian bentuk roman muka bumi dapat dinyatakan dengan besaran-besaran
matematika seperti kita kenal dengan nama geomorfologi kuantitatif. Sebagai
pemukanya dapat dicatat STRAHLER yang membuat analisa pengaliran sungai secara
matematika. Di Indonesia, beberapa hasil penyelidikan geomorfologi dapat dijumpai
terutama yang ditulis oleh ahli-ahli Belanda pada zaman sebelum perang. Di antara
karya-karya geomorfologi itu patut dikemukakan di sini penyelidikan geomorfologi
Kulon Progo yang dilakukan oleh PANNEKOEK (1939). Selain itu, sesudah perang pun
ahli-ahli geologi Belanda banyak pula menulis tentang geomorfologi
Indonesia.VERSTAPPEN (1973) menulis tentang geomorfologi Pulau Sumatera secara
luas dan menyeluruh.

C. Hubungan Geomorfologi dengan Ilmu Ilmu Lain


Ilmu-ilmu yang yang erat hubungannya dengan geomorfologi terutama adalah Ilmu
Kebumian, termasuk diantaranya adalah:

Gambar 1.1. Hubungan antara Geomorfologi dengan ilmu-ilmu lain dan daerah gerak
Geomorfologi

a. Fisiografi. Pada awalnya fisiografi mencakup studi tentang atmosfir, hidrologi dan
bentang alam dan studi yang mempelajari ketiga ketiga objek tersebut umumnya
berkembang di benua Eropa, sedangkan geomorfologi merupakan salah satu cabang
dari Fisiografi. Dengan semakin majunya perkembangan studi tentang
atmosfir(meteorologi) dan hidrologi di Amerika menyebabkan objek studi Fisiografi
menjadi lebih terbatas, yaitu hanya mempelajari bentangalam saja, sehingga di Amerika
istilah Fisiografi identik dengan Geomorfologi.
b. Geologi mempunyai objek studi yang lebih luas dari geomorfologi, karena
mencangkup studi tentang seluruh kerak bumi, sedangkan geomorfologi hanya terbatas
pada studi permukaan dari pada kerak bumi. Oleh karena itu maka geomorfologi
dianggap sebagai cabang dari geologi dan kemudian dalam perkembangannya
geomorfologi menjadi suatu ilmu tersendiri, terlepas dari geologi. Geologi struktur dan
geologi dinamis adalah cabang-cabang ilmu geologi yang sangat membantu dalam
mempelajari geomorfologi. Dengan geologi dinamis dapat membantu untuk
menjelaskan evolusi permukaan bumi, sedangkan geologi struktur membantu dalam
menjelaskan jenis-jenis dari bentuk-bentuk bentangalam. Banyak bentuk bentangalam
dicerminkan oleh struktur geologinya. Oleh karena itu untuk mempelajari geomorfologi
maka diperlukan pengetahuan dari ilmu-ilmu tersebut.
c. Meteorologi dan Klimatologi, yang mempelajari keadaan fisik dari atmosfir dan
iklim. Ilmu ini mempunyai pengaruh, baik langsung maupun tidak langsung terhadap
proses perubahan roman muka bumi. Kondisi cuaca seperti terjadinya angin, petir,
kelembaban udara dan pengaruh perubahan iklim dapat membawa
perubahanperubahan yang besar terhadap bentuk roman muka bumi yang ada. Oleh
karena itu, untuk mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi di permukaan bumi,
diperlukan pengetahuan tentang ilmu-ilmu tersebut.
d. Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang segala sesuatu mengenai air yang
ada di bumi (the science of the waters of the earth), termasuk dalam hal ini air yang ada
di sungai-sungai, danau-danau, lautan dan air bawah tanah. Pengetahuan mengenai
hidrologi juga akan pembantu dalam mempelajari geomorfologi. Sama halnya dengan
atmosfir, air dapat juga menyebabkan perubahan-perubahan atas roman muka bumi
yang ada dan dapat meninggalkan bekas-bekasnya.
e. Geografi mempunyai objek studi yang lebih luas dari pada geomorfologi, sebab
mencakup aspek-aspek fisik dan sosial dari pada permukaan bumi. Sedangkan
geomorfologi menekankan pada bentuk-bentuk yang terdapat pada permukaan bumi.
Geografi menekankan kajiannya pada .Space Oriented. yang dapat menunjukkan
dimana dan bagaimana penyebaran dari pada bentuk bentangalam serta mengapa
penyebarannya demikian. Mengingat sifat dari geografi yang . Anthropocentris., dan
dalam hubungannya dengan studi geomorfologi, maka muncullah suatu sub disiplin
ilmu yaitu .Geography of landform.. Dimana didalamnya juga mencakup, bagaimana
meng-aplikasikan setiap jenis bentangalam untuk aktivitas dan kehidupan manusia.
Dengan kata lain dapat menjalin suatu hubungan timbal balik antara manusia dengan
bentangalam yang ada
http://diktatminers09.blogspot.co.id/2013/04/geomorfologi-dan-ilmu-lainnya.html

Anda mungkin juga menyukai