Suatu tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai bahwa tiap bahan,
proses, prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan atau mekanisme yang
digunakan dalam produksi dan pengawasan akan senantiasa mencapai hasil
yang diinginkan. ( Pedoman CPOB ).
Validasi untuk :
1. Personalia
o Kualifikasi (pendidikan,dll), tanggung jawab jumlah personal harus
proporsional dan mempunyai kemampuan a.l :
o Ruang Lingkup Validasi
# pengetahuan
# ketrampilan
# kemampuan yang berhubungan dg tugas
# mental yang baik dan sehat
# fisik yang sehat
# mampu memutuskan suatu masalah secara tepat dan profesional
2. Gedung
Desain ruangan, konstruksi dinding, lantai, dll
3. Pelayanan
Air ( PAM, deionisasi, destilasi, air untuk injeksi ), pencahayaan,
pemanas, pendingin, ventilasi, pembersihan, sanitasi, dll.
4. Peralatan
Desain, ukuran, lokasi, bahan, konstruksi, suku cadang, perawatan,
parameter operasi, pencucian
5. Bahan Baku dan komponen, prosedur
Kontrol, pengujian dan penyimpanan, pemeriksaan, penyalur
Prosedur operasi standar, tahap manufaktur, sampel, cara pengambilan
cuplikan, hasil menurut perhitungan, batas wkt proses, pemrosesan
ulang
6. Pewadahan , penandaan
Bahan, pengeluaran penandaan, masa daluwarsa
7. Penyimpanan / distribusi
Prosedur umum
8. Pengujian laboratorium
Uji stabilitas, uji-uji khusus, cuplikan yang disimpan
Protokol Validasi :
1. Halaman pengesahan
2. Tujuan pelaksanaan validasi
3. Cakupan ( scope )
4. Latar belakang pelaksanaan validasi
5. Dokumen terkait ( IQ/OQ mesin/peralatan yg digunakan, SOP, sumber
rujukan yg digunakan
6. Pembagian tugas dan tanggung jawab
7. Garis besar proses produksi (dlm btk flow chart)
8. Penentuan parameter kritis & pengujian yg digunakan pd setiap tahapan
proses produksi
9. Rencana pengambilan sampel
10.Rencana penanganan sampel
11.Rencana pengujian sampel
12.Rencana analisa hasil jadi
13.Kriteria penerimaan
Protokol Validasi :
1. Halaman pengesahan
2. Tujuan pelaksanaan validasi
3. Cakupan ( scope )
4. Latar belakang pelaksanaan validasi
5. Dokumen terkait ( IQ/OQ mesin/peralatan yg digunakan, SOP, sumber
rujukan yg digunakan
6. Pembagian tugas dan tanggung jawab
7. Grs besar proses produksi (dlm btk flow chart)
8. Penentuan parameter kritis & pengujian yg digunakan pd setiap tahapan
proses produksi
9. Rencana pengambilan sampel
10.Rencana penanganan sampel
11.Rencana pengujian sampel
12.Rencana analisa hasil jadi
13.Kriteria penerimaan
Kriteria Penerimaan :
Proses produksi dapat dinyatakan memenuhi persyaratan jika secara statistik
menunjukkan konsistensi hasil pd setiap betsnya, & seluruh parameter uji
memenuhi persyaratan yang telah ditentukan pada spesifikasi produk ybs.
Laporan Validasi :
Halaman pengesahan
Tujuan pelaksanaan validasi
Cakupan ( scope )
Latar belakang pelaksanaan validasi Dokumen terkait ( IQ/OQ
mesin/peralatan yang digunakan, SOP, sumber rujukan yg digunakan
Pembagian tugas dan tanggung jawab
Garis besar proses produksi (dlm btk flow chart)
Penentuan parameter kritis & pengujian yg di gunakan pd setiap tahapan
proses produksi
Pengambilan sampel
Penanganan sampel
Pengujian sampel
Analisa hasil ujian
Hasil perhitungan statistik
Pernyataan hasil pengujian (memenuhi / tidak kriteria penerimaan)
Pembahasan hasil validasi
Rencana validasi ulang ( re-validasi )
BAHAN PENGEMAS
DEFINISI :
Menurut WHO :
Semua jenis bahan, termasuk bahan hasil cetakan, yang digunakan dalam
proses pengemasan produk farmasi, tidak termasuk yang digunakan
dalam transformasi pengiriman.
Menurut CPOB :
Semua bahan yang dipakai dalam proses pengemasan produk ruahan
untuk menghasilkan produk jadi.
Menurut Mil STD 2073 IA (AS) :
Proses dan prosedur yang dilakukan untuk mencengah penguraian dan
kerusakan bahan dalam hal ini termasuk pembersihan, pengeringan,
pengawetan, pembungkusan, penandaan dan penggunaan.
Syarat-syarat Bahan Pengemas :
1. Harus melindungi preparat dari keadaan lingkungannya
2. Tidak boleh bereaksi dengan produk
3. Tidak boleh memberikan rasa dan bau kepada produk
4. Tidak toksik
5. Disetujui oleh BPOM (FDA)
6. Harus tahan banting
Fungsi Kemasan :
1. Sebagai wadah
Fungsi utama dari kemasan adalah sebagai wadah dari produk yang
dikemas agar tidak berceceran atau berserakan sehingga produk yang
terwadahi mudah disimpan, dihitung dan diangkut.
2. Sebagai pelindung dan menjaga stabilitas produk
Kemasan dengan persyaratan tertentu dapat melindungi produk, tetapi
kadang terjadi penyimpangan diluar kemampuan kita misalnya karena
transportasi, gaya mekanis, faktor lingkungan, hewan, penanganan dan
metode pengemasan yang kurang baik dan unsur penyimpanan.
3. Sebagai sarana informasi / promosi
Pengemasan mengikuti perkembangan IP dan teknologi dengan bentuk
standar seperti botol, plastik, kaleng aluminium, kotak, kertas lipat
sehingga konsumen tidak tahu produk dalamnya. Oleh karena itu kemasan
perlu dilengkapi informasi.
Penyimpanan :
Semua bahan disimpan pada jarak yang cukup terhadap bahan lain
maupun terhadap dinding dan tidak diletakkan di lantai
Bahan hendaknya disimpan dalam kondisi lingkungan yang sesuai
Penyimpanan diluar gedung diperbolehkan bagi bahan yang dikemas
dalam wadah kedap (misalnya drum logam) yang mutunya tidak
dipengaruhi suhu, kelembaban dan faktor lainnya
Sediaan Farmasi :
Ada 2 kategori sediaan farmasi :
a. Produk etikal
b. Obat bebas (OTC) ---- termasuk kategori produk konsumen.
Uji stabilitas :
Uji stabilitas untuk mengetahui kestabilan obat dalam
penyimpanan jangka panjang
Mengemas obat dengan bahan pengemas pada suhu kamar dan suhu
lebih tinggi.
Pembagian kemasan (berisi obat) secara periodik digunakan untuk
menghitung kecepatan perubahan berat.
Dari plot antara kecepatan perubahan berat dan waktu simpan yang
mengakibatkan bentuk tetap dan stabil adalah membentuk garis linier .
Dari sini dapat diperkirakan usia simpan obat. Jika hal pengujian
menunjukkan penambahan berat maka dicari alternatif pengemasan lain.
PENGERTIAN LIMBAH :
Limbah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu sumber
hasil aktivitas manusia maupun proses-proses alam dan tidak atau belum
mempunyai nilai ekonomis, bahkan dapat mempunyai nilai ekonomis yang
negatif
KLASIFIKASI LIMBAH :
1. Limbah cair
Secara visual : keruh, warna air, rasa, bau yang ditimbulkan, dll.
Secara lab : perubahan sifat kimia air
Limbah cair mengandung :
Antibiotik lactam
non lactam
Non antibiotik
Persenyawaan yg sering dijumpai dlm air :
1. Padatan terlarut
mis : gol. Senyawa alkali, spt : karbonat
2. Padatan tersuspensi / tidak larut
Seny. Kimia baik dlm btk organik maupun anorganik terapung
maupun mengendap didalam air
3. Mikroorganisme, dll
2. Limbah Padat
Diklasifikasikan sebagai :
limbah padat yang mudah dibakar
limbah padat yang sukar dibakar
limbah padat yang bisa hancur
limbah padat yang tidak bisa hancur
limbah berupa debu
3. Limbah Gas / debu
partikel (debu)
Pencemar melalui udara
gas
partikel adl butiran halus dan terlihat o/ mata spt : asap, kabut, debu
gas, dapat dirasakan melalui penciuman ataupun akibat langsung,
spt : NO2, CO, dll
4. Kebisingan
Berasal dari suara mesin pabrik, genset
Sumber Limbah :
1. Limbah Cair
a. Kegiatan Produksi
Pencucian mesin, alat-alat produksi, pencucian kemasan (botol),
baju
Sanitasi ruangan
cair antibiotik
cair non antibiotik, mis : pencucian botol
Sanitasi karyawan produksi
mis : mandi, cuci tangan, dll
b. Kegiatan Laboratorium
Pencucian alat
Sanitasi ruangan
Sanitasi karyawan (mandi, cuci tangan, dll)
Limbah cair sisa pemeriksaan
~ cairan antibiotik
~ cairan non antibiotik, mis : pereaksi kimia
c. Proses pemurnian air
Cairan non antibiotik
d. Kegiatan sarana penujang
oli bekas mesin dan solar bekas
e. Kegiatan sanitasi kantor
f. Kegiatan kantin
2. Limbah Padat
Obat-obat Kadaluarsa
Kegiatan Produksi
o Kegagalan produksi
o Debu bahan formulasi yang terkumpul dari dust collector dan
vacuum cleaner
o Bekas kemasan bahan baku dan kemasan yang rusak
Kegiatan Laboratorium
o Agar
o Sampel kadaluarsa, sisa sampel, kotoran hewan
o Kegiatan kantin karyawan
~ Kotoran / sampah dapur, sisa makanan
~ Botol
Kegiatan Administrasi Perkantoran
o Arsip-arsip kadaluarsa, koran bekas
Kegiatan Sarana Penunjang
o kaleng bekas oli, dsb padatan tidak bisa dibakar / hancur
Sampah kebun / halaman
o daun, kayu tanaman padatan bisa dibakar
3. Limbah Gas
Kegiatan Laboratorium
o Gas uap asam, gas CO2 dan NH3
Kegiatan Produksi
o dari proses granulasi
o dari proses pencetakan tablet
o dari proses coating
o dari proses masa kapsul
Kegiatan Sarana Penunjang
o gas dari sisa pembakaran bahan bakar
Dampak Pencemaran :
Dampaknya Terhadap Badan Air
1. Zat organik terlarut
o Menyebabkan menurunnya kadar oksigen terlarut mengalami
kekurangan O2
2. Zat padat tersuspensi
o Menganggu kehidupan didalam sungai, mengalami dekomposisi
menyebabkan menurunnya kadar O 2, bau busuk
3. Nitrogen dan fosfor
o disebut sbg nutrien tumbuhnya ganggang
4. Minyak dan bahan bahan terapung terganggu penetrasi sinar matahari
serta masuknya oksigen dari udara ke dalam sungai ( aerasi )
5. Logam berat, cyanida dan racun organik merusak aquatic life &
membahayakan kesehatan
6. pH yang rendah mengancam kehidupan mahluk dalam air
pH yang tinggi sukar berbuih
7. Warna dan kekeruhan mempengaruhi estetika
Dampaknya Terhadap Permukaan Tanah
kerusakan pada permukaan tanah
mis : timbunan sampah ~ gas nitrogen, hidrogen,
amoniak
gangguan bio tanah, tumbuhan, merusak struktur permukaan
Dampaknya Terhadap Udara
Gas tertentu yang dilepas ke udara dalam konsent. tertentu
membunuh mahluk hidup
Pengolahan Limbah :
A. Tujuan Pengolahan Limbah :
adalah untuk mengambil bahan berbahaya yang terdapat didalamnya
dan atau mengurangi / menghilangkan senyawa-senyawa kimia atau non
kimia yang berbahaya dan beracun
1. Proses Fisika
Penyaringan
u/ memisahkan padatan larut
padatannya tertahan dan filtratnya turun
Perataan air / Pengadukan
Tujuannya : agar seragam mempercepat terjadinya reaksi pada
saat pencampuran dengan bahan kimia
Pengendapan/ sedimentasi
tanpa menggunakan bahan kimia
Pengapungan
menggunakan pompa kompresor untuk memasukkan udara
kedalam air limbah akan naik kepermukaan alat
penangkap bahan yang terapung, dipasang diatas
permukaan air.
Filtrasi
penyaringan padatan halus yang tidak terendapkan walaupun
sudah ditambahkan bahan kimia
menggunakan media spt : pasir, kerikil, butiran karbon aktif
2. Proses Kimia
Menggunakan bahan kimia untuk mengurangi zat pencemar dalam
limbah
Pengendapan menggunakan bahan kimia
CaO + H2O Ca (OH)2
Ca (OH)2 + Ca (HCO3)2 2CaCO3 + 2H2O
Netralisasi
Air limbah yang dalam kondisi asam atau basa harus dilakukan
netralisasi sebelum atau sesudah treatment
u/ treatment biologi, pH harus 6,5 8,5 kondisi baik u/
pertumbuhan m.o.
Chlorinasi
Bakteri patogen dapat dihancurkan dg chlorinasi
tergantung : temperatur, pH, waktu kontak dan konsentrasi
chlor
sisa chlor perlu dihilangkan dengan cara :
menggunakan karbon aktif diikat menjadi as chlorida, unsur
karbon aktif m membentuk CO2
C + 2Cl2 + 2H2O HCl + CO2
3. Proses Biologi
memanfatkan m.o (bakteri, fungi, algae, dll) untuk menguraikan
senyawa organik dalam air limbah menjadi senyawa
sederhana
mudah, murah biaya
keterbatasan : tersedia areal yang luas limbah yang diolah vol besar
dipengaruhi o/ faktor : temp, pH air limbah,dll
1. Cara Aerob
kolam berbentuk segi empat & agak dangkal agar sinar
matahari sampai ke dasar kolam
digunakan algae untuk fotosintesa
harus ada oksigen
2. Cara Anaerob
mengubah bahan limbah menjadi methane dan CO 2 dalam
keadaan hampa udara
lumpur yang dihasilkan sedikit
kondisi temperatur rendah ( 10oC 30oC )
Cara pengolahan :
Influent
Proses Penyaringan
kapur
Proses Netralisasi
NPK
Proses An aerob
NPK
Proses Aerob
Proses Pengendapan I
Proses Pengendapan II
Bak Bio Kontrol
Efluent
Limbah Padat