Epidemiologi
Prevalensi penderita skizofrenia di AS kurang lebih 1%. Menurut DSM-IV-TR,
insidensi tahunan skizofrenia berkisar antara 0,5-5 per 10.000 dengan beberapa
variasi geografik. Penderita skizofrenia prevalensi antara wanita dan pria sama,
meskipun awitan pada pria lebih dini muncul. Usia puncak awitan adalah 8-25 tahun
untuk pria dan 25-35 tahun untuk wanita.
Etiologi
Diagnosis
A. Gejala Karakteristik: Dua (atau lebih) poin berikut, masing-masing terjadi
dalam porsi waktu yang signifikan selama periode 1 bulan (atau kurang bila
telah berhasil diobati):
1. Waham
2. Halusinasi
3. Bicara kacau
4. Perilaku yang sangat kacau atau katatonik
5. Gejala negatif yaitu afektif mendatar, alogia atau kehilangan minat
B. Disfungsi sosial/okupasional: Selama suatu porsi waktu yang signifikan sejak
awitan gangguan, terdapat satu atau lebih area fungsi utama
C. Durasi: Tanda kontinu gangguan berlangsung selama setidaknya 6 bulan.
Periode 6 bulan ini harus mencakup setidaknya 1 bulan gejala (atau kurang
bila telah berhasil diobati) yang memenuhi kriteria A dan dapat mencakup
periode prodromal atau residual
D. Eksklusi gangguan mood dan skizoafektif: Gangguan skizoafektif dan
gangguan mood dengan ciri psikotik telah disingkirkan baik karena tidak ada
episode depresi, manik atau cam[uran mayor yang terjadi bersamaan dengan
gejala aktif maupun jika episode mood terjadi selama gejala fase aktif, durasi
totalnya relatif singkat dibanding durasi periode aktif dan residual
E. Ekslusi kondisi medis umum/zat: Gangguan tersebut tidak disebabkan efek
fisiologis langsung suatu zat atau kondisi medis umum
F. Hubungan dengan gangguan perkembangan pervasif: Jika terdapat riwayat
gangguan autistik atau gangguan perkembangan pervasif lainnya, diagnosa
tambahan skizofrenia hanya dibuat bila waham atau halusinasi yang prominen
juga terdapat selama setidaknya satu bulan
Subtipe
1. Paranoid
Tipe skizofrenia yang memenuhi kriteria berikut:
a. Preokupasi terhadap satu atau lebih waham atau halusinasi auditorik
yang sering
b. Tidak ada hal berikut ini yang prominen; bicara kacau, perilaku kacau
atau katatonik, atau afek datar atau tidak sesuai
2. Hebefrenik (Disorganized)
Tipe skizofrenia yang memenuhi kriteria berikut:
a. Semua hal dibawah ini prominen:
i. Bicara kacu
ii. Perilaku kacau
iii. Afek datar atau tidak sesuai
b. Tidak memenuhi kriteria tipe katatonik
3. Katatonik
Tipe skizofrenia yang gambaran klinisnya didominasi setidaknya dua hal
berikut:
a. imobilitas motorik sebagaimana dibuktikan dengan katalepsi (termasuk
fleksibilitas serea) atau stupor
b. aktivitas motorik yang berlebihan (yaitu yang tampaknya tidak
bertujuan dan tidak dipengaruhi stimulus eksternal)
c. negativisme ekstrim (resistensi yang tampaknya tidak bermotif
terhadap semuainstruksi atau dipertahankan suatu postur rigid dari
usaha menggerakkan) atau mutisme
d. keanehan gerakan volunter sebagaimana diperlihatkan oleh
pembentukan postur (secara volunter menempatkan diri dalam postur
yang tidak sesuai atau bizar), gerakan stereotipi, menerisme prominen,
atau menyeringai secara prominen
e. ekolalia atau ekopraksia
4. Tak Terdiferensiasi
Tipe skizofrenia yang gejalanya memenuhi kriteria A, namun tidak memenuhi
kriteria paranoid, hebefrenik atau katatonik
5. Residual
Tipe skizofrenia yang memenuhi kriteria berikut:
a. Tidak ada waham, halusinasi, bicara kacau yang prominen, serta
perilaku sangat kacau atau katatonik
b. Terdapat bukti kontinu adanya gangguan, sebagaimana diindikasikan
oleh adanya gejala negatif atau dua atau lebih gejala yang tercantum
pada kriteria A untuk skizofrenia, yang tampak dalam bentuk yang
lebih lemah