Anda di halaman 1dari 5

STATUS MINI CEX

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN KULIT DAN PENYAKIT KELAMIN


RUMKITAL Dr. MINTOHARDJO
PERIODE 26 MARET – 26 APRIL 2018

STATUS PASIEN
Nama Mahasiswa : Putu Kharisma Ayu P. Sudina
NIM : 030.12.217
Periode : 26 Maret – 26 April 2018

A. IDENTITAS
Nama : An. K
No. RM :
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 14 th
Alamat : Jl. Bendungan Hilir
No. Telp :

B. ANAMNESIS
An. K, 14 tahun, memiliki keluhan terdapat benjolan pada telapak kaki kanan sejak 2 tahun
yang lalu. Benjolan disertai gatal. Kadang benjolan terasa nyeri ketika digunakan berjalan.
Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya. Riwayat alergi disangkal.

C. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
Kesan Gizi : Gizi baik
Tanda Vital :
TD : 110/70 Nadi : 90x/m RR : 18x/m S :36,5oC
Status Lokalis :
Regio plantar dextra, tampak papul berwarna abu-abu dengan ukuran 2 x 2 cm, jumlah 1,
permukaan kasar

D. DIAGNOSA KERJA
Veruka Plantaris Dextra (ICD X: B07.8)
E. TERAPI

Non-Medikamentosa :
Pak, Bu berdasarkan keluhan yang disampaikan dan pemeriksaan yang dilakukan, saat ini
putra ibu dan bapak mengalami penyakit kulit yang disebabkan oleh virus. Saya sarankan
untuk pemakaian barang seperti sepatu dan sandal jangan dipakai secara bersama-sama,
jangan juga menggaruk daerah yang sakit karna nanti dapat menyebarkan kedaerah tubuh
yang lain. Saya nanti akan memberikan salep yang harus digunakan pada daerah yang sakit
ya Pak, Bu
Medikamentosa :
R/ Asam Salisilat 40% ointment No. I
∫ 2 dd 1 ue
------------------------------------
Pro : An. K
Usia : 14 th
F. PROGNOSIS
Ad vitam : ad bonam
Ad sanationam : ad bonam
Ad functionam : ad bonam
Ad kosmetikum : ad bonam

REFERENSI:
PPK RSAL DR. MINTOHARDJO
1. Non Medikamentosa

a. Penjelasan tentang penyebab penyakit


b. Penjelasan tentang cara mencegah autoinokulasi
2. Medikamentosa
a. Bedah Listrik dan Kuretase
Setelah diberikann anestesi lokal dengan lidokain, letakan jarum listrik pada
puncak lesi dan tahan hingga jarigan mulai agak menggelembung. Selanjutnya
lesi dapat diangkat dengan kuret.
b. Bedah Kaustik
Mengoleskan gel NaOH 60% (basa kuat) pada lesi, hingga terjadi reaksi inflamasi
(nyeri) yang bermakna atau menunggu sampai 10-15 menit, lanjut dengan bilas.
Mengoleskan larutan asam TCA 80-100% pada lesi hingga lesi mengalami
frosting dan mengelupas secara bertahap. Pengolesan TCA bisa diulang secara
periodik sesuai dengan respons klinis.
PPK FASYANKES
1. Non Medikamentosa
Edukasi pasien bahwa penyakit ini seringkali residif walaupun diberi pengobatan yang
adekuat.
2. Medikamentosa
a. Pasien harus menjaga kebersihan kulit.
b. Pengobatan topikal dilakukan dengan pemberian bahan kaustik, misalnya dengan
larutan AgNO3 25%, asam trikloroasetat 50% atau asam salisilat 20% - 40%.
PPK PERDOSKI
1. Non Medikamentosa
a. Penyakit dan penyebabnya
i. Umumnya kutil dapat hilang spontan tanpa pengobatan
ii. Kutil dapat mengalami rekurensi
iii. Kurangi kontak dengan lesi karena dapat meningkatan risiko penularan ke
bagian tubuh yang lain
iv. Jangan mencoba untuk mencabut lesi
b. Cara pencegahan
c. Pilihan terapi dan efeksamping
2. Medikamentosa
Terdapat beberapa obat/tindakan yang dapat dipilih sesuai dengan indikasi sebagai
berikut:
a. Agendestruktif
i. Asam salisilat
ii. Fenol liquefaktum 80%
iii. Kantaridin
iv. Asam trikloroasetat & asam monokloroasetat
v. Perak nitrat 10%
vi. Asam format
b. Agenvirusidal Glutaraldehyde
c. Agenantiproliferasi
i. Krim 5-florourasil 5%
ii. Topical retinoids
d. Terapi imunologi Imiquimod
i. Terapiintralesi Antiproliferative agents
ii. Lima-florourasil, lidokain, dan epinefrin
iii. Bleomycin
iv. Interferon beta
e. Terapioral
i. Zinc oral
ii. Antagonis reseptor histamin-2
3. Tindakan
a. Bedah beku
b. Bedah laser
c. Bedah pisau
d. Photodynamic therapy

Anda mungkin juga menyukai