Anda di halaman 1dari 5

SMF KULIT DAN PENY KELAMIN RSMTH

KEPANITERAAN KLINIK FK USAKTI

STATUS MINI CEX


KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN KULIT DAN PENYAKIT KELAMIN
RUMKITAL Dr. MINTOHARDJO
PERIODE 4 JUNI – 22 JULI 2018

Nama Mahasiswa : Marni Rosalina Silaban


NIM : 030.12.158
Periode : 4 Juni 2018 – 22 Juli 2018
A. IDENTITAS
NAMA : Tn. A. S
No. Med Rec : 0030858
JENIS KELAMIN : Laki-laki
TANGGAL LAHIR : 8 Februari 2018
ALAMAT : Jakarta Utara
NO TELPON :

B. ANAMNESIS
Pasien datang mengeluh terdapat benjol-benjol kemerahan yang disertai rasa gatal dan
perih saat dipegang sejak 1 bulan yang lalu. Pasien sudah menggunakan beberapa obat krim
namun tidak membaik.

C. PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan gizi : Gizi baik
Tanda Vital :
TD: 120/80 mmHg Nadi: 80x/mnt RR: 18x/mnt S: 360C
TB: 180 cm BB : 65 kg
Status dermatologis :
Pada regio buccalis dekstra dan sinistra , tampak pustula dengan dasar eritema multiple

D. DIAGNOSIS BANDING
- Acne Vulgaris
- Folikulitis
- Rosasea
E. DIAGNOSIS KERJA
Acne Vulgaris (ICD X : L70)

F. TERAPI
Non-medikamentosa:
Memberikan edukasi kepada pasien tentang penyakit akne vulgaris. Mas, penyakit ini
disebabkan perubahan hormon dan penumpukan sebum serta perkembang biakan kuman.
Mas harus menjaga kebersihan kulit wajah, hindari menyentuh wajah, jangan digosok-
gosok wajahnya dengan tangan karena dapat memperburuk infeksi. Mas juga harus
menjaga makanan sehat dan mengurangi makanan berlemak.

Medikamentosa:
R/ Retinoid cream 0,025% No. I
∫ 1 dd ue (malam)
R/ Doksisiklin tab 100 mg No. XV
∫ 2 dd tab I

G. PROGNOSIS
Ad vitam : Bonam
Ad sanationam : Dubia ad bonam
Ad functionam : Dubia ad bonam
Ad kosmetikum : Dubia ad bonam

H. TINJAUAN PUSTAKA
PPK Mintohardjo
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS
SMF ILMU KESEHATAN KULIT DAN PENYAKIT KELAMIN
RSAL Dr. MINTOHARDJO, JAKARTA
2016 - 2018

AKNE VULGARIS (ICD 10: L 70.0)

Acne vulgaris adalah peradangan kronik pada folikel


pilosebaseus, yang secara klinis ditandai dengan adanya
1. Pengertian (Definisi) komedo, papul, pustul, nodul kista pada daerah predileksi
seperti wajah, bahu, lengan atas, dada, dan punggung bagian
atas yang sering dijumpai pada usia remaja

1. Anamnesis  Jerawat dan keluhan kosmetik

 Lesi kulit berupa komedo hitam, atau putih, papul pustul,


nodul, kista, jaringan parut, hiperpigmentasi pasca inflamasi
 Predileksi pada wajah, dada, bahu, punggung, lengan
bagian atas
 Terbagi atas gradasi ringan, sedang, dan berat
2. Pemeriksaan Fisik Gradasi ringan : komedo <20, lesi inflamasi <15, total lesi
<30
Gradasi sedang : komedo 20-100, lesi inflamasi 15-50, total
lesi 30-125
Gradasi berat : kista>5 atau komedo>100, lesi inflamasi >50,
totsl lesi >125
a. Sesuai kriteria anamnesis
3. Kriteria Diagnosis b. Sesuai hasil pemeriksaan fisik

5. Diagnosis Kerja Akne Vulgaris (ICD 10: L70.0)


- Rosasea (ICD 10 : L71.9)
- Erupsi acneiformis (ICD 10 : L27.0)
- Dermatitis perioral (ICD 10 : L71.0)
6. Diagnosis Banding - Folikulitis gram negatif (ICD 10 :L73.9)
- Tinea Barbae (ICD 10 L : B 35.0)
- Dermatitis seboroik (ICD 10 L21.0)
- Keratosis pilaris (ICD 10 : L11.0)

7. Pemeriksaan Penunjang Ekscholeasi komedo


Non medikamentosa :
8. Terapi
 Hindari pemencetan lesi dengan cara non higienis
 Lakukan perawatan kulit wajah
 Hindari pemakaian kosmetik komedogenik

Medikamentosa :
 Prinsip : pencegahan kepada erupsi yang lebih meluas
Derajat Ringan
Topikal : retinoid topikal atau agen keratolitik bisa ditambah
benzoil peroksida atau antibiotik topikal klindamisin gel 1,2%
atau gel 1,2% atau eritromisil sol 1%

Derajat Sedang :
Topikal : retinoid topikal dengan benzoil peroksida atau
antibiotik topikal, bisa ditambahkan antibiotik oral
Sistemik : antibiotik oral pilihan antara lain ; tetrasiklin 2 kali
500 mg/hari, doksisiklin 2 kali 50-100 mg/hari, minosiklin 2
kali 50-100 mg/hari, klindamisin 2-3 kali 150-300 mg/hari
Antibiotik diberikan minimal 6-8 minggu maksimal 12-18
minggu

Derajat Berat
Topikal : retinoid topikal ditambah benzoil peroksida dengan
antibiotik oral
Sistemik : isotretinoin oral 0,1-2 mg/kgBB/hari hingga dosis
kumulatif 120-150 mg/kgBB
9. Edukasi (Hospital Health  Penjelasan tentang penyebab penyakit
Promotion)  Penjelasan tentang pencegahan kekambuhan
Ad vitam : bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
10. Prognosis
Ad fungsionam : bonam

11. Tingkat evidens IV

12. Tingkat rekomendasi C


a. dr. Suswardana, M. Kes, Sp.KK
13. Penelaah kritis b. dr. Syarief H., Sp.KK
c. dr. Abdul GAyum, Sp.KK

14. Indikator medis Kasus akne vulgaris terdiagnosis dengan tepat dan sembuh
tanpa komplikasi setelah terapi rawat jalan selama 8 minggu.
Target : 80% kasus akne vulgaris terdiagnosis dengan tepat dan
sembuh tanpa komplikasi stelah terapi rawat jalan selama 18
minggu

1. Bauman L. Acne (type 1 sensitive skin) in Cosmetic


Dermatology: principles and practices. Second Edition;
New York: Mc Graw Hill; 2009. P.121-6
15. Kepustakaan
2. Perdoski, melasma dalam Panduan Pelayanan Medis
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia, Sekretariat
Perdoski, Jakarta: 2011. P.155-6

Anda mungkin juga menyukai