Anda di halaman 1dari 2

Elektrolisis Air Laut Suhu Tinggi Menggunakan Solid Oxide Electrolyzer Cell (SOEC)

Sebagai Suplai Listrik di Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat

Sub Tema: Renewable Energy

Allif Sutrimo, Muhammad Rizka Kurniawan, Candra Putra Wijaya


Universitas Tanjungpura
Email: alkhawarizmi0@gmail.com chandraputra2997@gmail.com
No. Hp: 089693666322, 08115718153, 081522641172

ABSTRAK

Konsumsi energi listrik saat ini cenderung meningkat setiap tahunnya dan telah menjadi
kebutuhan utama dalam menunjang kegiatan harian masyarakat baik perkotaan maupun
perdesaan. Namun, pengonsumsian listrik tidak diimbangi dengan adanya pasokan energi
yang cukup. Sampai saat ini pengunaan listrik di Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat,
masih bergantung pada tenaga diesel yang berbahan bakar solar yang disuplai dari negara
tetangga. Seiring dengan berjalannya waktu, ketersediaan bahan bakar tersebut akan makin
menipis dan mengakibatkan harganya yang melonjak tinggi, serta memiliki dampak buruk
terhadap lingkungan. Sehingga diperlukan suatu energi alternatif yang terbarukan dengan
jumlah yang tak terbatas dan ramah lingkungan seperti air laut. Air laut terdiri atas campuran
air murni dengan material lainnya seperti garam dan gas-gas terlarut. Pada dasarnya, garam
yang terkandung dalam air laut terdekomposisi menjadi molekul bebas berupa Na+ dan Cl-
yang dapat menghasilkan listrik. Oleh karena itu, air laut dapat dimanfaatkan sebagai sumber
listrik yang melimpah dan ramah lingkungan dengan metode Elektrolisis Air Laut Suhu
Tinggi Solid Oxide Electrolyzer Cell (SOEC). Penulisan karya tulis ilmiah ini bertujuan
untuk menjelaskan potensi air laut sebagai sumber listrik terbarukan untuk mengatasi
kekurangan pasokan energi listrik di Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat. Serta
memaparkan desain pengolahan air laut menjadi listrik. Metode Elektrolisis Air Laut Suhu
Tinggi digunakan untuk mengetahui pengaruh air laut sebagai sumber energi listrik.
Elektrolisis pada produksi hidrogen melalui elektrolisis uap yang dihasilkan dari air laut.
Kinerja elektrokimia yang serupa diamati dari kurva polarisasi dan spektrum impedansi saat
menggunakan uap air murni dan air laut. Kedua tingkat degradasi jangka pendeknya serupa,
yaitu 15% 1000 h-1. Garam laut yang langsung dikontaminasi oleh elektroda bahan bakar
SOEC, baik yang tidak terkontaminasi dan terkontaminasi sel menunjukkan kinerja agak
mirip seperti yang diamati dari kurva polarisasi dan spektrum impedansi. Perbedaan nilai
ASR dari kurva polarisasi dan spektrum impedansi berada diantara sel yang tidak
terkontaminasi dan terkontaminasi dalam kisaran 10%. Nilai degradasi jangka pendek untuk
sel yang tidak terkontaminasi dan terkontamisai masing-masing memiliki nilai yang agak
mirip, yaitu 15% 1000 h-1 dan 16% 1000 h-1. Analisis post-mortem menunjukkan bahwa
garam laut bekerja pada SOEC dengan suhu 800 oC selama periode berlangsung. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa efisiensi energi listrik air laut sebesar 1.291 Volts/V yang
menandakan air laut dapat digunakan sebagai sumber energi listrik alternatif yang ramah
lingkungan.

Kata Kunci: air laut, Elektrolisis Air Laut Suhu Tinggi, energi listrik, Solid Oxide
Electrolyzer Cell (SOEC)

Anda mungkin juga menyukai