Isi
Isi
PENGANTAR
Orangtua adalah sosok yang sangat dekat bahkan paling terdekat dengan
kehidupan anak-anaknya. Mereka menjadi orang yang sesungguhnya mengetahui
segala tingkah laku serta perkembangan anak-anak mereka. Orangtua jugalah yang
mengetahui perkembangan anak di pendidikan mereka. Sayangnya masih banyak
orangtua yang hanya mempercayakan pendidikan anak mereka lewat sekolah saja dan
tidak dilanjutkan di rumah serta tidak memiliki konsep yang jelas bagaimana
mengarahkan anak dalam hal pendidikannnya. Sekolah dijadikan sebagai tempat
dimana sang anak benar-benar harus mendapatkan pelajaran, serta seringkali
mengabaikan bakat sang anak. Disinilah letak kesalahan sebagian orangtua.
Anak sesungguhnya harus dikenal secara utuh oleh orangtua. Bagaimana bakat,
minat serta potensi yang ada di dalam diri sang anak harus diketahui oleh orangtua.
Setiap anak memiliki kecerdasan tersendiri yang apabila diarahkan dengan baik akan
meningkatkan kemampuan sang anak. Seringkali, orangtua mengabaikan bakat sang
anak dan menuntut anaknya menjadi seseorang yang belum tentu anaknya mau serta
menganggap pencapaian nilai tinggi di sekolah menjadi tolak ukur kesuksesan sang
anak di dalam pendidikannya.
1
anak dari orangtua. Oleh sebab itu, perlunya ada perencanaan pendidikan sang anak
oleh orangtua serta peran aktif orangtua dalam mengawal pendidikan sang anak.
a. Identitas Buku
Judul Buku : Orangtuanya Manusia
Penulis : Munif Chatib
Tahun Terbit : 2012
Kota Terbit : Jakarta
Penerbit : Penerbit Kaifa
Jumlah Halaman : 212 + xxii
2
yang artinya setiap anak memiliki potensi kebaikan dalam diri mereka. Namun, sang
anak juga bisa menjadi seorang yang berperilaku buruk. Dalam bab ini ditawarkan
cara-cara praktis bagi orangtua ketika mendapati anaknya berperilaku buruk dan jauh
dari hakikat anak sebagai makhluk yang fitrah ilahiah-nya suci. Disini juga dikatakan
bahwa factor lingkungan ternyata lebih dominan dibandingkan dengan factor genetis
sang anak. Oleh karena itu, orangtua sebagai lingkungan terdekat sang anak berpeluang
besar mewarnai lingkungan anak-anaknya.
3
bab ini, diinformasikan mengenai profil dengan keadaan fisik dan mental yang kurang
serta bagaimana peran orangtua untuk mendukung mereka untuk menuai kesuksesan.
Seorang anak terdiri dari dua dimensi yaitu, jasmani dan rohani. Dalam ilmu psikologi
perkembangan, ada dua dimensi , yakni fisiologi dan psikologi. Fisiologi
perkembangan anak pada jasmaninya , fisik dan sesl-sel otot ,yaitu yang membentuk
kematangan, perasaan dan aktifitas. Kedua dimensi itu saling berhubungan dan saling
berkaitan.
4
diri (interpersonal), cerdas alam dan cerdas eksistensial. Pada hakikatnya tidak ada
anak yang bodoh karena setiap anak memiliki kecerdasan di bidang masing-masing.
Itulah inti dari teori multiple intelligences yang dicetuskan oleh Howard Gardner ini.
Yang terpenting adalah cara orangtua dan lingkungan memberikan stimulus yang tepat
sehingga bakat sang anak akan berkembang dan kemampuannya akan meningkat
sehingga membentuk sosok anak yang sesungguhnya. Pada bab ini, juga berisi kisah-
kisah orangtua yang berhasil membantu dan mengarahkan bakat anak-anak mereka
sesuai dengan kecerdasan yang dimiliki sang anak.
5
itu, orangtua harus mencari dan menemukan bakat sang anak tentunya rumah sebagai
wadah pertama pengembangan bakat anak, bukan tempat pembunuh bakat mereka.
Bab ini mengulas tentang pemahaman belajar, makna gaya belayar dan
bagaimana cara orangtua membantu anak belajar di rumah. Orangtua harus bisa
membuat anak lebih banyak berkomunikasi tentang segala macam masalahnya. Di
rumah sebaiknya waktu anak jangan dipenuhi lagi dengan mempelajari materi yang
telah diterimanya di sekolah yang selama 8 jam sehari diterimanya. Sangat tidak adil
bagi si anak jika di rumah dirinya masih dilibatkan dengan semua bab materi pelajaran
sekolah. Harusnya rumah menjadi tempat sang anak untuk melakukan refreshing serta
mengembangkan minat dan bakatnya yang jauh lebih luas dibandingkan setumpuk bab
pelajaran yang sudah diterimanya di sekolah.
6
BAB X : Pendidikan Melek Media dan Pornografi
Pendidikan Seks dan Media. Kedua hal tersebut menjadi sangat penting untuk
diketahui oleh orangtua terutama di era yang serba digital pada saat ini. Untuk itu
orangtua harus menjadikan kedua hal tersebut sebagai pembahasan yang cukup penting
dan menjadi kebutuhan sang anak. Apalagi, zaman setiap anak akan berbeda dengan
orangtuanya. Lingkungan dan teknologi yang berkembang pesat sangat berpengaruh
terhadap pemahaman anak tentang seks. Media seringkali dituduh sebagai penyebab
penyimpanagan perilaku dan kekerasan yang makin merajalela padda kaum muda. Bab
ini berisi penjelasan bagaimana orangtua menata dan menyikapi peran media yang luar
biasa menyerbu pada sendi-sendi kehidupan anak, terutama yang sudah remaja.
Setiap bab dalam buku ini memeiliki keterkaitan satu sama laian. Diawali
dengan pengenalan kembali siapa sesungguhnya sang anak menjadikan bab pertama
buku ini menjadi menarik. Bab pertama ini menjadikan pembaca khususnya orangtua
memiliki pandangan yang baru tentang anak. Bab-bab selanjutnya secara perlahan
mengangkat tema yang berkesinambungan untuk orangtua mengetahui proses
pendidikan anak. Bab-bab di dalam buku ini secara bertahap membantu orangtua
mengenali sang anak. Mulai dari mengenali bakat sang anak hingga memilih sekolah
yang tepat bagi sang anak. Bab terakhir menjadi sangat penting sebab ditutup dengan
tantangan bagi orangtua di masa kini. Oleh karena itu, menurut saya buku ini sudah
sangat memiliki kaidah-kaidah penulisan yang sangat baik serta mampu membuat
pembaca semakin penasaran dengan bab-bab selanjutnya di dalam buku ini.
Menurut saya, isi dari buku ini sangatlah mutakhir. Kenapa mutakhir? Karena
topic di dalam buku ini menjadi topic yang sangat penting dan up to date bagi orangtua
7
di zaman sekarang. Orangtua seringkali tidak memiliki konsep untuk merencanakan
pendidikan anak-anak mereka. Buku ini sangat membantu karena dapat menjadi
panduan karena berisis macam-macam cara praktis, tips dan trick, serta pengetahuan
seputar pendidikan sang anak. Didukung oleh data-data yang terkini serta teori yang
relevan dengan perkembanagan zaman menjadikan buku ini semakin mutakhir.
Permasalahan yang ada juga merupakan permasalahan yang seringkali dihadapi oleh
orangtua di era digital ini. Oleh karena itu, saya menyimpulkan buku ini sudah sangat
mutakhir.
Walaupun pada kelebihan buku saya mengatakan keterkaitan antara bab sudah
sangat baik, namun ada satu bab yang menurut saya agak kurang pas letak
pembahasanny. Bab V menjelaskan bahwa setiap anak memiliki multiple intelligences
dan kemudian dilanjutkan dengan bab VI yang memebahas tentang bagaimana cara
tentang Orangtua menjadi penyelam Discovery ability, lalu kemudian bab VII tentang
8
bagaimana cara menemukan bakat anak. Menurut saya, lebih baik jika pembahasan bab
VII dibahas setelah bab V baru kemudian disusul pembahasan pada bab VI. Saya
berpikir cocok rasanya apabila kedua bab tersebut dibahas secara berkesinambungan
karena sama-sama membahas potensi anak berdasarkan bakat dan kecerdasan sang
anak.
Menurut saya, isi buku ini sepenuhnya mutakhir. Sumber-sumber yang ada di
dalam buku ini rata-rata informasi dari 5 tahun belakangan. Jadi, dalam soal
kemutakhiran isi buku saya tidak bisa menemukan kelemahannya.
V. IMPLIKASI
a. Terhadap Teori/Konsep
9
tingkah laku sang anak setiap hari mulai dari kecil hingga besar. Konsep yang
sebelumnya yang seolah orangtua acuh tak acuh terhadap permasalahan pendidikan
diajak untuk berubah karena anak merupakan tanggung jawab yang dititipkan Sang
Pencipta yang harus dibentuk kepribadiannya. Intinya konsep yang lama dapat
diperbaiki dengan materi dari buku ini, sehingga secara tidak langsung dapat
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia lewat rumah sang anak.
Orangtua diajak untuk menjadi seorang yang harus peduli dan mengerti tentang
pendidikan. Masalah-masalah pendidikan sang anak juga harus diperhatikan dan tidak
secara mentah-mentah menjadikan sekolah sebagai pihak yang mengurus pendidikan
anak-anak mereka. Memang sekolah penting karena disana siswa juga bisa
berkembang, namun kadangkala sang anak merasa terbebani karena banyak sekolah
hanya mempedulikan soal nilai kognitif saja. Disinilah peran penting orangtua.
Orangtua harus mengenali secara utuh sang anak serta menjadi pengawal pendidikan
sang anak. Orangtua harus bersikap aktif dan dapat memberi pemberi masukan kepada
pihak sekolah mengenai konsep pendidikan yang ideal bagi anak-anak mereka.
Tentunya dengan peran aktif orangtua dalam hal pendidikan anak mereka dapat
membantu sekolah dalam hal masalah pendidikan anak-anak mereka. Orangtua
sesungguhnya menjadi guru terbaik bagi anak mereka. Sekolah menjadi tempat sang
10
anak lebih menjelajahi bakat dalam dirinya. Dengan demikian, sinergi antara orangtua
dan sekolah harus sama-sama ditingkatkan yaitu dengan memandang semua anak
memiliki kecerdasan yang berbeda satu sama lain. Jika orangtua mampu menjadi
fasilitator yang baik terhadap bakat anak mereka, maka akan mampu meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia sebab sekolah akan dengan mudah untuk
mengarahkan siswa belajar sesuai dengan bakat dan minat masing-masing. Pendidikan
yang baik akan menjadi kunci pembangunan nasional dapat terlaksana dengan baik
serta mampu menciptakan generasi masa depan yang siap bersaing secara global.
Buku ini menjadi sangat menarik bagi saya walaupun saya belum menjadi
seorang orangtua yang memiliki anak. Bahasan buku yang berisi bagaimana cara
orangtua untuk semakin mengenali anak mereka berdasarkan kecerdasan masing-
masing anak sangat relevan untuk saya pelajari. Buku ini menjadi sangat penting
karena mampu membangun paradigma baru bagi saya untuk lebih menghargai setiap
calon anak didik saya kelak dan dapat menjadi seorang guru yang mampu
mengembangkan potensi siswa berdasarkan bakat dan minat mereka. Orangtuanya
manusia mengajarkan bagaimana sepenuhnya tindakan yang harus dilakukan
sebagaimana mestinya orangtua harus lakukan untuk pendidikan anak mereka. Anak
menjadi seorang yang harus diisi dengan segala kebaikan dan diperlukan pendekatan
serta strategi agar setiap anak mampu mengembangkan potensi yang ia miliki.
Sebagai calon tenaga pendidik kelak, masalah yang dihadapi oleh orangtua juga
hampir sama yang dialami oleh guru disekolah. Disinilah diperlukan pengetahuan
tentang masalah-masalah yang biasanya terjadi dan bagaimana harus bertindak untuk
mengahadapi masalah pendidikan bagi anak. Buku Orangtuanya manusai berisikan
cara-cara praktis yang mampu membantu saya dalam memahami masalah pendidikan
anak yang sebenarnya. Buku ini memberi banyak informasi serta wawasan yang baru
yang berguna untuk setiap orang membacanya bagaimana merancang pendidikan sang
anak serta menerapkannya. Untuk itu, buku ini dapat dijadikan referensi yang sangat
11
pas bagi siapa saja yang ingin mempelajari bagaimana cara mengarahkan anak dan
siswa sesuai bakat, minat dan kecerdasan masing-masing.
a. Kesimpulan
b. Saran
Buku ini sangat saya sarankan dibaca oleh semua pihak khususnya orangtua
dimanapun mereka berada. Buku ini sangat pas digunakan sebagai referensi untuk
menyiapakan pendidikan anak agar sang anak mampu berkembang sesuai bakat
mereka masing-masing.
12
VII. DAFTAR PUSTAKA
13