OTITIS EKSTERNA
I. HALAMAN JUDUL
Oleh :
Amanda Sherman (1202006061)
Pembimbing :
dr. Wayan Sucipta, Sp. THT-KL
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena
atas karunia-Nya, tugas pengalaman belajar lapangan yang berjudul Otitis
Eksterna ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. PBL ini disusun dalam
rangka mengikuti Kepaniteraan Klinik Madya di Bagian SMF Telinga Hidung
Tenggorok-Kepala Leher FK UNUD/RSUP Sanglah.
Dalam penyusunan responsi ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada :
1. dr. Eka Putra Setiawan, Sp. THT-KL selaku kepala SMF Telnga Hidung
Tenggorok-Kepala Leher RSUP Sanglah Denpasar,
2. dr. I Ketut Suanda, Sp.THT-KL selaku Koordinator Pendidikan Dokter SMF
Telinga Hidung Tenggorok-Kepala Leher RSUP Sanglah Denpasar,
3. dr. Wayan Sucipta, Sp. THT-KL, selaku pembimbing dalam penyusunan
laporan ini,
4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas dukungan dan
bantuan yang telah diberikan dalam penyelesaian laporan ini.
Penulis menyadari bahwa PBL ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga PBL
ini dapat memberikan sumbangan ilmiah dalam masalah kesehatan dan memberi
manfaat bagi masyarakat.
Penulis
ii
PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN (PBL)
KEPANITERAAN KLINIK MADYA (KKM)
BAG/SMF ILMU PENYAKIT THT-KL
FK UNUD/RSUP SANGLAH DENPASAR
III. ANAMNESIS
Keluhan Utama : Nyeri telinga kanan
3
4
Riwayat Alergi:
Pasien tidak memiliki alergi terhadap makanan, obat-obatan, ataupun
terhadap zat tertentu. Penyakit yang berhubungan dengan alergi juga
disangkal oleh pasien.
Riwayat Pengobatan:
Pasien belum pernah menggunakan obat-obatan jenis apapun untuk
menanggulangi keluhan yang dirasakan saat ini.
Riwayat Keluarga:
Pasien mengatakan tidak ada keluarga pasien yang menderita keluhan
yang sama dengan pasien.
Riwayat Sosial:
Pasien merupakan tour guide dan penerjemah bahasa Rusia. Pasien
memiliki riwayat merokok sejak SMA.
Hidung
Hidung Kanan Kiri
Hidung Luar Normal Normal
Kavum Nasi Lapang Lapang
Septum Tidak ada deviasi Tidak ada deviasi
Discharge Mukoid (-) Mukoid (-)
Mukosa Merah muda Merah muda
Tumor Tidak ada Tidak ada
Konka Tenang Tenang
Sinus Tidak dievaluasi Tidak dievaluasi
Koana Tidak dievaluasi Tidak dievaluasi
Tenggorok
Mukosa faring Merah muda
Tonsil T1/T1
Dinding belakang faring Post nasal drip tidak ada
Dispneu Tidak ada
Sianosis Tidak ada
Suara Normal
Stridor Tidak ada
V. DATA KELUARGA
Data keluarga penderita tercantum pada tabel di bawah ini:
Hubungan
No. Nama Jenis Kelamin Umur Pekerjaan
Keluarga
1. NKS Perempuan 28 th Istri Ibu Rumah Tangga
2. PAJ Laki-laki 3 th Anak Tidak bekerja
1 2
6
Keterangan:
1. Kamar tidur
2. Kamar tidur
4 3. Kamar mandi
4. Kamar tidur
5 5. Dapur
6. Teras
IX. RESUME
Pasien laki-laki 31 tahun datang ke UGD RSUP Sanglah diantar oleh
keluarganya dengan keluhan utama nyeri pada telinga kanan sejak 3 hari yang
lalu. Nyeri yang dirasakan terus menerus dan makin lama dirasakan semakin
memberat sehingga menggangu aktivitas dan tidur pasien. Selain itu telinga
pasien juga terasa bengkak dan merah.
Pasien tidak pernah memiliki keluhan serupa sebelumnya. Pasien tidak
memiliki riwayat penyakit alergi. Pasien tidak memiliki riwayat trauma, operasi
telinga, keluar cairan dari telinga dan penyakit sistemik lainnya.
Dari pemeriksaan fisik telinga ditemukan daun telinga kanan hiperemis,
liang telinga kanan sempit (edema) dengan membran timpani telinga kanan sulit
dievaluasi. Nyeri tekan tagus (+) dan nyeri tarik aurikuler (+). Dari pemeriksaan
9
fisik hidung pada kavum nasi kanan dan kiri didapatkan tenang dan dalam batas
normal. Pemeriksaan fisik pada tenggorok ditemukan dalam keadaan normal.
X. SARAN
Adapun saran yang diberikan pada pasien ini terkait dengan penyakitnya,
yaitu
1. Menjaga kebersihan diri dan menjaga kondisi tubuh, dan makan makanan
yang bergizi dan beristirahat cukup.
2. Menghentikan kebiasaan mengorek-ngorek telinga dengan menggunakan
cotton buds terlalu sering agar tidak menimbulkan luka yang memicu
timbulnya keluhan serupa kedepannya.
3. Meenghimbau agar tidak menggunakan cotton bud untuk membersihkan
telinga bagian dalam dan hanya digunakan untuk membersihkan telinga
bagian luar saja.
4. Mengingatkan pasien untuk mencuci tangan sebelum membersihkan
telinga.
5. Tutup telinga pasien yang sakit dengan kapas saat mandi untuk mencegah
masuknya air ke dalam telinga. Namun tetap berhati-hati agar kapasnya
tidak masuk kedalam telinga. Hindari aktivitas yang dapat membuat
telinga dalam keadaan basah seperti berenang. Pastikan telinga selalu
dalam kondisi yang kering.
6. Menjelaskan pada pasien cara meneteskan obat tetes telinga pada telinga
yang sakit dan mengedukasi agar antibitoik yang diberikan diminum
sampai habis.
7. Kontrol secara rutin sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan ke
poliklinik THT (kontrol dalam waktu 5 hari).