Anda di halaman 1dari 9

Manggis (Garcinia mangostana L.

) : DARI KULIT BUAH YANG TERBUANG HINGGA


MENJADI KANDIDAT SUATU OBAT

Mangosteen (Garcinia mangostana L.) : FROM DISCARDED-FRUIT HULL TO BE A


CANDIDATE FOR A A DRUG

Agung Endro Nugroho


Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi, Bagian Farmakologi dan Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi,
UNIVERSITAS GADJAH MADA

ABSTRAK
Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan pohon buah yang beasal dari daerah asial tenggara meliputi
Indonesia, Malaysia, Thailand dan Myanmar. Secara umum, orang hanya mengkonsumsi buannya saja dan
cenderung membuang kulit buah manggis tersebut. Bagian tanaman yang secara tradisional sering dipakai
dalam pengobatan tradisional (diare, disentri, eksim dan penyakit kulit lainnya) adalah kulit buah. Kulit
buah manggis ternyata dilaporkan mengandung kaya senyawa golongan xanton. Dari percobaan isolasi
yang dipandu uji aktivitas diketahui senyawa paling aktifnya adalah alfa-mangostin, gamma-mangostin dan
garsinon-E. Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah manggis dan senyawa aktifnya
memiliki aktivitas farmakologi yaitu anti-alergi, anti-inflamasi, anti-oksidan, anti-kanker, anti-
mikroorganisme, anti-aterosklerosis, dan bahkan anti-HIV. Pada uji toksistas, ekstrak etanol buah manggis
yang mengandung senyawa aktif xanton tidak menunjukkan toksisitas baik secara akut maupun sub-kronis.

Kata kunci : manggis , farmakologi , mangostin , xanton

ABSTRACT
Mangosteen (Garcinia mangostana L.) is a fruit tree originated from south-east Asia including Indonesia,
Thailand, Malaysia and Myanmar. Generally, people use only the fruit and discard its hull or rind.
Traditionally, part of the tree used for medicinal purpose is the rind or hull as herbal remedies such as
diarrhea, dysentery, eczema and other skin disorders. The fruit hulls of mangosteen are well known to be
rich in xanthone compounds. From bioassay-guided isolation study, the most active xanthones are alpha-
mangstin, gamma-mangostin and garcinone-E. Extensive research has shown that extracts of mangosteen
hulls and the xanthones exhibit a wide range of pharmacological activities such as anti-allergy, anti-
inflammatory, anti-oxidant, anti-carcinogenic, anti-microorganism, anti-atherosclerosis and anti-HIV. The
ethanolic extract of the hull containing major active xanthone was reported to be non-toxic in both acute
and sub-chronic toxicity studies.

Key words : mangosteen , pharmacology , mangostin , xanthone


PENDAHULUAN
Sampai saat ini, telah banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Kulit
pemanfaatan tanaman obat tradisional oleh buah manggis yang dibuang, ternyata dapat
masyarakat Indonesia untuk menanggulangi dikembangkan sebagai kandidat obat. Pada
beberapa penyakit. Manfaat penggunaan obat artikel kali ini akan disajikan mengenai
tradisional tersebut secara luas telah dirasakan pemanfaatan kulit buah manggis
oleh masyarakat. Hal ini juga tercermin (G.mangostana L.) dalam upaya penemuan
dengan semakin meningkatnya penggunaan suatu obat baru.
obat tradisional, atau meningkatnya produksi
obat dari industri-industri obat tradisional. MANGGIS (Garcinia mangostana L.)
Seiring dengan ada slogan back to nature, Manggis merupakan salah satu buah
maupun krisis ekonomi yang berkepanjangan yang digemari oleh masyarakat Indonesia.
sehingga mengakibatkan daya beli masyarakt Tanaman manggis berasal dari hutan tropis
terutama masyarakat golongan menengah ke yang teduh di kawasan Asia Tenggara, yaitu
bawah, penggunaan obat tradisional menjadi hutan belantara Indonesia atau Malaysia. Dari
alternatif pengobatan disamping obat modern. Asia Tenggara, tanaman ini menyebar ke
Pemanfaatan tanaman obat tersebut meliputi daerah Amerika Tengah dan daerah tropis
pencegahan, pengobatan maupun lainnya seperti Filipina, Papua New Guinea,
pemeliharaan kesehatan. Banyak tanaman obat Kamboja, Thailand, Srilanka, Madagaskar,
tradisional yang telah dipasarkan antara lain Honduras, Brazil dan Australia Utara.
sebagai pencegahan ataupun pengobatan suatu Manggis merupakan salah satu buah unggulan
penyakit. Meskipun demikian, bukti ilmiah Indonesia yang memiliki peluang ekspor
keberkhasiatan berbagai tanaman obat terkait, cukup menjanjikan. Dari tahun ke tahun
belum dilaporkan. permintaan manggis meningkat seiring dengan
Indonesia merupakan negara terbesar kebutuhan konsumen terhadap buah yang
kedua di dunia setelah Brazil yang mempunyai mendapat julukan ratu buah (Queen of Fruits).
biodiversitas (keanekaragaman hayati). Ekspor manggis dari Indonesia mengalami
Biodiversitas tersebut meliputi : ekosistem, peningkatan seiring dengan kebutuhan buah
jenis maupun genetik. Hal ini jelas merupakan manggis dunia terutama Hongkong,
suatu anugerah besar bagi masyarakat Singapura, dan Inggris. Pada tahun 1999,
Indonesia apabila dimanfaatkan secara volume ekspor 4.743.493 kg dengan nilai
optimal. Termasuk dalam biodiversitas jenis ekspor 3.887.816 US$ dan tahun 2000 volume
adalah keanekaragaman tanaman di Indonesia ekspor mencapai 7.182.098 kg dengan nilai
yang sangat besar, termasuk tanaman yang ekspor 5.885.038 US$ (Prihatman, 2000;
berpotensi sebagai obat. Mengingat fakta ICUC, 2003).
tersebut mestinya upaya pemanfaatan tanaman Di Indonesia manggis mempunyai
sebagai sumber suatu obat menjadi pilihan berbagai macam nama lokal seperti manggu
utama saat ini bagi para peneliti obat di (Jawa Barat), manggus (Lampung),
Indonesia. Proses penemuan suatu obat dari Manggusto (Sulawesi Utara), manggista
suatu tanaman merupakan sesuatu yang tidak (Sumatera Barat). Pohon manggis dapat
mudah dan membutuhkan waktu yang lama. tumbuh di dataran rendah sampai di
Proses tersebut meliputi : studi ketinggian di bawah 1.000 m dpl.
etnofarmakologi, kemotaksonomi, skrining Pertumbuhan terbaik dicapai pada daerah
senyawa bioaktif, kemungkinan upaya sintesis dengan ketinggian di bawah 500-600 m dpl.
senyawa tunggal, studi pre-klinik maupun Pusat penanaman pohon manggis adalah
klinik, hingga produksi skala besar untuk Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Jawa
tujuan medik. Salah satu tanaman Indonesia Barat (Jasinga, Ciamis, Wanayasa), Sumatera
yang bisa dimanfaatkan untuk tujuan tersebut Barat, Sumatera Utara, Riau, Jawa Timur dan
adalah buah manggis (G. mangostana L.), Sulawesi Utara (Prihatman, 2000; ICUC,
terutama pemanfaatan kulit buahnya. Manggis 2003).
merupakan salah satu buah favorit yang
Buah manggis dapat disajikan dalam adalah 1,3,6-trihidroksi-7-metoksi-2,8-bis(3-
bentuk segar, sebagai buah kaleng, dibuat metil-2-butenil)- 9H-xanten-9-on and 1,3,6,7-
sirop/sari buah. Secara tradisional buah tetrahidroksi-2,8-bis(3-metil-2-butenil)- 9H-
manggis digunakan sebagai obat sariawan, xanten-9-on. Keduanya lebih dikenal dengan
wasir dan luka. Kulit buah dimanfaatkan nama alfa mangostin dan gamma-mangostin
sebagai pewarna termasuk untuk tekstil dan air (Jinsart, 1992). Ho et al (2002) melaporkan
rebusannya dimanfaatkan sebagai obat senyawa xanton yang diisolasi dari kulit buah
tradisional. Batang pohon dipakai sebagai manggis, ternyata juga menunjukkan aktivitas
bahan bangunan, kayu bakar/ kerajinan farmakologi yaitu garcinon E. Lebih lanjut,
(Prihatman, 2000). Jung et al (2006) berhasil mengidentifikasi
kandungan xanton dari ekstrak larut dalam
PEMANFAATAN KULIT BUAH diklorometana, yaitu 2 xanton terprenilasi
MANGGIS teroksigenasi dan 12 xanton lainnya. Dua
Kulit manggis yang dahulu hanya senyawa xanton terprenilasi teroksigenasi
dibuang saja ternyata menyimpan sebuah adalah 8-hidroksikudraksanton G, dan
harapan untuk dikembangkan sebagai kandidat mangostingon [7-metoksi-2-(3-metil-2-
obat. Kulit buah manggis setelah diteliti butenil)-8-(3-metil-2-okso-3-butenil)-1,3,6-
ternyata mengandung beberapa senyawa trihidroksiksanton. Sedangkan keduabelas
dengan aktivitas farmakologi misalnya xanton lainnya adalah : kudraksanton G, 8-
antiinflamasi, antihistamin, pengobatan deoksigartanin, garsimangoson B, garsinon D,
penyakit jantung, antibakteri, antijamur garsinon E, gartanin, 1-isomangostin, alfa-
bahkan untuk pengobatan atau terapi penyakit mangostin, gamma-mangostin, mangostinon,
HIV. Beberapa senyawa utama kandungan smeathxanthon A, dan tovofillin A. Struktur
kulit buah manggis yang dilaporkan kimia senyawa-senyawa tersebut disajikan
bertanggungjawab atas beberapa aktivitas pada Gambar 1 dan 2.
farmakologi adalah golongan xanton. Senyawa
xanton yang telah teridentifikasi, diantaranya
OH O OH H3C CH2

O O OH
O OCH3 H3CO
OH

HO O OH

(a) (b)

O OH
O OH
O
O OR
OH H3CO O O

(c) R = CH3 (e)


(d) R = H

OH

O OH
O OH HO
H3CO
HO O OH
HO O OH

(f) (g)

Gambar 1. Struktur kimia dari 8-hidroksikudraksanton G (a), mangostingon (b), kudraksanton G (c), 8-
deoksigartanin (d), garsimangoson B (e), garsinon D (f), dan garsinon E (g).
OH O OH

O O
O OH H3CO
OH

HO O OH

(h) (i)

O OH O OH
RO O

HO O OH HO O OH

( j ) R = CH3

(k)R =H (l)

R O OH

O OH
OH
(m )R=H
( n ) R = OH

Gambar 2. Struktur kimia dari gartanin (h), 1-isomangostin (i), alfa-mangostin (j), gamma-mangostin (k), tovofillin
A (l), mangostinon (m), dan smeathxanthon A (n).

KAJIAN FARMAKOLOGI KULIT BUAH Imunoglubulin E yang diproduksi kemudian


MANGGIS menempel pada reseptor FcRI pada
Pemanfaatan kulit buah manggis permukaan membran sel mast. Setelah adanya
sebenarnya sudah dilakukan sejak dahulu. interaksi kembali antara antigen-antibodi, akan
Kulit buah manggis secara tradisional merangsang sel mast untuk melepaskan
digunakan pada berbagai pengobatan di negara histamin (Kresno, 2001; Subowo, 1993).
India, Myanmar Sri langka, dan Thailand Berhubungan dengan reaksi alergi
(Mahabusarakam et al., 1987). Secara luas, atau pelepasan histamin tersebut,
masyarakat Thailand memanfaatkan kulit buah Chairungsrilerd et al. (1996a, 1996b, 1998)
manggis untuk pengobatan penyakit sariawan, melakukan pengujian ekstrak metanol kulit
disentri, cystitis, diare, gonorea, dan eksim buah manggis terhadap kontraksi aorta dada
(ICUC, 2003). Di era modern, pemanfaatan kelinci terisolasi yang diinduksi oleh histamin
kuliat buah manggis secara luas di negara maupun serotonin. Dari analisa komponen-
tersebut memicu minat para ilmuwan untuk komponen aktif dari fraksi lanjutan hasil dari
menyelidi dan mengembangkan lembih lanjut kromatografi gel silika, mengindikasikan
aspek ilmiah keberkhasiatan kulit buah bahwa senyawa aktifnya adalah alfa dan
manggis tersebut. Banyak penelitian telah gamma mangostin. Alfa mangostin sendiri
membuktikan khasiat kulit buah manggis, dan mampu menunjukkan aktivitas penghambatan
diantaranya bahkan menemukan senyawa- kontraksi trakea marmut terisolasi dan aorta
senyawa yang bertanggungjawab terhadap torak kelinci terisolasi, yang diinduksi
efek-efek tersebut. Berikut ini akan disajikan simetidin, antagonis reseptor histamin H2.
pembahasan mengenai efek farmakologi dari Namun, senyawa tersebut tidak menunjukkan
kulit buah manggis. aktivitas pada kontraksi yang diinduksi
karbakol, fenilefrin dan KCl. Alfa mangostin
A. Aktivitas antihistamin juga mampu menghambat ikatan
Dalam reaksi alergi, komponen utama [3H]mepiramin terhadap sel otot polos arta
yang mengambil beran penting adalah sel tikus. Senyawa terakhir tersebut merupakan
mast, beserta mediator-mediator yang antagonis spesifik bagi reseptor histamin H1.
dilepaskannya yaitu histamin dan serotonin. Dari analisa kinetika ikatan [3H]mepiramin
Allergi disebabkan oleh respon imunitas megnindikasikan bahwa alfa mangostin
terhadap suatu antigen ataupun alergen yang menghambat secara kompetitif. Dari penelitian
berinteraksi dengan limfosit B yang dapat ini disimpulkan bahwa alfa mangostin tersebut
memproduksi imunoglobulin E (IgE).
dikategorikan sebagai pengeblok reseptor aktivitas enzim COX-1 dan COX-2. Namun,
histaminergik khususnya H1, sedangkan senyawa tersebut tidak mempunyai pengaruh
gamma mangostin sebagai pengeblok reseptor yang signifikan terhadap : (1) fosforilasi sinyal
serotonergik khususnya 5-hidroksitriptamin ekstraseuler p42/p44 yang diinduksi A23187,
2A atau 5HT2A. yang mengatur protein kinase teraktivasi
Lebih lanjut, Nakatani et al. (2002a) kinase/mitogen, dan (2) pelepasan [14C]-asam
melakukan penelitian ke arah mekanisme arakidonat dari sel yang terlabel [14C]-AA
ekstrak kulit buah manggis tersebut. Pada tersebut. Dari penelitian ini, gamma mangostin
penelitian tersebut ekstrak kulit manggis yaitu mempunyai aktivitas anti-inflamasi dengan
: etanol 100%, 70 %, 40% dan air, diuji menghambat aktivitas siklooksigenase (COX).
terhadap sintesa prostaglandin E2 dan Lebih lanjut, Nakatani et al. (2004)
pelepasan histamin. Ekstrak etanol 40% mengkaji pengaruh gamma-mangostin
menunjukkan efek paling poten dalam terhadap ekspresi gen COX-2 pada sel glioma
menghambat pelepasan histamin dari sel 2H3- tikus C6. Gamma mangostin menghambat
RBL yang diperantarai IgE. Semua ekstrak ekspresi protein dan mRNA COX-2 yang
kulit buah manggis mampu menghambat diinduksi lipopolisakarida, namun tidak
sintesa PGE2 dari sel glioma tikus yang berefek terhadap ekspresi protein COX-1.
diinduksi Ca2+ ionophore A23187. Pada reaksi Lipopolisakarida berfungsi untuk stimulasi
anafilaksis kutaneus pasif, semua ekstrak kulit fosforilasi inhibitor kappaB (IkappaB) yang
manggis juga menunjukkan aktivitas diperantarai IkappaB kinase, yang kemudian
penghambatan reaksi tersebut. Dari penelitian terjadi degradasi dan lebih lanjut menginduksi
ini, ekstrak etanol 40 % buah manggis adalah translokasi nukleus NF-kappaB sehingga
paling poten dalam menghambat sintesa PGE2 mengaktivasi transkripsi gen COX-2.
dan pelepasan histamin. Berkaitan dengan itu, gamma mangostin
tersebut juga menghambat aktivitas IkappaB
B. Antiinflamasi kinase dan menurunkan degradasi IkappaB
Penelitian mengenai aktivitas anti- dan fosforilasi yang diinduksi LPS. Pada
inflamasi dari kulit buah manggis sampai saat luciferase reporter assay, senyawa tersebut
ini baru dilakukan pada tahapan in vitro dan menurunkan aktivasi NF-kappaB diinduksi
untuk tahap in vivo baru pada penelitian LPS dan proses transkripsi gen COX-2 yang
dengan metode tikus terinduksi karagenen. tergantung daerah promoter gen COX-2
Dari hasil penelitian diduga bahwa senyawa manusia. Temuan tersebut didukung hasil
yang mempunyai aktivitas anti-inflamasi penelitian in vivo, gamma mangostin mampu
adalah gamma-mangostin. Gamma-mangostin menghambat inflamasi udema yang diinduksi
merupakan xanton bentuk diprenilasi karagenen pada tikus. Dari penelitian ini dapat
tetraoksigenasi, struktur kimia bisa dilihat dibuat resume : gamma mangostin secara
pada Gambar 2. Nakatni et al. (2002b) langsung menghambat aktivitas enzim Ikappa
melakukan penelitian aktivitas anti-inflamasi B kinase, untuk kemudian mencegah proses
in vitro dari gamma mangostin terhadap transkripsi gen COX-2 (gen target NF-
sintesa PGE2 dan siklooksigenase (COX) kappaB), menurunkan produksi PGE2 dalam
dalam sel glioma tikus C6. Kedua senyawa proses inflamasi.
dan enzim tersebut merupakan mediator
terpenting dalam terjadinya reaksi inflamasi. C. Anti-oksidan
Gamma-mangostin menghambat secara poten Dalam Moongkarndi et al. (2004)
pelepasan PGE2 pada sel glioma tikus C6 yang melaporkan bahwa ekstrak kulit buah manggis
diinduksi Ca2+ ionophore A23187. Gamma- berpotensi sebagai antioksidan. Selanjutnya,
mangostin menghambat perubahan asam Weecharangsan et al. (2006) menindak-lanjuti
arakidonat menjadi PGE2 dalam mikrosomal, hasil penelitian tersebut dengan melakukan
ini ada kemungkinan penghambatan pada jalur penelitian aktivitas antioksidan beberapa
siklooksigenase. Pada percobaan enzimatik in ekstrak kulit buah manggis yaitu ekstrak air,
vitro, senyawa ini mampu menghambat etanol 50 dan 95%, serta etil asetat. Metode
yang digunakan adalah penangkatapan radikal apoptosis jalur mitokondria, ini didasari oleh
bebas 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil. Dari hasil perubahan mitokondria setelah perlakuan
penelitian menunjukkan bahwa semua ekstrak senyawa tersebut selama 1-2 jam. Perubahan
mempunyai potensi sebagai penangkal radikal mitokondria tersebut meliputi : pembengkakan
bebas, dan ekstrak air dan etanol mempunyai sel, berkurangnya potensial membran,
potensi lebih besar. Berkaitan dengan aktivitas penurunan ATP intraseluler, akumulasi
antioksidan tersebut, kedua ekstrak tersebut senyawa oksigen reaktif (ROS), dan pelepasan
juga mampu menunjukkan aktivitas c/AIF sitokrom sel. Namun, alfa-mangostin
neuroprotektif pada sel NG108-15. tidak mempengaruhi ekspresi protein famili
Seiring dengan hasil tersebut, Jung et bcl-2 dan aktivasi MAP kinase. Hasil
al. (2006) melakukan penelitian aktivitas penelitian tersebut mengindikasikan bahwa
antioksidan dari semua senyawa kandungan target aksi alfa-mangostin adalah mitokondria
kulit buah manggis yang disajikan pada pada fase awal sehingga menghasilkan
Gambar 1-2, minus mangostingon. Dari hasil apoptosis pada sel line leukimia manusia. Dari
skrining aktivitas antioksidan dari senyawa- studi hubungan struktur aktivitas, gugus
senyawa tersebut, yang menunjukkan aktivitas hidroksi mempunyai kontribusi besar
poten adalah : 8-hidroksikudraxanton, terhadap aktivitas apoptosis tersebut.
gartanin, alpha-mangostin, gamma-mangostin Melanjutkan temuan di atas,
dan smeathxanton A. Nabandith et al. (2004) melakukan penelitian
in vivo aktivitas kemopreventif alfa-mangostin
D. Antikanker pada lesi preneoplastik putatif yang terlibat
Hingga saat ini, pengobatan kanker pada karsinogenesis kolon tikus, yang
masih tidak memuaskan. Oleh karena itu, diinduksi 1,2-dimetilhidrazin (DMH).
penelitian penemuan obat kanker masih gencar Pemberian senyawa tersebut selama 4-5
dilakukan. Salah satu tanaman obat yang minggu, menghambat induksi dan
menjadi objek kajian adalah kulit buah perkembangan aberrant crypt foci (ACF),
manggis. Ho et al. (2002) berhasil mengisolasi menurunkan dysplastic foci (DF) dan beta-
beberapa senyawa xanton dan menguji efek catenin accumulated crypts (BCAC). Pada
sitotoksisitas pada sel line kanker hati. pelabelan antigen nukleus sel yang mengalami
Berdasarkan penelitian tersebut, senyawa proliferasi, senyawa tersebut menurunkan
garsinon E menunjukkan aktivitas terjadinya lesi focal dan epitelium kolon tikus.
sitotoksisitas paling poten. Sementra itu,
Moongkarndi et al. (2004) melaporkan bahwa E. Antimikroorganisme
ekstrak metanol kulit buah manggis Selain memiliki beberapa aktivitas
menunjukka aktivitas sangat poten dalam farmakologi seperti di atas, kulit buah manggis
menghambat proliferasi sel kanker payudara juga menunjukkan aktivitas
SKBR3, dan menunjukkan aktivitas apoptosis. antimikroorganisme. Suksamrarn et al. (2003)
Di lain pihak, Matsumoto et al. (2003) bersama kelompoknya asal Thailand,
melakukan uji serupa yaitu aktivitas anti- melakukan penelitian potensi antituberkulosa
proliferatif dan apoptosis pada pertumbuhan dari senyawa xanton terprenilasi yang diisolasi
sel leukimia manusia HL60. Berbeda dengan dari kulit buah manggis. Seperti pada hasil
hasl penelitian sebelumnya, alfa-mangostin penelitian sebelumnya, alfa mangostin,
menunjukkan aktivitas anti-proliferasi dan gamma-mangostin dan garsinon B juga
apoptosis terpoten diantara senyawa xanton menunjukkan aktivitas paling poten pada
lainnya. Pada tahun 2004, Matsumoto et al. percobaan ini. Ketiga senyawa tersebut
melanjutkan penelitian tersebut untuk menghambat kuat terhadap bakteri
mempelajari mekanisme apoptosis dari alfa- Mycobacterium tuberculosis. Hasil temuan
mangostin. Senyawa tersebut mampu tersebut ditindaklanjuti peneliti asal Osaka
mengaktivasi enzim apoptosis caspase-3 dan - Jepang, Sakagami et al. (2005). Fokus pada
9, namun tidak pada caspase-8. Alfa alfa-mangostin, kali ini senyawa tersebut
mangostin diduga kuat mem-perantarai diisolasi dari kulit batang pohon untuk
memperoleh jumlah yang besar. Alfa kronis terhadap ekstrak etanol kulit buah
mangostin aktif terhadap bakteri Enterococci manggis yang mengandung senyawa-senyawa
dan Staphylococcus aureus yang masing- aktif pentingnya. Pada percobaan toksistas
masing resisten terhadap vancomisin dan akut, ekstrak (10-25 %) tersebut tidak
metisilin. Ini diperkuat dengan aktivitas menunjukkan efek toksis (kematian dan
sinergisme dengan beberapa antibiotika perubahan fisik ataupun aktivitas) pada tikus.
(gentamisin dan vancomisin) terhadap kedua Secara histopatologi, juga tidak ditemukan
bakteri tersebut. Sementara itu, perubahan yang berarti pada organ-organ vital
Mahabusarakam et al. (2006) melakukan tikus (hati, jantung, paru-paru, adrenal,
pengujian golongan xanton termasuk ovarium, ginjal, testis). Pada percobaan
mangostin, pada Plasmodium falciparum. toksisitas sub-kronis, pemakaian ekstrak
Hasil menunjukkan bahwa mangostin etanol kulit buah manggis (dosis 50-1000
mempunyai efek antiplasmodial level mg/kg BB) selama 28 hari juga tidak
menengah, sedangkan xanton terprenilasi yang menunjukkan efek toksik yang berarti, yang
mempunyai gugus alkilamino menghambat meiputi pengamatan gejala efek toksis,
sangat poten. perubahan pertumbuhan, bobot organ-organ
vital, analisa hematologi, kimia darah maupun
F. Aktivitas lainnya gross histopatologinya.
Telah disebutkan sebelumnya bahwa
alfa-mangostin memiliki aktivitas antioksidan
dan penangkal radikal bebas. Berkaitan PENUTUP
dengan fakta tersebut, alfa-mangostin mampu Kajian di atas telah membuka tabir
menghambat proses oksidasi lipoprotein rahasia mengenai keberkhasiatan kulit buah
densitas rendah (LDL) yang sangat berperan manggis yang selama ini hanya dibuang saja.
dalam aterosklerosis (William et al., 1995). Indonesia merupakan salah satu produsen
Sedangkan Mahabusarakam et al. (2000) terbesar buah manggis disamping Thailand,
melaporkan bahwa xanton terprenilasi juga Malaysia, Myanmar dan Sri Lanka. Sehingga
dapat menghambat proses oksidasi dari LDL sangat disayangkan apabila kulit buah
tersebut. Penelitian lainnnya, mangostin manggis tersebut tidak dimanfaatkan karena
dilaporkan menghambat poten terhadap HIV-1 sudah terbukti berkhasiat. Di beberapa negara
protease (Chen et al., 1996). Sementara itu, maju, kulit buah manggis bahkan sudah dibuat
Gopalakrishnan et al. (1997) melaporkan preparat obat tradisional siap pakai misalnya
bahwa senyawa xanton mangostin dari kuliat Mangosteen RX, Amigo Health Juice,
buah manggis mampu penghambat AmerMed Mangosteen Pericarp yang
pertumbuhan jamur patogenik : Fusarium kesemuanya mengandung ekstrak kulit buah
oxysporum vasinfectum, Alternaria tenuis, dan manggis. Fakta dan kenyataan di atas mestinya
Dreschlera oryzae. menjadi pemacu Masyarakat Indonesia (salah
satu produsen terbesar buah manggis) untuk
KAJIAN TOKSISITAS KULIT BUAH memanfaatkan lebih lanjut kulit buah manggis
MANGGIS yang selama ini kita buang saja. Dari uraian di
Telah disebutkan bahwa kulit buah atas dapat diambil kesimpulan bahwa kulit
manggis mampu menunjukkan berbagai buah manggis mempunyai aktivitas
aktivitas farmakologi, dan diantaranya adalah farmakologi antara lain : anti-alergi, anti-
sangat poten. Senyawa-senyawa utama yang inflamasi, anti-mikroorganisme, anti-oksidan,
dominan menunjukkan aktivitas farmakologi anti-kanker, anti-aterosklerosis maupun anti-
adalah alfa-mangostin, gamma-mangostin dan HIV. Senyawa paling aktif dalam kulit buah
garsinon-E. Di lain pihak, perlu juga manggis adalah alfa-mangostin, gamma-
dilakukan penelitian mengenai kemungkinan mangostin dan garsinon-E.
efek toksik dari penggunaan kulit buah
manggis tersebut. Jujun et al. (2006)
melakukan uji toksisitas aku maupun sub-
DAFTAR PUSTAKA Kresno, S.B., 2001, Imunologi: Diagnosis dan
Prosedur Laboratorium, 137-145, Balai
Chairungsrilerd N, Furukawa K, Ohta T, Nozoe S, Penerbit FKUI, Jakarta.
Ohizumi Y., 1996a, Histaminergic and Mahabusarakam W, Iriyachitra P, Taylor WC.,
serotonergic receptor blocking substances 1987, Chemical constituentsof garcinia
from the medicinal plant Garcinia mangostana., J Nat Prod., 50:474478.
mangostana, Planta Med., 62(5):471-472. Mahabusarakam W, Proudfoot J, Taylor W, Croft
Chairungsrilerd N, Furukawa K, Ohta T, Nozoe S, K., 2000, Inhibition of lipoprotein
Ohizumi Y., 1996b, Pharmacological oxidation by prenylated xanthones derived
properties of alpha-mangostin, a novel from mangostin, Free Radic Res. ,
histamine H1 receptor antagonist, Eur J 33(5):643-659.
Pharmacol., 314(3):351-356. Mahabusarakam W, Kuaha K, Wilairat P, Taylor
Chairungsrilerd N, Furukawa KI, Ohta T, Nozoe S, WC., 2006, Prenylated xanthones as
Ohizumi Y., 1998, Gamma-mangostin, a potential antiplasmodial substances,
novel type of 5-hydroxytryptamine 2A Planta Med., 72(10):912-916.
receptor antagonist, Naunyn Matsumoto K, Akao Y, Kobayashi E, Ohguchi K,
Schmiedebergs Arch Pharmacol., 357(1): Ito T, Tanaka T, Iinuma M, Nozawa Y.,
25-31. 2003, Induction of apoptosis by xanthones
Chen SX, Wan M, Loh BN., 1996, Active from mangosteen in human leukemia cell
constituents against HIV-1 protease from lines, J Nat Prod., 66(8):1124-1127.
Garcinia mangostana, Planta Med., Matsumoto K, Akao Y, Yi H, Ohguchi K, Ito T,
62(4):381-2. Tanaka T, Kobayashi E, Iinuma M,
Gopalakrishnan G, Banumathi B, Suresh G., 1997, Nozawa Y., 2004, Preferential target is
Evaluation of the antifungal activity of mitochondria in alpha-mangostin-induced
natural xanthones from Garcinia apoptosis in human leukemia HL60 cells,
mangostana and their synthetic Bioorg Med Chem., 12(22):5799-5806.
derivatives, J Nat Prod., 60(5):519-524. Moongkarndi P, Kosem N, Kaslungka S,
Ho CK, Huang YL, Chen CC., 2002, Garcinone E, Luanratana O, Pongpan N, Neungton N.,
a xanthone derivative, has potent 2004, Antiproliferation, antioxidation and
cytotoxic effect against hepatocellular induction of apoptosis by Garcinia
carcinoma cell lines, Planta Med., mangostana (mangosteen) on SKBR3
68(11):975-979. human breast cancer cell line, J
ICUC, 2003, Fruit to the Future Mangosteen, Ethnopharmacol., 90(1):161-166.
Factsheet, No 8, International Centre for Nabandith V, Suzui M, Morioka T, Kaneshiro T,
Underutilized Crops. Kinjo T, Matsumoto K, Akao Y, Iinuma
Jinsart W, Ternai B, Buddhasukh D, Polya GM., M, Yoshimi N., 2004, Inhibitory effects of
1992, Inhibition of wheat embryo crude alpha-mangostin, a xanthone
calcium-dependent protein kinase and derivative, on two different categories of
other kinases by mangostin and gamma- colon preneoplastic lesions induced by 1,
mangostin, Phytochemistry, 31(11):3711- 2-dimethylhydrazine in the rat, Asian Pac
3713. J Cancer Prev., 5(4):433-438.
Jujun, P., Taesotikul, W., Pootakham, K., Nakatani K, Atsumi M, Arakawa T, Oosawa K,
Duangrat, C., Tharavigitkul, P., Shimura S, Nakahata N, Ohizumi Y.,
Pongpaibul, Y., 2006, Acut and repeated 2002a, Inhibitions of histamine release
Dose Toxicities of Garcinia Mangostana and prostaglandin E2 synthesis by
Rind extract., Proceedings of 6th National mangosteen, a Thai medicinal plant, Biol
Symposium on Graduate Research, Pharm Bull., 25(9):1137-1141.
Graduate School of Chulalongkorn Nakatani K, Nakahata N, Arakawa T, Yasuda H,
University, Thailand. Ohizumi Y., 2002b, Inhibition of
Jung HA, Su BN, Keller WJ, Mehta RG, Kinghorn cyclooxygenase and prostaglandin E2
AD., 2006, Antioxidant xanthones from synthesis by gamma-mangostin, a
the pericarp of Garcinia mangostana xanthone derivative in mangosteen, in C6
(Mangosteen), J Agric Food Chem., rat glioma cells, Biochem Pharmacol.,
54(6):2077-2082. 63(1):73-79.
Nakatani K, Yamakuni T, Kondo N, Arakawa T,
Oosawa K, Shimura S, Inoue H, Ohizumi
Y., 2004, Gamma-Mangostin Inhibits
IkappaB Kinase Activity and Decreases
Lipopolysaccharide-Induced
Cyclooxygenase-2 Gene Expression in C6
Rat Glioma Cells, Mol Pharmacol., 2004
Jun 24.
Prihatman, K., 2000, Manggis (Garcinia
mangostana L.), Kantor Deputi
Menegristek Bidang Pendayagunaan dan
Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi BPP Teknologi, Jakarta.
Sakagami Y, Iinuma M, Piyasena KG,
Dharmaratne HR., 2005, Antibacterial
activity of alpha-mangostin against
vancomycin resistant Enterococci (VRE)
and synergism with antibiotics,
Phytomedicine, 12(3):203-208.
Subowo, 1993, Imunologi Klinik, 9-35, Angkasa,
Bandung.
Suksamrarn S, Suwannapoch N, Phakhodee W,
Thanuhiranlert J, Ratananukul P, Chimnoi
N, Suksamrarn A., 2003,
Antimycobacterial activity of prenylated
xanthones from the fruits of Garcinia
mangostana, Chem Pharm Bull (Tokyo).,
51(7):857-859.
Weecharangsan W, Opanasopit P, Sukma M,
Ngawhirunpat T, Sotanaphun U, Siripong
P., 2006, Antioxidative and
neuroprotective activities of extracts from
the fruit hull of mangosteen (Garcinia
mangostana Linn.), Med Princ Pract.,
15(4):281-287.
Williams P, Ongsakul M, Proudfoot J, Croft K,
Beilin L., 1995, Mangostin inhibits the
oxidative modification of human low
density lipoprotein, Free Radic Res.,
23(2):175-184.

Anda mungkin juga menyukai