Anda di halaman 1dari 12

ORGANISASI MANAJEMEN PELAYANAN

KEBIDANAN

Contoh Organisasi dan Sistem Manajemennya

DISUSUN OLEH :

YOLANDA OKTARI (154310627)

Kelas III A

DOSEN PEMBIMBING:

ALSRI WINDRA DONI, SE, M.CIO

JURUSAN DIV KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

TAHUN AJARAN 2016/2017

1
Organisasi Sosial: Palang Merah Indonesia

Palang Merah Indonesia (PMI) adalah sebuah organisasi perhimpunan


nasional di Indonesia yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan. PMI selalu
berpegang teguh pada tujuh prinsip dasar Gerakan Internasional Palang Merah dan
Bulan sabit merah yaitu kemanusiaan, kesamaan, kesukarelaan, kemandirian,
kesatuan, kenetralan, dan kesemestaan. Sampai saat ini PMI telah berada di 33 PMI
Daerah (tingkat provinsi) dan sekitar 408 PMI Cabang (tingkat kota/kabupaten) di
seluruh indonesia.

Palang Merah Indonesia (PMI), adalah lembaga sosial kemanusiaan yang


netral dan mandiri, yang didirikan dengan tujuan untuk membantu meringankan
penderitaan sesama manusia akibat bencana, baik bencana alam maupun bencana
akibat ulah manusia, tanpa membedakan latar belakang korban yang ditolong.

Tujuan
Tujuan PMI adalah untuk meringankan penderitaan sesama manusia apapun
sebabnya, dengan tidak membedakan golongan, bangsa, warna kulit, jenis kelamin,
bahasa, agama, dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Perhimpunan Nasional yang berfungsi baik mempunyai struktur, sistem dan


prosedur yang memungkinkan untuk memenuhi visi dan misinya. Struktur, sistem
dan prosedur Palang Merah Indonesia tertuang dalam Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga PMI.

Suatu perhimpunan Palang Merah Nasional, yang terikat dengan Prinsip


Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, maka
PMI jelas merupakan lembaga yang independen serta berstatus sebagai Organisasi
Masyarakat, namun dibentuk oleh Pemerintah serta mendapat tugas dari Pemerintah.

2
Tugas Pemerintah yang diserahkan kepada PMI adalah sebagai berikut :
Pertama :
Tugas tugas dalam bidang kepalang merahan yang erat hubungannya dengan
Konvensi Jenewa dan ketentuan ketentuan Liga Palang Merah dan Bulan Sabit
Merah (saat ini dikenal dengan nama Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan
Sabit Merah Internasional), sebagai Lembaga yang menghimpun keanggotaan
Perhimpunan Palang Merah Nasional.

Kedua :
Tugas khusus untuk melakukan tugas pelayanan transfusi darah, berupa
pengadaan, pengolahan dan penyediaan darah yang tepat bagi masyarakat yang
membutuhkan.

Visi dan Misi PMI


Untuk menjadi Perhimpunan Nasional yang berfungsi baik, Palang Merah
Indonesia mempunyai visi dan misi yang dinyatakan dengan jelas, dengan kata lain,
konsep yang jelas tentang apa yang ingin dilakukannya. Visi dan misi diharapkan
dapat dimengerti dengan baik dan didukung secara luas oleh seluruh anggota di
seluruh tingkatan. Visi dan misi harus berpedoman pada Prinsip Dasar Gerakan
Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional serta beroperasi sesuai dengan
Prinsip Dasar.

Visi PMI :
Palang Merah Indonesia (PMI) mampu dan siap menyediakan pelayanan
kepalangmerahan dengan cepat dan tepat dengan berpegang teguh pada Prinsip-
Prinsip Dasar Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.

3
Misi PMI :
1. Menyebarluaskan dan mendorong aplikasi secara konsisten Prinsip-Prinsip
Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.
2. Melaksanakan kesiapsiagaan di dalam penanggulangan bencana dan konflik
yang berbasis pada masyarakat.
3. Memberikan bantuan dalam bidang kesehatan yang berbasis masyarakat.
4. Pengelolaan transfusi darah secara profesional.
5. Berperan aktif dalam penanggulangan bahaya HIV/AIDS dan
penyalahgunaan NAPZA.
6. Menggerakkan generasi muda dan masyarakat dalam tugas-tugas
kemanusiaan.
7. Meningkatkan kapasitas organisasi di seluruh jajaran PMI secara
berkesinambungan disertai dengan perlindungan terhadap relawan dan
karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan.
8. Pengembangan dan penguatan kapasitas organisasi di seluruh jajaran PMI
guna meningkatkan kualitas potensi sumber daya manusia, sumber daya dan
dana agar visi, misi dan program PMI dapat diwujudkan secara
berkesinambungan.

Pokok Pokok Kebijakan dan Rencana Strategis PMI 2004 2009


Kegiatan utama Palang Merah Indonesia berdasarkan Pokok - Pokok Kebijakan
dan Rencana Strategis PMI 2004 2009 adalah sebagai berikut :
1.Pelayanan Penanggulangan Bencana
a. Kesiapsiagaan Bencana (DP).
b.Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Masyarakat (CBDP).
c. Tanggap Darurat Bencana (DR)

2.Pelayanan Kesehatan
a. Upaya Kesehatan Transfusi Darah (UKTD).
b. Pertolongan Pertama Berbasis Masyarakat (CBFA)

4
c. HIV/AIDS.
d. Sanitasi Air.
e. Tanggap Darurat Kesehatan.
f. Pelayanan Pos PP dan PK.
g. Pelayanan Ambulan.
h. Dukungan Psikologi.
i. Rumah Sakit PMI / Poliklinik.

3.Pelayanan Sosial ;
a. Tracing and Mailing Services (TMS).
b. Pelayanan pada Lansia.
c. Pelayanan bagi Anak Jalanan.
d. Program Pelayanan dan Kesejahteraan Sosial.

4.Peningkatan Fungsi / peran Komunikasi dan Informasi ;


a. Diseminasi Prinsip Palang Merah dan HPI.
b. Promosi, Publikasi, Advokasi dan Networking.
c. Dukungan Komunikasi dalam Peningkatan Citra dan Pengembangan
Sumber Daya PMI.
d. Hubungan Luar Negeri.

5.Pengembangan Organisasi ;
a. Pembinaan & Peningkatan Kapasitas Organisasi.
b. Penggalian Dana (Fund Raising).
c. Pengembangan Sumber Daya.
d. Pembinaan Relawan (PMR, KSR, dan TSR).
e. Pendidikan dan Pelatihan

5
Keanggotaan
Menurut ketentuan nggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PMI yang
disebut Anggota Palang Merah Indonesia (PMI) adalah setiap Warga Negara
Indonesia yang bersedia menjadi anggota PMI. Mereka terdiri dari:

1. Anggota Remaja, usia 10 20 tahun yang dihimpun di dalam wadah Palang


Merah Remaja (PMR).
2. Anggota Biasa, usia 20 tahun ke-atas dan dapat menjadi anggota Korps
Sukarela (KSR) dan Tenaga Sukarela (TSR).
3. Anggota Luar Biasa, adalah warga negara bukan Indonesia (WNA) yang
berjasa kepada PMI).
4. Anggota Kehormatan, adalah Warga Negara Indonesia yang diangkat dengan
Surat Keputusan Pengurus Pusat berdasarkan jasa-jasanya kepada PMI.

Kegiatan PMI

1. Pertolongan Pertama pada kasus trauma dan medis bersifat sementara sebelum
dikirim ke Rumah Sakit. Dan Pertolongan Pertama berbasis Masyarakat
(CBFA).
2. Perawatan Keluarga, yang merupakan perawatan ringan dan rutin sehari-hari
seperti memandikan bayi, merawat manula dll.
3. Mendirikan Perkampungan Darurat dilokasi yang aman dengan mendirikan
tenda atau menempati rumah yang kosong guna menampung para
pengungsi/korban.
4. Menanggani proses pengungsian dari tempat kejadian ke tempat yang aman
yaitu perkampungan darurat, baik korban yang sehat, sakit sampai korban
yang meninggal.
5. Mendirikan Dapur Umum dalam memberikan layanan kebutuhan makan para
korban dengan 2 kali makan sehari selama minimal 2 minggu dan maximal 3
bulan.

6
6. Selanjutnya dengan dibina PMI dilaksanakan Dapur Umum secara bersama-
sama.
7. Melayani pencarian keluarga yang hilang atau putus komunikasi, baik
komunikasi keluar tempat kejadian maupun yang masuk ke tempat kejadiaan
yang lebih singkatnya disebut layanan TMS ( Tracing and Mailing Service).
8. Mengadakan konseling.
9. Pelayanan donor darah dan permintaan darah melalui unit Transfusi darah
PMI.
10. Memberikan penyuluhan dalam bidang:

a. Pendidikan Remaja Sebaya (PRS)


b. Keterampilan Hidup (Life Skill)
c. Penanggulangan HIV/ AIDS
d. Sanitasi ( PHAST) dan CBFA

Struktur Organisasi PMI

Struktur organisasi PMI sangatlah besar karena PMI tersebar di seluruh Indonesia.
Maka dari itu, contoh di bawah memakai struktur organisasi umumnya dengan contoh
struktur organisasi dari PMI DKI Jakarta.

7
Berdasarkan anggaran dasar PMI Bab IV Pasal 12, pelindung terbagi menjadi 4
sesuai dengan tingkatan PMI.

1. Presiden Republik Indonesia adalah pelindung PMI.


2. Gubernur adalah pelindung PMI di provinsi.
3. Bupati/walikota adalah pelindung PMI di kabupaten/kota.
4. Camat adalah pelindung PMI di kecamatan.

8
Pengurus daerah mempunyai struktur organisasi tersendiri. Dibawah ini adalah
struktur organisasi untuk daerah DKI Jakarta

Dari kepengurusan provinsi, strukturnya dibagi lagi. SPI adalah Satuan Pengawas
Internal yang bertugas untuk mengawasi kinerja organisasi. UDD adalah Unit Donor

9
Darah yang mengurusi bagian donor darah di tingkat provinsi. UDD mempunyai
Subunit yang mengurusi di bagian kota. Setiap unit diatas mempunyai struktur
tersendiri. Berikut adalah struktur organisasi dari markas provinsi:

10
Bentuk Organisasi Palang Merah Indonesia

Organisasi PMI ini termasuk ke dalam organisasi lini dan staf, karena:

1. Jumlah anggota banyak


2. Daerah kerjanya luas yaitu berbagai daerah di wilayah Indonesia.
3. Pimpinan dan sesama anggota tidak saling mengenal karena anggota nya
terlalu banyak
4. Hubungan kerja yang tidak mungkin bersifat langsung karena ada proses yang
panjang untuk menginstruksikan suatu rencana kerja tertentu

Apakah yang dimaksud dengan Organisasi Lini dan Staff ?

Organisasi Lini dan Staff merupakan perpaduan antara struktur organisasi


garis dengan struktur organisasi fungsional dengan bantuan staff.

11
1. Anggota staff ialah anggota yang memiliki hak untuk memberikan bahan-
bahan pertimbangan atau nasehat kepada pimpinan
2. Anggota lini ialah anggota organisasi yang memiliki hak perintah kepada
bawahan-bawahannya di dalam jalur ini.

Ciri-ciri organisasi lini dan staf adalah:

1. Pucuk pimpinannya hanya satu orang dan dibantu oleh para staf.
2. Terdapat dua kelompok wewenang, yaitu wewenang lini dan wewenang staf.
3. Kesatuan perintah tetap dipertahankan, setiap atasan mempunyai bawahan
tertentu dan setiap bawahan hanya mempunyai seorang atasan langsung.
4. Organisasinya besar, karyawannya banyak dan pekerjaannya bersifat
kompleks.
5. Hubungan antara atasan dengan para bawahan tidak bersifat langsung.
6. Pimpinan dan para karyawan tidak semuanya saling kenal-mengenal.
7. Spesialisasi yang beraneka ragam diperlukan dan digunakan secara optimal.

12

Anda mungkin juga menyukai