PENDAHULUAN
1
Dampak kehamilan yang terjadi bila ibu hamil tidak memeriksakan
kehamilan secara teratur antara lain: tidak dapat diketahuinya kelainan kelainan
pasa ibu dan janin, tidak dapat diketahuinya faktor resiko yang pada ibu hamil
mugkin terjadi dan tidak dapat mendeteksi secara dalam penyakit yang ada pada
ibu selama kehamilan (depkes RI, 2007).
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi samapi lahirnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 10 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama
dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan ke2 dari bulan ke4-6, triwulan ke3
dari bulan ke7-9 bulan (saifudin, 2009).
Keluhan ingan kehamilan terutama pada hamil muda dengan makin tua
kehamilan keluhan makin berkurang, kecuali parises dan kaki bengkak makin
meningkat, keluhan ringan dapat segera diatasi hanya dengan nasihat dan obat
dokter yang tidak berbahaya bagi janin dalam rahin (ayu, 2009).
Kejadian edema pada ibu hamil dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
posisi tidur, pre eklamsia, proteinuria, tekanan dalam rahim, gagal jantung,
kelebihan natriun, dan peningkatan permeabilitas kapiler (guyton & hall, 2006).
Edema bisa menunjukan adanya tanda tanda bahaya dalam kehamilan.
Apabila edema dimuka atau dijari, sakit kepala hebat, pengelihatan kabur sebagai
akibat dari pre eklamsia (purwaningsih, 2012). Sejalan dengan pendapa Tiara
(2012), edema cukup berbahaya bagi ibu hamil karena bisa menyebabkan
gangguan pada jantung, ginjal dan lain sebagainya. Sehingga menyebabakan
organ tubuh tersebut tidak berfungsi sebagai mana mestinya.
Rahmawati (2012), mengatakan bahwa seorang wanita dapat mengidap
tekanan darah tinggi sebelum dirinya hamil atau muncul ketika hamil. Artinya,
kehamilan dapat menyebabakan tekanan darah tinggi, seperti munculnya kelainan
pre eklamsia yang dibarengi dengan edema (bengkak).
Pada keadaan ringan, kaki bengkak dapat diatasi dengan tidur dengan kaki
lebih tinggi dan mengurang makan garam. Bila kaki bengkak abnormal diikuti
oleh sakit kepala, pandangan mata kabur, pada pemeriksaan urin ditemukan
protein yang meningkat dan tekanan darah meningkat. Bengkak kaki yang
2
berhubungan dengan komplikasi bumil harus mendapat pengobatan khusus (ayu,
2009).
Penyebab edema yang terpenting adalah hilangnya protein yang lebih
banyak dari yang dapat dibuat oleh hati yang sehat (sibuea, 2008). Penurunan
konsentrasi plasma akibat kegagalan untuk menghasilkan protein dalam jumlah
yang cukup maupun karena kebocoran protein yang menimbulkan penurunan
tekanan osmotik koloid plasma. Apabila ibu hamil mengalami penurunan
konsentrasi protein akan mengakibatkan peningkatan kapiler diseluruh tubuh
sehingga terjadi edema ekstra seluler dan dapat mengakibatkan malnutrisi protein
(guwiton & al, 2006).
Dari uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk menulis makalah yang
berhubunga dengan terjadunya edema pada ibu hamil ditrimester 3.
3
BAB II
MATERI TEORISTIS
2.1. DEFENISI
Pembengkakan pada wajah dan ekremitas merupakan salah satu gejala dari
adanya preeklampsi walaupun gejala utamanya adalah protein urine. Hal ini
biasanya terjadi pada akhir-akhir kehamilan dan terkadang masih berlanjut sampai
ibu postpartum. Oedem dapat terjadi karena peningkatan kadar sodium
dikarenakan pengaruh hormonal dan tekanan dari pembesaran uterus pada vena
cava inferior ketika berbaring.
Oedema (oedema) atau sembab merupakan meningkatnya volume cairan
ekstraseluler dan ekstravaskuler (cairan interstitium) yang disertai dengan
penimbunan cairan abnormal dalam sela-sela jaringan dan serosa (jaringan ikat
longgar dan rongga badan). Oedema dapat bersifat local seperti terjadi hanya di
dalam rongga perut (hydroperitoneum atau ascites),rongga dada
(hydrothorax),dibawah kulit (oedema subkubitis atau hidops
anasarca),pericardium jantung (hydropericardium) atau di dalam paru-paru
(oedema pulmonum). Sedangkan oedema ynag ditandai dengan terjadinya
pengumpulan cairan oedema ynag ditandai dengan terjadinya pengumpulan cairan
oedema di banyak tempat dinamakan edema umum (general oedema)
4
menyebabkan terjadinya edema yang umumnya terjadi pada tahap akhir
kehamilan.
* Kondisi patologis yang berhubungan dengan edema pada ibu hamil
Pre eklampsia
Sekitar 5 hingga 7% wanita hamil mengalami peningkatan tekanan darah
arteri secara mendadak hinga ke level hipertensi (140/90 mmHg) pada beberapa
bulan (>300 mg/hari). Kondisi yang disebut preeklampsia ini ditandai dengan
retensi air dan garam berlebih oleh ginjal,hipertensi mendadak,proteinuria,sakit
kepala,dan edema yang bersifat general. Terjadi penurunan GFR dan aliran darah
ke ginjal.( Tortora, guyton). Adapun penyebab dari preeklamsia masih terus
diteliti. Ada yang menyatakan bahwa preeklamsia disebabkan oleh sekresi
plasenta dan hormon adrenal yang berlebih. Adapun yang menyatakan bahwa
preeklamsia merupakan suatu bentuk autoimunitas atau alergi terhadap
keberadaan fetus. Pendapat yang cukup kuat nilai evidence-nya dalah kurangnya
suplai darah ke plasenta sehingga meningkatkan pelepasan zat fms-like tyrosine
kinase 1 dari plasenta yang menimbulkan disfungsi pada endetol
vaskular,hipertensi dan proteinoria.(Harrison,Guyton).Hal tersebut kemudian
mengakibatkan penurunan aliran darah keginjal,retensi air dan garam yang
berlebih,dan peningkatan tekanan darah.
Adapun faktor resiko terjadi pereklamsia adalah riwayat pereklamsia,usia
wanita hamil yang terlalu tua(>35tahun) atau terlalu muda(<15tahun), obesitas,
mutasi faktor v Leiden dan / atau gen angiotensionogen T235,syndrom antibodi
antifosfolipid ,serta kehamilan ganda atau kembar
Volume darah wanita naik sekitar 30% ketika hamil. Peningkatan ini
terjadi akibat adanya peningkatan aldosteron dan estrogen saat hamil untuk
meningkatkan retensi cairan. Selain itu, sumsung tulang juga menjadi lebih aktif
dalam memproduksi tambahan eritrosit seiring dengan pertambahan volume
cairan. Adapun kondisi hipervolemia ini penting untuk memenuhi kebutuhan
pembesaran uterus dengan sistem vaskularnya yang hipertrofi,melindungi ibu dan
fetus melawan efek merugikan dari sistem balik vena yang terfanggu pada posisi
5
terlentang dan berdri , menjaga ibu dari kemugkinan kehilangan banyak darah saat
partus
6
2.3. PENANGANAN SAAT TERJADI PEMBENGKAKAN PADA IBU
HAMIL
1. Jangan sering berdiri
Berdiri akan membuat kaki semakin bengkak,karena saat berdiri kaki akan
menumpu berat badan ibu hamil yang berlebihan. Semakin lama berdiri,
beban kaki akan semakin berat untuk menahan berat dari ibu hamil.
2. Banyak gerak
Ibu hamil juga di harapkan banyak gerak pada saat pagi hari. Selain
memudahkan persalinan, jalan kaki di saat pagi hari bisa bermanfaat untuk
meredakan kaki bengkak saat hamil. Banyak gerak juga akan melancarkan
peredaran darah di kaki ibu hamil
3. Meninggikan posisi kaki
Posisi tidur yang baik saat hamil, sebaiknya dengan meninggikan posisi
kaki di bandingkan badannya. Saat tidur angkat kaki tinggi dan sandarkan
pada tembok. Langkah ini bisa bermanfaat untuk melancarkan aliran darah
di kaki.
4. Menggunakan alas kaki yang nyaman
Jika ibu hamil menggunakan alas kaki yang nyaman sempit, hal itu akan
memperparah peredaran darah di kaki ibu. Jika peredaran darah terganggu
maka bengkak pun akan semakin parah. Sebaiknya ibu hamil
menggunakan alas kaki yang cukup dengan alas kakinya.
5. Minum banyak air putih
Penuhi gizi ibu hamil dengan banyak mengkonsumsi air putih. Hal ini juga
bisa bermanfaat untuk melancarkan cairan yang tertimbun dibagian kaki.
6. Jangan memakai celana ketat
Celana ketat tidak baik bagi perkembangan janin. Celana ketat juga
membuat aliran darah menjadi tersumbat atau terhambat. Akibatanya
adalah kaki akan menjadi bertambah bengkak karena aliran darahnya
terganggu.
7
BAB III
KASUS
Edema ialah edema biasa yang terjadi pada kehamilan normal sehingga
edema bukan tanda pre eklampsi yang dapat dipercaya kecuali jika edema juga
dimulai terjadi pada tangan dan wajah. Kadng-kadang edema tidak terlihat jelas
pada pemeriksan teapi termanifestasi sendiri dalam bentuk kenaikan berat badan
yang mendadak sebanyak 1 kg/lebih dalam seminggu atau 3 kg dalam sebulan
adalah indikasi pre eklampsi.
Preeklamsia adalah masalah umum yang timbul saat kehamilan.
Preeklamsia adalah tingginya tekanan darah dan kelebihan kadar protein dalam
urin setelah kehamilan berusia 20 minggu. Pembengkakan (edema) pada wajah
dan tangan sering menyertai preeklamsia walaupun tidak selalu merupakan gejala
dari preeklamsia karena edema ini terjadi juga pada kehamilan yang normal.
8
2. Keluhan utama
Ibu mengatakan ada pembengkakan diwajah , tangan, dan kaki. Disertai
pusing dan merasa lemah.
3. Riwayat kehamilan
Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama, ibu merasa hamil 9 bulan,
tidak pernah abortus,. Gerakan janin sudah dirasakan sejak umur kehamilan 4
bulan. Ibu sudah memeriksakan kehamilannya dirumah bidan. Ibu mendapatkan
tablet penambah darah, vitamin dan imunisasi TT 1 kali. Keluhan ibu saat hamil
sekarang adalah mual muntah, pusing-pusing. Ibu juga oernah melakukan
perawatan payudara dikarenakan puting susu tenggelam. Ibu tidak pernah minum
jamu-jamuan atau obat-obatan terlarang, tidak melorokok, tidak minum-minuman
keras dan tidak ada kekhawatiran khusus pada kehamilan ibu.
9
B. Data Objektif
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compometis
Tanda- tanda vital : TD : 140/90 mmHg
Nadi : 80x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 37C
Pemeriksaan Fisik
a. Muka: Pucat, ada edema, tidak ada cloasma gravidarum
b. Mata : Konjungtiva pucat, sclera putih
c. Hidung : Bersih, tidak ada polip
d. Mulut dan gigi: Bibir tidak pucat dan tidak kering, tidak ada stomatitis,
tidak ada karies
e. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, vena jugularis dan kelenjar
limfe
f. Dada : Simetris, pergerakan nafas teratur
g. Payudar: Bentuk simetris, areola hyperpigmentasi, putting susu kana dan
kiri menonjol, dan tidak ada benjolan
h. Abdomen : Tidak ada bekas luka operasi
i. Ekstremitas atas dan bawah: Ada edema
j. Genetalia: Keluar lochea berwarna kecoklatan
C. Analisa
G1, P1, A0. 6 hari post partum ibu mengalami pembengkakan di
wajah,tangan dan kaki. Keadaan umum ibu kurang baik.
10
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
4.1. Penatalaksanaan
1. Membina hubungan baik dengan ibu
2. Membuat informed consent untuk melakukan pemeriksaan
3. Memberitahukan hasil pemeriksaan
4. Menganjurkan ibu agar tidak banyak berdiri
5. Menganjurkan ibu untuk diet garam
6. Memberikan konseling mengenai kebutuhan ibu nifas seperti
a. Nutrisi yang cukup
b. Pola istirahat yang teratur
c. Mobilisasi
7. Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan yang dirasakannya tidak normal
8. Menyarankan memakan makanan tinggi potassium seperti pisang, jus
jeruk, tomat, dan kentang
9. Menjadwalkan kunjungan ulang
10. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan
4.2. Penanganan
1. Tidak berdiri terlalu lama
2. Rebahan dengan kaki agak terangkat
3. Sepatu/sandal yang enak, jangan yang berhak tinggi
4. Pake stocking ketat tapi tidak nyekik, ada yang khusus buat bengkak
11
5. Jangan pakai pakaian ketat
6. Pijit
7. Minum air putih sebanyak-banyaknya
8. Kurangi sodium pada garam
12
BAB V
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
1. Oedem dapat terjadi karena peningkatan kadar sodium dikarenakan
pengaruh hormonal dan tekanan dari pembesaran uterus pada vena cava
inferior ketika berbaring.
2. Oedema (oedema) atau sembab merupakan meningkatnya volume cairan
ekstraseluler dan ekstravaskuler (cairan interstitium) yang disertai dengan
penimbunan cairan abnormal dalam sela-sela jaringan dan serosa
(jaringan ikat longgar dan rongga badan).
3. edema sering kali terjadi pada ekstremitas bawah ibu hamil.hal ini
disebabkan oleh menurunnya arus balik darah vena akibat vena cava
inferior yang terkompresi oleh pertumbuhan janin.
4. Adapun faktor resiko terjadi pereklamsia adalah riwayat pereklamsia,usia
wanita hamil yang terlalu tua(>35tahun) atau terlalu muda(<15tahun),
obesitas, mutasi faktor v Leiden dan / atau gen angiotensionogen
T235,syndrom antibodi antifosfolipid ,serta kehamilan ganda atau
kembar
5. Volume darah wanita naik sekitar 30% ketika hamil. Peningkatan ini
terjadi akibat adanya peningkatan aldosteron dan estrogen saat hamil
untuk meningkatkan retensi cairan. Selain itu, sumsung tulang juga
menjadi lebih aktif dalam memproduksi tambahan eritrosit seiring
dengan pertambahan volume cairan
6. Penyebab terjadinya pembengkakan pada ibu hamil
a. Beban Yang Berat
b. kaki banyak cairan
c. Aliran Darah Tidak Lancar
d. Kurang Gerak
13
7. Penanganan saat terjadi pembengkakan pada ibu hamil
a. Jangan sering berdiri
b. Banyak gerak
c. Meninggikan posisi kaki
d. Menggunakan alas kaki yang nyaman
e. Minum banyak air putih
f. Jangan memakai celana ketat
5.2. Saran
Kami berharap makalah kami dapat membuat kalian paham apa itu
pembengkakan pada ibu hamil dan kami juga menyadari bahwa makalah ini
dalam kekurangan dan keterbatasan,sehingga diperlukan masukan untuk
kesempurnaanya dai para pembaca. Dan kami menerima dan menunggu segala
jenis saran dan kritikan untuk memperbaiki makaah kami ini.
Semoga isi dari makalah ini dapat bermanfaat untuk para pembaca
14
DAFTAR PUSTAKA
15
United States.1996. 2nd ed. Alih bahasa Indonesia ; Beatricia I.Santoso.
Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Indonesia, Jakarta. 2001. p 325-323.
12. http://pkserver3.blogspot.co.id/2015/10/pembengkakan-pada-wajah-dan-
ekstremitas.html
13. http://jurnal.stikesbhaktihusada.ac.id/wp-
content/uploads/2016/06/EDEMA-PADA-IBU-HAMIL-TRIMESTER-III-
PUSKESMAS-BASUKI-RAHMAD-KOTA-BENGKULU-
Nurhasanah.pdf
14. http://diadianita.blogspot.co.id/2014/02/edema-kaki-ibu-hamil.html
15. http://www.sumutprov.go.id/berita-lainnya/632-jumlah-kematian-ibu-dan-
bayi-di-sumut-menurun-tahun-2014
16