MORALIDENTITYASLEVERAGEPOINTINTEACHING
BUSINESS ETHICS JUN GU.CRISTINA NEESHAM
A.LatarBelakang
Pengambilankeputusanyangetissangatdiperlukandalamsebuahperusahaan.
Hanyasaja,yangmenjadipermasalahanadalah,seberapaetisseseorangdalamhalitu.
Banyak faktor yang mengakibatkan seseorang menjadi tidak etis dalam memutuskan
sesuatu.Makadariitu,untukmembantuparamanajerdalammembuatkeputusanyang
etis diperlukanpenyelenggaraanpendidikanetikabisnis.Namunpenulismelihatbahwa
sekolah bisnis sebagai institusi yang bertanggung jawab untuk hal ini, justru
dipertanyakan keefektifannya. Banyak dari lulusan mereka yang justru terlibat dalam
pengambilankeputusansebaliknya,yaknikeputusanyangtidaketis.
Begitu banyak skandal keuangan dan bisnis yang telah terjadi secara
berulangulangyangberdampakburukpadalingkungandanmasyarakat,mendorong
penulis untuk menelitinya. Ternyata tidak penulis saja yang tertarik untuk
menelitinya, bahkan guru etika pun mengembangkan pengajaran etika dengan
pendekatanandragogiFaktorkunciyangmenyebabkanhaliniterjadiadalahketidak
etisan para manajer bisnis dalam mengambil keputusan. Penulis artikel ini
mengusulkan untuk menggunakan pendekatan pengajaran yang berfokus pada
identitas moral yang merupakan faktor kunci yang membangun psikologi moral.
Pendekataninidianggapmampudalammeningkatkanefektifitas pengajaranetika,
yaitumeningkatkan kemampuanpesertadidikdalampengambilan keputusanyang
etis sehingga ketika lulus nanti mereka dapat berkontribusi dan berguna bagi
lingkungandanmasyarakat.
B.TujuanPenulisan
Tujuandaripenulisanartikeliniadalahagarinstitusiyangmengajarkanetika
bisnis dapat menghasilkan peserta didik yang lebih etis lagi dalam pengambilan
keputusannantinya.
C.MetodeyangDigunakan
Secarateknispenelitimengadopsiquasiexperimentaldesign.Untukmenguji
apakah perbedaan kondisi tersebut menghasilkan keputusan yang berbeda, maka
setelah menyelesaikan tugas mereka di dalam setiap kondisi yang berbeda
sebelumnya,merekadihadapkanpadaskenario untuk membuatkeputusanmerekrut
atautidakkaryawandariperusahaanpesaingdenganmaksudmendapatkaninformasi
rahasia perusahaan pesaing. Selama satu semester, partisipan yang berada dalam
kondisi 1 dan 2 secara berulang merefleksikan diri untuk menuliskan sifat yang
bermoraldantidakbermoralyangberbedasetiapminggunya.
D.Kesimpulan
Hasilpenelitianmembuktikanbahwapartisipanyangberadadalamkondisi1
dapatmembuatkeputusanyanglebihetis.Artinya,bahwapengajaranidentitasmoral
dapatmenjadipengungkitdalammeningkatkanefektifitaspengajaranetikabisnis.
E.KemungkinanPerluasanArtikeluntukArtikelSelanjutnya
Artikel ini membuat saya tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut
mengenai pentingnya matakuliah etika bisnis pada jenjang S1. Dengan sampel
mahasiswamanajemenyangbelajaretikabisnisdan mahasiswaakuntansiyangtidak.
Sayaakanmengujiapakahpengajaranetikabisnismenghasilkanparapesertadidik
yanglebihetisdalamhalpengambilankeputusanataujustrutidakberdampaksama
sekali,danjikatidakberdampakmakaapayangmenjadifaktorpenyebabnyadanapa
yangseharusnyadilakukanolehpihakuniversitas.