Anda di halaman 1dari 6

STATUS PASIEN

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. N
Umur : 25 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Status : Menikah
Alamat : Darmaga, Cisalah
Tanggal Pemeriksaan : 19 Oktober 2015

II. ANAMNESIS (Autoanamnesa)


Seorang pasien perempuan berusia 25 tahun datang ke poliklinik kulit & kelamin
RSUD Subang tanggal 19 Oktober 2015 dengan :

KELUHAN UTAMA
Kulit telapak kaki pecah pecah yang disertai dengan nyeri

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Subang dengan keluhan
kulit telapak kaki pecah pecah dan terasa nyeri yang dirasakan sejak kurang lebih 2
tahun yang lalu. Pasien mengatakan pernah sampai berdarah. Awalnya kulit dirasakan
kering kemudian bersisik sehingga terasa kulit menjadi tebal disertai pecah pecah
dan akhirnya membentuk luka iris. Pasien menyangkal adanya keluhan gatal.
Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga yang mencuci pakaian sendiri.
Dikatakan kaki pasien juga terkena air cucian yang mengandung detergen. Pasien
mengaku dahulu tidak memakai alas kaki saat mencuci. Namun, saat ini pasien mulai
memakai alas kaki saat mencuci baju. Pasien mengatakan keluhan ini sempat
berkurang setelah pasien berhenti mencuci baju, namun kemudian muncul kembali
beberapa minggu setelah pasien kembali mencuci menggunakan detergen. Pasien juga
mengatakan sering memakai sandal yang terbuka dari pada sepatu yang tertutup.

1
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya, pasien menyangkal
adanya riwayat diabetes melitus

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Tidak ada riwayat keluarga dengan keluhan yang sama

RIWAYAT ATOPI
1. Riwayat alergi makanan disangkal
2. Riwayat bersin bersin kurang lebih 5 x di pagi hari tidak ada
3. Riwayat mata merah, berair dan gatal tidak ada
4. Riwayat akergi obat obatan tidak ada
5. Riwayat asma tidak ada

III. PEMERIKSAAN FISIK


STATUS GENERALIS
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda vital
Tekanan darah : Tidak dilakukan
Nadi : 84x/menit
Pernapasan : 20x/menit
Suhu : Tidak dilakukan
BeratBadan : 56 Kg
Kepala : Normocephali, distribusi rambut merata dan rambut tidak
mudah dicabut.
Mata : Konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-
Hidung : Bentuk normal, deviasi septum (-)
Tenggorokan : Faring hiperemis (-), tonsil T1-T1 tenang
KGB : Tidak teraba membesar
Thoraks
Paru-paru : Bunyi nafas vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-
Jantung : BJ I & II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Datar, supel, nyeri tekan (-)
2
Ekstremitas : Akral hangat +/+, edema -/-

STATUS DERMATOLOGIKUS KAKI


Distribusi : Lokalisata
Lokasi : Kedua telapak kaki
Sifat lesi : Multiple konfluens, bentuk tidak teratur (difus)
Efloresensi : Hiperkeratosis, skuama kasar berwarna putih diatasnya dan terdapat
fisura

STATUS VENEREOLOGIKUS
Tidak dilakukan

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Tidak dilakukan

V. RESUME
Pasien perempuan berusia 25 tahun datang dengan keluhan kulit telapak kaki
pecah pecah dan terasa nyeri yang dirasakan sejak kurang lebih 2 tahun yang lalu.
Awalnya kulit dirasakan kering kemudian bersisik sehingga terasa kulit menjadi tebal
disertai pecah pecah dan akhirnya membentuk luka iris dan berdarah. Pasien bekerja
sebagai ibu rumah tangga yang mencuci pakaian sendiri. Dikatakan kaki pasien juga
terkena air cucian yang mengandung detergen. Pasien mengatakan keluhan ini sempat
berkurang setelah pasien berhenti mencuci baju, namun kemudian muncul kembali
beberapa minggu setelah pasien kembali mencuci menggunakan detergen. Pasien juga
mengatakan sering memakai sandal yang terbuka dari pada sepatu yang tertutup. Pada
status dermatologikus distribusi lokalisata pada kedua telapak kaki, sifat lesi multiple
konfluens, bentuk tidak teratur, difus. Efloresensi Skuama kasar berwarna putih
diatasnya dan terdapat fisura.

VI. DIAGNOSIS BANDING


1. Dermatitis kontak iritan kronik kumulatif
2. Dermatitis kontak alergi
3. Tinea pedis
4. Keratoderma plantar
3
VII. DIAGNOSIS KERJA
Dermatitis kontak iritan kronik kumulatif et causa detergen

VIII. PENATALAKSANAAN
a. Terapi Umum
- Menjelaskan kepada pasien untuk menghindari kontak dengan detergen atau
bahan bahan iritan lain
- Menganjurkan kepada pasien bila ingin mencuci untuk sementara
menggunakan mesin cuci atau memakai alat pelindung diri seperti sarung
tangan dan sepatu boot atau bila terpaksa tidak mencuci setiap hari untuk
menghindari frekunsi paparan yang sering
- Menganjurkan pasien untuk merendam kaki dengan air hangat
- Memberitahukan untuk memakai alas kaki yang tertutup seperti sepatu dari
pada alas kaki yang terbuka seperti sandal
- Menyarakan pasien untuk secara teratur memakai pelembab kulit
- Menjelaskan pada pasien mengenai tatacara pemakaian obat yang baik dan
benar.
- Mengedukasi pasien untuk konsul rutin jika telah ditentukan waktu kontrol
atau ketika obat telah habis.
b. Terapi Khusus
- Topikal: Betamethasone dipropionat 0,05% dioleskan ke daerah lesi 2 kali/hari
- Sistemik : Metilprednisolon 3x4 mg/hari

IX. USULAN PEMERIKSAAN


o Patch test (uji tempel) untuk mengeksklusi dermatitis kontak alergi
o Pemeriksaan kerokan kulit pada daerah lesi dengan KOH 10% untuk mengeksklusi
penyakit jamur

X. PROGNOSIS
a. Quo ad vitam : ad bonam
b. Quo ad functionam : dubia ad bonam
c. Quo ad sanationam : dubia ad bonam

4
LAMPIRAN 1

5
6

Anda mungkin juga menyukai