Anda di halaman 1dari 5

Laporan F4.

Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

LATAR Masalah yang sering dijumpai pada BBLR antara lain


BELAKANG keadaan umum bayi yang tidak stabil, henti nafas,
inkoordinasi reflek menghisap dan menelan, serta kurang
baiknya kontrol fungsi motorik oral, sehingga beresiko
mengalami kekurangan gizi dan keterlambatan tumbuh
kembang. Keterlambatan tersebut dapat dilihat pada fisik
BBLR, seperti berat badan rendah (< 2500 gram),
panjang badan pendek ( 45 cm), dan lingkar kepala
kecil (< 33 cm).
Kekurangan gizi ini diantaranya disebabkan oleh
meningkatnya kecepatan pertumbuhan, serta semakin
tingginya kebutuhan metabolisme, cadangan energi yang
tidak mencukupi, sistem fisiologi tubuh yang belum
sempurna, atau karena bayi dalam keadaan sakit. Selain
itu, keadaan organ-organ BBLR yang belum matang
merupakan faktor resiko terjadinya necrotizing
enterocolitis (NEC) pada BBLR. Kejadian NEC
tertinggi pada bayi berat lahir < 1500 gram.
Kematangan fungsi organ khususnya saluran cerna,
sangat menentukan jenis dan cara pemberian nutrisi pada
BBLR. Kondisi klinis seringkali merupakan faktor
penentu, apakah nutrisi enteral atau parenteral yang akan
diberikan. Ketersediaan enzim pencernaan baik untuk
karbohidrat, protein, maupun lemak sangat berkaitan
dengan masa gestasi. Kemampuan pengosongan
lambung (gastric emptying time) lebih lambat
pada bayi BBLR daripada bayi cukup bulan. Demikian
pula fungsi mengisap dan menelan (suck and swallow)
masih belum sempurna, terlebih bila bayi dengan masa
gestasi kurang dari 34 minggu.
PERMASALAHAN Pasien merupakan bayi berat lahir sangat rendah yaitu
1.400 gr, panjang badan 40 cm dan lingkar kepala 20 cm.
pasien lahir premature ( 31-32 minggu ) di RSUD dengan
pertolongan SC. Pasien sempat dirawat di RS karena
menderita hipoglikemia dan infeksi lambung.
Ibu pasien meberikan asi ekslusif kepada pasien.
PERENCANAAN Melakukan kunjungan rumah untuk memberikan
DAN PEMILIHAN edukasi pentingnya ASI ekslusif penilaian pertumbuhan
INTERVENSI bayi dan cara meyusui yang benar.
PELAKSANAAN Pada tanggal 20 Mei 2017, dilakukan kunjungan ke
rumah pasien. Pertama melakukan dokumentasi terhadap
pasein dan ibu pasien. Kedua melakukan penyuluhan
dalam bentuk leaflet kepada ibu dan ayah pasien.
MONITORING 20 Mei 2017 home visite I penilaian awal
DAN EVALUASI kondisi pasien. ( BB = 1.600 gr PB = 43,6 cm LK = 20
cm )
6 Juni 2017 home visite II pasien telah
mengalami peningkatan berat badan ( BB = 1.700 gr PB
= 44 cm ) pasien terlihat sehat ( badan merah, menagis
keras, suhu tubuh baik, menyusui baik).

Komentar/Umpan Balik:
ASI dan Tumbuh Kejar
Bagi ibu yang memiliki bayi prematur, sebaiknya memberikan ASI dalam jumlah
yang sedikit, tetapi sering, paling tidak 2-3 jam sekali. Semakin sering semakin
baik, dan pastikan ASI ibu mencukupi. Untuk mengetahui apakah ASI mencukupi
atau tidak, ibu bisa mengukurnya dengan cara memerah ASI lantas diukur.
Kebutuhan sehari minum bayi antara 100-120 cc per kg berat badan bayi. Dan
kenaikan berat badan minimal yang harus tercapai adalah 15 gram/kilogram per
hari. Dalam hal memerah ASI ini, ibu dianjurkan memerahnya setiap 2-3 jam atau
minimal 8 kali dalam sehari, ibu bisa memerah ASI dengan menggunakan tangan
atau pompa khusus untuk memerah ASI.

Terdapat dua jenis usia bayi prematur yang harus Anda pahami, yaitu:

1. Usia kronologis yaitu usia bayi yang dihitung mulai dari hari ia dilahirkan.
Cara menghitung usia ini adalah dari jumlah hari, minggu dan tahun sejak ia lahir.
usia kronologis digunakan untuk ketika anak akan merayakan ulang tahunnya dan
saat akan memberikan imunisasi.

2. Usia koreksi yaitu usia kronologis bayi prematur dikurangi jumlah minggu
atau bulan ia dilahirkan lebih awal. Misalnya, anak usia satu tahun yang lahir 3
bulan lebih awal berarti memiliki usia koreksi 9 bulan. Usia koreksi biasanya
digunakan untuk memantau tumbuh kembang bayi, dan menghitung kebutuhan
gizinya.

Pemantauan pertumbuhan
Untuk memantau pertumbuhan bayi prematur dapat digunakan kurva seperti kura
Babson and Benda, IHDP (Infant Health and Develompment Program), Gairdner
and Pearson serta kurva CDC. Berdasarkan konvensi, untuk memantau
pertumbuhan digunakan untuk koreksi, yaitu umur kronologis jumlah minggu
prematuritas sampai bayi mencapai 2 tahun.
Pemantauan Perkembangan

Perkembangan bayi prematur dalam 2 tahun pertama dinilai berdasarkan umur


koreksi. Kemajuan perkembangan dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain
umur kehamilan, nutrisi, penyakit, stimulasi dan pemberian kasih sayang. Alat
yang digunakan dalam pemantauan perkembangan bayi prematur adal;ah
dengan BINS (Bayley Infant Neurodevelopment Screening) dan DDST II

Anda mungkin juga menyukai