Anda di halaman 1dari 4

Risiko Diet Cepat

Penurunan berat badan secara cepat cenderung tidak akan bertahan lama. Selain
itu, orang yang menghilangkan berat badan dengan cepat akan berisiko mengalami
masalah kesehatan:

Tubuh lemas dan mudah lelah


Umumnya, orang yang ingin menurunkan berat badan dengan cepat akan makan
dalam porsi yang lebih sedikit atau bahkan memaksakan diri untuk tidak makan.
Kondisi ini membuat tubuh kekurangan kalori sehingga mudah lemas dan lelah.
Produktivitas orang tersebut pun akan menurun.

Kurang nutrisi
Tubuh memerlukan karbohidrat, vitamin, mineral, lemak, dan protein dalam jumlah
yang ideal agar dapat berfungsi dengan baik. Namun ketika ingin berat badan
segera turun, Anda akan cenderung mengurangi atau bahkan menghilangkan
beberapa nutrisi seperti karbohidrat dan lemak. Padahal tubuh Anda membutuhkan
semua unsur agar tubuh tetap sehat dan tidak rentan terkena penyakit.

Berat badan cepat naik kembali


Diet yang cepat tidak memberi kesempatan untuk melatih tubuh membakar kalori
dalam jumlah banyak. Padahal untuk mencapai hasil yang dapat bertahan lama,
diperlukan perubahan gaya hidup secara bertahap dan menyeluruh, mulai dari
olahraga hingga pengaturan pola makan. Diet cepat membuat makanan yang Anda
konsumsi tidak terbakar secara maksimal sehingga berat tubuh kembali naik.

Rusaknya jaringan otot


Diet yang dilakukan dengan ekstrem dan cepat tidak membakar lemak, melainkan
membakar otot-otot tubuh sehingga jaringan otot menjadi rusak.
Gangguan tubuh lain
Beberapa penyakit yang dapat menyerang karena efek samping diet cepat, antara lain sakit
kepala, konstipasi, rambut rontok, dan menstruasi yang tidak teratur.
Penyakit serius yang mungkin terjadi
Diet cepat yang dilakukan secara terus-menerus dapat berisiko mendatangkan penyakit
serius, antara lain:

Batu empedu: terjadi pada 1-2 dari 10 orang yang kehilangan berat badan dalam jumlah
banyak dalam beberapa bulan.
Ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh.

Dehidrasi.
Kesalahan yang Umum Dilakukan Saat Diet
Berikut ini adalah beberapa kebiasaan yang umum dilakukan dalam diet cepat yang justru
dapat merugikan kesehatan Anda:
Melewatkan makanan utama
Penelitian membuktikan bahwa orang yang teratur makan pagi, siang, dan malam lebih dapat
menjaga berat badan ideal. Sarapan yang mengandung cukup serat dan protein dapat
membuat Anda tetap merasa kenyang hingga tiba waktu makan siang. Namun melewatkan
makanan utama membuat Anda cenderung mengonsumsi banyak makanan ringan di sela-sela
waktu makan utama.
Menyepelekan kandungan makanan ringan
Pernahkah Anda memperhatikan kira-kira berapa banyak kalori yang terkandung dalam dua
potong gorengan, sekantong kripik kentang, dan sepotong kue? Jumlah totalnya bisa melebihi
kalori yang seharusnya Anda konsumsi. Memeriksa label nutrisi pada kemasan makanan
dapat membantu Anda memperkirakan jumlah kalori yang dikonsumsi.

Sama sekali tidak mengonsumsi makanan ringan


Menyantap makanan ringan yang berkalori tinggi memang berisiko membuat diet gagal.
Namun ternyata jika makanan ringan itu jenis yang sehat dan berkalori rendah justru
membuat orang jauh dari rasa lapar dan lebih mampu menjaga berat badan ideal. Makanan
ringan kaya protein seperti kacang almond dapat menjaga metabolisme tubuh tetap bekerja
maksimal.
Meminum minuman yang terlalu banyak kalori
Orang yang melakukan diet cepat cenderung menghindari konsumsi makanan berkalori
tinggi. Sebagai gantinya, mereka mengonsumsi lebih banyak minuman manis. Padahal
jumlah kalori dalam minuman tertentu seperti kopi dengan krim dan minuman soda
sebenarnya tidak kalah banyak dibandingkan makanan. Selain itu, minuman-minuman ini
justru akan membuat perut merasa lapar sehingga pada akhirnya Anda perlu makan lebih
banyak.

Kurang mengonsumsi air mineral


Sebagian orang mengira bahwa konsumsi air mineral membuat tubuh menjadi gemuk.
Padahal air mineral merupakan unsur terpenting dalam pembakaran kalori. Konsumsi
minimal delapan gelas per hari justru akan meningkatkan laju metabolisme.

Menimbang badan tiap hari


Jika berat tubuh Anda turun dalam hitungan hari, maka kemungkinan besar yang turun adalah
kadar air dalam tubuh. Tetapi bukan lemak. Daripada tiap hari menakar berat badan, cobalah
untuk lebih memfokuskan diri pada tujuan jangka panjang seperti target menghilangkan
setengah kilogram dalam waktu 1-2 pekan.

Menetapkan target yang tidak realistis


Selain membuat frustasi karena keinginan tidak tercapai, menargetkan untuk menurunkan
berat badan hingga 5 kilogram seminggu dapat membuat Anda berniat melakukan segala
cara, termasuk cara tidak sehat untuk mencapainya. Stres karena target yang tidak tercapai
justru dapat memicu Anda untuk makan lebih banyak lagi.

Cara Diet Sehat


Pada dasarnya diet yang sehat adalah tentang mengelola pola makan, termasuk memilih jenis
makanan yang sebaiknya dikonsumsi. Diet yang sehat adalah ketika semua nutrisi yang
dibutuhkan tubuh bisa terpenuhi.

Beberapa langkah sederhana yang dapat menjadi panduan:

Tentukan target yang sehat tiap minggu.


Target-target kecil dan sederhana bernilai penting sebagai langkah menuju perubahan gaya
hidup secara berkelanjutan. Selain itu, menetapkan target realistis secara rutin dan berhasil
memenuhinya akan membuat Anda merasa positif. Misalnya, jika Anda suka mengonsumsi
gorengan tiap hari, targetkan untuk tidak mengonsumsinya dalam waktu seminggu. Sebagai
gantinya, konsumsilah selingan sehat seperti buah kering.

Aktif bergerak.
Sebagai langkah awal, Anda tidak perlu berolahraga secara rutin untuk tetap merasa bugar.
Lakukan suatu hal yang Anda sukai agar aktivitas tersebut dapat dilakukan berulang-ulang
seperti bermain futsal bersama rekan kerja atau bersepeda bersama keluarga. Menjadwalkan
olah tubuh di pagi hari sebelum mulai beraktivitas merupakan cara terbaik bagi Anda yang
merasa kesulitan untuk meluangkan waktu juga. Usahakan untuk berolahraga setidaknya 2-3
jam per minggu.

Kurangi makanan kemasan.


Batasi konsumsi makanan dalam kemasan, makanan siap saji, dan makanan yang digoreng.
Kelompok makanan jenis ini banyak mengandung kalori, bahan pengawet, dan garam.

Pilih makanan yang diolah dengan cara tertentu.


Lebih baik mengonsumsi makanan yang diproses dengan cara dikukus atau direbus
dibandingkan yang digoreng di dalam minyak panas. Makanan yang dikukus atau direbus
dalam waktu yang tidak terlalu lama memiliki kandungan nutrisi yang lebih lengkap
dibandingkan makanan yang digoreng. Sementara itu, makanan yang digoreng mengandung
kalori dan lemak jenuh yang tinggi.

Atur ulang isi piring Anda.


Penuhi sepertiga bahan makanan di piring dengan daging tanpa lemak, ikan, atau daging
unggas. Cobalah untuk memperbanyak porsi buah-buahan, sayur-sayuran, dan kacang-
kacangan. Pilihlah jenis sumber karbohidrat yang sehat seperti beras merah atau kentang.
Makan buah yang tidak terlalu manis seperti apel, tomat dan avokad.
Memulai dan melanjutkan kebiasaan-kebiasaan baik.
Kebiasaan-kebiasaan sederhana berikut dapat membawa manfaat besar jika dilakukan secara
konsisten dan dalam jangka panjang:

Mengonsumsi air mineral dengan cukup dan teratur.

Jangan melewatkan makanan utama.

Perbanyak konsumsi sayur agar Anda merasa kenyang lebih lama.

Hindari membeli atau menyimpan makanan ringan berkalori tinggi di rumah.

Disiplinkan waktu olahraga Anda.

Makanlah dengan tenang sambil duduk di meja makan dan bukan sambil bekerja.

Anda mungkin juga menyukai