Sistem Reproduksi Kel 8
Sistem Reproduksi Kel 8
1. DEFINISI
Sistem reproduksi adalah sistem organ seks dalam organisme yang bertujuan untuk reproduksi
seksual,
3) Spermatogenesis
Proses pembentukan sperma, terjadi didalam testis tepatnya ditubulus
seminiferous. Setelah terjadi kematangan ditubulus seminiferous kemudia disimpan
didalam epididimis.
Tubulus seminiferus terdiri dari sejumlah besar sel epitel germina atau sel epitel
benih yang disebut spermatogenia. Spermatogenia ini akan membelah untuk
memperbanyak diri pada tahap pertama spermatogenia bersifat diploid, dan akan
berkumpul ditepi membrane epitel germinal yang disebut spermatogenesis tipe A
mengalami mitosis menjadi spermatogenia tipe B. tipe B akan membelah lagi
menjadi spermatosis primer, dan spermatosi akan mengalami miosis membentuk
dua spermatozoid sekunder yang bersifat aploid, dan mengalami miosis membentuk
empat buah spermatid, spermatid ini dalam beberapa minggu mengalami spermiasi
menjadi sprema.
Proses pembentukan sperma distimulasi oleh sejumlah hormone
Testoteron
Berperan penting dalam pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk
sperma,terutama pembelahan miosis untuk membentuk spermatosid
sekunder.
LH (luitenizing hormone)
Disekresi oleh hipofisis anterior untuk menstimulasi sel-sel leidic untuk
mensekresi testoteron.
FSH ( follicle stimulating hormone)
Juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi
menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini perubahan spermatid
menjadi sperma (spermiasis) tidak akan terjadi.
Estrogen
Dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel sertoli juga
mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat testoteron dan
estrogen serta membawa keduanya kedalam cairan pada tubulus
seminiferus. Kedua hormone ini tersedia untuk pematangan speerma.
Hormone pertumbuhan
Seperti juga bagian hormone yang lain, diperlukan untuk mengatur fungsi
metabolisme testis. Hormone pertumbuhan secara khusus meningkatkan
pembelahan awal pada spermatogenesis.
B. Reproduksi wanita
1. Organ wanita bagian dalam
a. Ovarium
Jumlahnya sepasang ,panjang 3-4cm berfungsi menghasilkan ovum, umumnya
setiap ovarium menghasilkan ovum setiap 28 hari. Ovarium ini menghasilkan
hormone estrogen dan progreteron, ovum yang dihasilkan ovarium ini akan
bergerak ke saluran reproduksi
b. Saluran reproduksi terdiri dari
1) Tuba falopi
Jumlahnya satu pasang, panjangnya 10cm, bagian pangkal berbentuk corong
yang disebut infundibulum, pada infundibulum terdapat fibrae fungsinya
menangkap ovum yang terlepas dari ovarium, kemudian masuk kedalam oviduk
(tuba falopi) yang berfungsi menyalurkan ovum.
2) Uterus
Berbentuk sperti buah avocado atau buah pir yang sedikit gepeng kearah depan
belakang, ukurannya sebesar telur ayam dan mempunyai rongga. Dindingnya
terdiri atas otot-otot polos. Ukuran panjang uterus adalah 7-7,5cm, lebar diatas
5,25cm, tebal 2,5cm, dan tebal dinding 1,25cm, letak uterus dalam keadaan
fisiologis adalah antefersioflesio (servik kedepan dan membeentuk sudut
dengan vagina, sedangkan corpus uteri kedepan dan membentuk sudut dengan
serviks uteri). Fungsi uterus adalah tempat berkembangnya zigot.
Uterus terdiri atas :
Fundus uteri
Terletak antara kedua pangkal saluran telur
Corpus uteri
Sebagai tempat janin berkembang
Serviks uteri
Menghubungkan antara rongga rahim kedalam vagina.
3) Vagina
Menghasilkan lendir saat terjadi rangsangan seksual, lender tersebut dihasilkan oleh
kelenjar bartolin, sifatnya elastis.
3. Oogenesis
Pembentukan ovum didalam ovarium, pada saat bayi wanita lahir, didalam tiap
ovariumnya mengandung satu juta oosid primer. Masa pubertas anak wanita memiliki
200.000 oosid primer, berarti oosit lainnya mengalami degeneraasi .
Masa pubertas oosit primer mengalami miosis tahap pertama menjadi oosit sekunder
dan polosit primer. Oosid sekunder mengalami miosis kedua, oosid sekundder tidak
langsung selesai sampai tahap akhir, melainkan berhenti sampai terjadi ovulasi. Jika
tidak terjadi vertilisasi akan mengalami degenerasi.