Anda di halaman 1dari 13

1.

Seismik Refleksi

Teknologi seismic refleksi digunakan untuk eksplorasi minyak dan gas bumi.
Secara umum, tujuan utama dari pengukuran seismik adalah untuk memperoleh
rekaman yang berkualitas baik. Kualitas rekaman seismik dapat dinilai dari
perbandingan sinyal refleksi terhadap sinyal noise (S/N) yaitu perbandingan
antara banyaknya sinyal refleksi yang direkam dibandingkan dengan sinyal
noisenya dan keakuratan pengukuran waktu tempuh (travel time).

Eksplorasi seismik refleksi dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu


eksplorasi prospek dangkal dan eksplorasi prospek dalam. Eksplorasi seismik
dangkal (shallow seismik reflection) biasanya diaplikasikan untuk eksplorasi
batubara dan bahan tambang lainnya. Sedangkan seismik dalam digunakan
untuk eksplorasi daerah prospek hidrokarbon (minyak dan gas bumi). Kedua
kelompok ini tentu saja menuntut resolusi dan akurasi yang berbeda begitu pula
dengan teknik lapangannya.

Secara umum, metode seismik refleksi terbagi atas tiga bagian penting
yaitu :

1. Akuisisi data seismik yaitu merupakan kegiatan untuk memperoleh data dari
lapangan yang disurvei.

2. Pemrosesan data seismik sehingga dihasilkan penampang seismik yang


mewakili daerah bawah permukaan yang siap untuk diinterpretasikan

3. Interpretasi data seismik untuk memperkirakan keadaan geologi di bawah


permukaan dan bahkan juga untuk memperkirakan material batuan di bawah
permukaan.

Akusisi Data Seismik

Untuk memperoleh hasil pengukuran seismik refleksi yang baik, diperlukan


pengetahuan tentang sistem perekaman dan parameter lapangan yang baik
pula.Parameter akan sangat ditentukan oleh kondisi lapangan yang ada yaitu
berupa kondisi geologi daerah survei.
Teknik-teknik pengukuran seismik meliputi :

1. Sistem Perekaman Seismik

Tujuan adalah untuk memperoleh pengukuran travel time dari sumber


energi ke penerima. Keberhasilan akusisi data bisa bergantung pada jenis
sumber energi yang dipilih. Sumber energi seismik dapat dibagi menjadi dua
yaitu sumber impulsif dan vibrator.

Sumber impulsif adalah sumber energi seismik dengan transfer energinya


terjadi secara sangat cepat dan suara yang dihasilkan sangat kuat, singkat dan
tajam. Sumber energi impulsif untuk akuisisidata seismik yang digunakan untuk
akusisi data seismik di laut adalah air gun.

Sumber energi vibrator merupakan sumber energi dengan durasi beberapa


detik. Panjang sinyal input dapat bervariasi. Gelombang outputnya berupa
gelombang sinusoidal. Seismik refleksi resolusi tinggi menggunakan vibrator
dengan frekuensi 125 Hz atau lebih.

Prosedur Interpretasi Data

Tahap-tahap interpretasi data seismic adalah sebagai berikut :

1. Lukis kurva waktu jalar gelombang terhadap jarak antar geophone. Sebut
sebgaia kurva travel time.
2. Lakukan koreksi pada kurva travel time sehingga waktu tempuh yang
diperlukan gelombang seismic untuk menmpuh jarak yang sama dalam arah
yang berlawanan adalah sama.
3. Lukis kurva velocity travel time yang sesuai.
4. Penentuan kecepatan jalar gelombang pada tiap lapisan didasarkan pada
harga seper kemiringan (seper gradient/slope) dari kurva travel time maupun
dari velocity travel time. Kecepatan jalar gelombang pada lapisan pertama
diperoleh dari gelombang langsung, sedangkan lapisan berikutnya diperoleh
dari gelombang bias.
Kecepatan sebenarnya (true velocity) diperoleh dari seperkemiringan
kurva velocity travel time yang dihitung dengan mengkombinasikan dua travel
time dari lapisan yang sama. Apabila velocity travel time yang diperoleh dari
kombinasi antara dua buah travel dari kecepatan semu (apparent velocity).
Setelah diketahui harga kecepatan jalar yang sebenarnya, lalu lukislakan harga
kecepatan tersebut dari titik perpotongan kurva velocity travel time dengan
sumbu waktu.

Pengolahan Data Seismik

Tujuan dari pengolahan data seismik adalah untuk memperoleh


gambaran yang mewakili lapisan-lapisan di bawah permukaan bumi.

Tujuan utama pemrosesan data seismik menurut VAN DER KRUK (2001) adalah:

1. Untuk meningkatkan signal to noise ratio (S/N)

2. Untuk memperoleh resolusi yang lebih tinggi dengan mengadaptasikan bentuk


gelombang sinyal

3. mengisolasi sinyal-sinyal yang diinginkan (mengisolasi sinyal refleksi dari multiple


dan gelombang-gelombang permukaan)

4. Untuk memperoleh gambaran yang realistik dengan koreksi geometri

5. Untuk memperoleh informasi-informasi mengenai bawah permukaan


(kecepatan, reflektivitas, dll).

Secara garis besar urutan pengolahan data seismik menurut SANNY (2004)
adalah sebagai berikut :

1. Field Tape

Data seismik direkam ke dalam pita magnetik dengan standar format


tertantu. Standarisasi ini dilakukan oleh SEG (Society of Exploration Geophysics).
Magnetic tape yang digunakan biasanya adalah tape dengan format: SEG-A,
SEG-B, SEG-C, SEG-D, dan SEG-Y. Format data terdiri dari header dan
amplitudo. Header berisi informasi mengenai survei, project dan parameter
yang digunakan dan informasi mengenai data itu sendiri.
2. Demultiplex

Data seismik yang tersimpan dalam format multiplex dalam pita


magnetic lapangan sebelum diperoses terlebih dahulu harus diubah
susunannya. Data yang tersusun berdasarkan urutan pencuplikan disusun
kembali berdasarkan receiver atau channel (demultiplex). Proses ini dikenal
dengan demultiplexing.

3. Gain Recovery

Akibat adanya penyerapan energi pada lapisan batuan yang kurang


elastis dan efek divergensi sferis maka data amplitudo (energi gelombang)
yang direkam mengalami penurunan sesuai dengan jarak yang ditempuh.
Untuk menghilangkan efek ini maka perlu dilakukan pemulihan kembali energi
yang hilang sedemikian rupa sehingga pada setiap titik seolah-olah datang
dengan jumlah energi yang sama. Proses ini dikenal dengan istilah Automatic
Gain Control (AGC) sehingga nantinya menghasilkan kenampakan data
seismik yang lebih mudah diinterpretasi.

4. Editing dan Muting

Editing adalah proses untuk menghilangkan semua rekaman yang


buruk, sedangkan mute adalah proses untuk menghilangkan sebagian
rekaman yang diperkirakan sebagai sinyal gangguan seperti ground roll, first
break dan lainnya yang dapat mengganggu data.

5. Koreksi statik

Koreksi ini dilakukan untuk menghilangkan pengaruh topografi (elevasi


shot dan receiver) sehingga shot point dan receiver seolah-olah ditempatkan
pada datum yang sama.

6. Dekonvolusi

Dekonvolusi dilakukan untuk menghilangkan atau mengurangi


pengaruh ground roll, multiple, reverberation, ghost serta memperbaiki bentuk
wavelet yang kompleks akibat pengaruh noise. Dekonvolusi merupakan proses
invers filter karena konvolusi merupakan suatu filter

7. Analisis Kecepatan

Tujuan dari analisis kecepatan adalah untuk menentukan kecepatan yang


sesuai untuk memperoleh stacking yang terbaik. Pada grup trace dari suatu titik
pantul, sinyal refleksi yang dihasilkan akan mengikuti bentuk pola hiperbola.
Prinsip dasar analisa kecepatan pada proses stacking adalah mencari
persamaan hiperbola yang tepat sehingga memberikan stack yang maksimum.

8. Koreksi Dinamik/Koreksi NMO

Koreksi ini diterapkan untuk mengoreksi efek adanya jarak offset antara shot
point dan receiver pada suatu trace yang berasal dari satu CDP (Common Depth
Point).

Koreksi ini menghilangkan pengaruh offset sehingga seolah-olah gelombang


pantul datang dalam arah vertikal (normal incident).

9. Stacking

Stacking adalah proses penjumlahan trace-trace dalam satu gather data


yang bertujuan untuk mempertinggi sinyal to noise ratio (S/N). Proses ini biasanya
dilakukan berdasarkan CDP yaitu trace-trace yang tergabung pada satu CDP
dan telah dikoreksi NMO kemudian dijumlahkan untuk mendapat satu trace yang
tajam dan bebas noise inkoheren.

10. Migrasi

Migrasi adalah suatu proses untuk memindahkan kedudukan reflektor pada


posisi dan waktu pantul yang sebenarnya berdasarkan lintasan gelombang. Hal
ini disebabkan karena penampang seismik hasil stack belumlah mencerminkan
kedudukan yang sebenarnya, karena rekaman normal incident belum tentu
tegak lurus terhadap bidang permukaan, terutama untuk bidang reflektor yang
miring. Selain itu, migrasi juga dapat menghilangkan pengaruh difraksi
gelombang yang muncul akibat adanya struktur-struktur tertentu (patahan,
lipatan).

Eksplorasi seismik adalah istilah yang dipakai di dalam bidang Geofisika untuk
menerangkan aktivitas pencarian sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah
permukaan bumi dengan bantuangelombang seismik. Hasil rekaman yang diperoleh dari
survei ini disebut dengan Penampang gelombang.

Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh
perusahaan-perusahaan minyak untuk melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan
bumi untuk bisa melihat kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan
interpretasi dari penampang seismiknya.

Di dalam eksplorasi seismik dikenal 2 macam metode, yaitu:

1. Metode seismik pantul


2. Metode seismik bias
Metode seismik
Metode seismik adalah suatu metode dalam geofisika yang digunakan untuk mempelajari
struktur dan strata bawah permukaan bumi. Metode ini memanfaatkan perambatan,
pembiasan, pemantulan gelombang gempa. Dengan menggunakan metode ini akan
memudahkan pekerjaan eksplorasi hidrokarbon karena dengan metode seismik dapat
diselidiki batuan yang diperkirakan mengandung hidrokarbon atau tidak. Tentu saja metode
ini pun harus didukung oleh adanya data data geologi yang lengkap.

Secara umum dalam suatu langkah eksplorasi hidrokarbon, urutan penggunaan metode
seismik adalah sebagai berikut :
1. Pengambilan data seismik ( Seismic Data Acquisition )
2. Pengolahan data seismic ( Seismic Data Processing )
3. Interpretasi data Seismik ( Seismic Data Interpretation )

Pengolahan data seismik bertujuan untuk mendapatkan gambaran struktur geologi bawah
permukaan yang mendekati struktur yang sebenarnya. Hal ini dapat dicapai apabila rasio
antara sinyal seismik dengan sinyal gangguan (S/N ratio) cukup tinggi. Karena proses
pengolahan data akan mempengaruhi seseorang interpreter dalam melakukan interpretasi,
maka diperlukan proses pengolahan data yang baik, tepat dan akurat. Kesalahan sedikit dalam
processing akan menyebabkan seorang interpreter menginterpretasikan yang salah juga.

Sumber daya alam khususnya minyak bumi (hydrocarbon) adalah sumber daya energi yang
paling dicari dan dibutuhkan oleh umat manusia untuk memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-
hari. Untuk itu dalam industri perminyakan membutuhkan teknologi yang tepat guna untuk
mengetahui keberadaan minyak bumi yang berada dibawah permukaan, dengan
mempertimbangkan modal biaya, kecanggihan teknologi, dan akurasi dari hasil eksplorasi yang
dilakukan. Dalam hal ini, metode seismik adalah metode yang paling populer dalam eksplorasi
minyak bumi. Kecanggihan teknologinya dalam bidang akuisisi data, pengolahan data maupun
penunjang interpretasi akan sangat menentukan berhasil atau tidaknya suatu eksplorasi.
Eksplorasi seismik merupakan kegiatan yang meliputi tiga tahapan, yaitu pengambilan
data (data aquisition), pengolahan data (data processing) dan interpretasi data seismik (data
interpretation). Pada tahap akuisisi akan sangat berpengaruh terhadap kualitas data yang
didapatkan. Oleh karena itu perlu diperhatikan beberapa parameter-parameter lapangan sehingga
dalam pelaksanaannya akan diperoleh informasi target sedetail mungkin dengan noise yang
serendah mungkin (S/N ratio tinggi). Tahapan selanjutnya adalah melakukan pengolahan data
seismik untuk menghasilkan penampang seismik dengan S/N ratio yang tinggi tanpa mengubah
kenampakan - kenampakan refleksi dengan kata lain meredam noise dan memperkuat sinyal
(Sismanto,1996). Tahapan akhir adalah menginterpretasikan penampang seismik dari hasil
pengolahan data untuk memperkirakan keberadaan ada tidaknya hidrokarbon yang dikaitkan
dengan kenampakan geologi yang ada. Dan hasil akhir dari interpretasi adalah lokalisasi daerah-
daerah prospek hidrokarbon dan proposal titik pemboran baik untuk eksplorasi maupun sumur-
sumur development.
Di dalam eksplorasi seismik dikenal 2 macam metode, yaitu : metode seismik pantul
(refleksi) dan metode seismik bias (refraksi). Seismik refleksi adalah metoda geofisika dengan
menggunakan gelombang elastis yang dipancarkan oleh suatu sumber getar yang biasanya berupa
ledakan dinamit (pada umumnya digunakan di darat, sedangkan di laut menggunakan sumber
getar (sumber getar berupa air gun, boomer atau sparker).
Dalam eksplorasi minyak dan gas bumi, seismik refleksi lebih lazim digunakan dari pada
seismik refraksi. Hal tersebut disebabkan karena seismik refleksi mempunyai kelebihan dapat
memberikan informasi yang lebih lengkap dan baik mengenai keadaan struktur bawah
permukaan. Selain itu, seismic refleksi menghasilkan penetrasi yang lebih dalam dari pada
seismik refraksi sehingga akan memberikan informasi yang lebih perlapisan batuan.
Eksplorasi seismik refleksi dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu eksplorasi prospek
dangkal dan eksplorasi prospek dalam. Eksplorasi seismik dangkal (shallow seismic reflection)
biasanya diaplikasikan untuk eksplorasi batubara dan bahan tambang lainnya. Sedangkan seismik
dalam digunakan untuk eksplorasi daerah prospek hidrokarbon (minyak dan gas bumi). Kedua
kelompok ini tentu saja menuntut resolusi dan akurasi yang berbeda begitu pula dengan teknik
lapangannya.
Secara umum, metode seismik refleksi terbagi atas tiga bagian penting yaitu pertama
adalah akuisisi data seismik yang merupakan kegiatan untuk memperoleh data dari lapangan yang
disurvei, kedua adalah pemrosesan data seismik sehingga dihasilkan penampang seismik yang
mewakili daerah bawah permukaan yang siap untuk diinterpretasikan, dan yang ketiga adalah
interpretasi data seismik untuk memperkirakan keadaan geologi di bawah permukaan dan bahkan
juga untuk memperkirakan material batuan di bawah permukaan.Sehingga akan memudahkan
interpreter untuk menginterpretasi kondisi subsurface (Nuratmaja, 1996).
Metode seismik merupakan salah satu bagian dari seismologi eksplorasi yang
dikelompokkan dalam metode geofisika aktif, dimana pengukuran dilakukan dengan
menggunakan sumber seismik (palu, ledakan,dll). Setelah usikan diberikan, terjadi gerakan
gelombang di dalam medium (tanah/batuan) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas ke
segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya perbedaan
kecepatan. Kemudian, pada suatu jarak tertentu, gerakan partikel tersebut di rekam sebagai
fungsi waktu. Berdasar data rekaman inilah dapat diperkirakan bentuk lapisan/struktur di
dalam tanah.

Eksperimen seismik aktif pertama kali dilakukan padatahun 1845 oleh Robert Mallet, yang
oleh kebanyakan orang dikenal sebagai bapak seismologi instrumentasi. Mallet mengukur
waktu transmisi gelombang seismik,yang dikenal sebagai gelombang permukaan, yang
dibangkitkan oleh sebuah ledakan. Mallet meletakkan sebuah wadah kecil berisi merkuri
pada beberapa jarak dari sumber ledakan dan mencatat waktu yang diperlukan oleh merkuri
untuk be-riak. Pada tahun 1909, Andrija Mohorovicic menggunakan waktu jalar dari sumber
gempa bumi untuk eksperimennya dan menemukan keberadaan bidang batas antara mantel
dan kerak bumi yang sekarang disebut sebagai Moho.

Hukum Fisika Gelombang Seismik


Gelombang seismik mempunyai kelakuan yang sama dengan kelakuan gelombang cahaya,
sehingga hukum-hukum yang berlaku untuk gelombang cahaya berlaku juga untuk
gelombang seismik. Hukum-hukum tersebut antara lain:

1. Huygens mengatakan bahwa gelombang menyebar dari sebuah titik sumber


gelombang ke segala arah dengan bentuk bola.
2. Hukum snellius menyatakan bahwa bila suatu gelombang jatuh diatas bidang batas
dua medium yang mempunyai perbedaan densitas, maka gelombang tersebut akan
dibiaskan jika sudut datang gelombang lebih kecil atau sama dengan sudut kritisnya.
Gelombang akan dipantulkan jika sudut datangnya lebih besar dari sudut kritisnya.
Gelombang datang, gelombang bias, gelombang pantul terletak pada suatu bidang
datar.

Di dalam eksplorasi seismik dikenal 2 macam metode, yaitu:


1. Metode seismik bias (refraksi)

Metoda seismik bias

Seismik refraksi dihitung berdasarkan waktu jalar gelombang pada tanah/batuan dari posisi
sumber ke penerima pada berbagai jarak tertentu. Pada metode ini, gelombang yang terjadi
setelah gangguan pertama (first break) diabaikan,sehingga sebenarnya hanya data first break
saja yang dibutuhkan. Parameter jarak (offset) dan waktu jalar dihubungkan oleh cepat
rambat gelombang dalam medium. Kecepatan tersebut dikontrol oleh sekelompok konstanta
fisis yang ada di dalam material dan dikenal sebagaiparameter elastisitas batuan.

2. Metode seismik pantul (refleksi)

Metoda seismik pantul


Sedangkan dalam seismik refleksi, analisis dikonsentrasikan pada energi yang diterima
setelah getaran awal diterapkan. Secara umum, sinyal yang dicari adalah gelombang-
gelombang yang terpantulkan dari semua interface antar lapisan di bawah
permukaan. Analisis yang dipergunakan dapat disamakan dengan echo sounding pada
teknologi bawah air, kapal, dan sistem radar. Informasi tentang medium juga dapat diekstrak
dari bentuk dan amplitudo gelombang refleksi yang direkam.Struktur bawah permukaan
dapat cukup kompleks, tetapi analisis yang dilakukan masih sama dengan seismik refraksi,
yaitu analisis berdasar kontras parameter elastisitas medium.

Keunggulan & Kelemahan Metoda Seismik

Keunggulan Kelemahan
Dapat mendeteksi variasi baik lateral maupun Banyaknya data yang dikumpulkan dalam
kedalaman dalam parameter fisis yang sebuah survei akan sangat besar
relevan, yaitu kecepatan seismik. jikadiinginkan data yang baik
Dapat menghasilkan citra kenampakan Perolehan data sangat mahal baik akuisisi dan
struktur di bawah permukaan logistik dibandingkan dengan metode
geofisika lainnya.
Dapat dipergunakan untuk membatasi Reduksi dan prosesing membutuhkan banyak
kenampakan stratigrafi dan beberapa waktu, membutuhkan komputer mahal
kenampakan pengendapan. danahli-ahli yang banyak.
Respon pada penjalaran gelombang seismic Peralatan yang diperlukan dalam akuisisi
bergantung dari densitas batuan dan konstanta umumnya lebih mahal dari metode geofisika
elastisitas lainnya. Sehingga,setiap perubahan lainnya.
konstanta tersebut (porositas, permeabilitas,
kompaksi, dll) pada prinsipnya dapat
diketahui dari metode seismik.
Memungkinkan untuk deteksi langsung Deteksi langsung terhadap kontaminan,
terhadap keberadaan hidrokarbon misalnya pembuangan limbah, tidak dapat
dilakukan.

Perbandingan Seismik Refraksi dan Refleksi

Metode Seismik Bias (Refraksi) Metode Seismik Pantul (Refleksi)


Keunggulan Kelemahan
Pengamatan refraksi membutuhkan lokasi Karena lokasi sumber dan penerima yang
sumber dan penerima yang kecil, sehingga cukup lebar untuk memberikan citra bawah
relatif murah dalam pengambilan datanya permukaan yang lebih baik, maka biaya
akuisisi menjadi lebih mahal.
Prosesing refraksi relatif simpel dilakukan Prosesing seismik refleksi memerluakn
kecuali proses filtering untuk memperkuat komputer yang lebih mahal, dan sistem data
sinyal first berak yang dibaca. base yang jauh lebih handal.
Karena pengambilan data dan lokasi yang Karena banyaknya data yang direkam,
cukup kecil, maka pengembangan model pengetahuan terhadap database harus kuat,
untuk interpretasi tidak terlalu sulit dilakukan diperlukan juga beberapa asumsi tentang
seperti metode geofisika lainnya. model yang kompleks dan interpretasi
membutuhkan personal yang cukup ahli.
Kelemahan Keunggulan
Dalam pengukuran yang regional , Seismik Pengukuran seismik pantul menggunakan
refraksi membutuhkan offset yang lebih lebar. offset yang lebih kecil
Seismik bias hanya bekerja jika kecepatan Seismik pantul dapat bekerja bagaimanapun
gelombang meningkat sebagai fungsi perubahan kecepatan sebagai fungsi
kedalaman. kedalaman
Seismik bias biasanya diinterpretasikan dalam pantul lebih mampu melihat struktur yang
bentuk lapisan-lapisan. Masing-masing lapisan lebih kompleks
memiliki dip dan topografi.
Seismik bias hanya menggunakan waktu tiba Seismik pantul merekan dan menggunakan
sebagai fungsi jarak (offset) semua medan gelombang yang terekam.
Model yang dibuat didesain untuk Bawah permukaan dapat tergambar secara
menghasilkan waktu jalar teramati. langsung dari data terukur

Tahapan Seismik
Metode seismik refleksi merupakan metode geofisika yang umumnya dipakai untuk
penyelidikan hidrokarbon. Biasanya metode seismik refleksi ini dipadukan dengan metode
geofisika lainnya, misalnya metode grafitasi, magnetik, dan lain-lain. Namun metode seismik
refleksi adalah yang paling mudah memberikan informasi paling akurat terhadap gambaran
atau model geologi bawah permukaan dikarenakandata-data yang diperoleh labih akurat.

Pada umumnya metode seismik refleksi terbagi atas tiga tahapan utama, yaitu:

1. Pengumpulan data seismik (akuisisi data seismik): semua kegiatan yang berkaitan
dengan pengumpulan data sejak survey pendahuluan dengan survey detail.
2. Pengolahan data seismik (processing data seismik): kegiatan untuk mengolah data
rekaman di lapangan (raw data) dan diubah ke bentuk penampang seismik migrasi.
3. Interpretasi data seismik: kegiatan yang dimulai dengan penelusuran horison,
pembacaan waktu, dan plotting pada penampang seismik yang hasilnya disajikan atau
dipetakan pada peta dasar yang berguna untuk mengetahui struktur atau model
geologi bawah permukaan.

Seismik Refleksi Untuk Eksplorasi


Seismik refleksi adalah metoda geofisika dengan menggunakan gelombang elastis yang
dipancarkan oleh suatu sumber getar yang biasanya berupa ledakan dinamit (pada umumnya
digunakan di darat, sedangkan di laut menggunakan sumber getar (pada media air
menggunakan sumber getar berupa air gun, boomer atau sparker). Gelombang bunyi yang
dihasilkan dari ledakan tersebut menembus sekelompok batuan di bawah permukaan yang
nantinya akan dipantulkan kembali ke atas permukaan melalui bidang reflektor yang berupa
batas lapisan batuan. Gelombang yang dipantulkan ke permukaan ini diterima dan direkam
oleh alat perekam yang disebut geophone (di darat) atau Hydrophone (di laut), (Badley,
1985). Refleksi dari suatu horison geologi mirip dengan gema pada suatu muka tebing atau
jurang. Metoda seismic refleksi banyak dimanfaatkan untuk keperluan Explorasi
perminyakan, penetuan sumber gempa ataupun mendeteksi struktur lapisan tanah. Seismik
refleksi hanya mengamati gelombang pantul yang datang daribatas-batas formasi geologi.
Gelombang pantul ini dapat dibagi atas beberapa jenis gelombang yakni: Gelombang-P,
Gelombang-S, Gelombang Stoneley, dan Gelombang Lov

DAFTAR PUSTAKA
http://onephysics.blogspot.com/2011/01/eksplorasi-seismik.html

http://aninnaim.community.undip.ac.id/2010/03/16/seismik-eksplorasi/

http://benkdash.multiply.com/journal/item/1?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem

http://hendragalus.wordpress.com/2011/07/11/metoda-seismik-dalam-geofisika/

Anda mungkin juga menyukai