Anda di halaman 1dari 3

Pengantar Ilmu Ekonomi Makro

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Ada usul agar artikel atau bagian
ini digabungkan ke [[::Makroekonomi|Makroekonomi]].
(Diskusikan)

Ilmu Ekonomi Makro merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mengkhususkan mempelajari
mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan.[1] Tujuan ilmu ekonomi makro adalah
untuk memahami peristiwa ekonomi dan untuk memperbaiki kebijakan ekonomi.[2] Pengantar
Mikro dan Makro, penulis : Iskandar Putong, penerbit : Mitra Wacana Media</ref> Hubungan
yang dipelajari pada ilmu ekonomi makro adalah hubungan variabel keseluruhan.[3] Variabel-
variabel itu diantaranya tingkat pendapatan nasional, konsumsi rumah tangga, investasi
nasional, tingkat tabungan, belanja pemerintah, tingkat harga-harga umum, jumlah uang yang
beredar, tingkat bunga, kesempatan bekerja, neraca pembayaran, dan lain-lain.[butuh rujukan]

Daftar isi
[sembunyikan]

1Inflasi
2Pengangguran
3Neraca Pembayaran
4Pertumbuhan penduduk yang tinggi
5Peningkatan Kapasitas Produksi
6Referensi

Inflasi[sunting | sunting sumber]


Inflasi adalah naiknya harga-harga komoditi yang disebabkan tidak singkronnya antara program
sistem pengadaan komoditi dengan tingkat pendapatan yang dimiliki oleh masyarakat.[4] Inflasi
bukanlah masalah yang terlalu berarti jika keadaan tersebut diiringi oleh tersedianya komoditi
yang diperlukan secara cukup dan ditimpali dengan naiknya tingkat pendapatan yang lebih
besar.[butuh rujukan] Manusia dan Prilaku Ekonomi, penulis : Endro Sariono ; Slamet Subekti;
Burhanuddin A. Usman; M. Jaharuddin; dan M. Alwi, penerbit : exact Ganeca</ref> Biaya
produksi untuk menghasilkan komoditi semakin tinggi yang menyebabkan harga jualnya menjadi
relatif tinggi, disisi lain tingkat pendapatan masyarakat relatif tetap.[5] Maka, barulah inflasi ini
menjaadi membahayakan jika berlangsung dalam waktu yang relatif lama dengan porsi
berbanding terbalik antara tingkat inflasi terhadap tingkat pendapatan.[6]

Pengangguran[sunting | sunting sumber]


Pengangguran terjadi disebabkan karena adanya kesenjangan antara penyediaan lapangan
kerja dengan jumlah tenaga kerja yang mencari pekerjaan. Manusia dan Prilaku Ekonomi,
penulis : Endro Sariono ; Slamet Subekti; Burhanuddin A. Usman; M. Jaharuddin; dan M. Alwi,
penerbit : exact Ganeca Pengangguran bisa juga terjadi meskipun jumlah kesempatan kerja
tinggi akan tetapi terbatasnya informasi, perbedaan dasar keahlian yang tersedia dari yang
dibutuhkan atau bahkan dengan sengaja memilih untuk menganggur. Manusia dan Prilaku
Ekonomi, penulis : Endro Sariono ; Slamet Subekti; Burhanuddin A. Usman; M. Jaharuddin; dan
M. Alwi, penerbit : exact Ganeca Pengangguran selalu saja ada dalam suatu perekonomian,
maka sebenarnya pengangguran itu bukanlah masalah berat dan membahayakan, karena
sesuatu yang selalu ada dan bahka harus selalu ada termasuk hal yang sangat menguntungkan
bila bisa dikelola dengan baik dalam kondisi yang juga baik. '

Neraca Pembayaran[sunting | sunting sumber]


Neraca pembayaran adalah catatan tentang transaksi ekonomi internasional suatu negara
terhadap negara lainnya dalam kurun waktu tertentu.[7] Dalam neraca pembayaran akan terlihat
kemampuan penduduk suatu negara terhadap penduduk negara lain yang tercermin dari defisit
atau surplusnya suatu perdagangan dan keluar masuk modal.[8] Sepintas akan sangat
menguntungkan jika neraca pembayaran suatu negara mengalami surplus dan sangat
merugikan defisit, tetapi tidak demikian kenyataan dalam politik ekonomi.[butuh rujukan]

Pertumbuhan penduduk yang tinggi[sunting | sunting sumber]

Peningkatan penduduk yang semakin tinggi

Penduduk merupakan orang yang tinggal di daerah tersebut dan orang yang secara hukum
berhak tinggal di daerah tersebut.[9] Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk
tinggal di daerah itu.[10] Misalkan mempunyai bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di
daerah lain.[11] Secara teori pertumbuhan penduduk yang besar bila diikuti dengan tingkat
produktivitas yang tinggi akan menyebabkan tingkat pertumbuhan ekonomi tiggi.[12] Tingginya
pertumbuhan ekonomi akan mampu meningkatkan kesejahteraan dan tingkat pendidikan dan
pada akhirnya akan mampu memperbaiki mutu dan citra hidup.[13]

Peningkatan Kapasitas Produksi[sunting | sunting sumber]


1. ^ Pengantar Mikro dan Makro, penulis : Iskandar Putong, penerbit : Mitra Wacana Media)
2. ^ Ilmu ekonomi makro bukanlah alat perekonomian, akan tetapi metode yang berguna untuk
membantu mengembangkan pemikiran tentang bagaimana cara bekerja dan memperbaiki kondisi
perekonomian
3. ^ Pengantar Mikro dan Makro, penulis : Iskandar Putong, penerbit : Mitra Wacana Media
4. ^ Manusia dan Prilaku Ekonomi, penulis : Endro Sariono ; Slamet Subekti; Burhanuddin A.
Usman; M. Jaharuddin; dan M. Alwi, penerbit : exact Ganeca
5. ^ Manusia dan Prilaku Ekonomi, penulis : Endro Sariono ; Slamet Subekti; Burhanuddin A.
Usman; M. Jaharuddin; dan M. Alwi, penerbit : exact Ganeca
6. ^ Manusia dan Prilaku Ekonomi, penulis : Endro Sariono ; Slamet Subekti; Burhanuddin A.
Usman; M. Jaharuddin; dan M. Alwi, penerbit : exact Ganeca
7. ^ Ekonomi Mikro dan Makro, penulis : Iskandar Putong,S.E.,MMSI, penerbit : G I
8. ^ Ekonomi Mikro dan Makro, penulis : Iskandar Putong,S.E.,MMSI, penerbit : G I
9. ^ http://id.wikipedia.org/wiki/Penduduk
10. ^ http://id.wikipedia.org/wiki/Penduduk
11. ^ http://id.wikipedia.org/wiki/Penduduk
12. ^ http://id.wikipedia.org/wiki/Penduduk
13. ^ http://id.wikipedia.org/wiki/Penduduk
Kapasitas produksi merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan
upaya meningkatkan laba perusahaan disamping usaha-usaha seperti pemilihan material yang
ekonomis, kontrol kualitas, promosi guna menambah permintaan pasar dan sebagainya.[butuh
rujukan][1]
Kapasitas produksi dapat menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
permintaan pasar, semakin tinggi kapasitas produksi yang dapat diusahakan maka semakin
banyak produk yang mampu dihasilkan setiap jam, setiap hari, setiap bulan, bahkan setiap
tahunnya. [2] Peningkatan kapasitas produksi berhubungan dengan tingkat ivestasi dan investasi
berhubungan dengan tingkat tabungan masyarakat, sedangkan tingkat tabungan masyarakat
berhubungan dengan tingkat pendapatan dan konsumsinya.[3] jadi, bila kapasitas produksi ingin
ditingkatkan maka tabungan haruslah ditingkatkan agar investasi dapat pula meningkat.[4]

Anda mungkin juga menyukai