Anda di halaman 1dari 2

SOP Dermatofitosis

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SOP/ 1 dari 1

Petunjuk Tanggal Terbit Ditetapkan


Pelaksanaan

Pengertian Dermatofitosis adalah infeksi jamur dermatofita yang memiliki sifat mencernakan
keratin di jaringan yang mengandung zat tanduk, misalnya stratum korneum pada
epidermis, rambut, dan kuku. Penularan terjadi melalui kontak langsung dengan
agen penyebab. Sumber penularan dapat berasal dari manusia (jamur antropofilik),
binatang (jamur zoofilik) atau dari tanah (jamur geofilik).

Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pedoman pengobatan dermatofitosis

Referensi Buku panduan praktek klinis bagi Dokter di fasilitas pelayaan kesehatan Primer

KEBIJAKAN Dibawah Pengawasan dan Tanggung jawab dokter umum

PROSEDUR 1. Petugas loket pendaftaran menuju ke ruang dokter, kemudian pasien


menunggu di ruang tunggu sesui nomor antrian
2. Petugas memanggil pasien untuk masuk ke ruang periksa sesuai urutan
kedatangan
3. Petugas mencocokkan identitas pasien dengan kartu rawat jalan
4. Petugas atau dokter melakukan anamnesa baik keluhan utama, keluhan
tambahan, RIwayat penyakit terdahulu, Riwayat penyakit keluarga, Lamanya
sakit, Pengoatan yang sudah dilakukan, RIwayat alergi
5. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
6. Petugas melakukan pemeriksaan laboratorium (dilakukan rujukan) bila
diperlukan
7. Petugas menegakan diagnose dan memberikan edukasi dan terapi
a. Higiene diri harus terjaga, dan pemakaian handuk/pakaian secara
bersamaan harus dihindari.
b. Untuk lesi terbatas, diberikan pengobatan topikal, yaitu dengan:

antifungal topikal seperti krim klotrimazol, mikonazol, atau terbinafin yang


diberikan hingga lesi hilang dan dilanjutkan 1-2 minggu kemudian untuk
mencegah rekurensi.

c. Untuk penyakit yang tersebar luas atau resisten terhadap terapi topikal,
dilakukan pengobatan sistemik dengan:
1. Griseofulvin dapat diberikan dengan dosis 0,5-1 g per hari untuk orang
dewasa dan 0,25 0,5 g per hari untuk anak-anak atau 10-25
mg/kgBB/hari, terbagi dalam 2 dosis.
2. Golongan azol, seperti Ketokonazol: 200 mg/hari; Itrakonazol: 100
mg/hari atau Terbinafin: 250 mg/hari

3. Pengobatan diberikan selama 10-14 hari pada pagi hari setelah


makan
8. Memberikan rujukan jika terjadi penyakit tidak sembuh dalam 10-14 hari
setelah terapi dan terdapat imunodefisiensi
UNIT TERKAIT poli umum

Anda mungkin juga menyukai