Farmakoterapi Jamu PDF
Farmakoterapi Jamu PDF
Abstrak
Saintifikasi jamu dikembangkan agar dapat dipromosikan oleh profesional medis dalam kesehatan
formal, bertujuan untuk memberikan dasar ilmiah pemanfaatan jamu di pelayanan kesehatan,
membangun jaringan, mendorong penyediaan jamu yang aman, efektif, dan berkualitas. Penelitian
dirancang untuk mengetahui efektivitas penggunaan simplisia dalam formula jamu (antihipertensi,
antihiperglikemia, antihiperkolesterolemia, dan antihiperurisemia), membandingkan biaya terapi
menggunakan simplisia jamu dan obat generik. Penelitian farmakoekonomi menggunakan metode
cross-sectional, analisis efektivitas biaya secara retrospektif. Penyediaan dan penggunaan simplisia
saintifikasi jamu di puskesmas Gondomanan Yogyakarta dianalisis secara deskriptif. Dari hasil
penelitian terdapat sebanyak 18 simplisia untuk formula jamu antihipertensi, antihiperglikemia,
antihiperkolesterolemia, dan antihiperurisemia. Pengukuran terhadap tekanan darah sistolik dan
diastolik pada kelompok jamu antihipertensi menunjukkan penurunan sebsesar 12,67% dan 2,33%
setelah 7 hari penggunaan; kadar glukosa darah puasa 10,09% pada jamu antihiperglikemia, kadar
kolesterol total 4,33% pada jamu antihiperkolesterolemia, dan kadar asam urat 32,91% pada jamu
antihiperurisemia. Harga total jamu per hari setiap 1% penurunan lebih mahal daripada obat generik,
yaitu Rp 1.290 untuk antihipertensi, Rp 750 antihiperglikemia, Rp 547,5 antihiperkolesterolemia, dan
Rp 377,5 antihiperurisemia.
39
IJPST Volume 1, Nomor 2, Oktober 2014
40
IJPST Volume 1, Nomor 2, Oktober 2014
Antihipertensi
20%
37% Antihiperglikemia
18% Antihiperkolesterolemia
25% Antihiperurisemia
41
IJPST Volume 1, Nomor 2, Oktober 2014
dan sesudah diberikan terapi, diukur kadar Pasien yang menggunakan saintifikasi
gula darah puasanya lalu diberikan terapi jamu hiperkolesterolemia rata-rata adalah
dengan saintifikasi jamu antihiperglikemia. pasien dengan kelompok usia 5465 tahun
Pasien hiperkolesterolemia rawat jalan sebesar 85,71% sedangkan pasien dengan
yang menggunakan saintifikasi jamu untuk kelompok usia lebih dari 65 tahun sebesar
antihiperkolesterolemia pada puskesmas 14,29%. Pasien tersebut sebelum dan
Gondomanan Yogyakarta di bulan Januari sesudah diberi terapi harus diukur kadar
hingga Desember 2013 yang memenuhi kolesterol total, kemudian diberikan terapi
kriteria inklusi berjumlah 7 orang, 57,14% pengobatan dengan saintifikasi jamu (SJ)
laki-laki dan 42,86% perempuan dengan antihiperkolesterolemia.
total pengobatan sebanyak 7 kali selama 7 Pasien hiperurisemia rawat jalan yang
hari dengan frekuensi 1 kali sehari. menggunakan saintifikasi jamu (SJ) untuk
81,36
80 Sebelum_sistolik
143 135 136,3 131,8
60 Sebelum_diastolik
40 87 85 86 79,55
Sesudah_sistolik
20
0 Sesudah_diastolik
Captopril 25 Amlodipin Jamu hipertensi Jamu hipertensi
SJ SJ + amlodipin
Terapi
42
IJPST Volume 1, Nomor 2, Oktober 2014
300
250
200
Mean
205,1 209 211 184,4
150
253,2
227,8
100 175,8
205,4
50 Sebelum
0 Sesudah
Jamu Metformin Metformin + Jamu
hiperglikemia SJ glimepirid hiperglikemia SJ +
metformin +
glimepirid
Terapi
300
250
263
200 221,1 Sebelum
Mean
150
266 Sesudah
230,6
100
50
0
Jamu hiperkolesterolemia SJ Simvastatin
Terapi
43
IJPST Volume 1, Nomor 2, Oktober 2014
12
10
9,8
8
Sebelum
Mean
6
9,05 Sesudah
4 7,882 5,327
2
0
Jamu hiperurisemia SJ Allopurinol
Terapi
mampu menurunkan tekanan darah paling jamu hiperurisemia SJ kadar asam urat
besar. rata-rata menurun sebesar 32,91%. Terapi
Hasil perhitungan penurunan kadar dengan menggunakan allopurinol, kadar
GDP rata-rata pada terapi dengan jamu asam urat meningkat sebesar 7,69% seperti
hiperglikemia SJ kadar GDP rata-rata terlihat pada Gambar 5. Hasil dari paired
menurun sebesar 10,09%. Terapi dengan sample t test menunjukkan penurunan
metformin kadar GDP rata-rata meningkat kadar asam urat pada terapi menggunakan
sebesar 18,88%. Terapi dengan kombinasi jamu hiperurisemia SJ memberikan hasil
metformin dan glimepirid kadar GDP rata- yang signifikan, sedangkan pada terapi
rata meningkat sebesar 2,73%. Terapi allopurinol tidak signifikan. Hal tersebut
dengan kombinasi metformin, glimepirid, menunjukkan terapi jamu hiperurisemia SJ
serta jamu hiperglikemia SJ kadar GDP sangat berpengaruh terhadap penurunan
rata-rata menurun sebesar 27,17% seperti kadar asam urat.
terlihat pada Gambar 3. Hasil dari paired Harga dari setiap saintifikasi jamu di
sample t test menunjukkan penurunan pada Puskesmas Gondomanan Yogyakarta Rp
parameter kadar glukosa darah puasa pada 5.000,00 untuk 7 hari. Dari harga simplisia
keempat terapi tidak signifikan. Walaupun tersebut didapat harga saintifikasi jamu per
hasilnya belum bermakna secara statistik, hari, di mana harga saintifikasi jamu per
terapi kombinasi metformin, glimepirid, hari lebih mahal dibandingkan harga obat
dan juga jamu hiperglikemia SJ dapat generik ( Tabel 2).
menurunkan kadar glukosa darah puasa
paling besar. Simpulan
Hasil dari perhitungan penurunan kadar
kolesterol total rata-rata pada terapi Berdasarkan dari hasil penelitian dapat
menggunakan jamu hiperkolesterolemia disimpulkan bahwa terdapat 18 simplisia
SJ, kadar kolesterol total rata-rata menurun yang dijadikan formula untuk saintifikasi
sebesar 4,33%. Sedangkan terapi meng- jamu antihipertensi, antihiperglikemia,
gunakan simvastatin kadar kolesterol total antihiperkolesterolemia, antihiperurisemia.
rata-rata menurun sebesar 1,13% (Gambar Hasil dari uji statistik menunjukkan bahwa
4). Hasil paired sample t test menunjukkan penggunaan jamu tersebut menunjukkan
bahwa penurunan kadar kolesterol total penurunan yang signifikan terhadap
pada kedua terapi adalah tidak signifikan. beberapa parameter tekanan darah sistolik
Walaupun hasilnya belum bermakna secara dan sistolik, kadar gula darah puasa, kadar
statistik, terapi dengan menggunakan jamu kolesterol total, dan kadar asam urat. Biaya
hiperkolesterolemia SJ dapat menurunkan dari terapi jamu per hari lebih mahal
kadar kolesterol total paling besar. dibandingkan dengan obat generik untuk
Hasil perhitungan dari penurunan kadar antihiperkolesterolemia, antihiperglikemia,
asam urat rata-rata pada terapi dengan antihipertensi, dan antihiperurisemia.
44
IJPST Volume 1, Nomor 2, Oktober 2014
45
IJPST Volume 1, Nomor 2, Oktober 2014
patients with type 2 diabetes mellitus. 21. Murugaiyah, Vikneswaran, Chan, Lam
Journal of Biomedicine and K. Mechanism of antihyperuricemic
Biotechnology; 2012. effect of Phyllanthus niruri and its
17. Purwatiningsih, Hakim AR, Purwantini lignan constituents. Journal of
I. Antihyperuricemic activity of the Ethnopharmacology. 2009;124(15):
kepel [Stelechocarpus burahol (BI.) 233239.
Hook.F.&Th.] leaves extract and 22. Sukandar EY, Nurdewi, Elfahmi.
xanthine oxidase inhibitory study. Antihypercholesterolemic effect of
International Journal of Pharmacy and combination of Guazuma umifolia L
Pharmaceutical Sciences, 2010;2(2). leaves and curcuma xanthorrhiza roxb.
18. Purwantiningsih, Nurlaila. One-day rhizomes extract in wistar rats.
oral treatment effect of the ethanol International Journal of Pharmacology.
extract of kepel [Stelechocarpus 2012;8(4):277282.
burahol (BI.)Hook.F.&Th.] leaves on 23. Puspita Sari I, Nurrochmad A,
the body weight and organ of sprague- Setiawan IM. Indonesian herbals
dawley rats. IJPS Journal of reduce cholesterol levels in dietinduced
Pharmacology and Toxicology. 2011; hypercholesterolemia through lipase
11:5. inhibition. Malaysian Journal of
19. Purwantiningsih, Purwantini I, Santoso Pharmaceutical Sciences. 2013;11(1):
D. Identification of standard 1320.
parameters of kepel leaves 24. Temburne SV, Sakarkar DM,
[Stelechocarpus burahol (BI.) Biochemical and physological
Hook.F.&Th.] and the extract as raw responses of fruit juice of Murraya
material for antihyperuricemic koeniggi (L) in 28 days repeated dose
medicaments. Asian Journal of toxicity study. International Journal of
Pharmaceutical and Clinical Research. Pharm Tech Research CODEN (USA).
2011;4(1). 2009;1(4):15681575
20. Dhianawaty D, Soediro I, Soemardji 25. Supriyatna, Moelyono MW, Iskandar
AA. Two synergetic effects of Sonchus Y, Febriyanti RM. Mengenal obat
Arvensis L leaves decoction in calcium herbal pemahaman obat herbal untuk
oxalate bladder stone therapy on male fitoterapi. Bandung: Unpad Press;
wistar rat. International Journal of 2013.
Research in Phytochemistry &
Pharmacology. 2012;2(3):147149
46