Anda di halaman 1dari 4

HAND-OUT MATA KULIAH

KEWIRAUSAHAAN

Nama Dosen : Elvivian Natalia Zebua, S.Tr.Keb


Jumlah SKS : 2 SKS (1T; 1P)
Semester : III
Pertemuan : Ke-3&4

A. Teori
Pokok Bahasan : Konsep Dasar Kewirausahaan
Sub Pokok Bahasan : 1 Cara Memasuki Dunia Usaha
.
2 Profil Usaha Kecil dan Model Pengembangannya
.
3 Teknik dan Strategi Pemasaran, Pengelolaan dan
. Pengembangan Usaha
4 Prinsip Etika dan Perilaku Bisnis dan Cara
. Mempertahankan Mutu dan Harga serta Keuntungan
Bisnis Online
5
.
B. Sumber Pustaka
1. Priyadi, D. A., & Nurulicha, 2011. Kewirausahaan untuk mahasiswa Kebidanan.
Jakarta:
Trans Info Media
2. Bayu, K., Suryana, Y., (2010). Kewirausahaan Pendekatan Karakteristik
Wirausawan
Sukses. Jakarta : Kencana Prenadamedia Group
KEWIRAUSAHAAN
A. Cara Memasuki Dunia Usaha
Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk memulai suatu usaha atau memasuki dunia
usaha, yaitu :
1. Merintis usaha baru (Starting)
Membentuk dan mendirikan usaha baru dengan menggunakan modal, ide, organisasi
dan manajemen yang dirancang sendiri. Ada tiga bentuk usaha baru yang dirintis
antara lain :
a. Perusahaan milik sendiri (sole propierthorsip) yaitu bentuk usaha yang
dimiliki dan dikelola sendiri oleh seseorang.
b. Persekutuan (partnership) yaitu suatu kerjasama dua orang atau lebih yang
secara bersama-sama menjalankan usaha bersama .
c. Perusahaan berbadan hukum (corporation) yaitu perusahaan yang di dirikan
atas dasar badan hukum dengan modal saham-saham.
2. Membeli perusahaan orang lain (Buying)
Yaitu dengan membeli perusahaan yang telah didirikan atau dirintis dan diorganisir
oleh orang lain dengan nama (good will) dan organisasi yang sudah ada.
3. Kerjasama Manajemen (Franchising)
Yaitu suatu kerjasama antara entrepreneur (franchisee) dengan perusahaan besar
(franchisor/ compary) dalam mengadakan persetujuan jual beli hak monopoli untuk
menyelenggarakan usaha (waralaba). Kerjasama ini biasanya dengan dukungan awal
seperti pemilihan tempat, rencana bangunan, pemberian peralatan, pola arus kerja,
pemilihan karyawan, pembukuan, pencatatan dan akuntasi, konsultasi, penetapan
standar, promosi, pengedalian kualitas, riset, nasihat hukum dan sumber-sumber
permodalan.
B. Profil Usaha Kecil Dan Model Pengembanganya
Di Indonesia sendiri belum ada batasan dan kriteria yang baku mengenai usaha kecil.
Berbagai instansi menggunakan batasan dan kriteria menuntut fokus prmasalahan yang
dituju. Dalam Undang-undang No. 9/1995 Pasal 5 tentang usaha kecil disebutkan
beberapa kriteria usaha kecil sebagai berikut:
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 (dua ratus juta
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000 (satu
miliar rupiah).
Beberapa kekuatan usaha kecil antara lain:
1. Memiliki kebebasan untuk bertindak. Bila ada perubahan, misalnya
perubahan produk baru, teknologi baru, dan perubahan mesin baru, usaha kecil bisa
bertindak dengan cepat untuk menyesuaikan dengan keadaan yang berubah tersebut.
Sedangkan, pada perusahaan besar, tindakan cepat tersebut susah dilakukan.
2. Fleksibel. Perusahaan kecil sangat luwes, ia dapat menyesuaikan dengan
kebutuhan setempat. Bahan baku, tenaga kerja dan pemasaran produk usaha kecil
pada umumnya menggunakan sumber-sumber setempat yang bersifat lokal. Beberapa
perusahaan kecil di antaranya menggunakan bahan baku dan tenaga kerja bukan lokal
yaitu mendatangkan dari daerah lain atau impor.
3. Tidak mudah goncang. Karena bahan baku dan sumber daya lainnya
kebanyakan lokal, maka perusahaan kecil tidak rentan terhadap fluktuasi bahan baku
impor. Bahkan bila bahan baku impor sangat mahal sebagai akibat tingginya nilai
mata uang asing, maka kenaikan mata uang asing tersebut dapat dijadikan peluang
dengan memproduksi barang-barang untuk keperluan ekspor.
Kelemahan perusahaan kecil dua aspek, yaitu :
Aspek kelemahan struktural. Kelemahan dalam struktur perusahaan misalnya
kelemahan dalam bidang manajemen dan organisasi, kelemahan dalam pengendalian
mutu, kelemahan dalam mengadopsi dan penguasaan teknologi, kesulitan mencari
permodalan, tenaga kerja masih lokal, dan terbatasnya akses pasar. Kelemahan faktor
struktural yang satu saling terkait dengan faktor yang lain kemudian membentuk
lingkaran ketergantungan yang tidak berujung pangkal dan membuat usaha kecil
terdominasi dan rentan.
Secara struktural, salah satu kelemahan usaha kecil yang paling menonjol adalah
kurangnya permodalan. Akibatnya terjadi ketergantungan pada kekuatan pemilik modal.
Karena pemilik modal juga lebih menguasai sumber-sumber bahan baku dan dapat
mengusahakan bahan baku, maka pengusaha kecil memiliki ketergantungan pada
pemilik modal yang sekaligus penguasa bahan baku. Akibat dan ketergantungan
tersebut, otomatis harga jual produk yang dihasilkan usaha kecil secara tidak langsung
ditentukan oleh penguasa pasar dan pemilik modal, maka terjadilah pasar monopsoni.
C. Teknik Dan Strategi Pemasaran, Pengelolaan Dan Pengembangan Usaha
D. Prinsip Etika Dan Perilaku Bisnis, Cara Mempertahankan Mutu Dan Harga
Serta Keuntungan
E. Bisnis Online

Anda mungkin juga menyukai