NRP : 2410100107
BAB III
METODOLOGI
3.2 Vocoder
Stimuli kepada responden merupakan suara yang sudah disimulaikan seperti suara
yang keluar dari cochear implant. Karena responden adalah orang normal dengan
pendengarannnya baik. Suara diolah menggunakan matlab R2011a kemuadian di
downsampling menjadi 16kHz. Suara di jadikan menjadi target (suara utama dan masker
(suara pendamping/ noise). Proses selanjutnya ialah suara di-vocoder seperti pada cochlear
implant, sehingga target dan masker memiliki keadaan elektroda 2, 6, 8, 10, 12, 20 channel
dan memiliki SNR 0 dB dan 5 dB.
Terdapat 160 kalimat dalam sekali hearing test dari 500 kalimat yang ada dalam rasio
channel yang berbeda-beda, dalam setiap rasio channel dari 20 rasio channel terdiri dari 10
kalimat berbeda pada setiap channelnya. Memerlukan waktu 1 jam untuk mendengarkan
semua kalimat dan reponden harus berbeda untuk menghindari kalimat sudah dihafal.
Karena lamanya waktu yang diperlukan maka setiap responden mendapatkan bayaran setiap
1 jam hearing test.
3.3 Pembuatan Stimuli
Proses selanjutnya setelah di-vocoder ialah target dan masker dikombinasi dengan
waktu dengung (reverberation time) ruang Teater A. Suara target berupa suara laki-laki
sedangkan masker suara berupa suara laki-laki dan suara perempuan. Stimuli dikelompokkan
berdasarkan channel dan dikelompokkan per-sepuluh. Selanjutnya stimuli akan diujikan
kepada responden dengan menggunakan headphone Sennheiser HD650, dimana stimuli
diputar dengan laptop yang terhubung dengan E-MU 0404.
3.4 Pengujian 1
Hasil kombinasi channel yang ada selanjutnya akan diujikan kepada responden.
Dimana responden melakukan pengujian dua kali yaitu mendengarkan suara masker dan
target sama-sama suara laki-laki dan pencampuran target suara laki-laki dan masker suara
perempuan, dengan tujuan pengaruh peningkatan intelligibility antara target dan masker
dengan perbedaan gender dan ber-gender sama.
Lalu stimuli dengan menggunakan dua telinga (diotically headphones) dan hanya satu
telinga (diotically headphones). Hal ini bertujuan untuk menentukan penggunaan headphone
yang tepat antara monoaurally dan diotically. Masing-masing pengelompokkan stimuli
memiliki SNR0dB dan 5 dB. Hal ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan intelligibility
energy level target lebih tinggi (SNR 5 dB) dibanding energy level sama (0 dB).
Responden yang digunakan merupakan mahasiswa teknik fisika dengan usia antara
18-25 tahun . Setiap rasio channel terdapat sepuluh kalimat berbeda dengan menggunakan 10
reponden berbeda, disetiap kombinasi channel. Sebanyak 140 orang berpendengaran baik
digunakan untuk pengujian ini.Dari hasil pengujian ini selanjutnya akan dihitung % correct
word-nya. Dengan cara seperti dibawah ini:
% =
100%
3.6 Pengujian II
Dari hasil pemrosesan signal enhacement maka kemudian diujikan seperti pada
pengujian 1.Stimuli diperdengarkan kepada respondenmenggunakan metode yang berbeda-
beda lalu dihitung % corect wordnya, yangbertujuan mendapatkan metode enhacement
terbaik. Dari data ini dapat diketahui hasil secara subyektif, sedangkan untuk perhitungan
error-nya dilakukan pada tahapan selanjutnya.
Target Masker
6 2
6 6
8 2
8 6
8 8
12 2
12 6
12 8
12 10
12 12
20 2
20 6
20 8
20 10
20 12
20 20
3.7 Perhitungan
Untuk membuktikan adanya peningkatan suara pada signal suara sebelum diolah dan
yang setelah diolah menggunakan signal enhancement yaitu MMSE, SSBoll dan Time
Frequency Blocktresholding. Maka diperlukan dilakukan perhitungan PESQ (Perceptual
Evaluation Of Speech Quality), SNR (Signal Noise ratio)dan MSE (Mean Square Error). Dari
setiap pengelompokan suara masker dan target di pilih acak lalu di cari nilai SNR, PESQ dan
SNR yaitu dengan cara suara asli dengan suara hasil enhancement diolah menggunakan
software MATLAB.