TINJAUAN PUSTAKA
Dari sudut pandang ilmu ekonomi, sektor publik dapat dipahami sebagai
barang dan pelayanan publik dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik.
Dalam beberapa hal, organisasi sektor publik memiliki kesamaan dengan sector
tujuannya dan memiliki kemiripan dalam proses pengendalian. Akan tetapi, untuk
tugas tertentu keberadaan sektor publik tidak dapat digantikan oleh sektor swasta,
sebagai berikut :
10
11
yang dikutip oleh Indra Bastian (2010 : 77) menyatakan bahwa tujuan akuntansi
efisien dan ekonomis atas suatu operasi dan alokasi sumber daya yang
Akuntansi Sektor Publik terkait dengan tiga hal pokok, yaitu penyediaan
pelaporan kinerja.
tertentu.
sumber daya yang terbatas dalam mencapai tujuan baik di dalam organisasi sektor
dengan uang publik. Anggaran sektor publik lebih banyak batasan dari pada
1. Alat Perencanaan
2. Alat Pengendalian
4. Alat Politik
7. Alat Motivasi
mencapai tujuan organisasi, apa yang akan dilakukan, berapa biayanya dan
berapa hasilnya.
14
pertumbuhan ekonomi.
7. Alat Motivasi bagi pemerintah untuk bekerja secara ekonomis, efektif dan
anggaran tetap.
15
anggaran kontinu
Menurut jangka waktu, anggaran terdiri dari anggaran jangka pendek dan
anggaran
keuangan daerah juga diatur dengan membaginya menjadi pengurusan umum dan
pengurusan khusus.
dan Belanja Daerah (APBD) dalam pengurusan umumnya dan kekayaan milik
Undang 1945 akan tetapi dimaksudkan pula sebagai rencana kerja yang akan
pengeluaran dimaksud.
Keuangan Pemerintahan Pusat dan Daerah dinyatakan dalam pasal 1 butir (17):
Daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan
Daerah.
Rancangan APBD terbagi dalam tiga pos yaitu pos satu adalah Pendapatan
dan pos dua adalah Belanja Daerah dan pos tiga Pembiayaan. Pendapatan Daerah
diperoleh dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pendapatan yang berasal dari
nama Dana Perimbangan, dan Dana Pinjaman Daerah. Pengeluaran dana atau
Belanja dalam APBD ini secara garis besar dikelompokan ke dalam empat
kelompok yaitu : Belanja Aparatur, Belanja Publik, Belanja Bagi Hasil dan
Bantuan Keuangan dan Belanja Tidak Tersangka, salah satu pengeluaran dalam
Tahun anggaran 2001, penyusunan APBD hendaknya mengacu pada norma dan
bertanggungjawab.
tentang tujuan, sasaran, hasil dan manfaat yang diperoleh masyarakat dari
2. Disiplin Anggaran
3. Keadilan Anggaran
retribusi yang dipikul oleh segenap lapisan masyarakat untuk itu perintah
pelayanan.
manfaat yang akan diperoleh masyarakat dari suatu kegiatan / proyek yang
diprogamkan.
5. Format Anggaran
adalah :
20
1. Program Budgeting
2. Performance Budgeting
efisiansi.
aspek kinerja.
Dasar pemilihan stelsel kameral dan bukannya stelsel komersial (tata buku
pembayaran. Oleh karena itu stelsel kameral ini disebut juga tata buku kas
Implementasi Otonomi Daerah Tahun 2000 yang disusun oleh Departemen Dalam
Negeri dan Otonomi Daerah pada Bab III tentang penyusunan dan penetapan
dalam ayat (1), pemerintah Daerah menyusun strategi dan prioritas APBD.
Implementasi Otonomi Daerah Tahun 2000pada Bab III pasal 22, dijelaskan
sebagai berikut :
mendapatkan persetujuan
23
(4) Apabila rancangan APBD sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) tidak
sebagai berikut :
kegiatan penyusunan program dan tolak ukur kinerja sebagai instrumen untuk
mencapai tujuan dan sasaran program. Dengan anggaran kinerja akan terlihat juga
hubungan yang jelas antara input, output dan outcome yang akan mendukung
hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu taun sampai dengan lima
berada pada saat ini, arahan kemana organisasi harus menuju, dan bagaimana cara
(strategi) untuk mencapai tujuan itu. Oleh karena itu, Renstra merupakan analisis
menempatkan dirinya pada masa yang akan datang. Pada prinsipnya, terdapat
merumuskan visi dan misi, memutuskan tujuan dan sasaran, dan merumuskan
anggaran.
pertanggungjawaban.
keluaran dan hasil yang diharapkan dari kegiatan dan program termasuk efisiensi
25
dalam pencapaian keluaran dari hasil tersebut. Siklus anggaran meliputi empat
1. Tahap Persiapan
taksiran pendapatan yang tersedia. Yang didasari oleh visi, misi, dan tujuan
terlebih dahulu.
2. Tahap Ratifikasi
Tahap ini merupakan tahap yang melibatkan proses politik yang cukup rumit.
tinggi. Hal tersebut penting karena dalam tahap ini pimpinan eksekutif harus
3. Tahap Implementasi
dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan skema strategis suatu
organisasi.
kinerja manajemen ;
sistem pengelolaan keuangan negara yang lebih akuntabel dan transparan. Hal ini
efektif. Untuk itu dibutuhkan suatu sistem yang dapat memberi keyakinan
negara secara andal, mengamankan aset negara, dan mendorong ketaatan terhadap
kepatutan serta mempertimbangkan ukuran, kompleksitas, dan sifat dari tugas dan
Pasal 58 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004
Peraturan Pemerintah.
dipengaruhi oleh sumber daya manusia, serta hanya memberikan keyakinan yang
secara komprehensif.
erat dengan sistem pengendalian internal organisasi. Sistem akuntansi yang baik
memadai.
tindakan dan kegiatan yang dilakukan oleh manajemen (eksekutif) dan jajarannya
untuk memberikan jaminan atau keyakinan yang memadai atas tercapainya tujuan
29
organisasi dalam melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan laporan
undangan.
Internal adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan
secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan
efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan
dimaksud pada ayat (2) bertujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai
pengendalian telah berjalan seperti yang dirancang dan apakah orang yang
yang berlaku.
1. Lingkungan pengendalian;
2. Penilaian risiko;
3. Kegiatan pengendalian;
1. Lingkungan Pengendalian
2. Penilaian Risiko
c. Identifikasi risiko
d. Analisi risiko
3. Kegiatan Pengendalian
sesuai dengan ukuran, kompleksitas, dari sifat, tugas dan fungsi yang
f. Pemisahan fungsi;
h. Pencatatan yang akurat dan tepat waktu atas transaksi dan kejadian;
k. Dokumentasi yang baik atas Sistem Pengendalian Intern serta transaksi dan
kejadian penting.
b. Otorisasi
d. Pemisahan tugas
33
menerus.
5. Pemantauan
terpisah, dan tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya.
a. Manajemen
34
semua pegawai dalam suatu instansi dan seharusnya ada dalam uraian
lainnya.
yang berkepentingan atau terkait dengan instansi. Namun pihak luar tidak
intern.
pengendalian.
efektif bila memahami tingkat sejauh mana tujuan operasi entitas tercapai, laporan
keuangan yang diterbitkan dipersiapkan secara handal, hukum, dan regulasi yang
berlaku dipatuhi.
berikut:
biaya yang telah dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut. Biaya boleh
jadi melebihi apa yang telah dianggarkan, boleh jadi dua kali lebih besar
untuk mencapai kegiatan pemerintahan yang efektif dan efisien, perlindungan aset
Tabel 2.1
Penelitian sebelumnya
Tengah Internal
berpengaruh. Pengendalian
Internal
Pemerintah
(Y) Pengendalian
Internal
Pemerintah
variabel
dependen
Anggaran
Berbasis Kinerja
daerah. Pengendalian
Internal
Pemerintah
Pemerintah Daerah sekarang ini dihadapkan oleh banyaknya tuntutan baik dari
segi internal, yaitu peningkatan kinerja yang optimal dan segi eksternal yaitu
menciptakan tujuan masyarakat daerah yang sejahtera sebagai suatu implikasi dari
uang yang dimiliki pemerintah adalah uang rakyat, dan anggaran yang
41
penilaian kinerja, artinya anggaran merupakan suatu ukuran yang bisa menjadi
patokan apakah suatu bagian atau unit kerja telah memenuhi target, baik berupa
kebutuhan masyarakat dalam satu tahun fiskal tertentu yang dinyatakan dalam
Bastian, 2006)
alokasi anggaran daerah lebih mempertimbangkan nilai uang dan nilai uang yang
mengikutifungsi sesuai dengan kebutuhan nyata setiap unit kerja. Hal ini karena
pembangunan yang dituangkan dalam bentuk aktifitas yang dimiliki oleh unit
kerja terkecil sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang telah dibebankan dalam
setiap tahun.
kegiatan sehingga jelas tindakan apa yang akan dilakukan, berapa biaya yang
dibutuhkan, dan berupa hasil yang diperoleh (fokus pada hasil). Anggaran
organisasi dan berkaitan sangat erat dengan visi, misi, dan rencana strategis
organisasi. Anggaran yang tidak efektif dan tidak berorientasi pada kinerja akan
didasarkan pada kinerja atau prestasi kerja yang ingin dicapai. Penerapan dengan
harus mematuhi unsur-unsur anggaran kinerja yang bisa dipahami dengan baik
oleh semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan anggaran berbasis kinerja.
secara objektif dalam penerapannya tentang bagian laporan keuangan yang dapat
perusahaan dan diterapkannya peraturan dan hukum yang berlaku agar ditaati oleh
semua pihak.
lain adalah:
retribusi daerah tidak dilakukan secara tepat waktu, dan piutang pajak
45
tertagih
memiliki sumber daya manusia yang kompeten, SKPD juga harus memiliki sistem
mempengaruhi kualitas laporan keuangan daerah yang dihasilkan. Dan salah satu
tolak ukur apakah sudah tercapainya tujuan SPIP terhadap keandalan laporan
dicerminkan melalui opini BPK yang menjadi ukuran lain mengenai kualitas
Efektivitas Sistem
Anggaran Berbasis
Pengendalian Internal
Kinerja
Pemerintah
46
Hipotesis berdasarkan kajian teori maka hipotesis yang ingin dibuktikan dari