123dok Penentuan Kadar Air Dan Kotoran Minyak Sawit Mentah Cpo Pada Tangki Penyimpanan Di Pabrik Kelapa S PDF
123dok Penentuan Kadar Air Dan Kotoran Minyak Sawit Mentah Cpo Pada Tangki Penyimpanan Di Pabrik Kelapa S PDF
KARYA ILMIAH
KARYA ILMIAH
PERSETUJUAN
Disetujui di
Medan , Juni 2009
Ahmad Abdul Aziz : Penentuan Kadar Air Dan Kotoran Minyak Sawit Mentah (CPO) Pada Tangki Penyimpanan Di
Pabrik Kelapa SawiT PTPN.IV Kebun Adolina, 2010.
iv
PERNYATAAN
KARYA ILMIAH
Saya mengakui bahwa karya ilmiah ini adalah hasil kerja saya sendiri , kecuali
beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya .
Ahmad Abdul Aziz : Penentuan Kadar Air Dan Kotoran Minyak Sawit Mentah (CPO) Pada Tangki Penyimpanan Di
Pabrik Kelapa SawiT PTPN.IV Kebun Adolina, 2010.
v
PENGHARGAAN
Puji syukur dan ungkapan terima kasih penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT karena
dengan rahmat dan hidayah-Nya , karya ilmiah ini berhasil diselesaikan dalam jangka
waktu yang ditetapkan . Tidak lupa sholawat dan salam penyusun hanturkan kepada
junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah memberikan bimbingan sehingga
dapat merasakan alam yang berpendidikan ini .
Adapun karya ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengakhiri
perkuliahan yang harus dilaksanakan seluruh mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam USU khususnya D-3 Kimia Indrustri . Penyusun menyadari bahwa
karya ilmiah ini masih banyak kekurangan , oleh karena itu sangat diharapkan kritik dan
saran guna menunjang kesempurnaan karya ilmiah ini .
Penyusun ucapkan terima kasih kepada Drs.Emma Zaidar Nst , M.Si. yang telah
bersedia menjadi pembimbing penuh penyusun dalam penyelesaian tugas akhir ini .
Ucapan terima kasih juga kepada ketua dan sekretaris Departemen Kimia
Dr.Rumondang Bulan Nst, MS. dan Drs.Firman Sebayang, MS. dan pembantu dekan
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam USU , serta semua dosen pada
Departemen Kimia Fakutas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam USU , dan juga
tidak terlupakan buat Abangda M.Zulham Effendi, Ricky Hidayat, Adilla Pratiwi,
Priyasin Hardian, Ripin, Indra Nugraha, dan Awaluddin yang selalu membantu ,
memberikan dukungan dan semangat selama penyusunan karya ilmiah ini dan semua
rekan-rekan kuliah yang tidak tersebutkan namanya satu persatu .
Terima kasih tidak terlupakan dan sangat berarti dalam hidup penyusun ucapkan
sangat banyak terima kasih kepada orang tua saya , Ayahanda Remy dan Ibunda Nuriah
atas limpahan cinta dan kasihnya dan terima kasih buat kakak dan adik-adik ku atas
semua doa dan support nya , semoga Allah SWT senantiasa membalasnya dan
menjadikan kita orang yang mencintai ilmu yang bermanfaat dan selalu berada di
jalanNya.
Ahmad Abdul Aziz : Penentuan Kadar Air Dan Kotoran Minyak Sawit Mentah (CPO) Pada Tangki Penyimpanan Di
Pabrik Kelapa SawiT PTPN.IV Kebun Adolina, 2010.
vi
ABSTRAK
PTPN. IV kebun Adolina merupakan pabrik yang mengolah minyak kelapa sawit
(CPO) mulai dari tandan buah segar (TBS) hingga menjadi minyak sawit kasar . Pada
proses pengolahan tersebut , dimaksudkan agar mendapatkan kualitas minyak sawit yang
baik dan bernilai jual tinggi . Standard mutu merupakan hal yang penting untuk
menentukan minyak yang bermutu . Salah satu faktor yang mempengaruhi mutu minyak
sawit tersebut adalah kandungan air dan kotoran . Kadar air dianalisa dengan metode
thermogravimetri dan kadar kotoran dengan metode pengendapan , sentrifugasi atau
penyaringan dengan menggunakan adsorben . Hasil analisa yang diperoleh rata-rata
kadar air adalah 0,869% dan rata-rata kadar kotoran adalah 0,0177%. Mutu minyak
kelapa sawit yang baik di Continous Settling Tank (CST) dari analisa laboratorium ,
kadar air yang sesuai standard (0,6-0,8%) dan kadar kotoran yang sesuai standard (0,2-
0,4%) . Dari hasil percobaan ini diperoleh bahwa kadar air dan kotoran pada Continous
Settling Tank (CST) masih dalam standard mutu yang ditetapkan oleh pabrik dan dapat
dipasarkan .
Ahmad Abdul Aziz : Penentuan Kadar Air Dan Kotoran Minyak Sawit Mentah (CPO) Pada Tangki Penyimpanan Di
Pabrik Kelapa SawiT PTPN.IV Kebun Adolina, 2010.
vii
ABSTRACT
PTPN.IV of Adolina estate is a factory to process the palm oil from fresh bunch
until crude palm oil . In the processing , it is intended to get good quality palm oil and
high value of selling . The important quality standard to determinate good palm oil . One
of the factors to effect the quality is content of water and impurity . The water content is
analyzed with thermogravimetry method and the content of impurity by settling method ,
centrifugation or filtering by using the adsorbent . The result of average water content is
0.869% and impurity is 0.0177% . The quality of palm oil in Continous Settling Tank
(CST) is analyzed in laboratory , the water content suitable to standard (0.6-0.8%) and
content of impurity suitable to standard (0.02-0.04%) . From the result of this
experiment , it is gained that content of water and impurity in Continous Settling Tank
(CST) is still in quality standard set by the factory and can be marketed .
Ahmad Abdul Aziz : Penentuan Kadar Air Dan Kotoran Minyak Sawit Mentah (CPO) Pada Tangki Penyimpanan Di
Pabrik Kelapa SawiT PTPN.IV Kebun Adolina, 2010.
viii
DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan iii
Pernyataan iv
Penghargaan v
Abstrak vi
Abstrac vii
Daftar Isi viii
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB 1. Pendahuluan 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Permasalahan 2
1.3. Tujuan 2
1.4. Manfaat 3
Daftar pustaka 27
Lampiran
Ahmad Abdul Aziz : Penentuan Kadar Air Dan Kotoran Minyak Sawit Mentah (CPO) Pada Tangki Penyimpanan Di
Pabrik Kelapa SawiT PTPN.IV Kebun Adolina, 2010.
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Ahmad Abdul Aziz : Penentuan Kadar Air Dan Kotoran Minyak Sawit Mentah (CPO) Pada Tangki Penyimpanan Di
Pabrik Kelapa SawiT PTPN.IV Kebun Adolina, 2010.
1
BAB I
PENDAHULUAN
yang tergolong dalam famili Palmae. Tanaman ini berasal dari Afrika dan dikenal di
Indonesia sejak tahun 1848. Tanaman kelapa sawit sebagai tanaman industri mulai
diusahakan secara komersil di Indonesia sejak tahun 1911. Berdasarkan hasil penelitian
kondisi iklim dan tanah wilayah Sumatera Utara cocok untuk perkembangan penanaman
kelapa sawit, sehingga Belanda, Inggris, dan Belgia tertarik untuk membangun
Minyak kelapa sawit dapat dikonvesi menjadi bentuk metal ester asam lemak
atau yang disebut dengan biodiesel . Konversi dilakukan melalui reaksi transesterifikasi
antara minyak kelapa sawit dengan metanol serta penambahan katalis, baik katalis asam
dunia setelah Malaysia , dan terus bertambah setiap tahunnya , dan diperkirakan pada
tahun 2012 , akan menjadi eksportir CPO terbesar di dunia . Oleh karena itu , CPO
merupakan bahan baku biodiesel yang paling potensial pada saat ini. (Prakoso,2008)
Agriculture (USDA) pada bulan Maret 2009 bahwa produksi total minyak sawit
Indonesia adalah 19,7 juta ton yang artinya mengalami peningkatan sekitar 12,5 juta ton
atau 174% dari produksi minyak sawit 10 tahun terakhir (sekitar 7,2 juta ton). (USDA ,
2009)
Ahmad Abdul Aziz : Penentuan Kadar Air Dan Kotoran Minyak Sawit Mentah (CPO) Pada Tangki Penyimpanan Di
Pabrik Kelapa SawiT PTPN.IV Kebun Adolina, 2010.
2
Agar diperoleh minyak sawit dengan mutu yang baik, minyak sawit kasar
tersebut mengalami pengolahan secara lebih lanjut. Minyak sawit yang masih kasar
(Crude Oil Tank) dan setelah melalui pemurnian atau klarifikasi bertahap, maka akan
dihasilkan minyak sawit mentah (Crude Palm Oil, CPO). Proses penjernihan dilakukan
untuk menurunkan kandungan air didalam minyak. Minyak sawit ini ditampung dalam
tangki-tangki penampung dan siap dipasarkan atau mengalami pengolahan lebih lanjut
sampai dihasilkan minyak murni (Processed Palm Oil, PPO) dan hasil olahan lainnya.
Sedangkan sisa olahan berupa Lumpur masih dapat dimanfaatkan dengan proses ulang.
Hingga akhir tahun 2004, luas areal tanaman kelapa sawit di Indonesia telah
Berdasarkan uraian di atas , saya ingin meneliti kadar air dan kotoran minyak
sawit mentah (CPO) pada tangki penyimpanan di pabrik kelapa sawit PTPN.IV kebun
Adolina .
1.2. Permasalahan
Berapakah kadar air dan kotoran minyak sawit (CPO) pada Continous Settling
Tank (CST) ,di minyak sawit dan apakah sesuai dengan standard mutu internasional atau
SNI .
1.3. Tujuan
Ahmad Abdul Aziz : Penentuan Kadar Air Dan Kotoran Minyak Sawit Mentah (CPO) Pada Tangki Penyimpanan Di
Pabrik Kelapa SawiT PTPN.IV Kebun Adolina, 2010.
3
Untuk menentukan kadar air dan kotoran dari minyak kelapa sawit (CPO) pada
1.4. Manfaat
Memberikan informasi tentang kadar air dan kotoran yang terdapat pada minyak sawit
mentah (CPO) pada Continous Settling Tank di pabrik kelapa sawit PTPN.IV kebun
Ahmad Abdul Aziz : Penentuan Kadar Air Dan Kotoran Minyak Sawit Mentah (CPO) Pada Tangki Penyimpanan Di
Pabrik Kelapa SawiT PTPN.IV Kebun Adolina, 2010.
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman kelapa sawit secara umum tumbuh rata-rata 20-25 tahun. Pada tiga tahun
pertama disebut sebagai kelapa sawit muda, hal ini dikarenakan kelapa sawit tersebut
belum menghasilkan buah. Kelapa sawit berbuah pada usia empat sampai enam tahun.
Dan pada usia tujuh sampai sepuluh tahun sebagai periode matang (the mature periode),
dimana pada periode tersebut mulai menghasilkan buah tandan segar (Fresh Fruit
Bunch). Tanaman kelapa sawit pada usia sebelas tahun sampai dua puluh tahun mulai
mengalami penurunan produksi buah tandan segar. Dan terkadang pada usia 20-25 tahun
tanaman kelapa sawit mati.
dipergunakan untuk margarine dan shortening , disamping untuk bahan baku indrustri
sabun dan deterjen .(www.google.com. 3 April 2009 ).
Sebagai minyak atau lemak , minyak sawit adalah suatu trigliserida , yaitu senyawa
gliserol dengan asam lemak . Sesuai dengan bentuk bangun rantai asam lemaknya ,
minyak sawit termasuk golongan minyak asam oleat-linoleat.
Lemak atau minyak memiliki struktur trigliserida yang sama dan hanya berbeda
dalam bentuk (wujud). Lemak bersifat padat dan minyak bersifat cair pada suhu ruang .
(Soepadiyo , 2003)
Kelapa sawit mengandung kurang lebih 80% perikarp dan 20% buah kulit yang tipis ;
kadar minyak dalam perikarp sekitar 34-40% . Minyak kelapa sawit adalah lemak semi
padat yang mempunyai komposisi yang tetap .
Rata-rata komposisi asam lemak minyak kelapa sawit dapat dilihat pada tabel 2.1
.
Tabel 2.1. Komposisi Asam Lemak minyak kelapa sawit dan minyak inti kelapa sawit
Asam lemak Minyak Kelapa Sawit Minyak inti sawit
Asam kaprilat - 34
Asam kaproat - 37
Asam laurat - 46 52
Asam miristat 1,1 2,5 14 17
Asam palmitat 40 46 6,5 9
Asam stearat 3,6 4,7 1 2,5
Ahmad Abdul Aziz : Penentuan Kadar Air Dan Kotoran Minyak Sawit Mentah (CPO) Pada Tangki Penyimpanan Di
Pabrik Kelapa SawiT PTPN.IV Kebun Adolina, 2010.
6
Asam oleat 39 45 13 19
Asam linoleat 7 11 0,5 - 2
Sumber : Eckey,S.W. (1955)
Sifat fisika-kimia minyak kelapa sawit meliputi warna , bau dan flavor , kelarutan , titik
cair dan polymorphism , titik didih (boiling point) , titik pelunakan , slipping poin ,
bobot jenis , indeks bias , titik kekeruhan (turbidity point) . Warna minyak ditentukan
oleh adanya pigmen yang masih tersisa setelah proses pemucatan , karena asam-asam
lemak dan gliserin tidak berwarna . Warna orange atau kuning disebabkan oleh adanya
pigmen karoten yang larut dalam minyak . Bau dan flavour dalam minyak terdapat
secara alami juga terjadi akibat kerusakan minyak . Sedangkan bau khas minyak kelapa
sawit ditimbulkan oleh persenyawaan betaionine . Titik cair bergantung pada asam
Minyak pada umumnya merupakan asam lemak jenuh yang mempunyai rantai lurus
monokarboksilat dengan jumlah atom karbon yang genap. Reaksi pada minyak dan
Ahmad Abdul Aziz : Penentuan Kadar Air Dan Kotoran Minyak Sawit Mentah (CPO) Pada Tangki Penyimpanan Di
Pabrik Kelapa SawiT PTPN.IV Kebun Adolina, 2010.
7
Hidrolisis
Dalam reaksi hidrolisa secara alami , minyak atau lemak akan dirubah menjadi asam-
asam lemak bebas dan gliserol . Reaksi hidrolisa yang dapat mengakibatkan kerusakan
minyak atau lemak karena terdapatnya sejumlah air dalam minyak atau lemak tersebut.
Reaksi hidrolisa yang menghasilkan flavour sehingga menyebabkan bau tengik pada
minyak tersebut .
Minyak atau lemak dapat dihidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak karena
adanya air . Reaksi ini dipercepat oleh basa , asam , dan enzim-enzim . Hidrolisis oleh
enzim lipase sangat penting karena enzim tersebut terdapat pada semua jaringan yang
mengandung minyak . Dengan adanya lipase , lemak akan diuraikan sehingga kadar
CH2 O C R R CH2OH
O O
CH O C R + 3 H2 O CHOH + 3 R C - OH
CH2 O C R CH2OH
Oksidasi
Ahmad Abdul Aziz : Penentuan Kadar Air Dan Kotoran Minyak Sawit Mentah (CPO) Pada Tangki Penyimpanan Di
Pabrik Kelapa SawiT PTPN.IV Kebun Adolina, 2010.
8
Kerusakan lemak utama adalah timbulnya bau dan rasa tengik yang disebut dengan
proses ketengikan. Hali ini disebabkan oleh autoksidasi radikal asam lemak tidak jenuh
disebabkan oleh faktor yang dapat mempercepat reaksi seperti cahaya , peroksida ,
Minyak sawit yang keluar dari tempat pemerasan atau pengepresan masih berupa
minyak sawit kasar karena masih mengandung kotoran berupa partikel-partikel dari
tempurung dan serabut kasar 40-50% air . Agar diperoleh minyak sawit yang bermutu
baik , minyak sawit kasar tersebut diolah lebih lanjut yaitu dialirkan dalam tangki
minyak kasar (crude oil tank) dan setelah melaluli pemurnian atau klarifikasi yang
(klarifikator). Di dalam tangki penjernihan ini minyak kelapa sawit dimasak lagi dengan
uap air panas selama kurang lebih 60 menit , kemudian didinginkan selama 60 menit.
Tidak boleh terjadi kondensasi uap air . Pemanasan juga bertujuan untuk mencegah
Ahmad Abdul Aziz : Penentuan Kadar Air Dan Kotoran Minyak Sawit Mentah (CPO) Pada Tangki Penyimpanan Di
Pabrik Kelapa SawiT PTPN.IV Kebun Adolina, 2010.
9
Minyak yang dialirkan dari tangki penjernihan , disaring di dalam alat penyaring
(Ketaren,S 1986)
Minyak kasar yang diperoleh dari hasil pengempaan datau pemerasan perlu dibersihkan
dari kotoran , baik yang berupa padatan (solid) , lumpur (sludge) , maupun air . Tujuan
dari pembersihan /pemurnian minyak kasar yaitu diperoleh minyak dengan kualitas
Minyak yang berada dalam monteyues dipanaskan dengan uap air supaya tidak
membeku . Dari monteyues dipanaskan dalam bak tunggu dengan bantuan tekanan uap
sebesar 2 kg per cm2 , dan dari bak tunggu minyak dialirkan kedalam tangki
pengendapan .
Ahmad Abdul Aziz : Penentuan Kadar Air Dan Kotoran Minyak Sawit Mentah (CPO) Pada Tangki Penyimpanan Di
Pabrik Kelapa SawiT PTPN.IV Kebun Adolina, 2010.
10
kurang lebih 4 jam , kemudian didinginkan selama 3 jam . Perebusan bertujuan untuk
memecahkan struktur emulsi . Memasak minyak dan memisahkan kotoran dan air dari
minyak . Pendingin selama 3 jam akan memisahkan minyak dari air dan kotoran dengan
minyak . Minyak akan terapung diatas permukaan air dan kotoran , karena bobot
jenisnya lebih kecil daripada bobot jenis air atau kotoran tersebut .
Setelah terpisah kedua cairan dikeluarkan dari tangki melalui saluran yang
berbeda . Minyak Sawit dialirkan kedalam bak tunggu sedangkan air dan kotoran
Di dalam parit , air kotoran dipanaskan lagi dengan uap air dan kemudian
didinginkan . Minyak sawit yag terapung dipisahkan dan dimasukkan kembali ke dalam
tangki pengendapan . Tujuan pekerjaan ini adalah untuk memasak minyak dan
Minyak yang dikutip dari tangki pengendapan masih mengandung sekitar 0,5% air dan
sejumlah kotoran . Ini dipisahkan dengan sentrifugasi berputaran tinggi , biasanya kadar
air akan turun menjadi 0,25% , dan kadar kotoran menjadi sekitar 0,01%.
Ahmad Abdul Aziz : Penentuan Kadar Air Dan Kotoran Minyak Sawit Mentah (CPO) Pada Tangki Penyimpanan Di
Pabrik Kelapa SawiT PTPN.IV Kebun Adolina, 2010.
11
Kadar air dalam minyak setelah pemurnian masih terlalu tinggi untuk mencegah
peningkatan kadar asam lemak bebas karena hidrolisis . Untuk mendapat kadar air yang
diinginkan (0,08%) minyak harus dikeringkan . Untuk ini sebaiknya dipakai pengering
vacuum pada suhu relatif rendah , agar minyak tidak teroksidasi pada waktu pengeringan
Pengeringan minyak yang tidak sempurna dapat diketahui dari kandungan air
dalam minyak , pengeringan dikatakan baik jika kadar air dibawah 0,1% . Selesao
minyak sawit mentah (CPO) . Proses penjernihan dan pemisahan dengan air dan kotoran
Minyak sawit yang telah dijernihkan ditampung dalam tangki timbun (CPO
storage). Minyak sawit pada tangki penampungan sudah siap dipasarkan atau mengalami
pengolahan lebih lanjut sampai dihasilkan minyak sawit murni (Processed Palm
Oil,PPO) dan hasil lainnya . Sedangkan sisa olahan yang berupa Lumpur dapat
Ahmad Abdul Aziz : Penentuan Kadar Air Dan Kotoran Minyak Sawit Mentah (CPO) Pada Tangki Penyimpanan Di
Pabrik Kelapa SawiT PTPN.IV Kebun Adolina, 2010.
12
Akhir-akhir ini minyak sawit berperan cukup penting dalam perdagangan dunia .
Berbagai indrustri , baik pangan maupun non pangan , banyak yang menggunakan nya
sebagai bahan baku . Berdasarkan peranan dan kegunaan minyak sawit itu , maka mutu
dan kualitasnya harus diperhatikan sebab sangat menentukan harga dan nilai komoditas
ini .
1. Mutu minyak sawit dalam arti benar-benar murni yang tidak tercampur dengan
minyak nabati lain . Mutu minyak sawit dalam arti yang pertama dapat ditentukan
dengan menilai sifat-sifatnya , antara lain titik lebur , angka penyabunan , dan
bilangan yodium .
2. Mutu minyak sawit dilihat dalam arti penilaian menurut ukuran . Dalam hal ini
meliputi kadar air dan kotoran , kadar asam lemak bebas , logam besi , logam
ALB
1 Mutu Minyak
Kadar air
3.00
0.150
Kadar Kotoran 0.020
2 Mutu Inti
Ahmad Abdul Aziz : Penentuan Kadar Air Dan Kotoran Minyak Sawit Mentah (CPO) Pada Tangki Penyimpanan Di
Pabrik Kelapa SawiT PTPN.IV Kebun Adolina, 2010.
13
ALB
Kadar air
2.00
Cangkang + Kotoran
8.50
8.50
Pecah 15.00
Berubah warna 40
Lemak dalam inti 46
Pada ampas
3 Kehilangan min yak
Dalam ampas
4 Kehilangan inti
Dengan adanya peningkatan nilai ekspor maka diperlukan standar dan pengawasan mutu
Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu adalah air , kotoran , asam lemak bebas ,
bilangan peroksida , dan daya pemucatan . Faktor-faktor lain adalah titik cair ,
kandungan gliserida padat , dan sebagainya . Semua faktor-faktor ini perlu dianalisis
Bagi negara konsumen terutama negara yang telah maju , selalu menginginkan
minyak sawit yang benar-benar bermutu . Permintaan tersebut cukup beralasan sebab
Ahmad Abdul Aziz : Penentuan Kadar Air Dan Kotoran Minyak Sawit Mentah (CPO) Pada Tangki Penyimpanan Di
Pabrik Kelapa SawiT PTPN.IV Kebun Adolina, 2010.
14
minyak sawit tidak hanya digunakan untuk bahan baku dalam indrustri non pangan saja ,
tetapi banyak indrustri pangan yang membutuhkan . Lagipula , tidak semua pabrik
kelapa sawit mempunyai teknologi dan instalasi yang lengkap , terutam yang berkaitan
dengan proses penyaringan minyak sawit . Pada umumnya penyaringan hasil minyak
sawit dilakukan dalam rangkaian proses pengendapan , yaitu minyak sawit jernih
disaring . Akan tetapi , kotoran kotoran atau serabut yang berukuran kecil tidak disaring
dapat berfungsi dengan prinsip kerja perbedaan berat jenis . Walaupun bahan baku
bersangkutan , namun banyak yang beranggapan dan menuntut bahwa kebersihan dan
Meskipun kadar ALB dalam minyak sawit kecil , namun itu menjamin mutu
minyak sawit . Kualitas minyak sawit harus dijaga dengan cara membuang kotoran dan
Ahmad Abdul Aziz : Penentuan Kadar Air Dan Kotoran Minyak Sawit Mentah (CPO) Pada Tangki Penyimpanan Di
Pabrik Kelapa SawiT PTPN.IV Kebun Adolina, 2010.
15
Kadar air dan zat yang mudah menguap didefenisikan sebagai massa zat yang hilang
dari zat yang dianalisa pada pemanasan 105 0C di bawah kondisi operasi tertentu .
Sebuah molekul air terdiri dari sebuah atom oksigen yang berikatan kovalen
dengan 2 atom hidrogen . Hidrogen dan oksigen mempunyai daya padu yang besar
diantra keduanya . Keunikan air terjadi berkat ikatan pemadu kedua unsurnya .
Perangkaian jarak atom-atom nya mirip kunci yang masuk ke lubangnya , kecocokan
begitu sempurna , sehingga air termasuk senyawa alam yang baik . Semua atom dalam
molekul air terjadi satu ikatan yang kuat , yang hanya dapat dipecahkan oleh perantara
yang paling akresif , misalnya energi listrik atau zat kimia seperti logam kalium .
dan daya tahan bahan itu . Sampai sekarang belum diperoleh suatu istilah yang tepat
untuk air yang terdapat dalam bahan makanan . Istilah yang paling umum dipakai hingga
saat ini adalah air terikat (bound water) . Walupun sebenarnya istilah ini kurang tepat
, karena istilah air terikat ini dianggap sebagai suatu sistem yang mencakup air yang
1995).
Ahmad Abdul Aziz : Penentuan Kadar Air Dan Kotoran Minyak Sawit Mentah (CPO) Pada Tangki Penyimpanan Di
Pabrik Kelapa SawiT PTPN.IV Kebun Adolina, 2010.
16
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas dua
atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak
berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100
kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang
penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti
garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.
Keadaan air yang berbentuk cair merupakan suatu keadaan yang tidak umum dalam
kondisi normal, terlebih lagi dengan memperhatikan hubungan antara hidrida-hidrida
lain yang mirip dalam kolom oksigen pada tabel periodik, yang mengisyaratkan bahwa
air seharusnya berbentuk gas, sebagaimana hidrogen sulfida. Dengan memperhatikan
tabel periodik, terlihat bahwa unsur-unsur yang mengelilingi oksigen adalah nitrogen,
flor, dan fosfor, sulfur dan klor. Semua elemen-elemen ini apabila berikatan dengan
hidrogen akan menghasilkan gas pada temperatur dan tekanan normal. Alasan mengapa
hidrogen berikatan dengan oksigen membentuk fasa berkeadaan cair, adalah karena
Ahmad Abdul Aziz : Penentuan Kadar Air Dan Kotoran Minyak Sawit Mentah (CPO) Pada Tangki Penyimpanan Di
Pabrik Kelapa SawiT PTPN.IV Kebun Adolina, 2010.
17
Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat
kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah
tekanan dan temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai
sebuah ion hidrogen (H+) yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida
(OH-).
Molekul air dapat diuraikan menjadi unsur-unsur asalnya dengan mengalirinya arus
listrik. Proses ini disebut elektrolisis air. Pada katoda, dua molekul air bereaksi dengan
menangkap dua elektron, tereduksi menjadi gas H2 dan ion hidrokida (OH-). Sementara
itu pada anoda, dua molekul air lain terurai menjadi gas oksigen (O2), melepaskan 4 ion
H+ serta mengalirkan elektron ke katoda. Ion H+ dan OH- mengalami netralisasi
sehingga terbentuk kembali beberapa molekul air. Reaksi keseluruhan yang setara dari
elektrolisis air dapat dituliskan sebagai berikut.
Gas hidrogen dan oksigen yang dihasilkan dari reaksi ini membentuk gelembung
pada elektroda dan dapat dikumpulkan. Prinsip ini kemudian dimanfaatkan untuk
Ahmad Abdul Aziz : Penentuan Kadar Air Dan Kotoran Minyak Sawit Mentah (CPO) Pada Tangki Penyimpanan Di
Pabrik Kelapa SawiT PTPN.IV Kebun Adolina, 2010.
18
menghasilkan hidrogen dan hidrogen peroksida (H2O2) yang dapat digunakan sebagai
bahan bakar kendaraan hidrogen.
Air adalah pelarut yang kuat, melarutkan banyak jenis zat kimia. Zat-zat yang
bercampur dan larut dengan baik dalam air (misalnya garam-garam) disebut
sebagai zat-zat "hidrofilik" (pencinta air), dan zat-zat yang tidak mudah tercampur
dengan air (misalnya lemak dan minyak), disebut sebagai zat-zat "hidrofobik"
(takut-air). Kelarutan suatu zat dalam air ditentukan oleh dapat tidaknya zat
dipol) antara molekul-molekul air. Jika suatu zat tidak mampu menandingi gaya
tarik-menarik antar molekul air, molekul-molekul zat tersebut tidak larut dan akan
Cara hot plate digunakan untuk menentukan kadar air dan bahan-bahan lain
yang menguap yang terdapat dalam minyak dan lemak . Cara ini dapat digunakan pada
semua minyak dan lemak kecuali pada minyak yang diekstraksi dengan pelarut yang
mudah menguap . Sebelum dilakukan pengujian pada contoh , minyak harus diaduk
Ahmad Abdul Aziz : Penentuan Kadar Air Dan Kotoran Minyak Sawit Mentah (CPO) Pada Tangki Penyimpanan Di
Pabrik Kelapa SawiT PTPN.IV Kebun Adolina, 2010.
19
Contoh ditimbang dalam gelas piala yang kering dan telah didinginkan dalam
desikator . Kemudiah contoh dipanaskan diatas hot plate sambil memutar gelas piala
dihentikan setelah tidak terlihat lagi gelembung gas dan buih . Cara lain yang lebih baik
digunakan adalah dengan meletakkan gelas arloji diatas gelas piala . Adanya uap air
akan terlihat dari adanya air yang mengembun pada gelas aloji . Pada akhir pemanasan
suhu minyak tidak boleh lebih dari 130 0C , selanjutnya disimpan dalam desikator dan
didinginkan dalam suhu kamar dan ditimbang . Penyusutan bobot disebabkan oleh bobot
dari air dan zat yang mudah menguap yang terkandung dalam minyak dan lemak
tersebut .
Cara Oven terbuka (air oven method) digunakan untuk lemak nabati dan lemak
hewan , tetapi dapat digunakan untuk minyak yang mengering (drying oil) atau setengah
Contoh yang telah diaduk , selanjutnya ditimbang di dalam cawan kadar air
(moisture dish) , lalu dimasukkan ke dalam oven dan dikeringkan pada suhu 105 0C
selama 30 menit . Contoh diangkat dari oven dan didinginkan dalam desikator sampai
Cara oven hampa udara (vacum oven method) dapat digunakan untuk semua
jenis minyak dan lemak kecuali minyak kelapa dan minyak sejenis yang tidak
mengandung asam lemak bebas lebih dari 1 % . Contoh yang telah diaduk ditimbang
Ahmad Abdul Aziz : Penentuan Kadar Air Dan Kotoran Minyak Sawit Mentah (CPO) Pada Tangki Penyimpanan Di
Pabrik Kelapa SawiT PTPN.IV Kebun Adolina, 2010.
20
dalam cawan kadar air , kemudian dikeringkan di dalam oven dan didinginkan dalam
desikator sampai suhu kamar , kemudian ditimbang . Bobot tetap diperoleh jika selama
Mutu minyak kelapa sawit yang lebih baik adalah minyak kelapa sawit yang mempunyai
kadar sebesar 0,15% dan kadar asam lemak bebasnya sebesar 2,5% . Salah satu factor
Minyak kelapa sawit yang mempunyai kadar air sangat kecil (<0,15%) akan
memberikan kerugian mutu minyak , dimana pada tingkat kadar air yang demikian kecil
Proses oksidasi ini dapat terjadi dengan adanya oksigen/udara , baik pada suhu
kamar dan selama proses pengolahan pada suhu tinggi yang akan menyebabkan minyak
mempunyai rasa dan bau tidak enak (ketengikan) . Akibatnya mutu minyak menjadi
turun .
Dan jika kadar air dalam minyak sawit sangat tinggi (>0.15%) maka akan
mengakibatkan terjadinya hidrolisa lemak , dimana hidrolisa dari minyak sawit ini akan
Ahmad Abdul Aziz : Penentuan Kadar Air Dan Kotoran Minyak Sawit Mentah (CPO) Pada Tangki Penyimpanan Di
Pabrik Kelapa SawiT PTPN.IV Kebun Adolina, 2010.
21
menghasilkan gliserol dan asam lemak bebas yang menyebabkan ketengikan hidrolisa
Untuk mendapatkan kadar air yang sesuai dengan yang diinginkan , maka harus
dilakukan pengawasan yang intensif pada penimbunan dan pada proses pengolahan . Hal
ini bertujuan utnuk menghambat atau menekan terjadinya hidrolisa dan oksidasi minyak
Kadar pengotor dan zat terlarut adalah keseluruhan bahan asing yang tidak larut pada
operasi yang tertentu . Pengotor yang tidak terlarut dinyatakan sebagai persen zat
Kotoran yang terdapat pada minyak terdiri dari tiga golongan , yaitu :
Kotoran yang terdiri dari biji atau partikel jaringan , lender dan getah serat-serat
yang berasal dari kulit , abu atau mineral yang terdiri dari Fe,Cu,Mg,dan Ca, serta air
Ahmad Abdul Aziz : Penentuan Kadar Air Dan Kotoran Minyak Sawit Mentah (CPO) Pada Tangki Penyimpanan Di
Pabrik Kelapa SawiT PTPN.IV Kebun Adolina, 2010.
22
dalam jumlah yang kecil . Kotoran seperti ini dapat dipisahkan dengan beberapa cara
Kotoran ini terdiri dari pospolipid , senyawa yang mengandung nitrogen dan
senyawa kompleks lainnya . Kotoran dapat dihilangkan dengan menggunakan uap panas
Kotoran yang termasuk dalam golongan ini terdiri dari asam lemak bebas ,
hidrolisistrigliserida : zat warna yang terdiri dari karatenoid ,klorofil. Zat warna
lainnya yang dihasilkan dari proses oksidasi dan dekomposisi minyak yang
terdiri dari keton , aldehida , dan resin serta zat lainnya yang belum
BAB 3
3.1. Bahan
Ahmad Abdul Aziz : Penentuan Kadar Air Dan Kotoran Minyak Sawit Mentah (CPO) Pada Tangki Penyimpanan Di
Pabrik Kelapa SawiT PTPN.IV Kebun Adolina, 2010.
23
Bahan yang digunakan adalah minyak sawit (CPO) yang merupakan hasil dari
proses Continous Settling Tank (CST) .
hingga merata
diketahui beratnya.
Ditempatkan kertas saring GF/B kedalam Goch filter porselin dan disiram dengan
Sell Sholl. Setelah Sell sholl habis, masuk goch filter kedalam oven selama 1 jam,
Setelah ditimbang tempatkan goch filter yang telah berisi kertas GF pada mulut
Dimasukkan contoh minyak kedalam goch filter dan diencerkan dengan pelarut
Dibilas beaker glass dan goch filter dengan sell sholl dan washing bottle sehingga
Dikeluarkan goch filter dari mulut filtering flask dan masukkan dalam oven 105
C = Berat sampel
BAB 4
Data yang dikumpulkan adalah data-data kadar air dan kotoran di Continous
Settling Tank (CST) tertera pada tabel 4.1 dan tabel 4.2 .
TGL Berat Berat Berat Berat Cawan Berat Zat Kadar Air
Cawan Sample Cawan + + Sample Menguap (g) (%)
(g) (g) Sample (g) Kering (g)
20/01/09 30,2742 17,5371 47,8113 47,6582 0,1531 0,873
24/01/09 27,4117 15,8338 43,2455 43,1074 0,1381 0,872
27/01/09 30,2741 15,3968 45,6679 45,5341 0,1338 0,869
29/01/09 26,2745 16,2884 42,5629 42,4215 0,1414 0,868
02/02/09 32,4118 17,6453 50,0571 49,9041 0,1530 0,867
04/02/09 30,1364 16,2183 46,3547 46,2144 0,1403 0,865
4.1.1. Perhitungan
Ahmad Abdul Aziz : Penentuan Kadar Air Dan Kotoran Minyak Sawit Mentah (CPO) Pada Tangki Penyimpanan Di
Pabrik Kelapa SawiT PTPN.IV Kebun Adolina, 2010.
26
0,1531 g
= x 100 %
17,5371 g
Ahmad Abdul Aziz : Penentuan Kadar Air Dan Kotoran Minyak Sawit Mentah (CPO) Pada Tangki Penyimpanan Di
Pabrik Kelapa SawiT PTPN.IV Kebun Adolina, 2010.
27
CB
Kadar Kotoran = x 100 %
A
0,8247 0,8209
Kadar Kotoran = x 100 %
20,6426
4.2. Pembahasan
Dari hasil yang diperoleh dari percobaan pada tabel 4.1 menunjukkan adanya
hubungan antara temperature di Continous Settling Tank (CST) dengan kadar air dalam
minyak sawit . Dari tabel 4.1 tersebut menunjukkan bahwa kadar air menurun pada
setiap penaikan temperature di CST . Temperatur yang sesuai dengan Rencana Kerja
Anggaran Produksi / RKAP (0,6-0,8%) adalah pada temperature maksimum 95oC
diperoleh kadar air 0,865% .
Penentuan kadar air dan zat yang mudah menguap dilakukan menggunakan
metode Thermogravimetri , dimana kadar air dianggap sebagai zat yang mudah
menguap yang hilang pada pemanasan 105oC , kemudian ada beberapa kelemahan
dengan cara ini , yaitu :
Bahan lain disamping air juga ikut menguap dan ikut hilang bersama dengan air
, misalnya alkohol dan minyak atsiri
Dapat terjadi reaksi selama pemanasan , misalnya lemak mengalami oksidasi
Bahan yang dapat mengikat air secara kuat sulit melepaskan airnya , meskipun
sudah dipanaskan
Kandungan air dalam minyak sawit merupakan salah satu faktor yang akan
mempengaruhi kualitas dari minyak sawit (CPO) dan akan menurunkan mutu minyak
sawit tersebut . Kadar air pada CST dipengaruhi oleh lamanya pengendapan dan juga
kondisi buah apabila buah masih mentah , maka kandungan airnya banyak .
Ahmad Abdul Aziz : Penentuan Kadar Air Dan Kotoran Minyak Sawit Mentah (CPO) Pada Tangki Penyimpanan Di
Pabrik Kelapa SawiT PTPN.IV Kebun Adolina, 2010.
28
BAB 5
5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa yang dilakukan , diperoleh rata-rata maksimal kadar air dalam CPO
pada CST (Continous Settling Tank) sebesar 0,865% dan kotoran sebesar 0,019% . Hasil
analisa yang diperoleh masih memenuhi standard mutu yang telah ditetapkan oleh pabrik
dan dapat dipasarkan .
5.2 Saran
Disarankan agar melakukan analisa terhadap minyak sawit mentah (CPO) dengan
parameter lain yang juga menggunakan metode yang lain untuk membandingkan
metode mana yang lebih baik unuk digunakan .
Ahmad Abdul Aziz : Penentuan Kadar Air Dan Kotoran Minyak Sawit Mentah (CPO) Pada Tangki Penyimpanan Di
Pabrik Kelapa SawiT PTPN.IV Kebun Adolina, 2010.
29
DAPTAR PUSTAKA
Fauzi , Y . 2006 . Kelapa Sawit , Budidaya Pemanfaatan Hasil dan Limbah Analisa
Usaha dan Pemasaran .Jakarta : Penebar Swadaya .
Iyung , Pahan . 2006 . Panduan Lengkap Kelapa Sawit Manajemen Agrobisnis Dari Hilir
Ketaren, S. 1986 . Minyak dan Lemak pangan . Edisi pertama . Jakarta : UI Press.
(KMI).
Purnomo,Hari . 1995 . Aktivitas Air dan Peranannya dalam Pengawetan Pangan . Jakarta
: UI Press .
UGM Press.
Tim Penulis , PS . 1997 . Kelapa Sawit Usaha Budidaya dan Pemanfaatan Hasil dan
USDA .2009 .Palm Oil Production to Continue .USA .Diskses tanggal 20 April 2009 .
Yan Pauji , dkk . 2004 . Kelapa Sawit Budidaya Pemanfaatan Hasil dan Limbah Analisis
Ahmad Abdul Aziz : Penentuan Kadar Air Dan Kotoran Minyak Sawit Mentah (CPO) Pada Tangki Penyimpanan Di
Pabrik Kelapa SawiT PTPN.IV Kebun Adolina, 2010.
30
feeder
penabah
Loading ramp
timbangan ularan
Ketel rebusan
Tranfer carriage
Hopper
tankos
Fiber cyclone
Ketel
adukan
Ularan sampah/
pressan cangkang
Sand trap
CBC Fiber shell
Timba
depericarper storage
buah
Bak RO
Polishing drum
ketel
CST
Balance tank
Vakum
Drier
Nut
LTDS
cyclone
Silo inti
Timba
biji
cracker
Ularan cangkang
Ahmad Abdul Aziz : Penentuan Kadar Air Dan Kotoran Minyak Sawit Mentah (CPO) Pada Tangki Penyimpanan Di
Timba inti
Pabrik Kelapa SawiT PTPN.IV Kebun Adolina, 2010.
Ularan biji Ularan inti