Anda di halaman 1dari 32

MODUL #1

PEMBINAAN PENGENDALIAN PENCEMARAN


LINGKUNGAN DI PROVINSI DKI JAKARTA

BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA


2016
I. PENDAHULUAN
DASAR HUKUM

Undang-Undang
Undang-Undang RI RI
Nomor
Nomor 32
32 Tahun
Tahun 2009
2009
tentang
tentang Perlindungan
Perlindungan dan
dan
Pengelolaan
Pengelolaan Lingkungan
Lingkungan
Hidup
Hidup
KEWAJIBAN

1. Pasal 13 ayat (3) mengamanatkan bahwa Pengendalian pencemaran dan/atau


kerusakan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan penanggung jawab usaha dan/atau
kegiatan sesuai dengan kewenangan, peran, dan tanggung jawab masing-
masing.

2. Pasal 63 ayat (1) huruf o mengamanatkan bahwa Dalam perlindungan dan


pengelolaan lingkungan hidup, Pemerintah bertugas dan berwenang
melakukan pembinaan dan pengawasan ketaatan penanggung jawab usaha
dan/atau kegiatan terhadap ketentuan perizinan lingkungan dan peraturan
perundang-undangan.
TUJUAN

1. Meningkatkan KETAATAN kegiatan usaha terhadap peraturan perundang-


undangan di bidang lingkungan hidup serta ketentuan yang terdapat di dalam
ijin lingkungan dan/atau ijin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(PPLH).
2. Menurunkan TINGKAT PENCEMARAN yang diakibatkan oleh kegiatan usaha.
INDIKATOR KINERJA

1. Meningkatnya KETAATAN kegiatan usaha terhadap peraturan perundang-


undangan di bidang lingkungan hidup serta ketentuan yang terdapat di dalam
ijin lingkungan dan/atau ijin PPLH.
2. Menurunnya TINGKAT PENCEMARAN yang diakibatkan oleh kegiatan usaha.
INDIKATOR KINERJA

100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025

Tingkat Ketaatan Tingkat Pencemaran


1. PENGENDALIAN PENCEMARAN
LINGKUNGAN

Sumber
Sumber
Air limbah Limbah B3 tidak
bergerak
bergerak

Limbah
Kebisingan
padat KDM
2. PEMBINAAN
Bimbingan
teknis
Pembinaan di
kelas

Konsultasi Pendampinga
teknis n teknis
3. PENGAWASAN

MEMILIKI
Izin Lingkungan
atau Izin PPLH
SASARAN
KEGIATAN
USAHA
TIDAK MEMILIKI
Izin Lingkungan
atau Izin PPLH
BENTUK PENGAWASAN

PENGAWASAN
LANGSUNG

PENGAWASAN
TIDAK LANGSUNG
Pengendalian pencemaran lingk.
1
Perusahaan

PENGAWASAN
2
TIDAK LANGSUNG

Kunjungan lapangan Pengiriman laporan


1 3
Data
Perusahaan
Pemerintah
2 PENGAWASAN
4
LANGSUNG
5 6
SKL
3 SPL
Data 4 5 Perusahaan
Analisis & Evaluasi
JADWAL PELAPORAN
HASIL PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN

No Substansi Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des

1 Air limbah R R R R
2 Limbah B3 R R R R
3 Emisi sumber tidak bergerak R R
4 Emisi sumber bergerak R R
5 Kebisingan R R
6 Limbah padat R R
7 Kawasan Dilarang Merokok R R
TATA CARA PELAPORAN

Laporan disusun sesuai FORM yang telah ditetapkan


File laporan dalam bentuk xlsx dan docx/pdf
File laporan dikirim melalui e-mail dengan alamat :

bplhdwasdal@gmail.com
E-mails SUBJECT sama dengan nama file laporan
FORMAT NAMA FILE LAPORAN

2015T1 AAAAA Kode


Periode
Arti
Periode

nama singkat perusahaan T1 Triwulan 1


T2 Triwulan 2
periode
T3 Triwulan 3
T4 Triwulan 4
tahun S1 Semester 1
S2 Semester 2
Apabila ukuran file terlalu besar untuk dapat dikirim melalui e-mail, file
dapat dipecah dengan menambahkan tanda #1, #2, dst. Sebagai contoh :
2015T1 AAAAA#1
2015T1 AAAAA#2
4. ANALISIS & EVALUASI

LAPORAN kompilasi analisis evaluasi HASIL


HASIL ANALISIS DAN EVALUASI

Tingkat Tingkat
ketaatan TERUKUR
TERUKUR pencemaran
(SKL) (SPL)
DEFINISI

STATUS KETAATAN LINGKUNGAN (SKL) adalah status tingkat ketaatan kegiatan


usaha dalam melaksanakan pengelolaan lingkungan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan di bidang lingkungan hidup serta ketentuan yang terdapat di
dalam ijin lingkungan dan/atau ijin PPLH.

STATUS PENCEMARAN LINGKUNGAN (SPL) adalah status tingkat pencemaran


lingkungan yang diakibatkan oleh usaha dan/atau kegiatan.
RAPORT TAHUNAN

SATU TAHUN

Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des
RAPORT
TAHUNAN

PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN


KONSULTASI

BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA


BIDANG PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN

Jl. Casablanca Kav. 1 Kuningan - Jakarta Selatan 12950


Telp. 527 99 38 - Fax. 527 99 38
Website : bplhd.jakarta.go.id
E-mail : bplhdwasdal@gmail.com
II. PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR LIMBAH
DASAR HUKUM
1. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.
2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas air dan Pengendalian Pencemaran Air.
4. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep-51/MENLH/10/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi
Kegiatan Industri.
5. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep-52/MENLH/10/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi
Kegiatan Hotel.
6. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep-58/MENLH/12/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi
Kegiatan Rumah Sakit.
7. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 110 Tahun 2003 tentang Pedoman Penetapan Daya Tampung Beban
Pencemaran Air Pada Sumber Air.
8. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 111 Tahun 2003 tentang Pedoman Mengenai Syarat Dan Tata Cara
Perizinan Serta Pedoman Mengenai Syarat dan Tata Cara Perizinan serta Pedoman Kajian Pembuangan air Limbah Ke Air
atau Sumber Air.
9. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 142 Tahun 2003 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 111 Tahun 2003 tentang Pedoman Mengenai Syarat Dan Tata Cara Perizinan serta Pedoman
Kajian Pembuangan Air Limbah Ke Air atau Sumber Air.
DASAR HUKUM (LANJUTAN)
10. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 122 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri
Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep-51/MENLH/10/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri.
11. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik.
12. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 Tahun 2006 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Kegiatan Rumah
Potong Hewan.
13. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 12 Tahun 2006 tentang Persyaratan dan Tata Cara Perizinan
Pembuangan Air Limbah Ke Laut.
14. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 06 Tahun 2007 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau
Kegiatan Pengolahan Hasil Perikanan.
15. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2008 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau
Kegiatan Industri Keramik.
16. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 8 Tahun 2009 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau
Kegiatan Pembangkit Listrik Tenaga Termal.
17. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 1 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Pengendalian Pencemaran Air.
DASAR HUKUM (LANJUTAN)
18. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 03 Tahun 2010 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Kawasan
Industri.
19. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 04 Tahun 2010 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau
Kegiatan Industri Minyak Goreng.
20. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2010 tentang Baku Mutu Air Limbah bagi Usaha dan/atau
Kegiatan Minyak dan Gas serta Panas Bumi.
21. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 122 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Air Limbah Domestik di Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
22. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 220 Tahun 2010 tentang Perizinan Pembuangan Air Limbah.
23. Keputusan Kepala BPLHD Provinsi DKI Jakarta Nomor 262 Tahun 2011 tentang Petunjuk Teknis Pembinaan dan
Pengawaan Pengendalian Pencemaran Air Limbah di Provinsi DKI Jakarta.
24. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 69 Tahun 2013 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Kegiatan dan/atau
Usaha.
KEWAJIBAN
Peraturan Kewajiban
Pasal 7 ayat 1, Pergub 69/2013 Setiap kegiatan dan/atau usaha yang membuang air limbah wajib menaati baku mutu air
limbah.
Pasal 7 ayat 2, Pergub 69/2013 Setiap kegiatan dan/atau usaha yang membuang air limbah ke sungai/badan air wajib
mendapatkan izin pembuangan air limbah dari Gubernur.
Pasal 8 ayat 1, Pergub 69/2013 1) membuat saluran pembuangan air limbah yang kedap air sehingga tidak terjadi
perembesan air limbah ke lingkungan, untuk memudahkan pengambilan contoh dan
pengukuran debit baik langsung maupun tidak langsung;
2) memisahkan saluran pembuangan air limbah dengan saluran limpahan air hujan;
3) menetapkan titik penaatan untuk pengambilan contoh uji;
4) memasang alat ukur debit atau laju alir air limbah dan melakukan pencatatan debit
harian air limbah tersebut;
5) melaksanakan swa-pantau harian selama pembuangan air limbah berlangsung, meliputi
pencatatan debit limbah, jumlah produksi atau konsumsi bahan baku yang ditentukan
dan kadar parameter baku mutu air limbah setiap hari;
KEWAJIBAN (lanjutan)
Peraturan Kewajiban
Pasal 8 ayat 1, Pergub 69/2013 4) memeriksakan air limbahnya secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam sebulan ke
laboratorium terakreditasi dan teregistrasi dan setiap 3 (tiga) bulan sekali wajib
diperiksakan ke UPT Laboratorium Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan; dan
5) menyampaikan laporan hasil swa-pantau harian, kadar parameter Baku Mutu Air
Limbah, jumlah produksi bulanan titik penataan sebagaimana dimaksud pada huruf c
dan pencatatan debit harian air limbah sebagaimana dimaksud pada huruf d kepada
Gubernur melalui Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta
paling kurang 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan.
PELAKSANAAN
1. Melengkapi persyaratan teknis, yaitu :
1) Instalasi pengolah air limbah
2) Flowmeter
3) Titik pengambilan sampel
4) Saluran air limbah & air hujan terpisah
2. Mengurus Izin Pembuangan Air Limbah
3. Melakukan pengujian air limbah (setiap bulan ke lab terakreditasi & setiap 3 bulan ke lab BPLHD)
4. Mengupayakan pemenuhan baku mutu air limbah
5. Melakukan swapantau dan pencatatan hasil swapantau
6. Membuat neraca air
7. Membuat dan mengirim laporan setiap 3 bulan
PERSYARATAN TEKNIS IZIN PELAKSANAAN

1) Instalasi pengolah air limbah Izin 1) Pengujian air limbah (setiap bulan ke lab
2) Flowmeter Pembuangan terakreditasi & setiap 3 bulan ke lab BPLHD)
3) Titik pengambilan sampel Air Limbah 2) Pemenuhan baku mutu air limbah
4) Saluran air limbah & air hujan 3) Pelaksanaan & pencatatan swapantau harian
terpisah 4) Pembuatan neraca air
5) Pelaporan setiap 3 bulan
IDENTITAS PERUSAHAAN
No. Induk
Nama perusahaan
Nama kegiatan
Jenis kegiatan
Alamat
Kel. : Kec. : Kota :
Kode pos : Telp. : Fax. :
E-mail : GPS :
Jenis limbah Air limbah
(pilih yang sesuai) Emisi sumber tidak bergerak (cerobong)
Emisi sumber bergerak (kendaraan bermotor)
Kebisingan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Limbah padat (sampah)
Perijinan Nama Nomor Tanggal Jenis *
Ijin Lingkungan
Ijin Pembuangan Air Limbah
Ijin TPS Limbah B3
Contact person Telp. :

* RKL-RPL, UKL-UPL, DELH, DPLH, DPPL, SPPL (tulis salah satu)


PENILAIAN SKL AIR LIMBAH (SKLAL)

No Komponen Nilai Lampiran


PERSYARATAN TEKNIS (15%)
A1 Instalasi pengolah air limbah (Ada berfungsi (100) / Ada tidak berfungsi (50) / Tidak ada (0)) Foto
A2 Flowmeter (Ada berfungsi (100) / Ada tidak berfungsi (50) / Tidak ada (0)) Foto
A3 Titik pengambilan sampel (Ada (100) / Tidak ada (0)) Foto
A4 Saluran air limbah & air hujan terpisah (Iya (100) / Tidak (0)) Foto
PERIJINAN IPAL (15%)
A5 Ijin Pembuangan Air Limbah (Ada (100) / Tidak ada (0)) Surat ijin
PELAKSANAAN (70%)
A6 Pengujian air limbah (Iya (100) / Tidak (0)) Hasil lab.
A7 Pemenuhan baku mutu air limbah (Iya (100) / Tidak (0)) Hasil lab.
A8 Pelaksanaan & pencatatan swapantau (Iya (100) / Tidak (0)) Dok swapantau
A9 Pembuatan neraca air (Iya (100) / Tidak (0)) Neraca air
A10 Pelaporan setiap 3 bulan (Iya (100) / Tidak (0))
PENILAIAN SPL AIR LIMBAH (SPLAL)

Hasil Analisis Laboratorium


No Parameter B. Mutu Bulan

IPAL 1

IPAL 2

IPAL 3

Jumlah total data hasil analisis laboratorium


Jumlah total data hasil analisis laboratorium yang melebihi baku mutu
Nilai SPLAL (%)

Anda mungkin juga menyukai