Anda di halaman 1dari 42

.

Latar Belakang
Negara kita adalah negara kepulauan yang di kelilingi oleh lautan dari sabang
sampai merauke.Sebagai negara kepulauan dengan masyarakatnya yang ber-
bhinneka, negara Indonesia memiliki unsur-unsur kekuatan dan kelemahan.
Kekuatannya terletak pada posisi dan keadaan gegrafis yang strategis dan kaya
sumber daya alam. Kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan
keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa dan satu tanah
air.
Geopolitik diartikan sebagai sistem politik atau peraturn-peraturan dalam wujud
kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorongoleh aspirasi nasional geografik
(kepentingan yang titik beratnya terletek pada pertimbangan geografik, wilayah atau
toritorial dalamarti luas) suatu negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan
berdampak langsung atau tidak langsung kapada sistem politik suatu negara.
Sebaliknya politik negara itu secara langsung akan berdampak langsung kepada
geografi negara bersangkutan.
Istilah wawasan nusantara terdiri dari dua buah kata yakni wawasan dan
nusantara. Wawasan berasal dari kata wawas yang berarti pandangan, tinjauan atau
penglihatan inderawi. Akar kata ini membentuk kata mawas yang berarti
memandang, meninjau atau melihat. Sehingga wawasan dapat berarti cara pandang,
cara meninjau, atau cara melihat. Sedangkan Nusantara berasal dari kata nusa yang
berarti pulau pulau, dan antara yang berarti diapit di antara dua hal (dua benua
yaitu benua Asia dan benua Australia serta dua samudera yakni samudera Pasifik dan
samudera Hindia).
Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa indonesia mengenai diri dan
tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang
beragam..( prof. Dr. Wan usman)
Konsepsi Wawasan Nusantara tidak hanya menopang keutuhan Negara Kesatuan
Republik INdonesia, merekatkan persatuan dan kesatuan, tapi juga secara tepat

DWI HARYANTO
P3B116014 Page 1
mengetengahkan jati diri bangsa.Dengan menerapkan konsep Wawasan Nusantara,
maka terbentuk dan terjalin kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang dijalin erat
dari begi beragamnya kehidupan sosial, budaya, sejarah dan cita-cita

2. Rumusan Masalah
A. Apakah pengertian dari Geopolitik ..?
B. Apa defenisi dari wawasan nusantara..?
C. Apa defenisi dari demokrasi....?

3. Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kewarganegaran
secara tidak langsung juga untuk menambah pengetahuan tentang materi yang
bahas(geopolitik) sehingga menjadi sebuah buku bacaan+buku pegangan untuk
kegiatan belajar mengajar sehingga bermanfaat untuk semua.

1. Geopolitik
A. Pengertian Geopolitik
Geopolitik berasal dari dua kata yaitu geo dan politik.Geo artinya
bumi/planet bumi. Maka membicarakan pengertian geopolitik tidak terlepas dari
pembahasan mengenai masalah geografi dan politik. Menurut Preston E. James,
geografi mempersoalkan tata ruang yaitu sistem dalam hal menempati suatu ruang di
permukaan bumi. Dengan demikian, geografi berkaitan dengan interrelasi antara
manusia dengan lingkungan tempat hidupnya. Politik berarti kekuatan yang
didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan dasar dalam menentukan alternatif
kebijaksanaan nasional untuk mewujudkan tujuan nasional.
Maka, Geopolitik diartikan sebagai sistem politik atau peraturn-peraturan dalam
wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorongoleh aspirasi nasional
geografik (kepentingan yang titik beratnya terletek pada pertimbangan geografik,
wilayah atau toritorial dalam arti luas) suatu negara, yang apabila dilaksanakan dan

DWI HARYANTO
P3B116014 Page 2
berhasil akan berdampak langsung atau tidak langsung kapada sistem politik suatu
negara.
B. Perkembangan Teori Geopolitik
Istilah geopolitik semula awalnya sebagai ilmu politik yang kemudian
berkembang menjadi pengetahuan tentang sesuatu yang berhubungan dengan
konstelasi ciri khas negara yang berupa bentuk, luas, letak, iklim, dan sumber daya
alam suatu negara untuk membangun dan membina negara. Para penyelenggara
pemerintah nasional hendaknya menyusun pembinaan politik nasional berdasarkan
kondisi dan situasi geomorfologi secara ilmiah berdasarkan cita-cita bangsa.
Kemudian teori Geopolitik berkembang menjadi konsepsi wawasan nasional bangsa.
Oleh karena itu, wawasan nasional bangsa selalu mengacu pada geopolitik. Dengan
awasan nasional suatu negara, dapat dipelajari kemana arah perkembangan suatu
negara.
C. Beberapa Pandangan para Pemikir Geopolitik
Pendapat para ahli mengenai teori geopolitik kontinental yaitu pertama
dikemukakan oleh Friedrich Ratzel (1844-1904) bahwa teori ruang yang dalam
konsepsinya dipengaruhi oleh ahli biologi Charles Darwin. Dalam teorinya, bangsa
yang berbudaya tinggi akan membutuhkan sumber daya yang tinggi dan akhirnya
mendesak wilayah bangsa yang primitif. Pendapat tersebut kemudian diprtegas
oleh Rudolf Kjellen (1864-1922) dengan teori kekuatannya yang menyatakan bahwa
negara adalah satuan politik yang menyeluruh serta sebagai satuan biologis yang
memiliki intelektual yang mampu mengeksploitasi negara primitif agar negaranya
mendapat swasembada.Kemudian Karl Haushofer (1869-1946) yang pernah menjadi
atase militer di Jepang meramalkan bahwa Jepang akan menjadi negara yang jaya
didunia dimana untuk menjadi jaya suatu bangsa harus mampu menguasai benua-
benua di dunia. Ia berpendapat bahwa pada hakekatnya dunia terbagi atas empat
kawasan benua dan dipimpin oleh negara yang unggul. Teori ruang dan teori
kekuatan merupakan hasil penelitiannya yang dikenal dengan teori Pan Regional

DWI HARYANTO
P3B116014 Page 3
yaitu ruang hidup yang cukup, swasembada, dan dunia dibagi menjadi empat Pan
Region dimana tipa region dipimpin oleh satu bangsa (nation) yang unggul.
D. Teori-teori Geopolitik
a) Pandangan ajaran Frederich Ratzal
Pada abad XIX, ia merumuskan pertama kali Ilmu Bumi Politik secara ilmiah.
Istilah Geopolitik pertama kali dikemukakan oleh Frederich Ratzal. Pokok-pokok
ajarannya :
Pertumbuhan negara dapat dianalogikan dengan pertumbuhan organisme, yang
melalui ruang hidup.
Negara identik dengan suatu ruang. Makin luas ruang makin memungkinkan
kelompok politik untuk berkembang.
Berlakunya hukum alam : hanya bangsa yang unggul yang dapat bertahan hidup.
Semakin tinggi budaya suatu bangsa, semakin besar kebutuhan akan dukungan
sumber daya alam. Untuk ini dibenarkan hukum ekspansi. Batas negara adalah
bersifat sementara.
Paham Ratzel ini menimbulkan dua aliran : Titik berat kekuatan di darat dan di laut.
Ia melihat adanya persaingan antara kedua kekuatan ini. Maka timbulah pemikiran
baru, yang merupakan dasar-dasar suprastruktur geopolitik : kekuatan total suatu
negara harus mampu mewadahi pertumbuhan kondisi dan kedudukan geografinya.
b) Pandangan ajaran Rudolf Kjellen
Menurutnya negara adalah suatu organisme. Esensi ajarannya :
Negara merupakan satuan biologis, suatu organisme hidup yang memiliki intelektual.
Untuk mencapai tujuannya diperlukan ruang hidup yang luas.
Negara merupakan suatu sistem politik/pemerintahan yang meliputi bidang-bidang;
geopolitik, ekonomi politik, demo politik, dan krato politik (politik pemerintahan)
Negara harus mampu berswasembada.Kekuatan imperium kontinental dapat
mengontrol kekuasaan di laut.
c) Pandangan Ajaran Karl Haushofer

DWI HARYANTO
P3B116014 Page 4
Pandangannya berkembang di Jerman ketika negara berada di bawah kekuasaan
Adolf Hitler (Nazi), juga berkembang di Jepang dalam ajaran Hako Ichiu. Pokok-
pokok ajarannya:
Kekuasaan imperium daratan yang kompak akan mengalahkan kekuatan imperium
maritim.
Beberapa negara besar di dunia akan timbul, dan akan mengusi Eropa, Asia, Afrika,
dan Asia Barat : yaitu Jerman dan Italia, serta Jepang di Asia Timur Raya.
Geopolitik adalah doktrin negara yang menitikberatkan soal-soal strategi perbatasan.
Ruang hidup bangsa dan tekanan-tekanan kekuasaan dan sosial yang rasial
mengharuskan pembagian baru kekayaan alam di dunia. Geopolitik adalah landasan
bagi tindakan politik dalam perjuangan mendapatkan ruang hidup.
Pokok-pokok teori Karl Haushofer pada dasarnya menganut teori Rudolf Kjellen dan
bersifat ekspansif.
d) Pandangan ajaran Sir Halford Mackinder
Ajarannya ialah Wawasan Benua (Kekuatan Darat). Ia mengatakan : Barang siapa
yang dapat menguasai Daerah Jantung (Eropa, Asia/Erasia, ia akan dapat
menguasai Pulau Dunia (Eropa, Asia, Afrika); serta barang siapa yang dapat
menguasai pulau dunia akhirnya dapat menguasai dunia.
a) Pandangan ajaran Sir Walter Raleigh dan Alfred Thayer Mahan
Gagasan mereka adalah Wawasan Bahari (kekuatan di lautan) yang menyatakan :
Barang siapa yang menguasai lautan akan menguasai perdagangan, serta barang
siapa yang menguasai perdagangan akan menguasai kekayaan dunia sehingga
akhirnya menguasai dunia.
f) Pandangan ajaran W.Mitchel, A.Saversky, Giulio Douhet, dan John Frederick Charles
Fuller
Menurut mereka, kekuatan di udara justru yang paling menentukan. Gagasan mereka
adalah Wawasan Dirgantara. Kekuatan udara mempunyai daya tangkis serta dapat
melumpuhkan kekuatan lawan di kandangnya sendiri.

DWI HARYANTO
P3B116014 Page 5
g) Pandangan ajaran Nicholas J. Spykman
Ajaran ini menghasilkan teori daerah batas (rimland), yaitu teori Wawasan
Kombinasi yang menggabungkan kekuatan darat, laut, dan udara yang disesuaikan
dengan keperluan dan kondisi suatu negara.

2. Latar Belakang Wawasan Nusantara


Istilah wawasan nusantara terdiri dari dua buah kata yakni wawasan dan
nusantara. Wawasan berasal dari kata wawas yang berarti pandangan, tinjauan atau
penglihatan inderawi. Akar kata ini membentuk kata mawas yang berarti
memandang, meninjau atau melihat. Sehingga wawasan dapat berarti cara pandang,
cara meninjau, atau cara melihat. Sedangkan Nusantara berasal dari kata nusa yang
berarti pulau pulau, dan antara yang berarti diapit di antara dua hal (dua benua
yaitu benua Asia dan benua Australia serta dua samudera yakni samudera Pasifik dan
samudera Hindia).
Berdasarkan teori-teori tentang wawasan, latar belakang falsafah pancasila,
latar belakang pemikiran aspek kewilayahan, aspek sosial budaya, dan aspek
kesejarahan, terbetuklah satu wawasan nasional indonesia yang disebut wawasan
nusantara dengan rumusan pengertian yang sampai saat ini terus berkembang.
wawasan nusantara yang merupakan wawasan nasional yang bersumber pada
Pancasila dan berdasarkan UUD 1945 adalah cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.( ketetapan
majelis permusyawarahan rakyat tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN).
wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa indonesia mengenai diri dan
tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang
beragam.. Hal tersebut disampaikannya saat lokakarya wawsan nusantara dan
ketahanan nasional di Lemhanas pada Januari 2000. Ia juga menjelaskan bahwa
wawasan nusantara merupakan geopolitik indonesia.( Prof. Dr. Wan usman)

DWI HARYANTO
P3B116014 Page 6
cara pandang dan sikap bangsa indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang
berseragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelengarakan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional. kelompok kerja wawasan
nusantara, yang diusulkan menjadi ketetapan majelis permusyawaratan rakyat dan
dibuat di Lemhanas tahun 1999.
Secara umum wawasan nasional berarti cara pandang suatu bangsa tentang
diri dan lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu
sesuai dengan posisi dan kondisi geografi negaranya untuk mencapai tujuan atau cita
cita nasionalnya. Sedangkan arti dari wawasan nusantara adalah cara pandang
bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD
1945 serta sesuai dengan geografi wilayah nusantara yang menjiwai kehidupan
bangsa dalam mencapai tujuan atau cita cita nasionalnya. Dengan demikian
wawasan nusantara berperan untuk membimbing bangsa Indonesia dalam
penyelengaraan kehidupannya serta sebagai rambu rambu dalam perjuanagan
mengisi kemerdekaan. Wawasan nusantara sebagai cara pandang juga mengajarkan
bagaimana pentingnya membina persatuan dan kesatuan dalam segenap aspek
kehidupan bangsa dan negara dalam mencapai tujuan dan cita citanya.
Konsepsi Wawasan Nusantara tidak hanya menopang keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia, merekatkan persatuan dan kesatuan, tapi juga secara
tepat mengetengahkan jatidiri bangsa.Dengan menerapkan konsep Wawasan
Nusantara, maka terbentuk dan terjalin kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang
dijalin erat dari begi beragamnya kehidupan sosial, budaya, sejarah dan cita-cita

3. Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan


A. Kedudukan
Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan ajaran
yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat agar tidak terjadi penyesatan dan

DWI HARYANTO
P3B116014 Page 7
penyimpangan dalam upaya mencapai serta mewujudkan cita- cita dan tujuan
nasional.
Wawasan nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari stratifikasinya
sebagai berikut:
1).Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa dan dasar negara berkedudukan sebagai
landasan idiil.
2).Undang-undang dasar 1945 sebagai landasan konstitusi negara, berkedudukan sebagai
landasan konstitusional.
3).Wawasan nusantara sebagai visi nasional, berkedudukan sebagai landasan visional.
4).Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional atau sebagai kebijaksanaan nasional,
berkedudukan sebagai landasan operasional
B. Fungsi
Fungsi dari wawasan nusantara adalah:

1. Wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-


rambu dalam menentukan segala jenis kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan
perbuatan bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi
seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional, yaitu wawasan nusantara
dijadikan konsep dalam pembangunan nasional, pertahanan keamanan, dan
kewilayahan
3. Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan mempunyai cakupan kesatuan
politik, kesatuan ekonomi, kesatuan sosial dan ekonomi, kesatuan sosial dan politik,
dan kesatuan pertahanan dan keamanan.
4. Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara merupakan
pandangan geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air Indonesia sebagai satu
kesatuan yang meliputi seluruh wilayah dan segenap kekuatan negara.

DWI HARYANTO
P3B116014 Page 8
5. Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan, sehingga berfungsi dalam
pembatasan negara, agar tidak terjadi sengketa dengan negara tetangga. Batasan dan
tantangan negara Republik Indonesia adalah:
a) Risalah sidang BPUPKI tanggal 29 Mei-1 Juni 1945 tentang negara Republik
Indonesia dari beberapa pendapat para pejuang nasional. Dr. Soepomo menyatakan
Indonesia meliputi batas Hindia Belanda, Muh. Yamin menyatakan Indonesia
meliputi Sumatera, Jawa, Sunda Kecil, Borneo, Selebes, Maluku-Ambon,
Semenanjung Melayu, Timor, Papua, Ir. Soekarno menyatakan bahwa kepulauan
Indonesia merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
b) Ordonantie (UU Belanda) 1939, yaitu penentuan lebar laut sepanjang 3 mil laut
dengan cara menarik garis pangkal berdasarkan garis air pasang surut atau countour
pulau/darat. Ketentuan ini membuat Indonesia bukan sebagai negara kesatuan, karena
pada setiap wilayah laut terdapat laut bebas yang berada di luar wilayah yurisdiksi
nasional.
c) Deklarasi Juanda, 13 Desember 1957 merupakan pengumuman pemerintah RI
tentang wilayah perairan negara RI yang isinya:
a) Cara penarikan batas laut wilayah tidak lagi berdasarkan garis pasang surut (low
water line), tetapi pada sistem penarikan garis lurus (straight base line) yang diukur
dari garis yang menghubungkan titik - titik ujung yang terluar dari pulau-pulau yang
termasuk dalam wilayah RI.
b) Penentuan wilayah lebar laut dari 3 mil laut menjadi 12 mil laut.
c) Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) sebagai rezim Hukum Internasional, di mana batasan
nusantara 200 mil yang diukur dari garis pangkal wilayah laut Indonesia. Dengan
adanya Deklarasi Juanda, secara yuridis formal, Indonesia menjadi utuh dan tidak
terpecah lagi.

C.Tujuan
Tujuan wawasan nusantara terdiri dari dua, yaitu:

DWI HARYANTO
P3B116014 Page 9
1. Tujuan nasional, dapat dilihat dalam Pembukaan UUD 1945, dijelaskan bahwa tujuan
kemerdekaan Indonesia adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial.
2. Tujuan ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan baik alamiah
maupun sosial, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia adalah
menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta kepentingan kawasan untuk
menyelenggarakan dan membina kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta
martabat manusia di seluruh dunia.
Jadi dapat di tarik kesimpulan bahwa Wawasan nusantara bertujuan mewujudkan
nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih
mementingkan kepentingan nasional dari pada kepentingan individu, kelompok,
golongan, suku bangsa, atau daerah. Hal tersebut bukan berarti menghilangkan
kepentingan-kepentingan individu, kelompok, suku bangsa, atau daerah.

4. Status Wawasan Nusantara


Kedudukan (status) wawasan nusantara adalah posisi, cara pandang, dan perilaku
bangsa Indonesia mengenai dirinya yang kaya akan berbagai suku bangsa, agama,
bahasa, dan kondisi lingkungan geografis yang berwujud negara kepulauan,
berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Secara hierarki, posisi atau status wawasan
nusantara menempati urutan ketiga setelah UUD 1945. Urutan sistem kehidupan
nasional Indonesia adalah:
1. Pancasila sebagai filsafat, ideologi bangsa, dan dasar negara.
2. UUD 1945 sebagai konstitusi negara.
3. Wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia.
4. Petahanan nasional sebagai geostrategi bangsa dan negara Indonesia.
5. Politik dan strategi nasional sebagai kebijaksanaan dasar nasional dalam
pembangunan nasional.

DWI HARYANTO
P3B116014 Page 10
5. Bentuk wawasan nusantara
1. Wawasan Nusantara sebagai landasan konsepsi Ketahanan Nasional. Bentuk ini
mempunyai arti bahwa konsepsi Wawasan Nusantara dipandang sebagai sebagai
konsepsi politik ketatanegaraan sebagai upaya mewujudkan tujuan nasional.
Hal ini disadari bahwa ketahanan nasional merupakan geostrategi nasional untuk
mencapai sasaran-sasaran yang telah ditegaskan dalam Wawasan Nusantara. Untuk
itu, ketahanan nasional perlu dibina, dipelihara, dan ditingkatkan dengan berpedoman
pada Wawasan Nusantara.
2. Wawasan Nusantara sebagai wawasan Pembangunan Nasional Menurut UUD 1945.
Konsep ini mewajibkan MPR membuat GBHN sekarang RJPM-ed.) GBHN dan
RJPM merupakan wawasan pembangunan nasional adalah wujud dari Wawasan
Nusatara yang bersumber pada Pancasila dan berdasarkan pada UUD 1945. Wawasan
Nusantara sebagai cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuanbangsa serta kesatuan
wilayahdalm penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
mencakup :
a. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik.
b. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi.
c. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan budaya.
d. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan dan keamanan.
3. Wawasan Nusantara sebagai wawasan Pertahanan dan Keamanan Negara. Artinya
bahwa Wawasan Nusantara adalah pandangan geopolitik Indonesia dalam
mengartikan tanah air Indonesia sebagai satu kesatuan yang meliputi seluruh wilayah
dan segenap kekuatan negara. Sedangkan kesatuan Hankamneg mengandung arti
bahwa ancaman terhadap sebagian wilayah, dimana pun, pada hakikatnya merupakan
ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.
4. Wawasan Nusantara sebagai wawasan kewilayahan. Sebagai faktor eksistensi suatu
negara, wilayah nasional perlu ditentukan batas-batasnya agar tidak terjadi

DWI HARYANTO
P3B116014 Page 11
sengketadengan negara tetangga. Mengenai batas negara, UUD 1945 tidak
menjelaskan secara jelas tentang batas negara, melainkan hanya menyebut seluruh
tumpah darah Indonesia (Pembukaan UUD 1945) dan pasal 18 UUD 1945
menyebutkan pembagian daerah Indonesia atas daerah besar dan kecil.

6. Wadah Wawasan Nusantara


Wawasan Nusantara sebagai wadah meliputi 3 komponen :
A. Wujud Wilayah
Batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan yang di
dalamnya terdapat gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh dalamnya
perairan. Oleh karena itu nusantara dibatasi oleh lautan dan daratan serta
dihubungkan oleh perairan dalamnya. Sedangkan secara vertikal ia merupakan suatu
bentuk kerucut terbuka keatas dengan titik puncak kerucut di pusat bumi.
Setelah bernegara dalam negara kesatuan Republik Indonesia, bangsa
indonesia memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan wadah berbagi kegiatn
kenegaraan dalam wujud suprastruktur politik. Sementara itu, wadah dalam
kehidupan bermasyarakat adalah lembaga dalam wujud infrastruktur politik. Letak
geografis negara berada di posisi dunia antara dua samudra, yaitu Samudra Pasifik
dan Samudra Hindia, dan antara dua benua, yaitu banua Asia dan benua Australia.
Perwujudan wilayah Nusantara ini menyatu dalam kesatuan politik, ekonomi, sosial-
budaya, dan pertahanan keamanan.
B. Tata Inti Organisasi
Bagi Indonesia, tata inti organisasi negara didasarkan pada UUD 1945 yang
menyangkut bentuk dan kedaulatan negara kekuasaaan pemerintah, sistem
pemerintahan, dan sistem perwakilan. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang
berbentuk republik. Kedaulatan di tangan rakyat yang dilaksanakan sepenuhnya oleh
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Sistem pemerintahan, menganut sistem
presidensial. Presiden memegang kekuasaan bersadarkan UUD 1945. Indonesia
adalah Negara hukum( Rechtsstaat ) bukan Negara kekuasaan ( Machtsstaat)

DWI HARYANTO
P3B116014 Page 12
C. Tata Kelengkapan Organisasi
Wujud tata kelengkapan organisasi adalah kesadaran politik dan kesadaran
bernegara yang harus dimiliki oleh seluruh rakyat yang mencakup partai politik,
golongan dan organisasi masyarakat, kalangan pers seluruh aparatur negara. Yang
dapat diwujudkan demokrasi yang secara konstitusional berdasarkan UUD 1945 dan
secara ideal berdasarkan dasar filsafat pancasila
Isi wawasan nusantara tercermin dalam perspektif kehidupan manusia
Indoensia dalam eksistensinya yang meliputi; :
a) Cita-cita bangsa Indonesia tertuang dalam pembukaan UUD 1945.
Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Rakyat Indonesiayang berkehidupan kebangsaan yang bebas.
Pemerintahan negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia.
b) Asas keterpaduan semua aspek kehidupan nasional berciri manunggal.
Satu kesatuan wilayah nusantara mencakup daratan, perairan dan dirgantara.
Satu kesatuan politik.
Satu kesatuan sosial budaya.
Satu kesatuan ekonomi, atas asas usaha bersama.
Satu kesatuan pertahanan dan keamanan.
Satu kesatuan kebijakan nasional.

7. Isi Wawasan Nusantara


Isi Wawasan Nusantara adalah aspirasi bangsa yang berkembang di
masyarakat dan cita-cita serta tujuan nasional yang terdapat pada pembukaan UUD
1945. Untuk mencapai aspirasi yang berkembang di masyarakat maupun cita-cita dan
tujuan nasional seperti tersebut di atas, bangsa Indonesia harus mampu menciptakan
persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan dalam kehidupan nasional. Isi
menyangkut dua hal yang essensial, yaitu:

DWI HARYANTO
P3B116014 Page 13
a).Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama serta pencapaian cita-cita
dan tujuan nasional.
b).Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi semua aspek kehidupan
nasional.
Isi wawasan nusantara tercemin dalam perspektif kehidupan manusia Indonesia
meliputi:
a).Cita-cita bangsa Indonesia tertuang di dalam Pembukaan UUD 1945 yang
menyebutkan:
1).Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
2).Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan yang bebas.
3).Pemerintahan Negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
b).Asas keterpaduan semua aspek kehidupan nasional berciri manunggal, utuh
menyeluruh meliputi:
1).Satu kesatuan wilayah nusantara yang mencakup daratan perairan dan dirgantara
secara terpadu.
2).Satu kesatuan politik, dalam arti satu UUD dan politik pelaksanaannya serta satu
ideologi dan identitas nasional.
3).Satu kesatuan sosial-budaya, dalam arti satu perwujudan masyarakat Indonesia atas
dasar Bhinneka Tunggal Ika, satu tertib sosial dan satu tertib hukum.
4).Satu kesatuan ekonomi dengan berdasarkan atas asas usaha bersama dan asas
kekeluargaan dalam satu sistem ekonomi kerakyatan.
5).Satu kesatuan pertahanan dan keamanan dalam satu system terpadu, yaitu sistem
pertahanan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata).
6).Satu kesatuan kebijakan nasional dalam arti pemerataan pembangunan dan hasil-
hasilnya yang mencakup aspek kehidupan nasional.

DWI HARYANTO
P3B116014 Page 14
8. Tata Laku Wawasan Nusantara
Tata laku merupakan dasar interaksi antara wadah dengan isi,yang mencangkup
dua segi yaitu tata laku batiniah dan lahiriah.
a. Tata laku batinia
Tata laku batiniah mencerminkan jiwa, semangat, dan mentalitas yang baik dari
bangsa indonesia yang berlandaskan pada falsafah Pancasila untuk membentuk sikap
mental.
b. Tata laku lahiriah
Tata laku lahiriah tercermin dalam tindakan , perbuatan, dan perilaku dari bangsa
indonesia.Tata laku lahiriah merupakan kekuatan yang utuh, dalam arti
kemanunggalan kata dan karya, keterpaduan pembicaraan dan perbuatan yang
Meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian.
Dari Kedua hal tersebut akan mencerminkan identitas jati diri atau kepribadian
bangsa indonesia berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa
bangga dan cinta kepada bangga dan tanah air sehingga menimbulkan nasionalisme
yang tinggi dalm segala aspek kehidupan nasional.

9. Implementasi Wawasan Nusantara


1). Wawasan Nusantara sebagai Pancaran Falsafah Pancasila.
Falsafah Pancasila diyakini sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang
sesuai dengan aspirasinya.Konsep WawasanNusanatara berpangkal pada dasar
Ketuhanan Yang Maha Esa, sabagai sila pertama yang kemudian melahirkan hakikat
misimanusia Indonesia yan dijabarkan pada sila-sila beriktnya.
2). Wawasan Nusantara dalam Pembangunan Nasional
a. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu Kesatuan Politik
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan wawasan
nusantara, yaitu;

DWI HARYANTO
P3B116014 Page 15
1. Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang-undang, seperti UU
Partai Politik, UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden.
Pelaksanaan undang-undang tersebut harus sesuai hukum dan mementingkan
persatuan bangsa.Contohnya seperti dalam pemilihan presiden, anggota DPR,
dan kepala daerah harus menjalankan prinsip demokratis dan keadilan,
sehingga tidak menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.
2. Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus
sesuai dengan hukum yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus
mempunyai dasar hukum yang sama bagi setiap warga negara, tanpa
pengecualian. Di Indonesia terdapat banyak produk hukum yang dapat
diterbitkan oleh provinsi dan kabupaten dalam bentuk peraturan daerah
(perda) yang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku secara nasional.
3. Mengembangkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk
mempersatukan berbagai suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga
menumbuhkan sikap toleransi.
4. Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga
pemerintahan untuk meningkatkan semangat kebangsaan, persatuan dan
kesatuan.
5. Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat
korps diplomatik sebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau-
pulau terluar dan pulau kosong.

b. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Ekonomi


Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti posisi
khatulistiwa, wilayah laut yang luas, hutan tropis yang besar, hasil tambang dan
minyak yang besar, serta memeliki penduduk dalam jumlah cukup besar. Oleh karena
itu, implementasi dalam kehidupan ekonomi harus berorientasi pada sektor
pemerintahan, pertanian, dan perindustrian.

DWI HARYANTO
P3B116014 Page 16
1. Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbangan
antar daerah. Oleh sebab itu, dengan adanya otonomi daerah dapat
menciptakan upaya dalam keadilan ekonomi.
2. Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti dengan
memberikan fasilitas kredit mikro dalam pengembangan usaha kecil.

c. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial Budaya


Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial, yaitu

1. Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang


berbeda, dari segi budaya, status sosial, maupun daerah. Contohnya dengan
pemerataan pendidikan di semua daerah dan program wajib belajar harus
diprioritaskan bagi daerah tertinggal.
2. Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia,
serta dapat dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber
pendapatan nasional maupun daerah. Contohnya dengan pelestarian budaya,
pengembangan museum, dan cagar budaya.

d. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Pertahanan


Keamanan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan pertahanan dan keamanan,
yaitu

1. Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan


kesempatan kepada setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan
tersebut merupakan kewajiban setiap warga negara, seperti memelihara
lingkungan tempat tinggal, meningkatkan kemampuan disiplin, melaporkan
hal-hal yang mengganggu keamanan kepada aparat dan belajar kemiliteran.
2. Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga
menjadi ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan

DWI HARYANTO
P3B116014 Page 17
membangun solidaritas dan hubungan erat antara warga negara yang berbeda
daerah dengan kekuatan keamanan.
3. Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana
yang memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau
dan wilayah terluar Indonesia.

3). Penerapan Wawasan Nusantara


a) Salah satu manfaat paling nyata dari Penerapan Wawasan Nusantara, khususnya di
bidang wilayah, adalah diterimanya konsepsi Nusantara di forum internasional,
sehingga terjaminlah integrasi wilayah toritorial Indonesia.
b) Pertambahan luas wilayah sebagai ruang hidup tersebut enghasilkan sumber daya
alam yang cukup besar untuk kesejahteraanbangsa Indonesia.
c) Pertambahan luas wilayah tersebut dapat diterima oleh dunia Internasional termasuk
negara-negara tetangga: Malaysia,Singapura, Thailand, Filipina, India, Australia, dan
Papua Nugini yang dinyatakan dengan persetujuan yang dicapai karena
negaraIndonesia memberikan akomodasi kepada kepentingan negara tetengga antara
lain di bidang perikanan yang mengakui hak nelayantradisional (traditional fishing
right) dan hak lintas dari Malaysia Barat ke Malaysia Timur atau sebaliknya.
d) Penerapan Wawasan Nusantara dalam pembangunan negara di berbagai bidang
tampak pada berbagai proyek pembangunansarana dan prasarana komunikasi dan
transportasi.
e) Penerapan di bidang sosial budaya terlihat pada kebijakan untuk menjadikan bangsa
Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika tetapmerasa sebangsa, setanah air, senasib
sepenanggungan dengan asas Pancasila.
f) Penerapan Wawasan Nusantara di bidang Pertahanan Keamanan terlihat pada
kesiapsiagaan dan kewaspadaan seluruh rakyatmelalui Sistem Pertahanan Keamanan
Rakyat Semesta untuk menghadapi berbagai ancaman bangsa dan negara.
g) Hubungan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional Wawasan Nasional
Indonesia menumbuhkan dorongan dan ransangan untuk mewujudkan aspirasi bangsa

DWI HARYANTO
P3B116014 Page 18
serta kepentingan dantujuan nasional. Wawasan Nasional bangsa Indonesia adalah
Wawasan Nusantara yang merupakan pedoman bagi prosespembangunan nasional
menuju tujuan nasional.Sedangkan ketahanan nasional merupakan kondisi yang harus
diwujudkan agarproses pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan dan
sukses.Secara ringkas dapat dikatakan bahwa Wawasan Nusantara dan ketahanan
nasional merupakan dua konsepsi dasar yang salingmendukung sebagai pedoman
begi penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara agar tetap jaya dan
berkembang seterusnya.

10. Konsep Demokrasi


Demokrasi merupakan wujud kebersamaan dalam Negara juga merupakan
hak sekaligus kewajiban bagi warga Negara karena system kekuasaan yang berlaku
adalah : Res publica dari,oleh ,dan untuk rakyat .
Demokrasi berasal dari bahasa yunani. Yakni kata Demos berarti rakyat
atau penduduk suatu tempat dan cratein atau demos yang berate kekuasaan atau
kedaulatan, dengan demikian maka demokrasi dapat diartikan kekuasaan atau
kedaulatan rakyat.
Walaupun sebenarnya ditinjau dari pemahaman agama bahwa kekuasaan
rakyat di bumi adalah kekuasaan rakyat,karena memang pada saat umat manusia
diturunkan kebumi sekaligus diserahkan pengaturannya oleh tuhan kepada manusia
atau rakyat yang diciptakannya, sedangkan pengertian dalam bahasa yunani tidak
hanya mengadopsi dari agama disesuaikan dengan kehidupan.
Pemahaman rakyat itu sendiri sebenarnya belum ada kesepakatan karena pada
kenyataan komunitas komunitas tertentu tidak mau disamakan sebagai rakyat.
Dalam penerapan di negara kesatuan republik Indonesia demokrasi dapat
dipandang sebagai suatu mekanisme dan cita cita hidup berkelompok yang ada
dalam UUD 1945 yang disebut kerakyatan. Demokrasi dapat juga dipandang sebagai
pola hidup berkelompok dalam organisasi Negara,sesuai dengan keinginan orang
orang yang hidup dalam kelompok tersebut (demos).

DWI HARYANTO
P3B116014 Page 19
Keinginan orang orang yang ada daalm kelompok tersebut ditentukan oleh
pandangan hidupnya (weltanschaung) , falsafah hidupnya (filosofiche Gronslag) dan
ideologi bangsa yang bersangkutan.
Dengan demikian demokrasi atau pemerintahan rakyat di Indonesia
didasarkan pada:
1. Nilai nilai falsafah pancasila atau pemerintahan
2. Transformasi nilai nilai pancasila pada bentuk dan system pemerintahan
3. Merupakan konsekuensi dan komitmen terhadap nilai nilai pancasila dan
UUD 1945
Bentuk Demokrasi Dalam Pengertian Sistem Pemerintahan Negara

Ada dua bentuk demokrasi dalam pemerintahan negara, antara lain :

1. Pemerintahan Monarki (monarki mutlak, monarki konstitusional, dan monarki


parlementer)

2. Pemerintahan Republik : berasal dari bahasa latin, RES yang artinya


pemerintahan dan PUBLICA yang berarti rakyat. Dengan demikian dapat
diartikan sebagai pemerintahan yang dijalankan oleh dan untuk kepentingan
orang banyak.

1. Kesimpulan
Geopolitik dapat diartikan sebagai sistem politik atau peraturn-peraturan
dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorongoleh aspirasi nasional
geografik (kepentingan yang titik beratnya terletek pada pertimbangan geografik,
wilayah atau toritorial dalam arti luas) suatu negara, yang apabila dilaksanakan dan
berhasil akan berdampak langsung atau tidak langsung kapada sistem politik suatu
negara.
Umum wawasan nasional berarti cara pandang suatu bangsa tentang diri dan
lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu sesuai
dengan posisi dan kondisi geografi negaranya untuk mencapai tujuan atau cita cita

DWI HARYANTO
P3B116014 Page 20
nasionalnya. Sedangkan arti dari wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa
Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta
sesuai dengan geografi wilayah nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa dalam
mencapai tujuan atau cita cita nasionalnya. Dengan demikian wawasan nusantara
berperan untuk membimbing bangsa Indonesia dalam penyelengaraan kehidupannya
serta sebagai rambu rambu dalam perjuanagan mengisi kemerdekaan. Wawasan
nusantara sebagai cara pandang juga mengajarkan bagaimana pentingnya membina
persatuan dan kesatuan dalam segenap aspek kehidupan bangsa dan negara dalam
mencapai tujuan dan cita citanya.
Berdasarkan teori-teori tentang wawasan, latar belakang falsafah Pancasila,
latar belakang pemikiran aspek kewilayahan, aspek sosial budaya dan aspek
kesejarahan, terbentuklah satu wawasan nasional Indonesia yang disebut dengan
Wawasan Nusantara. Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
2. Saran
Penulis berharap agar makalah ini dapat dijadikan bahan bacaan bagi
mahasiswa atau khalayak ramai dan panulis mohon kritik dan sarannya demi
kesempurnaan ini karna penulis menyadari masihbanyak kekurangan dalam
pembuatan makalah ini.

Daftar Pustaka
http://liasetianingsih.wordpress.com/2010/04/19/wawasan-nusantara/

http://makalahkomplit.blogspot.com/2012/09/contoh-makalah-wawasan-
nusantara.html

DWI HARYANTO
P3B116014 Page 21
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Wawasan_Nusantara&action=edit&section
=1

http://konsepdemokrasi.blogspot.com/2012/03/konsep-demokrasi.html

http://pendidikankewarganegaraans.blogspot.com/2012/12/bentuk-bentuk-wawasan-
nusantara.html
http://mochnofal.wordpress.com/2013/03/29/pengertian-geopolitik-dan-wawasan-
nusantara/

DWI HARYANTO
P3B116014 Page 22
DWI HARYANTO
P3B116014 Page 23
DWI HARYANTO
P3B116014 Page 24
DWI HARYANTO
P3B116014 Page 25
DWI HARYANTO
P3B116014 Page 26
DWI HARYANTO
P3B116014 Page 27
DWI HARYANTO
P3B116014 Page 28
DWI HARYANTO
P3B116014 Page 29
DWI HARYANTO
P3B116014 Page 30
DWI HARYANTO
P3B116014 Page 31
DWI HARYANTO
P3B116014 Page 32
DWI HARYANTO
P3B116014 Page 33
DWI HARYANTO
P3B116014 Page 34
DWI HARYANTO
P3B116014 Page 35
DWI HARYANTO
P3B116014 Page 36
DWI HARYANTO
P3B116014 Page 37
DWI HARYANTO
P3B116014 Page 38
DWI HARYANTO
P3B116014 Page 39
DWI HARYANTO
P3B116014 Page 40
DWI HARYANTO
P3B116014 Page 41
DWI HARYANTO
P3B116014 Page 42

Anda mungkin juga menyukai