Anda di halaman 1dari 5

8/30/2016

PENANGANANLIMBAHINDUSTRI PENANGANANLIMBAHINDUSTRI
PERSPEKTIFLIMBAHBAHANBERBAHAYADANBERACUN(B3) Dalam bab ini Diharapakan para mahasiswa dapat memahami
halhal sbb:
1.1. Pendahuluan 1. Perpektif dalam evolusi permsalahan limbah B3, dengan
Karena penggunaan bahan kimia dalam kegiatan industri pendekatan pengelolaannya di negara maju.
maupun dalam kegiatan lainnya terus meningkat sejak 50 teahun 2. Macam amca limbah B3 serta kesalahan dalam pengelolaan yang
terakhir. berakibat fatal.
Penanganan limbah B3 dilakukan dengan cara yang mudah dan 3
3. Gambaran umum tentang aspek legal dan mekanisme untuk
ekonomis. pengelolaan limbah B3
Pada massa lampau limbah industri dalam lahan milik industri 4. Pendekatanpendekatan pengelolaan limbah B3 yang terkait
penghasilnya. dengan administrasi kepemerintahan.
Dibuang ke badan air atau dibuang ke tempat pembuangan
terakhir (TPA) sampah kota.
Ini mengakibatkan terkontaminasinya air permukaan tanah dan
air tanah.
1 2

PENANGANANLIMBAHINDUSTRI PENANGANANLIMBAHINDUSTRI
1. 2. Sejarah. KASUS LOVE CANAL.
Limbah B3 diperhatikan penanganannya pada awal tahun 1970 Di USA kasus love canal merupakan simbol terjadinya
an di USA. pencemaran lingkungan oleh limbah B3.
Saat itu secara nasional melekukan penyelidakan yang pertama Atas dasar kepentingan pemenuhan kebutuhan energi listrik
kali mengenai jenis limbah. yang murah di kawasan Falls USA William T Love membuat
Sebelum tahun 1970 limbah hanya dikatakan sebagai limbah rancangan kawasan industri yg dilengkapi dengan kawasan
industri
industri pemukiman p
p pada akhir tahun 1800 an.
Rencana ini dilengkapi dengan kanal sepanjang 12 km (yang
KASUS LOVE CANAL. kemudian dikenal sebagai Love Canal) yang tidak diselesaikan
dengan sempurna Hooker Chemcical Company, yang
menghasilkan DDT, herbisida, 2,4,5T dan pelarut organik.
Limbah dibuat lewat canal tersebut pada perioda 1942 1952.
Pada tahun 1952 pembuangan dihentikan, kanal ditimbun tanah.

3 4

1
8/30/2016

PENANGANANLIMBAHINDUSTRI PENANGANANLIMBAHINDUSTRI
KASUS LOVE CANAL. KASUS STRINGFELLOW ACID PITS.
Pada tahun 1953 perusahaan bangkrut dan menjual tanh beserta ADALAH lokasi tempat pembuangan limbah B3 yang terletak
propertinya ke pemerintah Kota Niagara Falls. 3000 mil disebelah barat Love Canal, yang beroperasi pada tahun
Selanjutnya dibangun sekolah dan perumahan. 1956 1976.
Pada tahun 1970 terjadi hujan badai lebat, dan timbunan limbah Akibat terjadinya patahan batuan di dasar landfill tersebut
industrinya didalam Love Canal bergerak menuju ke arah terjadilah pencemaran zatzat toksik pada akuifer Chino basin
sekolah dan bangunan rumah penduduk.
penduduk yyangg bersumber dari timbunan limbah B3.
Akibatnya terjadi pemaparan zatzat beracun pada limbah, akuifer Chino basin merupakan sumber utama air minum untuk
sehubungan dengan naiknya muka air tanah. daerah California Selatan.
Akhirnya timbullah keluhan penduduk yang dimunculkan dalam
berbagai media massa.
Diantaranya keluahan penyakir kanker yang diderita penduduk
dan gangguan pertumbuhan janin pada ibu hamil.

5 6

PENANGANANLIMBAHINDUSTRI PENANGANANLIMBAHINDUSTRI
Limbah B3 sebagai Isu Global. 1.3 Definisi
Awal tahun 1980 an, limbah B3 telah menjadi isu global. Sejak kasus Love canal USA diarahkan dengan sungguhsungguh
Pemerintah di banyak negara untuk mengalokasikan dana guna untuk menangani limbah B3 dan menentukan definisi yang
mengatasi masalah lingkungan yang ditimbulkannya. tepat.
Apa sebabnya masalah Limbah B3 menjadi begitu penting? Salah Piha US Enviromental Protection Agency (US EPA)
satunya limbah B3 yang sering mendapatkan perhatian adalah membutuhkan waktu 4 tahun untuk mendefisinisikan limbah B3.
yang memberikan efek toksik kepada manusia.
manusia Setiap negara pada umumnya mendefinsikan Limbah B3 yang
Masalah keracunan limbah B3 tidak timbul begitu saja dalam disesuaikan dengan keperluan administrasi untuk kemudahan
waktu singkat. prosedur hukum.
Penyebab utama dari timbulnya pencemaran limbah B3 adalah
akibat meningkatnya kemajuan teknologi, yang diawali dengan
Revolusi Industri Di Eropa. Ini berdampak menghasilkan
kemajuan di berbagai bidang.

7 8

2
8/30/2016

PENANGANANLIMBAHINDUSTRI PENANGANANLIMBAHINDUSTRI
Definisi limbah B3 di Amerikan Serikat pada tahun 1976 adalah Pada tahun 1985, United nations Environment programme (NEP)
sebagai berikut : mendefisikan limbah B3 sebagai berikut :
Limbah (padat) atau gabungan berbagai limbah (padat) yang Limbah B3 adalah semua jenis limbah yang bersifat padat, cair
karena kuantitas, konsentrasi, atau karakteristik fisikkimia atau gas, selain limbah radioaktif dan limbah enfeksius, yang
dan daya infeksinya bersifat: karena aktifitas kimianya atau karena sifat beracun, mudah
Dapat mengakibatkan timbulnya atau secara signifikan meledak, korosif atau sifat lainnya, dapat membahayakan
menyebakan
y peningkatan
p g laju
j kematian atau semakin kesehatan atau lingkungan, baik secara langsung, maupun karena
parahnya penyakit yang tidak dapat disembuhkan atau tercampur dengan jenis limbah lainnya.
penyakit yang melumpuhkan.
Menyebabkan timbulnya atau berpotensi menimbulkan gangguan
terhadap kesehatan manusia atau lingkungan, apabila tidak
diolah, disimpan, diangkut, dibuang, atau dikelola dengan
baik.

9 10

PENANGANANLIMBAHINDUSTRI PENANGANANLIMBAHINDUSTRI
Di Amerika serikat, penggolangan limbah B3 didasarkan atas 3. Sifat reaktif. Suatu limbah bersifat reaktif apabila :
karakteristik sebagai berikut : Tidak stabil dan berubah dengan cepat tanpa ledakan.
1. Sifat mudah menyal. Suatu limbah memiliki sifat mudah menyala Bereaksi hebat dengan air
apabila : Potensial menimbulkan ledakan bila tercampur air.
Bersifat cair dengan kandungan alkohol lebih rendah dari 24% Menimbulkan gas atau uap beracun dalam jumlah yang dapat
v/v dengan titik nyala kurang dari 600C mebahayakan kesehatan masyarakat atau lingkungan, apabila
tercampur air.
Limbah yang tidak bersifat cair,
cair yang pada kondisi normal dapat
Merupakan limbah yang mengandung sianida atau sulfida, yang
mengakibatkan nyal melalui gesekan atau absorpsi air, atau apabila terpapar pH antara 2,0 12,5 dapat menimbulkan gas
melalui reaksi kimia spontan, dan dapat menimbulkan kebakaran beracun.
dan bahaya yang hebat apabila dinyalakan. Dapat menimbulkan reaksi yang mengakibatkan ledakan apabila
2. Sifat korosif. Suatu limbah dinyatakan bersifat korosif apabila : terdapat sumber pimicu atau mengalami pemanasan.
Bersifat cair dan memiliki pH<2,0 atau >12,5 Dapat meledak atau terurai dengan letusan pada suhu dan
Bersifat cair dan dapat mengkorosi baja dengan laju lebih besar tekanan standar.
dari 6,35 mm/tahun. Merupakan limbah yang mudah meledak.
11 12

3
8/30/2016

PENANGANANLIMBAHINDUSTRI PENANGANANLIMBAHINDUSTRI
Pengecualian Sampahsampah tersebuta diatas dianjurkan untuk
dimanfaatkan semaksimum mungkin dan tempat
Di Amerika serikat ada jenisjenis limbah yang dikeluarkan dari pembuangannya harus dipantau secara berkala.
daftar Limbah B3. sbb:
Di Jepang abu batu bara dikeluarkan dari katagori limbah B3,
Sampah rumah tangga Namun pembuangannya harus dilakukan di landfill terkontrol.
Sampah pertanian yang dikembalikan ke tanah
Sampah pertambangan yang dikembalikan ke lahan tambang Di Indonesia limbah B3 menurut peraturan Pemerintah (PP) RI No
S
Sempah h dari
d i pembakaran
b k b
batu b
bara 19/1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun pada pasal 1 ayat 2 adalah :
Sampah dari penambahan minya dan gas
Sisa suatu kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau
Sampah dari penambangan biji besi dan mineral beracun, yang karena sifat dan/atau konsewntrasinya
Sampah kilang semen dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusakkan
Sampah arsen dari prosesing kayu
lingkungan hidup dan/atau dapat membahayakan lingkungan
Sampah yang mengandung kromium hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makluk
hidup lain.
13 14

PENANGANANLIMBAHINDUSTRI PENANGANANLIMBAHINDUSTRI
Yang tergolong limbah B3 menurut peraturan pemerintah RI : 1.4 Kasuskasus Pencemaran Limbah B3
a. Mudah meledak Dichlorodiphenyltricloroethane (DDT). ini masuk melalui
b. Mudah terbakar makanan pada cumicumi yang hidup di laut yang dalam, pada
c. Reaktif burung pinguin yang hidup di Laut antartika, pada jaringan
d. Beracun lemak manusia.
e. Menyebabkan infeksi Pada burungburung laut.
f. Korosif DDT mengurangi kesuburan dan menghambat deposisi
Pada tahun 2014 Pemrintah Indonesia Mengundangkan PP No 101 ovarium. Akibatnya telor yang dihasilkan mengalami penipisan
tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun kulit.
sebagai berikut :
DDT pada hewanhewan percobaan menunjukkan peningkatan
Zat energi dan/atau komponen lain yang karena sifat konsntrasi, frekuensi penyakit kanker.
dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan
hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,
serta kelangsungan hidup manusia dan makluk hidup lain. (PP
1 ayat 1) 15 16

4
8/30/2016

PENANGANANLIMBAHINDUSTRI PENANGANANLIMBAHINDUSTRI
Merkuri. Polychlorinated biphenyls (PCB)
Merkuri memiliki sifat beracun yang berbeda tingkatannya Seperti DDT, PCB diproduksi dalam limbah besar (100 juta ton)
menurut formula kimianya. setiap tahunnya
Merkuri dalam logam cari pernah digunakan sebagai obat PCB digunakan sebagai bahan isolator pada transformator,
tanpa efek samping yang berarti. sebagai plasticizer, dan juga sebagai salah bahan pembuatan
Merkuri dalam bentuk garam dapat mengakibatkan gangguan kertas tanpa karbon.
syaraf pada manusia.
manusia Kasus kontanminasi terjadi di Jepang pada akhir tahun 1960,
1960
Merkuri dalam bentuk organik (misal metil merkuri) telah Taiwan tahun 1970 an, kasus ini banyak menimbulkan
menyebabkan berbagai kasus kelumpuhan dan hilangnya keguguran dan cacat janin.
kemampuan sensorik, seperti yang terjadi di Teluk Minamita
Jepang

17 18

PENANGANANLIMBAHINDUSTRI

19

Anda mungkin juga menyukai