Anda di halaman 1dari 2

Manifestasi klinis

Menurut lokasi tumor :

1. Lobus frontalis : Gangguan mental / gangguan kepribadian ringan : depresi, bingung,


tinggkah laku aneh, sulit memberi argumentasi / menilai benar atau salah, hemiparesis,
ataksia dan gangguan bicara.
2. Korteks presentalis posterior : kelemahan /kelumpuhan pada otot-otot wjah, lidah, dan jari.
3. Lobus parasentralis : Kelemahan pada ekstremitas bawah.
4. Lobus oksipital : kejang, gangguan penglihatan.
5. Lobus temporalis

Tinitus, halusinasi pendengaran, afasia sensorik, kelumpuhan otot wajah.

6. Lobus parientalis : Hilang fungsi sensorik, kortikalis, gangguan lokalisasi sensorik, gangguan
penglihatan.
7. Cerebulum : Papil oedema, nyeri kepala, gangguan motorik, hiperekstremitas
sendi,hipotonia.

Tanda dan gejala umum

1. Nyeri kepala berat pada pagi hari,makin tambah bila batuk, dan membungkuk
2. Kejang
3. Tanda tanda peningkatan peningkatan intra kranial : pandangan kabur, mual, muntah,
penurunan fungsi pendengaran, perubahan tanda tanda vital, afasia
4. Perubahan kepribadian
5. Gangguan memori dan alam perasa

Trias klasik :

1. Nyeri kepala
2. Papil oedema
3. Muntah

Pemeriksaan penunjang

1. Radiogram tengkorak : memberikan informasi yang sangat berharga mengenai struktur,


penebalan, dan kalsifikasi; posisi kelenjar pineal yang mengapur; dan posisi seta tursika.
2. Elektroensefalogram : memberikan informasi mengenai perubahan kepekaan neuoron.
Pergeseran kandungan intraserebral dapat dilihat pada ekoensefalogram. Pencitraan
radioaktif memperlihatkan area akumulasi abnormal dari zat radioaktif.tumor otak maupun
oklusio vaskular, infeksi, dan trauma mengakibatkan kerusakan barier darah otak yang
menyebabkan akumulasi abnormal zat radioaktif.
3. Arterigrafi atau ventricolugram : Untuk mendeteksi kondisi patologi pada sistem ventrikel
dan cisterna.
4. CT SCAN ; Dasar dalam menentukan diagnose.
5. Sidik otak radioaktif ; Memperlihatkan daerah daerah akumulasi abnormal dari zat
radioaktif. Tumor otak mengakibatkan kerusakan sawar darah otak yang menyebabkan
akumulasi abnormal zat radioaktif.
6. Ekoensefalogram ; memberi informasi mengenai pergeseran kandungan intra serebral.

Penatalaksanaan

Penanganna yang dilakukan tergantung dari keadaan tumor tersebut, apakah masih bisa dioperasi
(operable) ataupun in operable. Sebelum dilakukan pembedahan, persiapan pre operasi harus
dilakukan seperti pemeriksaan laboratorium lengkap, tes fungsi hati, ginjal, EKG dan lain lain.

1. Tindakan operatif dilakukan pada keadaan berikut, antara lain :


a. Emergensi, misalnyan pasien dengan penurunan kesadaran.
b. Elektif (direncanakan), misalnya pada penderita tumor otak stadium dini.
2. Tindakan operatif dengan radioterapi dan kemoterapi Temozolomide dilakukan pada kasus
Anaplastic Oligodendroglioma (grade III). Untuk kasus Malignant glioma dilanjutkan dengan
interstitial radioterapi/brachytheraphy dengan radioaktif Irridium192 atau Iodine- 125
langsung ke tumor. Stereotactic radiotherapy dan radiosurgery (Linac dan Gamma knife)
dilakukan hanya terbatas pada lesi lesi dengan diameter tidak lebih dari 3-4 cm dan sangat
potensial untuk Malignant glioma yang berada jauh di dalam otak. Pada tumor dengan
metastase tunggal di otak, dilakukan tindakan operatif terhadap tumornya tetapi disertai
dengan Whale Brain RadioTherapy (WBRT) ataupun dengan Stereotactic Radio Surgery (SRS)
selain itu dilanjutkan dengan kemoterapi, seperti pada tumor small cell lung carcinoma
germ cell tumor ataupun pada breast cancer.
3. Paliatif, dilakukan pada kasus kasus yang tidak mungkin lagi operasi.

Anda mungkin juga menyukai