ABSTRAK
Mesin grafir 2.5D merupakan mesin otomatis yang digunakan untuk melakukan proses pengikisan dan
membentuk pola berupa huruf dengan metode interpolasi linier dan sirkular. Mesin tersebut digerakan oleh stepper
motor bipolar 2 phase (57BYGH56-4011YD) pada sumbu X, Y, serta dan Z serta motor DC pada spindle. Mesin grafir
2.5D ini dikendalikan oleh kendali berbasis microcontroller yaitu ATmega32A. Touchscreen berbasis raspberry
digunakan sebagai antarmuka antara mesin dan operator.
Untuk menggerakan stepper motor bipolar 2 phase diperlukan sebuah rangkaian penggerak. Rangkaian
penggerak yang dibuat harus mampu mendukung fungsi dan operasi dari mesin ini dimana mesin membutuhkan
pergerakan yang presisi dan respon yang cepat pada setiap pergerakannya pada saat proses pemakanan benda kerja.
Pergerakan yang diperlukan dalam proses grafir ini yaitu pergerakan lurus maju dan mundur, lurus kanan dan kiri,
pergerakan linier 4 kuadran, serta pergerakan sirkular 4 kuadran.
Mesin grafir 2.5D ini berbasis pada mesin CNC dimana operasi yang akan dilakukan ditulis dalam sebuah
urutan langkah yaitu program G-Code. Program G-Code tersebut kemudian diolah oleh microcontroller ATmega
32A yang berfungsi sebagai Master. ATmega32A akan mengolah program G-Code tersebut menjadi pulsa-pulsa
yang dikirimkan sebagai masukan dari rangkaian penggerak yang dibuat untuk diolah menjadi sinyal yang dapat
menggerakan aktuator dari mesin ini yaitu stepper motor dan motor DC.
Hasil pengujian pengendali dan penggerak stepper motor yang telah dibuat, menunjukkan bahwa rangkaian
ini dapat menggerakan stepper motor, dengan variasi frekuensi sebesar 2KHz-600Hz dengan kecepatan maksimal
20mm/detik.
Kata Kunci: Mesin Grafir 2.5D, Microcontroller ATmega32A, Penggerak Stepper motor
(a)
(a)
(b)
No Bentuk Pengujian
4. PENGUJIAN RANGKAIAN PENGGERAK Pengujian gelombang pencatuan
STEPPER MOTOR 1
microcontroller AVR32A
Pengujian tegangan pencatuan
2
4.1 Pengujian Gelombang Pencatuan microcontroller AVR32A
Pengujian gelombang penggerak stepper motor Pengujian Switching pada optocoupler
3
bertujuan untuk mengetahui bentuk gelombang dengan penyulutan full step
keluaran yang muncul pada controller (AVR 32A) Pengujian output dari VDS pada
4
sebagai sinyal input dan gelombang pada stepper MOSFET
motor. Berikut Gambar 4.1 dan Gambar 4.2 yang Pengujian kecepatan motor dan
5
merupakan keluaran AVR 32A pada setiap frekuensi kerja stepper motor
phasenya. 6 Pengujian arus stepper motor
Pengujian waktu tempuh masing
7
masing sumbu
dilakukan untuk melihat apakah keluaran dari
optocoupler sesuai dengan logic yang di berikan
dari microcontroller. Berikut Gambar 4.3 yang
merupakan keluaran dari optocoupler.
menunjukan bagaimana pengukuran VDS pada
MOSFET saat conduct.
Gambar 4.3 Output optocoupler Gambar 4.5 Pengukuran VDS saat penyulutan A+
Dari hasil pengujian tersebut, dapat Adapun hasil pengukuran dari besar ID dapat
disimpulkan bahwa optocoupler berfungsi dengan dilihat pada Gambar 4.6
baik sebagai rangkaian isolator pada rangkaian
penggerak stepper motor.
Tabel 4. 1 Hasil Pengukuran Arus Input Penggerak Gambar 4.6 Gelombang Pengukuran ID
Sumbu X
Metode Delay Arus Dengan membandingkan besar nilai RDS yang
NO
Penyulutan [ms] Input [A] didapatkan (Tabel 4.4) dari hasil pengukuran
1 Full step 1 0,95 dengan nilai yang tercantum pada datasheet. Maka
2 One- 2 1,84 dapat terlihat perbedaan yang cukup mencolok,
3 phase on 3 2,73 RDS(on) dari datasheet bernilai = 0,077 .
Sedangkan dari hasil pengukuran didapatkan nilai
4 Full step 1 1,36
RDS(on) = 2 . Sehingga dapat ditarik kesimpulan
5 Two-phase 2 5,15 bahwa rangkaian driver dengan berbasis MOSFET
6 on 3 8,43 yang digunakan belum cukup optimal karena
7 1 5,00 terdapat perbedaan nilai RDS(on) yang cukup jauh
8 Half step 2 8,48 dan mengakibatkan VDS(on) pada MOSFET tidak
9 3 9,35 mendekati 0V.
Dari hasil percobaan tersebut dapat 4.5 Pengujian Kecepatan dan Frekuensi Kerja
disimpulkan bahwa penulis menyarankan agar Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui
pengguna rangkaian penggerak stepper motor bagaimana pengaruh frekuensi terhadap kecepatan
menggunakan full step one phase on agar arus motor, serta mengetahui batas frekuensi kerja yng
yang masuk ke motor tidak terlalu besar. Terlalu aman.
besarnya arus yang masuk ke motor dapat Penghitungan kecepatan stepper motor
menyebabkan rusaknya rangkaian penggerak dan terhadap frekuensi input dapat dicari secara
stepper motor. penghitungan dengan rumus sebagai berikut,[17]
dengan :
= Rotasi / menit atau rpm 4.6 Pengujian Arus Stepper Motor
Np = Step / putaran [pulsa / rotasi] Pengujian berikut merupakan pengujian yang
= 200 Step / putaran dilakukan untuk melihat arus yang masuk ke
PPS = Pulsa Per Detik / Frekuensi kumparan pada stepper motor. Pengujian ini
dilakukan dengan cara mengubah besar nilai
Berikut Tabel 4.2 merupakan percobaan frekuensi yang berakibat pada perubahan besar
pengaruh frekuensi terhadap kecepatan motor. arus yang masuk ke kumparan stepper motor.
Berikut Tabel 4.3 merupakan percobaan
Tabel 4. 2 Hasil Pengukuran Kecepatan dengan pengaruh frekuensi terhadap arus yang masuk.
Perbedan Frekuensi
Tabel 4. 7 Perubahan Kecepatan terhadap Arus
No Frekuensi Tachometer Hitungan Error
[Hz] [Rpm] [Rpm] [%] Frekuensi Arus
No
[Hz] [A]
1 100 51 30 70 1 1111 0.9
2 200 80 60 33.3 2 1000 1.6
3 300 110 90 22.2 3 833 1.2
4 400 138 120 15 4 666 1.72
5 500 167 150 11.33 5 588 2.1
6 600 192 180 6.66 6 500 2.6
7 700 226 210 7.6 7 400 3.23
8 800 248 240 3.33 8 333 4
9 900 281 270 4.07 9 285 4.4
10 1000 319 300 6.33 10 250 4.9
11 1100 343 330 3.93
12 1200 374 360 3.8 Berikut Gambar 4.8 merupakan kurva dari hasil
pengujian pengaruh frekuensi terhadap perubahan
Berikut Gambar 4.7 merupakan kurva dari hasil arus yang terdapat pada Tabel 4.3 diatas.
pengujian pengaruh PPS (frekuensi) terhadap
perubahan kecepatan yang terdapat pada Tabel 4.2
diatas.