Anda di halaman 1dari 141

Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

BAB II
PEMBELAJARAN

A. Rencana Belajar Siswa


Suatu kegiatan pendidikan dan latihan (Diklat) menjadi jelas dan terlihat titik bidiknya
hingga dapat membuahkan hasil kompetensi dan sub kompetensi yang baik bagi para
peserta Diklat, maka peserta Diklat terlebih dahulu harus menentukan sasaran dengan
menjabarkan sebuah rencana kegiatan belajar.
Untuk itu isilah format berikut ini sesuai maksud dari masing-masing kolom pada table
dibawah ini. lakukanlah konsultasi secara kontinu kepada guru/pembimbing.

Standar Kompetensi : Memelihara/servis sistem dan komponen injeksi


bahan bakar motor diesel

Tempat Alasan Paraf


Jenis Kegiatan Tanggal Waktu
Belajar Perubahan guru

1.Prinsip kerja , konstruksi motor


diesel dan komponen sistem
injeksi bahan bakar.

2. Prosedur pemeliharaan/servis
sistem injeksi bahan bakar
motor diesel.

3. Memelihara/servis sistem
injeksi bahan bakar motor
diesel.
Peserta Diklat harus selalu mengkonsultasikan setiap pengisian uraian pada
Guru/pembimbing tentang Jenis Kegiatan, Tanggal, Waktu dan Tempat.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 8


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

B. KEGIATAN PEMBELAJARAN.

1. Kegiatan Pembelajaran 1 :

Prinsip kerja, Konstruksi motor diesel dan


Komponen sistem injeksi bahan bakar
c. Tujuan pembelajaran 1
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1, diharapkan siswa dapat :
1) Menjelaskan Prinsip kerja dan proses kerja motor diesel.
2) Menjelaskan macam-macam konstruksi motor diesel.
3) Menjelaskan fungsi, konstruksi dan cara kerja komponen sistem injeksi
bahan bakar motor diesel

b. Uraian materi
1) Prinsip kerja dan proses kerja motor Diesel.

Motor Diesel ditemukan oleh seorang ahli dari Jerman, bernama RUDOLF
DIESEL (1858 1913). Ia mendapat hak paten untuk mesin diesel pada
tahun 1892, tetapi mesin diesel tersebut baru dapat dioperasikan pada
tahun 1897.

Gambar 1.1 Rudolof diesel penemu motor diesel

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 9


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

TUJUAN RUDOLF DIESEL.

Tujuan Rudolf Diesel menemukan konsep motor tersebut adalah:


Menaikkan rendemen motor (rendemen motor bensin 30%,
rendememotor diesel 40 51%)
Mengganti sistem pengapian dengan dengan sistem penyalaan diri,
karena sistem pengapian motor bensin pada waktu itu kurang baik
Mengembangkan sebuah mobil yang yang dapat dioperasikan denga
bahan bakar lebih murah dari pada bensin.

Pada waktu itu Rudolf Diesel mendapat kesulitan dalam hal proses
pengabutan bahan bakar karena belum ada pompa injeksi yang dapat
menyemprotkan dengan tekanan tinggi, baru pada tahun 1924 ditemukan
pompa injeksi yang baik dan mampu menekan dan mengabutkan bahan
baker dengan tekanan tinggi.

a) PRINSIP KERJA MOTOR DIESEL

Gambar 1.2 Konstruksi motor diesel.

Prinsip kerja motor diesel dapat dikelompokan menjadi beberapa


tahapan proses kerja, antara lain:

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 10


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

(1) Cara Pembentukan Campuran

Hanya udara saja yang dihisap pada waktu langkah


pemasukan dan kemudian udara tersebut dikompresikan
hingga bertekanan dan bersuhu tinggi .
Setelah udara dikompresi, bahan bakar disemprotkan kedalam
ruang bakar dan udara dicampur di dalam silinder
(2) Cara Penyalaan

Setelah udara bertekanan dan bersuhu tinggi, kemudian bahan


bakar disemprotkan ke dalam ruang bakar sehingga bahan bakar
yang sudah berubah menjadi gas bercampur dengan udara
panas di dalam silinder, dan setelah campurannya homogen
maka terjadi penyalaan diri yaitu bahan bakar terbakar oleh
panasnya udara tersebut.

Persyaratan

Tekanan udara (kompresi) 1,5 4 Mpa (15 40 Bar)


sehingga temperatur udara naik menjadi 700 900 OC.
Bahan bakar harus terkabut dengan halus; untuk
mengabutkan bahan bakar dengan halus, digunakan pompa
injeksi (tekanan pompa injeksi 100 mpa)
Bahan bakar yang sesuai mempunyai sifat-sifat sebagai
berikut:
Mudah dinyalakan
Bersih
Bersifat melumasi (pompa injeksi).
Sebagaimana uraian di atas, maka pengertian motor diesel adalah:
Motor diesel adalah suatu pesawat yang memproses energi
kimia ( Bahan bakar ) menjadi energi mekanik, dimana
energi mekanik tersebut dihasilkan dari proses pembakaran
bahan bakar oleh panasnya udara yang dikompresikan.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 11


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

b) Proses kerja motor Diesel


Proses kerja motor adalah langkah-langkah kerja atau siklus kerja
yang memproses bahan bakar menjadi energi mekanik. Pada
umumnya proses kerja motor diesel minimal terdapat 4 langkah kerja
sebagaimana proses kerja motor bensin, yaitu :
(1) Langkah Isap atau langkah pemasukan.
(2) Langkah kompresi
(3) Langkah Expansi atau langkah usaha
(4) Langkah buang.

Jenis motor diesel bila ditinjau dari cara melakukan proses kerjanya
dapat dibagai memjadi 2 jenis, yaitu:
(1) Motor diesel 4 tak
(2) Motort diesel 2 tak.
Motor diesel 4 tak adalah motor diesel yang satu kali proses kerja
ditempuh oleh 4 langkah piston dalam 2 putaran poros engkol.
Dibawah ini adalah gambaran proses kerja motor diesel 4 tak.
(1) Langkah hisap/ langkah pemasukan.

Gambar 1.3 Langkah hisap

Pada langkah isap, piston berderak dari TMA ke TMB, katup masuk
membuka dan katup buang menutup, udara melalui saringan udara
terhisap kedalam selinder.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 12


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Motor diesel 4 tak banyak digunakan, sedangkan motor diesel 2 tak


hanya digunakan untuk penggerak kapal laut dan kereta api dan
sebagainya.
(2) Langkah Kompresi

Gambar 1.4 Langkah kompresi

Pada langkah kompresi, piston bergerak dari TMB ke TMA, katup


masuk dan katup buang menutup sehingga udara yang ada di
dalam selinder ditekan dan dikompresikan hingga bertekan tinggi
(1,5 Mpa 4 Mpa atau 15 40 Bar) dan mencapai suhu 700C -
900 C. Beberapa derajat sebelum mencapai akhir langkah
kompresi, bahan bakar dikabutkan oleh sebuah pengabut ( Injector)
sehingga bahan bakar yang sudah berubah menjadi gas bercampur
dengan udara panas dan terjadi pembakaran sendiri ( Self
Ignation ).

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 13


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

(3) Langkah Usaha.

Gambar 1.5 Langkah usaha

Akibat terjadinya pembakaran bahan bakar oleh panasnya udara yang


dikompresikan, maka akan terbangkit suhu dan tekanan yang lebih
besar, dimana piston akan tertekan dan bergerak dari TMA ke TMB
mendorong batang piston (Conecting rod ) yang seterusnya batang
piston akan mendorong poros engkol sehingga gaya batang piston yang
arahnya ke bawah dirubah menjadi gara putar atau torsi.
(4) Langkah buang.

Gambar 1.6 Langkah buang


Beberapa derajat sebelum akhir langkah usaha, katup buang sudah
mulai membuka, dan ketika piston bergerak dari TMB ke TMA gas yang
energinya sudah berkurang ditekan oleh piston keluar melalui katup
buang ke udara luar melalui saluran buang yang selanjutnya piston dan
komponen lainnya akan mulai lagi langkah pemasukan.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 14


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Proses kerja motor diesel dan proses kerja motor bensin pada
prinsipnya adalah sama yang berbeda adalah sistem pengapian dan
sistem bahan bakarnya. Di bawah ini adalah tabel 1 tentang perbedaan
proses kerja antara motor diesel 4 tak dan motor bensin 4 tak.

Tabel 1.1 Perbedaan prinsip kerja antara motor diesel dan motor bensin

Motor Diesel Motor bensin


1. Langkah Isap 1. Langkah Isap

Yang diisap hanya udara, silinder Yang diisap adalah campuran


akan terisi penuh bahan bakar dan udara, silinder
akan diisi sesuai dengan posisi
katup gas

2. Langkah kompresi. 2. Langkah kompresi.

Perbandingan kompresi () = Perbandingan kompresi ()


15 23 = 7 12
Udara di kompresi sampai 1.5 Campuran udara dan bahan
4 Mpa (15 40 Bar) bakar dikompresi sampai 0.8
Temperatur menjadi 700 1.5 Mpa (8-15 Bar)
900OC Temperatur menjadi 300
Penyemprotan bahan bakar 600OC
dimulai Saat pengapian 30 5
30 16 sebelum TMA sebelum TMA

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 15


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

3. Langkah usaha 3. Langkah usaha

Motor Diesel Motor bensin

Bahan bakar terbakar dengan Bahan bakar terbakar akibat


sendirinya akibat temperatur loncatan bunga api pada busi
udara yang panas Tekanan pembakaran 3 - 6
Tekanan pembakaran 4-12 Mpa (30 60 Bar)
Mpa (40 120 Bar)

4. Langkah buang 4. Langkah buang.

Temperatur gas buang 500 600 Temperatur gas buang 700


OC 1000OC

Perbedaan motor diesel dengan motor bensin dapat dilihat dari diagram
indikator tekanan seperti diperlihatkan pada gambar di bawah ini.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 16


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Diagram indikator tekanan motor Bensin.

A: Awal pengapian.
B: Tekanan pembakaran max.
C: Akhir Pembakaran
D: Katup buang terbuka

Gambar 1.7 Diagram indicator motor bensin

Diagram indikator tekanan motor Diesel.

A : Awal penyemprotan
B : Awal pembakaran
C : Tekanan pembakaran
max
D : Akhir penyemprotan
E : Akhir pembakaran
F : Katup buang terbuka

Gambar 1.8 Diagram indikator motor diesel

Perbedaan antara motor diesel dengan motor bensin, seperti dijelaskan di atas, dapat
disimpulkan seperti di bawah ini.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 17


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

(1) Perbedaan pembentukan campuran

Gambar 1.9 Bentuk campuran motor diesel dan motor bensin

Motor Diesel Motor Bensin


Pembentukan campuran bahan bakar Pembenrukan campuran
dan udara berada di dalam ruang bakar bahan bakar dan udara
/ di dalam silinder berada diluar selinder
(karburator, manifold isap)

(2) Perbedaan cara penyalaan.

Gambar 1.10 Penyalaan motor diesel dan motor bensin


Motor diesel Motor Bensin

Terjadi dengan sendirinya akibat temperatur Terjadi akibat adanya


akhir kompresi yang tinggi dan titik penyalaan loncatan bunga api pada
bahan bakar yang relatif rendah. Busi.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 18


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

(3) Perbedaan dari diagram indikator

Gambar 1.11 Perbedaan diagram indikator motor diesel dan motor bensin.

Motor Diesel Motor bensin

Tekanan pembakaran lebih besar dari pada - Tekanan pembakaran


motor Otto lebih kecil dari pada
Proses pembakaran dapat dikendalikan motor dirsel
oleh sistem injeksi
Misal : lama penyemprotan menentukan - Proses pembakaran tidak
lama pembakaran dapat dikendalikan.

(4) Perbedaan pembentukan campuran.


Tabel 1.2 Perbedaan pembentukan campuran

(5) Perbedaan momen putar, putaran, daya dan efisiensi.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 19


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Tabel 1.3 Perbedaan momen putar, putaran, daya dan efisiensi

Pemakaian bahan bakar motor Diesel lebih hemat daripada motor Otto, karena:
Perbandingan kompresi yang tinggi
Perbandingan campuran selalu kurus sampai dengan mendekati ideal
Daya motor diesel lebih rendah daripada motor Otto karena putaran motor
diesel lebih rendah.

2) Konstruksi motor diesel dan komponen sistem bahan bakar.

Konstruksi komponen-komponen utama motor diesel disesuaikan dengan prinsip


kerja motor diesel. Terdapat beberapa persyaratan beserta tuntutannya yang harus
dipenuhi sehubungan dengan konstruksi motor diesel. Adapun persyaratan tersebut
antara lain sebagai berikut:

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 20


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Tabel 1.4 Persyaratan dan tuntutan untuk motor diesel

a) KEPALA SILINDER

Gambar 1.12 Konstruksi kepala selinder motor diesel

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 21


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Kepala selinder untuk motor diesel harus terbuat dari bahan kuat, untuk itu bahan
kepala selinder motor diesel terbuat dari besi tuang, tidak seperti bahan kepala
selinder motor bensin ada yang terbuat dari bahan alumunium campuran.

Motor-motor dengan injeksi tak langsung kepala selinder diperlengkapi dengan


kamar muka atau kamar pusar yang terbuat dari baja atau keramik seperti
diperlihatkan pada gambat di bawah ini.

Gambar 1.13 Ruang bakar bentuk kamar pusar

Gambar 1.14 Ruang bakar bentuk kamar muka

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 22


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

b) Blok motor dan mekanisme engkol.

(1) TABUNG SILINDER

Supaya pendinginan merata dan overhaul dapat dilaksanakan dengan


mudah, pada motor diesel sering digunakan tabung silinder basah.

Gambar 1.15 Tabung selinder motor diesel

Jarak A-B penting sebab supaya paking kepala silinder rapat. Lubang pelepas yang
menuju ke udara luar berfungsi untuk menghindari air pendingin masuk ke ruang
engkol pada waktu cincin O bocor.

(2) Konstruksi piston.

Konstruksi piston untuk motor diesel harus kuat terhadap tekanan dan
mampu menahan tingkat pemuaian akibat suhu pembakaran, untuk itu
konstruksi piston untuk motor diesel dibuat dengan beberapa konstruksi yang
antara lain dengan piston yang dilengkapi dengan cincin baja atau keramik
seperti gambar di bawah ini.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 23


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Gambar 1.16 Konstrusi piston motor diesel

Fungsi cincin baja/keramik

Mengatasi pemuaian panas


Mengatasi keausan alur cincin torak paling atas

Untuk motor diesel kapasitas besar yang dilengkapi dengan turbo charge,
konstruksi piston dilengkapi dengan pendingin oli seperti gambar di bawah
ini.

Gambar 1.16 Pendingin oli untuk kelengkapan piston motor diesel

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 24


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Digunakan pada motor Diesel daya tinggi (turbo)


Pendinginan dengan semprotan oli, menahan piston menjadi lunak, cincin
cincin atau pena piston macet

(3) Batang penghubung ( Conecting rod )

Gambar 1.17 Konstruksi batang penghubung pada motor diesel

Batang penghubung untuk motor diesel harus kuat, selain itu dipengaruhi
pula oleh diameter poros engkol untuk motor diesel yang besar, untuk itu
bagian dudukan leaf bearing di buat dalam pembagian miring seperti
diperlihatkan pada gambar di atas.

c) Konstruksi ruang bakar pada motor diesel.


Konstruksi ruang bakar pada motor diesel ditentukan oleh sistem injeksi bahan bakar
kedalam selinder yang terdapat dua sistem, yaitu sistem injeksi langsung dan sistem
injeksi tidak langsung.
Sistem injeksi langsung adalah bahan bakar langsung diinjeksikan atau dikabutkan
langsung ke dalam silinder yang dalam hal ini ke ruang bakar yang biasanya

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 25


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

ditempatkan dibagian atas piston sebagaimana diperlihatkan pada gambar di bawah


ini.

Gambar 1.18 Konstruksi ruang bakar pada motor diesel

Pada akhir langkah kompresi, torak mendekati kepala silinder, udara akan tertekan ke
dalam ruang bakar dan menerima pusaran yang cepat. Kemudian bahan bakar
disemprotkan melalui lubang-lubang nosel injeksi dan akan dibagikan dalam ruang
bakar. Akibat temperatur tinggi dan pusaran, bahan bakar cepat menguap dan
menyala dengan sendirinya.

Catatan:
Kebanyakan motor besar menggunakan sistem ini.
Memerlukan injektor jenis lubang banyak dengan tekanan pembukaan yang tinggi.
Tidak memerlukan sistem pemanas mula, dengan motor dingin, temperatur akhir
langkah kompresi masih cukup tinggi untuk penyalaan diri.
Perbandingan kompresi tinggi.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 26


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

(1) Konstruksi ruang bakar untuk sistem injeksi langsung (Direct injection)

Gambar 1.19 Ruang bakar bentuk bak dan bentuk setengah bola

Gambar 1.20 Ruang bakar bentuk bola dan bentuk hati

Konstruksi ruang bakar seperti di atas dimaksudkan agar ketika langkah hisap
atau langkah kompresi terjadi pusaran udara yang baik dan berakibat terhadap
sempurnanya campuran bahan bakar yang diinjeksikan oleh injektor dengan
udara yang telah mempunyai suhu yang tinggi sehingga bisa lebih cepat
terjadinya penyalaan diri. Di bawah ini adalah bentuk pusaran akibat bentuk-
bentuk konstruksi ruang bakar.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 27


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Contoh pusaran pada ruang bakar bentuk hati.

Gambar 1.21 Pusaran pada ruang bakar bentuk hati ketika langkah
hisap

Gambar 1.22 Pusaran pada ruang bakar bentuk hati ketika langkah kompresi

Gambar 1.23 Pusaran pada ruang bakar pada saat penyemprotan bahan bakar
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 28
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

(2) Konstruksi ruang bakar untuk sisten injeksi tidak langsung (Indirect
injection)

Sistem injeksi tak langsung adalah suatu sistem injeksi dimana bahan bakar yang
dikabutkan tidak langsung kedalam selinder melainkan ke suatu ruang yang
disebut kamar pusar yaitu suatu ruang yang terdapat pada kepala selinder,
dimana maksud dibuat kamar pusar adalah agar udara yang dikompresikan
terpusat dan berpusar pada ruang tersebut, sehingga ketika bahan bakar
dikabutkan akan terjadi percampuran yang cepat dan homogen sehingga terjadi
penyalaan diri. Di bawah ini adalah bentuk ruang bakar untuk jenis injeksi tak
langsung.

(a) Kamar muka

Gambar 1.24 Ruang bakar bentuk kamar muka


Pada langkah kompresi, sebagian besar udara ditekan ke dalam kamar
muka, kemudian bahan bakar disemprotkan terhadap bak penyala.Bagian
tersebut terikat dengan jembatan yang relatif tipis, maka menjadi sangat
panas selama motor hidup. Oleh karena itu, bahan bakar yang disemprotkan
mudah menguap dan menyala dengan sendirinya dengan cepat. Akibat
pembakaran, sebagian bahan bakar ditiup keluar kamar muka dan ikut
terbakar dengan udara yang masih di dalam silinder.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 29


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Catatan

Waktu sekarang, sistem ini hanya digunakan oleh Mercedes Benz.


Memerlukan injektor jenbis nosel pasak dengan bentuk penyemprotan
khusus, tekanan pembukaan nosel 11 15 Mpa (110 150 Bar).
Memerlukan sistem pemanas mula untuk menghidupkan motor, bila suhunya
lebih rendah dari 50OC.

(b) Kamar pusar

Gambar 1.25 Ruang bakar bentuk kamar pusar

Pada langkah kompresi, sebagian besar udara ditekan ke dalam kamar pusar.
Udara menerima pusaran yang sangat cepat, karena saluran penghubung
menuju secara tangensial ke dalam kamar pusar. Akibat pusaran tersebut,
bahan bakar yang disemprotkan cepat menguap dan menyalakan diri. Akibat
pembakaran sebagian bahan bakar ditiup keluar
kamar pusar dan ikut terbakar dengan sisa udara yang masih di dalam silinder.

Catatan
Kebanyakan motor kecil menggunakan sistem ini.
Menggunakan injektor jenis nosel pasak dengan tekanan pembukaan nosel 11
15 Mpa (110 150 Bar).

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 30


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

d) Konstruksi sistem injeksi bahan bakar motor diesel dan


komponen-komponennya.

Gambar 1.26 Aliran bahan bakar pada pompa injesi tipe Inline.
Keterangan :
1. Tanki bahan bakar
2. Pompa penyalur bahan bakar ( Transfer pump )
3. Automatic Timer
4. Saringan bahan bakar ( Fuel Filter)
5. Pompa injeksi bahan bakar ( Fuel Injection Pump )
6. Governor
7. Injektor
8. Busi pijar ( Glow plug )

Sistem bahan bakar pada motor diesel secara umum berfungsi untuk melayani
kebutuhan bahan bakar selama engine atau motor tersebut bekerja, tetapi secara
khusus dan terperinci fungsi-fungsi sistem bahan bakar pada motor diesel adalah:
(1) Mengatur jumlah bahan bakar yang akan diinjeksikan atau dikabutkan sesuai
dengan kondisi dan beban yang dipikul oleh engine.
(2) Merubah bahan bakar dari bentuk cair menjadi bentuk gas.
(3) Mengatur saat mulainya pembakaran sesuai dengan kecepatan engine.
Seperti terlihat pada gambar di atas, komponen-komponen sistem bahan bakar
pada motor diesel antara lain adalah:
(1) Tanki bahan bakar yang berfungsi sebagai tempat persediaan atau
penyimpanan bahan bakar.
(2) Pompa penyalur atau transfer pump, berfungsi untuk mengalirkan bahan
bakar dari tanki ke pompa injeksi atau pompa penekan bahan bakar.
(3) Automatic timer berfungsi untuk memajukan atau mempercepat saat mulai
injeksi ketika engine berputar cepat.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 31


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

(4) Saringan bahan bakar, berfungsi untuk menyaring bahan bakar dari kotoran
atau kandungan air pada bahan bakar.
(5) Pompa injeksi, yang berfungsi untuk menekan dan mengatur jumlah bahan
bakar.
(6) Governor, berfungsi untuk mengatur jumlah bahan bakar yang akan di
injeksikan oleh bahan bakar sesuai dengan kondisi dan beban yang dipikul
oleh mtior atau engine.
(7) Nozle atau injector, berfungsi untuk mengabutkan bahan bakar agar menjadi
bahan bakar gas.
(8) Busi pijar atau glow plug, berfungsi untuk memanaskan udara yang ada di
dalam selinder.

Gambar1.27 Aliran bahan bakar pompa injeksi tipe Distributor

(1) Pompa penyalur ( Feed pump )


(Untuk pompa injeksi tipe Inline )

Gambar 1.28 Feed pump untuk pompa injeksi tipe inline.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 32


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Feed pump berfungsi untuk menghisap bahan bakar dari tanki dan
menekannya ke pompa injeksi melalusi saringan bahan bakar (Fuel Filter)
feed pump yang digunakan kebanyakan tipe single acting pump dan
dipasang dibagian samping pompa injeksi, dimana feed pump digerakan oleh
poros nok pompa injeksi ( Injection pump cam shaft )

Pada saluran pemasukan feed pump dipasang priming pump yang berfungsi
untuk menghisap bahan bakar dari tanki dan mengeluarkannya ke pompa
injeksi melalui saringan bahan bakar ketika mengeluarkan udara palsu.

Ruang penampungan bahan bakar pada pompa injeksi harus selalu terisi
oleh bahan bakar dengan jumlah yang cukup, akan tetapi feed pump kurang
memberikan bahan bakar yang cukup ketika engine berputar cepat, untuk
mengatasi hal itu tekanan bahan bakar yang mengalir ke pompa injeksi
dipertahankan pada tekanan 1,8 2,2 kg/cm ( 25 30 Psi atau 117 216
Kpa )

Cara kerja Feed pump


Cara kerja feed pump ketika menghisap bahan bakar ke ruang
tekan atas.

Gambar 1.29 Cara kerja feed pump ketika menghisap bahan bakar.
Feed pump digerakan oleh camshaft pompa injeksi yang menyebabkan
piston dapat bergerak bolak balik sehingga dapat menghisap dan
mengeluarkan bahan bakar dengan bertekanan. Pada saat camshaft (1)
tidak mendorong tappet roller (2), piston (4) mendorong push rod (5) ke
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 33
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

bawah karena adanya tegangan piston spring (6). Pada saat itu volume pada
ruang tekan atas ( Presure chamber ) (7) membesar dan terjadi penurunan
tekanan sehingga inlet valve (5) membuka dan bahan bakar terhisap ke
ruang tekan atas ( Presure chamber).
Cara kerja feed pump ketika menghisap bahan bakar ke ruang
tekan bawah .

Gambar 1.30 Cara kerja feed pump ketika menghisap bahan bakar
ke ruang tekan bawah

Seperti gambar di atas, ketika camshaft mendorong piston melalui push rod,
piston akan menekan bahan bakar di dalam pressure chamber; karena
tekanan bahan bakar, inlet valve menutup dan outlet valve membuka
sehingga bahan bakar keluar dari saluran pengeluaran dan masuk ke ruang
tekan bawah (Presure chamber ) (9). Hal tersebut terjadi karena ketika
piston naik, ruang tekan bawah (9) mengalami pembesaran volume dan
penurunan tekanan.

Cara kerja feed pump ketika menghisap bahan bakar keruang tekan
atas dan menekan bahan bakar ke saluran pengeluaran.

Seperti terlihat pada gambar no. 1.29 di atas, ketika camshaft tidak lagi
mendorong piston ke atas melalui push rod , piston bergerak ke bawah
karena adanya tegangan piston spring; bahan bakar yang ada di ruang tekan
bawah tertekan dan mengalir kesaluran pengeluaran; sedangkan pada

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 34


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

ruang tekan atas terjadi penghisapan bahan bakar sebagaimana telah


dijelaskan di atas.

Cara kerja feed pump ketika bahan di ruang tekan pompa injeksi
penuh.

Gambar 1.31 Cara kerja Feed pump ketika bahan bakar di


Penampungan pompa injeksi penuh

Suplai bahan bakar dari feed pump ke pompa injeksi lebih banyak dari pada
bahan bakar yang diinjeksikan ke tiap-tiap injektor, oleh karena itu suatu
saat bahan bakar di ruang penampungan pompa injeksi beserta salurannya
akan penuh.
Bila bahan bakar di ruang penampungan pompa injeksi penuh, bahan bakar
dari ruang tekan bawah akan menahan piston sehingga tidak terdorong oleh
push rod dan feed pump tidak bekerja selama bahan bakar di ruang
penampungan penuh.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 35


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

(2) Saringan bahan bakar ( Fuel Filter ) dan water sendimenter.

Gambar 1.32 Fuel Filter dan water sendimenter.

Pompa injeksi dan nozle pada injektor dibuat dengan tingkat presisi 1/1000
mm(1/40 inchi). Bila bahan bakar kotor karena bercampur dengan debu,
akan mengurangi kemampuan engine, untuk itu pada sisten injeksi bahan
bakar motor diesel dilengkapi dengan saringan bahan bakar ( Fuel Filter ).

Saringan halus.
Saringan ini adalah saringan yang terakhir, dipasang antara pompa pengalir
dan pompa injeksi. Untuk pompa injeksi model distributor digunakan
saringan yang mempunyai pori-pori sebesar 0,004-0,005 mm. Untuk pompa
jenis lain sebesar 0,008 0,010 mm. Saringan halus ini harus diganti apabila
kendaraan sudah berjalan 30.000 km, atau sekitar 300-400 jam kerja.
Interval penggantian tergantung besar filter, kualitas solar dan jumlah solar
yang disaring.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 36


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Fuel filter untuk pompa injeksi tipe inline.

Gambar 1.33 Saringan bahan bakar

Fuel filter yang digunakan pada sistem injeksi bahan bakar yang menggunakan
pompa injeksi tipe inline adalah Fuel filter yang terbuat dari elemen kertas. Pada
bagian atas Fuel filter body terdapat sumbat ventilasi udara atau skrup pembuang
udara untuk dipergunakan ketika akan mengeluarkan udara palsu atau udara yang
tercampur dengan bahan bakar. Pada saat ventilasi udara dilonggarkan, priming
pump digerakan untuk menghisap dan menekan bahan bakar dan akan keluar ke
ventilasi udara sampai bahan bakar yang bercampur dengan udara keluar habis,
dimana tandanya adalah bahan bakar yang keluar dari ventilasi udara adalah
bahan bakar bening.

Gambar 1.34 Water sendimenter untuk pompa injeksi tipe inline.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 37


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Water sendimenter adalah suatu komponen yang berfungsi untuk menyerap


kandungan air pada bahan bakar. Pada sistem injeksi bahan bakar dengan
pompa injeksi tipe inline, water sendimenter terpisah dengan saringan bahan
bakar.

Fuel filter untuk pompa injeksi tipe distributor.


Saringan bahan bakar untuk pompa injeksi tipe distributor kebanyakan
digabung dengan priming pump dan water sedimenter. Priming pump
adalah bagian manual yang berisi piston gerak lurus untuk menghisap bahan
bakar dari tangki pada saat mengeluarkan udara palsu dari sistem bahan
bakar dan biasanya dilengkapi dengan pengunci agar tidak bekerja selama
motor hidup.

Gambar 1.35 Fuel filter untuk pompa injeksi jenis distributor

(3) Priming pump


Udara akan masuk ke dalam sistem bahan bakar bila tangki kosong pada saat motor
hidup atau pada saat saluran bahan bakar dibongkar untuk perbaikan. Bila udara
masuk ke sistem bahan bakar, maka pompa injeksi akan menekan udara dan tidak
membangkitkan tekanan bahan bakar. Hal ini akan sangat mengganggu motor untuk
hidup. Priming pump berfungsi untuk mengeluarkan udara palsu dari sistem bahan
bakar untuk mencegah masalah ini timbul.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 38


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Cara kerja priming pump.


Menekan pump handle diaphragma ke bawah awah, outlet check valve tertekan
akan membuka dan inlet check valme tertekan akan menutup, bahan bahan bakar
akan mengaluir ke saringan bahan bakar.

Gambar 1.36 Cara kerja priming pump ketika handle ditekan.

Bila handle pompa dibebaskan tegangan pegas akan mengembalikan diaphragma ke


posisi semula. Di ruang pompa terjadi kevakuman sehingga outlet check valve akan
menutup dan inlet check valve akan membuka, bahan bakar dari tanki akan
terhisap.
Priming pump bekerja turun naik akan menyebabkan bahan bakar mengalir dari
tanki bahan bakar ke pompa injeksi.

Gambar 1.37 Cara kerja priming pump ketika handle dilepas

Water sedimenter memisahkan air dari bahan bakar dengan memanfaatkan


perbedaan berat jenis. Bila tinggi air dan pelampung naik melebihi batas tertentu,
magnet yang ada di dalam pelampung akan menutup reed switch, dan menyalakan
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 39
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

lampu indikator pada meter kombinasi untuk memperingatkan pengemudi bahwa air
telah terkumpul pada water sedimenter. Sedimenter mempunyai kran di bawahnya,
air dapat dikeluarkan dengan membuka kran dan menggerakkan priming pump.

(4) PEMISAHAN AIR DAN PELAMPUNG


Air lebih berat dari bahan bakar diesel sehingga akan berada di bawah. Pelampung
lebih ringan dari air tetapi lebih berat dari bahan bakar. Oleh sebab itu, pelampung
akan naik bila permukaan air di bawah bahan bakar naik. Pada saat mencapai
ketinggian water detection switch (reed switch) magnet di dalam pelampung akan
menghubungkan switch, dan lampu indikator akan menyala.

Gambar 1.38 Pemisah air dan pelampung

(5) PEMANAS BAHAN BAKAR


Lilin yang tidak larut yang terdapat pada bahan bakar diesel akan membeku
sebagian pada temperature udara yang mendekati nol derajat (celcius) dan akan
menyumbat filter bahan bakar. Untuk mengatasi hal seperti ini maka ditambahkan
pemanas bahan bakar sebagai option pada sistem bahan bakar. Bagian utama
pemanas bahan bakar terdiri dari elemen pemanas dan vacuum switch.

(6) Vacuum switch


Vacuum switch dipasangkan pada bagian atas Fuel filter untuk menghindari
perbedaan tekanan bagian inlet dan outlet pada Fuel filter. Bila perbedaan
tekanannya lebih besar dari ketentuan, magnet akan bergerak ke arah bagian
outlet dan menghubungkan reed switch. Ini mengakibatkan arus listrik mengalir
melalui elemen pemanas bahan bakar.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 40


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

(7) Elemen Pemanas Bahan Bakar


Elemen pemanas dipasangkan di dalam Fuel filter housing, memanaskan housing
dan selanjutnya bahan bakar mengalir melalui housing. Elemen ini dibuat dari
bahan keramik yang tahanannya dapat naik tajam bila temperaturnya naik. Oleh
karena itu, elemen itu sendiri dapat digunakan sebagai alat control temperature
yang dapat menghentikan arus listrik bila temperaturnya telah mencapai batas
tertentu. Cara ini kerjanya lebih aman dari pada dengan elemen pemanas
konvensional.
Cara Kerja

Gambar 1. 39 Cara kerja pemanas bahan bakar.

Pada saat temperatur rendah, lilin yang terkandung di dalam bahan bakar akan
memadat sebagian dan menyumbat filter. Hal ini akan menyebabkan terjadinya
perbedaan tekanan bahan bakar pada bagian inlet dan outlet. Bila perbedaan ini
melebihi dari 150 mmHg, vacuum switch akan ON dan mengalirkan arus melalui
elemen pemanas bahan bakar. Ini akan mencairkan lilin agar tidak menyumbat
filter. Bila perbedaan tekanan turun di bawah 120 mmHg, maka vacuum switch OFF
menghentikan aliran arus listrik ke elemen pemanas bahan bakar.

Gambar 1.40 Skema rangkaian pemanas bahan bakar

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 41


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

(8) POMPA INJEKSI BAHAN BAKAR ( FUEL INJECTION PUMP)

Gambar 1.41 Penempatan pompa injeksi pada mesin.

Pompa injeksi biasanya dipasang pada bagian sisi engine dan digerakan oleh
camshaft engine melalui timing gear atau timing belt.
Pompa injeksi mempunyai pungsi antara lain:

Untuk menekan bahan bakar dari tekanan rendah menjadi tekanan tinggi
Untuk mengatur jumlah bahan bakar ytang diinjeksikan ke injector.

Pompa injeksi yang banyak digunakan pada motor diesel saat ini adalah pompa
injeksi tipe inline dan pompa injeksi tipe distributor.

(a) POMPA INJEKSI TIPE INLINE

Gambar 1.42 Pompa injeksi Inline


Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 42
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

ELEMEN POMPA INJEKSI TIPE INLINE.

Gambar 1.43 Elemen Pompa injeksi Inline


Komponen utama dari pompa injeksi tipe inline adalah PLUNGER, komponen inilah
yang berfungsi untuk menekan dan mengatur bahan bakar, sedangkan komponen
lain adalah komponen pendukung agar plunger dat melaksanakan kedua fungsi
tersebut; untuk itu pada modul ini yang akan dibahan secara detil adalah plunger.

Plunger dengan satu lubang

Gambar 1.44 Plunger dengan satu lubang.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 43


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Keterangan:
1. Celah memanjang
2. Barel
3. Plunger
4. Lubang pemberi
5. Alur pengontrol

Pada barel hanya terdapat satu lubang yang berfungsi untuk memasukan solar ke
dalam ruang di atas plunger. Lubang ini berhubungan langsung dengan ruang isap
pada pompa injeksi. Sistem ini digunakan untuk pompa injeksi yang mempunyai
elemen ukuran kecil.

Plunger dengan dua lubang

Gambar 1.45 Plunger dengan dua lubang.

Keterangan gambar:
1. Lubang pemberi
Pada barel dilengkapi dengan dua lubang pemasukan solar. Pemasukan solar dapat
lebih cepat. Sistem ini digunakan pada pompa injeksi yang mempunyai volume
penyemprotan lebih besar.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 44


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Cara kerja plunger

Gambar 1.46 Cara kerja Plunger ketika menekan bahan bakar.

a. Plunger pada posisi TMB (titik mati bawah)


Bahan bakar masuk melalui lubang pemberi pada barel ke dalam ruang di atas plunger.
b. Langkah awal
Karena poros nok, plunger akan bergerak ke TMA sampai lubang pemberi tertutup oleh
alur pada bagian atas plunger.
c. Langkah lepas
Plunger bergerak ke atas dari batas langkah awal sampai katup pengatur membuka.
Pada langkah ini solar tertekan melawan pegas katup penyalur.
d. Langkah produktif
Plunger bergerak ke atas, katup penyalur terbuka, di dalam ruang tekan terjadi
tekanan tinggi. Solar mengalir melalui pipa tekanan tinggi ke nozle injeksi. Langkah ini
akan berakhir apabila alur pengontrol berhubungan dengan lubang pemberi. Sehingga
tidak ada lagi penekanan solar ke nozle injeksi.

e. Langkah sisa
Plunger bergerak ke atas sampai titik mati atas (TMA). Pada langkah ini tidak ada
penekanan solar. Ruang tekanan tinggi A berhubungan dengan ruang isap B melalui
celah panjang. Akibat dari langkah ini, plunger bergerak dari TMA ke TMB karena
pegas plunger.
f. Langkah total
Langkah total adalah langkah bolak balik plunger dari TMB keTMA.
Langkah ini dapat dinyatakan dengan rumus:
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 45
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

L tot = L1 + L2 + L3 + L4
L tot = Langkah total
L1 = Langkah awal
L2 = Langkah lepas
L3 = Langkah produktif
L4 = Langkah sisa

Macam-macam Konstruksi Plunger


Plunger Berlubang
Pada elemen pompa yang sederhana, konstruksi plunger biasanya hanya
dilengkapi alur pengontrol dan satu lubang pada tengah-tengah plunger.

Gambar 1.47 Plunger berlubang.

Celah memanjang menghubungkan antara alur pengontrol dengan bagian atas


plunger. Alur pengontrol terletak di bawah yang berfungsi untuk mengontrol
berakhirnya langkah efektif plunger. Elemen ini digunakan pada pompa injeksi
dengan diameter plunger lebih besar dari 7 mm.
Plunger dengan Celah Memanjang

Gambar 1.48 Plunger memanjang.


Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 46
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Celah memanjang menghubungkan antara alur pengontrol dengan bagian atas


plunger. Alur pengontrol terletak di bawah yang berfungsi untuk mengontrol
berakhirnya langkah efektif plunger. Elemen ini digunakan pada pompa injeksi
dengan diameter plunger lebih besar dari 7 mm.

Plunger dengan alur pengontrol diatas

Gambar 1.49 Plunger dengan alur pengontrol di atas.

Alur pengontrol terletak di atas yang berfungsi untuk mengontrol awal penekanan
solar. Elemen ini digunakan pada motor stationer dan lokomotif.

Plunger dengan Alur Pengontrol di Atas dan di Bawah

Gambar 1.50 Plunger dengan alur pengontrol di atas dan di bawah

Alur pengontrol di atas berfungsi untuk menyesuaikan saat penyemprotan terhadap


beban. Alur pengontrol di bawah berfungsi seperti konstruksi gambar b.
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 47
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Celah start berfungsi untuk membantu mempermudah menstart motor dengan cara
memperlambat awal penyemprotan dengan kelambatan 5 10O PE (poros engkol).
Variasi dari plunger ini hanya digunakan pada pompa injeksi jenis inline. Untuk
pompa injeksi jenis distributor, konstruksi plunger berbeda dari jenis ini.

Pengaturan volume bahan bakar.


Jumlah pengiriman bahan bakar diatur oleh governor/sopir sesuai dengan
kebutuhan mesin. Governor mengatur gerakan batang pengatur yang berkaitan
dengan klem pinion pengontrol, yang bebas terhadap silinder. Flens penggerak
plunger berkaitan dengan bagian bawah kontrol sleve. Jumlah bahan bakar yang
diinjeksi tergantung dari posisi plunger dan perubahan besarnya langkah efektif.

Gambar 1.51 Cara kerja Plunger dalam mengatur volume bahan bakar.

Langkah efektif plunger berubah bila plunger berputar oleh tenaga dari: governor
batang pengontrol pinion pengontrol kontrol sleve plunger (melalui flens
penggerak plunger) Langkah efektif adalah gerakan plunger dari titik setelah
menutup lubang pemberi sampai alur pengontrol bertemu dengan lubang pemberi.
Jadi langkah akan berubah sesuai dengan posisi plunger dan jumlah bahan bakar
yang disemprotkan sesuai dengan besarnya langkah efektif.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 48


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

(b) POMPA IN JEKSI TIPE DISTRIBUTOR

Gambar 1.52 Bentuk pompa injeksi tipe distributor

Gambar 1.53 Sistem aliran bahan bakar pada pompa injeksi tipe distributor

(9) KATUP PENYALUR ( DELY VERI VALVE )

Gambar 1.54 Katup penyelur ( Dely very valve)


Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 49
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Katup penyalur ( Dely very valve ) dipasang pada bagian atas dari elemen pompa yaitu
di atas plunger. Fungsi Katup penyalur antara laian adalah:
Memisahkan hubungan solar antara pipa tekanan tinggi dengan ruang tekan pada
pompa injeksi pada waktu alur pengontrol membuka lubang pemberi.
Menurunkan tekanan solar setelah torak pembebas menutup saluran solar, sehinga
dapt mencegah tetesan solar pada nozle.
Mempertahankan supaya di dalam pipa tekanan tinggi selalu terisi solar.

(10) PENGATUR PUTARAN (GOVERNOR)


Pada motor diesel dihisap hanya udara saja, isi silinder selalu dalam keadaan
maksimum. Putaran mesin dan daya mesin hanya diregulasi dengan volume bahan
bakar yang diinjeksi. Dengan mengatur putaran biasanya diregulasi putaran ideal dan
putaran maksimum. Pengatur putaran (governor) bekerja tergantung dari putaran
motor (governor sentrifugal) atau tekanan saluran isap (governor vakum).

Gambar 1.55 Skema pengaturan putaran pada motor diesel.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 50


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Governoor atau pengatur putaran pada dasarnya terdapat dua tipe yaitu:
(a) Governor mekanik atau governor centrifugal.

Gambar 1.56 Governor Sentrifugal

Informasi putaran diperoleh secara langsung dari sentrifugal yang dipasang.


(b) Governor pheumatis

Gambar 1.57 Governor Pheumatic

(a) GOVERNOR SENTRIFUGAL

Governor sentrifugal digunakan pada motor Diesel ukuran besar. Governor ini
dipasang pada pompa injeksi jenis inline.
Di dalam pelaksanaan, governor sentrifugal dibagi dalam dua jenis:
Governor sentrifugal jenis RQ/RQV
Governor sentrifugal jenis RS/RSV
Governor Sentrifigal Jenis RQ

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 51


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Governor jenis RQ hanya dapat meregulasi putaran idle dan putaran Maksimum

Nama Bagian-bagian Utama

Gambar 1.58 Governor Mekanik tipe RQ


Cara Kerja Governor Sentrifugal Jenis RQ

Posisi start

Gambar 1.59 Cara kerja governor RQ ketika posisi start.

Batang pengatur ditekan lebih dari maksimum (posisi start). Plunger diputar
maksimum langkah efektif menjadi maksimum. Dengan demikian volume
penyemprotan menjadi paling banyak Bobot sentrifugal membuka karena pedal
gas pada posisi maksimum

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 52


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Posisi putaran idle

Gambar 1.60 Cara kerja governor RQ ketika posisi idle.

Setelah mesin hidup, pedal gas dilepas, batang pengatur kembali keposisi
putaran idle. Plunger diputar sedikit, volume penyemprotan juga sedikit. Bobot
sentrifugal membuka tergantung putaran motor. Putaran mesin naik, bobot
sentrifugal membuka dan volume menjadi diperkecil Putaran mesin turun, bobot
sentrifugal menutup dan volume injeksi diperbesar.

Posisi putaran menengah

Gambar 1.61 Cara kerja governor RQ ketika posisi menengah

Pada putaran menengah posisi batang pengatur hanya ditentukan oleh sopir
saja.
Pedal gas sedikit ditekan. Putaran motor naik di atas putaran idle, bobot
sentrifugal membuka bebas dari pegas pengatur putaran idle dan terletak pada
pegas putaran maksimum. Dengan demikian pada posisi putaran menengah
governor tidak bekerja.
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 53
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Pembatasan putaran maksimum

Gambar 1.62 Cara kerja governor RQ ketika posisi maksimum.


Batang pengatur pada posisi maksimum, putaran mesin juga maksimum. Bobot
sentrifugal membuka sesuai dengan putaran maksimum. Apabila putaran mesin
lebih tinggi dari putaran maksimum, bobot sentrifugal membuka penuh, maka
batang pengatur tertarik ke arah stop dengan demikian governor dapat membatasi
putaran maksimum .

Pegas pengatur Governor jenis RQ

Gambar 1.63 Pegas governor tipe RQ

Pada governor jenis RQ pegas pengatur dipasang menjadi satu dengan bobot
sentrifugal. Pegas penagtur terdiri dari 3 buah pegas yang berfungsi untuk
mengatur putaran idle dan putaran maksimum. Pada putaran idle, pengaturan
dilakukan oleh pegas bagian luar (pegas idle), bobot sentrifugal membuka
tergantung dari putaran idle dan dapat membuka maksimum 6 mm. Pada
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 54
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

pembatasan putaran maksimum, diatur oleh semua pegas pengatur. Bobot


sentrifugal membuka maksimum 5 mm .

GOVERNOR SENTRIFUGAL JENIS RSV

Governor sentrifugal jenis RSV adalah salah satu governor yang dapat meregulasi
setiap putaran mesin (putaran idle sampai putaran maksimum). Huruf V (Verstell)
berarti penyetel/pemindah. Pada governor sentrifugal jenis RSV hanya terdapat
satu pegas tarik sebagai pengatur yang terpasang di luar bobot sentrifugal.

Nama bagian-bagian utama

Gambar 1.63 Konstruksi governor jenis RSV

Keterangan :

1. Pegas start 6 . Pegas tambahan idle


2. Tuas penyetel 7. Tuas pengatur
3. Tuas tarik 8. Bantalan antar
4. Tuas antar 9. Bobot sentrifugal
5. Pegas pengatur 10. Tuas ayun
11. Batang pengatur
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 55
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Cara kerja governor sentrifugal jenis RSV


Posisi Start

Gambar 1.64 Cara kerja governor RSV ketika posisi Start.

Pada saat mesin belum hidup, batang pengatur selalu pada posisi start karena
tarikan pegas start. Dengan demikian mesin dapat lebih mudah dihidupkan
walaupun tuas penyetel pada posisi idle

Posisi Idle

Gambar 1.65 Cara kerja governor RSV ketika posisi Idle.

Tuas penyetel pada posisi putaran idle. Pegas pengatur tertarik sedikit, bobot
sentrifugal membuka tergantung dari putaran idle dan kekuatan pegas pengatur.
Putaran mesin naik, bobot sentrifugal membuka, volume injeksi diperkecil. Putaran
mesin turun, bobot sentrifugal menutup, volume injeksi diperbesar. Supaya putaran
idle dapat stabil, maka untuk meregulasi putaran dipasang pegas tambahan untuk
putaran idle.
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 56
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Regulasi pada putaran menengah

Gambar 1.66 Cara kerja governor RSV ketika posisi menengah

Tuas penyetel pada posisi putaran menengah, pegas pengatur lebih kuat, batang
pengatur bergerak kearah maksimum. Bobot sentrifugal masih sedikit terbuka.
Dengan demikian volume injeksi menjadi lebih besar. Putaran mesin naik, bobot
sentrifugal membuka. Apabila gaya sentrifugal lebih besar dari kekuatan pegas.
Dengan demikian batang pengatur tertarik ke arah volume injeksi yang kecil
sampai terjadi keseimbangan antara gaya sentrifugal dengan kekuatan pegas.
Posisi pada putaran maksimum dan pembatasan

Gambar 1.67 Cara kerja governor RSV ketika posisi maksimum


dan pembatasan
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 57
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Tuas penyetel pada posisi maksimum pegas pengatur tertarik penuh. Volume
injeksi banyak, putaran mesin tinggi dan bobot sentrifugal membuka. Putaran
maksimum dapat tercapai apabila gaya sentrifugal sebanding dengan kekuatan
pegas pengatur.
Putaran mesin bertambah naik, bobot sentrifugal tambah kuat, batang pengatur
tertarik ke arah stop.

(b) GOVERNOR PNEUMATIK


Governor pneumatik bekerja tergantung kevakuman di dalam venturi. Kevakuman
yang ditimbulkan untuk meregulasi putaran mesin 40-80 mili bar/Kpa 0,4-0,8 bar
Governor pneumatik dapat meregulasi setiap putaran (putaran idle-putaran
maksimum) dan digunakan pada motor Diesel ukuran kecil yang mempunyai putaran
tinggi. Governor pneumatik dibagi dalam dua bagian utama:
Bagian venturi yang dipasang pada saluran isap mesin
Bagian belok membrane yang dipasang pada pompa injeksi

Nama-nama bagian utama

Gambar 1.68 Komponen governor pheumatik.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 58


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Cara kerja governor pneumatic


Posisi start

Gambar 1.69 Cara kerja governor pheumatik ketika posisi start.


Maks = increase
Min = decrease
Mesin mati, throtel dibuka penuh, kevakuman nol. Batang pengatur pada posisi
maksimum.
Posisi idle

Gambar 1.70 Cara kerja governor pheumatik ketika posisi idle.

Throtel pada penahan putaran idle kecepatan tinggi, kevakuman besar dan batang
pengatur tertarik kearah min/stop Putaran mesin menurun, kevakuman turun, batang
pengatur terdorong kearah maksimum. Putaran mesin naik, kevakuman naik dan
seterusnya.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 59


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Posisi putaran maksimum dan pembatasan

Gambar 1.71 Cara kerja governor pheumatik ketika


posisi maksimum dan pembatasan.

Throtel pada penahan putaran maksimum, kevakuman kecil, batang pengatur


terdorong ke arah maksimum. Putaran mesin naik, kecepatanudara bertambah naik,
kevakuman naik, batang pengatur tertarik kearah minimum/stop. Apabila putaran
mesin lebih tinggi daripada putaran maksimum.

Mematikan mesin
Secara mekanis Secara pheumatis

Gambar 1.72a Mematikan mesin Gambar 1.72b Mematikan mesin


Secara mekanis secara pheumatis

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 60


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Mematikan mesin secara mekanis adalah menarik batang pengatur ke arah stop
secara mekanis. Sedangkan mematikan mesin secara pheumatis adalah dengan
menggunakan throtel tambahan, kevakuman pada throtel regulasi menjadi besar
sekali. Batang pengatur tertarik ke arah stop.

(11) Automatic Timer


Mesin bensin dilengkapi dengan centrifugal advancer yang memajukan saat
pengapian, saat rpm mesin bertambah. Mesin diesel juga dilengkapi dengan
perlengkapan yang mirip yang disebut automatic timer. Pada pompa injeksi tipe
distributor, timer dioperasikan sesuai denga tekanan bahan bakar yang digunakan.
Pada tipe ini timer dipasangkan didalam pompa injeksi, penempatan dari pompa
injeksi tipe in-line penggunaan timer dioperasikan sesuai dengan gaya sentrifugal.
Disini akan diuraikan automatic timer untuk pompa injeksi tipe IN-LINE.
Automatic timer dipasangkan antara gigi penggerak pompa injeksi dan pompa
injeksi itu sendiri. Automatic timer ini mempunyai dua fungsi :
Memindahkan putaran dari mesin ke pompa injeksi untuk menggerakan pump
camshaft.
Memajukan secara otomatis saat penginjeksian sesuai dengan bertambah nya rpm
mesin untuk menjaga efisiensi pembakaran.
KONTRUKSI
Cara untuk menggerakan timer ada berbagai macam, tergantung pada tipe mesin.
Oleh karena itu semua kontruksi timer dan cara kerja dasarnya adalah sama seperti
diperlihatkan dibawah.

Gambar 1.73 Automatic timer dan komponen-komponennya.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 61


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Gambar 1.74 Rakitan Automatic timer

Gigi penggerak pompa injeksi ( injection pump drive gear ) digerakkan oleh
crankshaft timing gear melalui idle gear. Hub timer dihubungkan kepompa injeksi
dan menggerakkan pompa.
Dua timer weight pivot mengelilingi timer hub boss. Salah satu ujung masing-
masing pemberat (weight) ditahan oleh journal gigi penggerak sehingga
pemberatnya dapat meluncur kearah luar dan membuka disekeliling hub boss.
Pegas timer ( Timer spring ) dipasang diantara lubang hub ( hub boss ) dan gigi
penggerak journal ( drive gear journal ). Pegas ini mempertahankan timer
pemberat ( weight ) menutup saat mesin tidak berputar.
Camshaft pompa injeksi digerakkan oleh gigi penggerak melalui gigi penggerak
journal, timer pemberat, hub boss dan timer hub.

CARA KERJA
Saat RPM Mesin Rendah
Hanya sedikit gaya sentrifugal yang ditimbulkan oleh timer pemberat (
timer weight ) pada rpm rendah timer weight dipertahankan oleh tegangan
pegas dan sudut 1 ( sudut yang dibentuk oleh gigi penggerak journal (
drive gear journal ) dalam perbandingan yang besar.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 62


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Gambar 1.75. Cara kerja timer ketika putaran rendah.

Saat RPM Mesin Tinggi


Selama gaya sentrifugal yang ditimbulkan cukup besar oleh btimer pemberat
(timer weight ) sesuai dengan bertambahnya rpm mesin, pemberat akan mulai
membuka kearah luar, dan menekan pegas. Ini menyebabkan hub boss
bergerak pada arah putaran oleh jarak kesudut 2 ( sudut maju ). Ini berarti
saat injeksi dari pompa injeksi dimasukan.

Gambar 1.76. Cara kerja timer ketika putaran tinggi.

(12) INJEKTOR ( NOZLE )

Injektor atau nozle berfungsi untuk mengabutkan bahan bakar agar bahan bakar
bentuk cair berubah menjadi bahan bakar gas.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 63


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Ke;emgkapan injector ( Nozle )

Gambar 1.77 Injektor dan komponen-komponennya

Macam-macan nozle pada injector.


Jenis-jenis injector untuk injeksi tidak langsung (
Indirect injection )
Pada motor diesel tipe injeksi tidak langsung ( indirect injection ) digunakan
2 jenis nozle, yaitu:

Nozle tipe pintle ( Pintle tipe )

Gambar 1.78 Nozle tipe pintle

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 64


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Bentuk penyemprotan pada nozle tipe pintle adalah seperti pada gambar di
bawah ini.

Gambar 1.78 Pengabutan Nozle tipe pintle


Bentuk penyemprotan harus sesuai dengan bentuk kamar depan dan
tekanan pembukaan jarum nozle 100 - 150 bar

Nozle tipe Trottle.

Gambar 1.79 Proses pengabutan Nozle tipe throttle

Pada nozle jenis throttle, jarum nozle mempunyai bentuk khusus. Dengan
bentuk itu terjadi penyemprotan awal (gambar b). Kalau jarum nozle
membuka penuh terjadi penyemprotan utama (gambar c).

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 65


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Dengan bentuk khusus ini kenaikan tekanan pembakaran dapat dibuat lebih
halus dengan demikian mesin juga berjalan lebih halus.

Jenis-jenis nozle untuk injeksi langsung ( Direct injection )


Pada motor diesel jenis injeksi langsung ( Direct injection )jenis nozle yang
digunakan adalah tipe lubang ( Hole Tipe) baik tipe lubang satu (Single hole
) ataupun tipe lubang banyak ( Multi hole). Dibawah ini adalah gambar nozle
tipe lubang banyak ( Multi hole )

Gambar 1.80 Injektor tipe lubang ( Hole tipe )


Bentuk penyemprotan pada nozle tipe lubang ( (Hole tipe )

Gambar 1.80 Pengabutan pada Injektor


tipe lubang ( Hole tipe )

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 66


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Ujung jarum nozle berbentuk kerucut sebagai perapat dudukan nozle, jenis
ini mempunyai satu atau banyak lubang besar dan panjang lubang
mempengaruhi bentuk penyemprotan
Diameter lubang 0,2 mm.
Tekanan membuka jarum nozle + 150 - 250 bar.
Cara kerja
Sebelum penginjeksian

Gambar 1.81 Cara kerja injector sebelum penginjeksian

Bahan bakar yang bertekanan tinggi mengalir dari pompa injeksi melalui
saluran minyak pada nozle holder menuju ke oil pool pada bagian bawah
nozle body
Penginjeksian bahan bakar

Gambar 1.82 Cara kerja injector ketika penginjeksian


Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 67
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Bila tekanan bahan bakar pada oil pool naik, ini akan menekan permukaan
ujung needle. Bila tekanan ini melebihi kekuatan pegas, maka nozle needle
akan akan terdorong ke atas oleh tekanan bahan bakar dan nozle needle
terlepas dari nozle body seat. Kejadian ini menyebabkan nozle
menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar.

Akhir penginjeksian

Gambar 1.83 Cara kerja injektor ketika penginjeksian

Bila pompa injeksi berhenti mengalirkan bahan bakar, tekanan bahan bakar
turun, dan tekanan pegas (preassure spring) mengembalikan nozle needle
ke posisi semula. Pada saat ini needle tertekan kuat pada nozle body seat
dan menutup saluran bahan bakar.
Sebagian bahan bakar tersisa diantara nozle needle dan nozle body, antara
preassure pin dan nozle holder dan lain-lain, melumasi semua komponen
dan kembali ke over flow pipe.
Seperti terlihat di bawah ini, nozle needle dan nozle body membentuk
sejenis katup untuk mengatur awal dan akhir injeksi bahan bakar dengan
tekanan bahan bakar.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 68


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Pelindung Panas untuk Nozle


Pelindung panas untuk nozle jenis pintel dan throttle.
Untuk menghindari terjadinya temperatur yang tinggi pada dasar nozle dan
supaya nozle bisa tahan lama, maka di antara kepala silinder dan mur
penahan nozle dipasang pelindung panas.
Fungsi : dengan pelindung panas permukaan nozle yang menerima panas
lebih kecil.

Gambar 1.84 Pelindung panas nozle tipe pintle dan throttle

Pelindung panas untuk nozle jenis lubang ( Hole type )

1. Nozle lubang
2. Mur penahan nozle
3. Ring
4. Pelindung panas
5. Kepala silinder

Gambar 1.85 Pelindung panas nozle tipe hole

Pelindung panas ini digunakan pada nozle jenis lubang dan langsung dipasang pada
badan nozle. Dengan pemasangan pelindung panas ini, temperatur pada dasar nozle
dapat berkurang sampai 400 C. Pelindung panas ini dibuat dari bahan baja bebas karat
atau dari tembaga.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 69


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

c. Rangkuman

1) Prinsip kerja dan proses kerja motor Diesel.

Motor Diesel ditemukan oleh seorang ahli dari Jerman, bernama RUDOLF
DIESEL (1858 1913). Ia mendapat hak paten untuk mesin diesel pada tahun
1892, tetapi mesin diesel tersebut baru dapat dioperasikan pada tahun 1897.

TUJUAN RUDOLF DIESEL.

Tujuan Rudolf Diesel menemukan konsep motor tersebut adalah:


Menaikkan rendemen motor (rendemen motor bensin 30%, rendememotor
diesel 40 51%)
Mengganti sistem pengapian dengan dengan sistem penyalaan diri,karena
sistem pengapian motor bensin pada waktu itu kurang baik
Mengembangkan sebuah mobil yang yang dapat dioperasikan dengan bahan
bakar lebih murah dari pada bensin.

a) PRINSIP KERJA MOTOR DIESEL

Prinsip kerja motor diesel dapat dikelompokan menjadi beberapa tahapan


proses kerja, antara lain:

Cara Pembentukan Campuran

Hanya udara saja yang dihisap pada waktu langkah pemasukan dan kemudian udara
tersebut dikompresikan hingga bertekanan dan bersuhu tinggi .
Setelah udara dikompresi, bahan bakar disemprotkan kedalam ruang bakar dan
udara dicampur didalam silinder
Cara Penyalaan

Setelah udara bertekanan dan bersuhu tinggi, kemudian bahan bakar disemprotkan
kedalam ruang bakar sehingga bahan bakar yang sudah berubah menjadi gas bercampur
dengan udara panas didalam silinder, dan setelah campurannya homogen maka terjadi
penyalaan diri yaitu bahan bakar terbakar oleh panasnya udara tersebut.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 70


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Persyaratan

1. Tekanan udara (kompresi) 1,5 4 Mpa (15 40 Bar) sehingga temperatur


udara naik menjadi 700 900 OC.
2. Bahan bakar harus terkabut dengan halus; untuk mengabutkan bahan bakar
dengan halus, digunakan pompa injeksi (tekanan pompa injeksi 100 mpa)
3. Bahan bakar yang sesuai mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
a. Mudah dinyalakan
b. Bersih
c. Bersifat melumasi (pompa injeksi).
Sebagaimana uraian di atas, maka pengertian motor diesel adalah:
Motor diesel adalah suatu pesawat yang memproses energi kimia ( Bahan
bakar ) menjadi energi mekanik, dimana energi mekanik tersebut dihasilkan
dari proses pembakaran bahan bakar oleh panasnya udara yang
dikompresikan.
b) Proses kerja motor diesel
Proses kerja motor adalah langkah-langkah kerja atau siklus kerja yang memproses
bahan bakar menjadi energi mekanik. Pada umumnya proses kerja motor diesel
minimal terdapat 4 langkah kerja sebagaimana proses kerja motor bensin, yaitu :
(1) Langkah Isap atau langkah pemasukan.
(2) Langkah kompresi
(3) Langkah Expansi atau langkah usaha
(4) Langkah buang.
Jenis motor diesel bila ditinjau dari cara melakukan proses kerjanya dapat dibagai
memjadi 2 jenis, yaitu:
Motor diesel 4 tak
Motor diesel 2 tak.
Motor diesel 4 tak adalah motor diesel yang satu kali proses kerja ditempuh oleh 4
langkah piston dalam 2 putaran poros engkol.
Proses kerja motor diesel dan proses kerja motor bensin pada prinsipnya adalah
sama yang berbeda adalah sistem pengapian dan sistem bahan bakarnya. Di
bawah ini adalah perbedaan proses kerja antara motor diesel 4 tak dan motor
bensin 4 tak.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 71


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Motor Diesel Motor bensin


1. Langkah Isap 1. Langkah Isap

Yang diisap hanya udara, Yang diisap adalah campuran


silinder akan terisi penuh bahan bakar dan udara, silinder
akan diisi sesuai dengan posisi
katup gas

2. Langkah kompresi. 1. Langkah kompresi.

Perbandingan kompresi () = Perbandingan kompresi () = 7


15 23 12
Udara di kompresi sampai 1.5 Campuran udara dan bahan
4 Mpa (15 40 Bar) bakar dikompresi sampai 0.8
Temperatur menjadi 700 1.5 Mpa (8-15 Bar)
900OC Temperatur menjadi 300 600OC
Penyemprotan bahan bakar Saat pengapian 30 5 sebelum
dimulai 30 16 sebelum TMA TMA

3. Langkah usaha 3. Langkah usaha

Bahan bakar terbakar dengan Bahan bakar terbakar akibat


sendirinya akibat temperatur loncatan bunga api pada busi
udara yang panas Tekanan pembakaran 3 - 6
Tekanan pembakaran 4-12 Mpa (30 60 Bar)
Mpa (40 120 Bar)

4. Langkah buang. 4. Langkah buang.

Temperatur gas buang 500 600 Temperatur gas buang 500 600 OC
OC

Perbedaan antara motor diesel dengan motor bensin, seperti dijelaskan di atas,
dapat disimpulkan seperti di bawah ini.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 72


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

(1) Perbedaan pembentukan campuran

Motor Diesel Motor Bensin


Pembentukan campuran bahan bakar Pembenrukan campuran
dan udara berada di dalam ruang bakar bahan bakar dan udara
/ di dalam silinder berada diluar selinder

(2) Perbedaan cara penyalaan.

Motor diesel Motor Bensin

Terjadi dengan sendirinya akibat temperatur Terjadi akibat adanya


akhir kompresi yang tinggi dan titik penyalaan loncatan bunga api pada
bahan bakar yang relatif rendah. Busi.

(3) Perbedaan dari diagram indikator

Motor Diesel Motor bensin

Tekanan pembakaran lebih besar daripada - Tekanan pembakaran motor


Otto lebih kecil dari pada
Proses pembakaran dapat dikendalikan motor diesel
oleh sistem injeksi
Misal : lama penyemprotan menentukan - Proses pembakaran tidak
lama pembakaran dapat dikendalikan.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 73


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

(4) Perbedaan pembentukan campuran.

(5) Perbedaan momen putar, putaran, daya dan efisiensi.

Pemakaian bahan bakar motor Diesel lebih hemat daripada motor Otto, karena :
Perbandingan kompresi yang tinggi
Perbandingan campuran selalu kurus sampai dengan mendekati ideal
Daya motor diesel lebih rendah daripada motor Otto karena putaran motor
diesel lebih rendah.

2) Konstruksi motor diesel dan komponen sistem bahan bakar.

Terdapat beberapa persyaratan beserta tuntutannya yang harus dipenuhi


sehubungan dengan konstruksi motor diesel. Adapun persyaratan tersebut antara lain
sebagai berikut:

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 74


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

a) KEPALA SILINDER

Kepala selinder untuk motor diesel harus terbuat dari bahan kuat, untuk itu bahan
kepala selinder motor diesel terbuat dari besi tuang.

b) Blok motor dan mekanisme engkol.

(1) TABUNG SILINDER

Supaya pendinginan merata dan overhaul dapat dilaksanakan dengan


mudah, pada motor diesel sering digunakan tabung silinder basah.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 75


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

(2) Konstruksi piston.


Konstruksi piston untuk motor diesel harus kuat terhadap tekanan dan
mampu menahan tingkat pemuaian akibat suhu pembakaran, untuk itu
konstruksi piston untuk motor diesel dibuat dengan beberapa konstruksi yang
antara lain dengan piston yang dilengkapi dengan cincin baja atau keramik.

(3) Batang penghubung ( Conecting rod )


Batang penghubung untuk motor diesel harus kuat, selain itu dipengaruhi
pula oleh diameter poros engkol untuk motor diesel yang besar, untuk itu
bagian dudukan leaf bearing di buat dalam pembagian miring seperti
diperlihatkan pada gambar di atas.
c) Konstruksi ruang bakar pada motor diesel.
Konstruksi ruang bakar pada motor diesel ditentukan oleh sistem injeksi bahan
bakar kedalam selinder yang terdapat dua sistem, yaitu sistem injeksi langsung
dan sistem injeksi tidak langsung.
Sistem injeksi langsung adalah bahan bakar langsung diinjeksikan atau
dikabutkan langsung kedalam selinder yang dalam hal ini ke ruang bakar yang
biasanya ditempatkan di bagian atas piston.

(1) Konstruksi ruang bakar untuk sisten injeksi langsung.


(a) Ruang bakar bentuk bak.
(b) Ruang bakar berntuk setengah bola
( c) Ruangbakar bentuk bola
(d) Ruang bakah bentuk hati.
(2) Konstruksi ruang bakar untuk sisten injeksi langsung.
Sistem injeksi tak langsung adalah suatu sistem injeksi dimana bahan bakar yang
dikabutkan tidak langsung kedalam selinder melainkan ke suatu ruang yang
disebut kamar pusar yaitu suatu ruang yang terdapat pada kepala selinder.
(a) Kamar muka
(b) Kamar pusar

Catatan
Kebanyakan motor kecil menggunakan sistem ini
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 76
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Menggunakan injektor jenis nosel pasak dengan tekanan pembukaan nozle 11


15 Mpa (110 150 Bar)

a. Konstruksi sistem injeksi bahan bakar motor diesel dan


komponen-komponennya.
Komponen-komponen sistem injeksi bahan bakar motor diesel adalah:
(1) Tanki bahan bakar.
(2) Pompa penyelur ( Feed pump )
(3) Fuel filter dan water sedimenter.
(4) Pompa injeksi bahan bakar.

(1) Pompa penyalur ( Feed pump )


(Untuk pompa injeksi tipe Inline )
Feed pump berfungsi untuk menghisap bahan bakar dari tanki dan
menekannya ke pompa injeksi melalusi saringan bahan bakar ( Fuel filter )
Feed pump yang digunakan kebanyakan tipe single acting pump dan dipasang
dibagian samping pompa injeksi, dimana feed pum digerakan oleh poros nok
pompa injeksi ( Injection pump camshaft )
(2) Saringan bahan bakar ( Fuel filter ) dan water sendimenter.

Pompa injeksi dan nozle pada injector dibuat dengan tingkat presisi 1/1000
mm (1/40 inchi). Bila bahan bakar kotor karena bercampur dengan debu,
akan mengurangi kemampuan engine, untuk itu pada sisten injeksi bahan
bakar motor diesel dilengkapi dengan saringan bahan bakar ( Fuel filter ).

Saringan halus.
Saringan ini adalah saringan yang terakhir, dipasang antara pompa pengalir
dan pompa injeksi. Untuk pompa injeksi model distributor digunakan saringan
yang mempunyai pori-pori sebesar 0,004-0,005 mm. Untuk pompa jenis lain
sebesar 0,008 0,010 mm. Saringan halus ini harus diganti apabila kendaraan
sudah berjalan 30.000 km, atau sekitar 300-400 jam kerja.
Fuel filter yang digunakan pada sistem injeksi bahan bakar yang
menggunakan pompa injeksi tipe inline adalah Fuel filter yang terbuat dari
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 77
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

elemen kertas. Pada bagian atas Fuel filter body terdapat sumbat ventilasi
udara atau skrup pembuang udara untuk dipergunakan ketika akan
mengeluarkan udara palsu atau udara yang tercampur dengan bahan bakar.

(3) Water sendimenter


Water sendimenter adalah suatu komponen yang berfungsi untuk menyerap
kandungan air pada bahan bakar. Pada sistem injeksi bahan bakar dengan
pompa injeksi tipe inline, water sendimenter terpisah dengan saringan bahan
bakar.
(4) Fuel filter untuk pompa injeksi tipe distributor.

Saringan bahan bakar untuk pompa injeksi tipe distributor kebanyakan


digabung dengan priming pump dan water sedimenter. Priming pump adalah
bagian manual yang berisi piston gerak lurus untuk menghisap bahan bakar
dari tangki pada saat mengeluarkan udara palsu dari sistem bahan bakar dan
biasanya dilengkapi dengan pengunci agar tidak bekerja selama motor hidup.

(5) PEMANAS BAHAN BAKAR


Lilin yang tidak larut yang terdapat pada bahan bakar diesel akan membeku
sebagian pada temperatur udara yang mendekati nol derajat (celcius) dan akan
menyumbat filter bahan bakar. Untuk mengatasi hal seperti ini maka
ditambahkan pemanas bahan bakar sebagai option pada sistem bahan bakar.
Bagian utama pemanas bahan bakar terdiri dari elemen pemanas dan vacuum
switch.

(6) Vacuum switch


Vacuum switch dipasangkan pada bagian atas Fuel filter untuk menghindari
perbedaan tekanan bagian inlet dan outlet pada Fuel filter. Bila perbedaan
tekanannya lebih besar dari ketentuan, magnet akan bergerak ke arah bagian
outlet dan menghubungkan reed switch. Ini mengakibatkan arus listrik
mengalir melalui elemen pemanas bahan bakar.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 78


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

(7) POMPA INJEKSI BAHAN BAKAR ( FUEL INJECTION PUMP)


Pompa injeksi biasanya dipasang pada bagian sisi engine dan digerakan oleh
camshaft engine melalui timing gear atau timing belt.
Pompa injeksi mempunyai pungsi antara lain:
Untuk menekan bahan bakar dari tekanan rendah menjadi tekanan tinggi.
Untuk mengatur jumlah bahan bakar ytang diinjeksikan ke injektor.
Pompa injeksi yang banyak digunakan pada motor diesel saat ini adalah
pompa injeksi tipe inline dan pompa injeksi tipe distributor.

(a) POMPA INJEKSI TIPE INLINE

Komponen utama dari pompa injeksi tipe inline adalah PLUNGER,


komponen inilah yang berfungsi untuk menekan dan mengatur bahan
bakar, sedangkan komponen lain adalah komponen pendukung agar
plunger dan melaksanakan kedua fungsi tersebut.

Cara kerja plunger


a. Plunger pada posisi TMB (titik mati bawah)
Bahan bakar masuk melalui lubang pemberi pada barel ke dalam ruang di
atas plunger.
b. Langkah awal
Karena poros nok, plunger akan bergerak ke TMA sampai lubang pemberi
tertutup oleh alur pada bagian atas plunger.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 79


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

c. Langkah lepas
Plunger bergerak ke atas dari batas langkah awal sampai katup pengatur
membuka. Pada langkah ini solar tertekan melawan pegas katup
penyalur.
d. Langkah produktif
Plunger bergerak ke atas, katup penyalur terbuka, di dalam ruang tekan
terjadi tekanan tinggi. Solar mengalir melalui pipa tekanan tinggi ke nozle
injeksi. Langkah ini akan berakhir apabila alur pengontrol berhubungan
dengan lubang pemberi. Sehingga tidak ada lagi penekanan solar ke nozle
injeksi.

e. Langkah sisa
Plunger bergerak ke atas sampai titik mati atas (TMA). Pada langkah ini
tidak ada penekanan solar. Ruang tekanan tinggi A berhubungan dengan
ruang isap B melalui celah panjang. Akibat dari langkah ini, plunger
bergerak dari TMA ke TMB karena pegas plunger.
f. Langkah total
Langkah total adalah langkah bolak balik plunger dari TMB keTMA.
Langkah ini dapat dinyatakan dengan rumus:
L tot = L1 + L2 + L3 + L4
L tot = Langkah total
L1 = Langkah awal
L2 = Langkah lepas
L3 = Langkah produktif
L4 = Langkah sisa
Macam-macam Konstruksi Plunger
(1) Plunger Berlubang Satu.
(2) Plunger berlubang dua
(3) Plunger dengan Celah Memanjang
(4) Plunger dengan alur pengontrol diatas
(5) Plunger dengan Alur Pengontrol di Atas dan di Bawah

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 80


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

PENGATURAN VOLUME

Jumlah bahan bakar yang diinjeksi tergantung dari posisi plunger dan
perubahan besarnya langkah efektif.

Langkah efektif plunger berubah bila plunger berputar oleh tenaga dari:
governor batang pengontrol pinion pengontrol kontrol sleve
plunger (melalui flens penggerak plunger) Langkah efektif adalah gerakan
plunger dari titik setelah menutup lubang pemberi sampai alur pengontrol
bertemu dengan lubang pemberi. Jadi langkah akan berubah sesuai
dengan posisi plunger dan jumlah bahan bakar yang disemprotkan sesuai
dengan besarnya langkah efektif.
Katup penyalur ( Dely very valve ) dipasang pada bagian atas dari
elemen pompa yaitu di atas plunger. Fungsi Katup penyalur antara laian
adalah:
Memisahkan hubungan solar antara pipa tekanan tinggi dengan ruang
tekan pada pompa injeksi pada waktu alur pengontrol membuka
lubang pemberi.
Menurunkan tekanan solar setelah torak pembebas menutup saluran
solar, sehinga dapt mencegah tetesan solar pada nozle.
Mempertahankan supaya di dalam pipa tekanan tinggi selalu terisi
solar.

(8) PENGATUR PUTARAN (GOVERNOR)


Pada motor diesel dihisap hanya udara saja, isi silinder selalu dalam keadaan
maksimum. Putaran mesin dan daya mesin hanya diregulasi dengan volume
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 81
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

bahan bakar yang diinjeksi. Dengan mengatur putaran biasanya diregulasi


putaran ideal dan putaran maksimum. Pengatur putaran (governor) bekerja
tergantung dari putaran motor (governor sentrifugal) atau tekanan saluran
isap (governor vakum).
Governoor atau pengatur putaran pada dasarnya terdapat dua tipe yaitu:
Governor mekanik atau governor centrifugal.
Governor pheumatis

GOVERNOR SENTRIFUGAL
Governor sentrifugal digunakan pada motor Diesel ukuran besar. Governor ini
dipasang pada pompa injeksi jenis inline.
Di dalam pelaksanaan, governor sentrifugal dibagi dalam dua jenis:
a. Governor sentrifugal jenis RQ/RQV
b. Governor sentrifugal jenis RS/RSV

GOVERNOR PNEUMATIK
Governor pneumatik bekerja tergantung kevakuman di dalam venturi.
Kevakuman yang ditimbulkan untuk meregulasi putaran mesin 40-80 mili
bar/Kpa 0,4-0,8 bar Governor pneumatik dapat meregulasi setiap putaran
(putaran idle-putaran maksimum) dan digunakan pada motor Diesel ukuran
kecil yang mempunyai putaran tinggi.

(9) INJEKTOR ( NOZLE )


Injektor atau nozle berfungsi untuk mengabutkan bahan bakar agar bahan
bakar bentuk cair berubah menjadi bahan bakar gas.

Macam-macan nozle pada injector.


Jenis-jenis injector untuk injeksi tidak langsung ( Indirect injection )
Pada kotor diesel tipe injeksi tidak langsunfg ( indirect injection ) digunakan 2
jenis nozle, yaitu:

Nozle tipe pintle ( Pintle type )


Nozle tipe Trottle.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 82


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Jenis-jenis nozle untuk injeksi langsung ( Direct injection )


Pada motor diesel jenis injeksi langsung ( Direct injection )jenis nozle yang
digunakan adalah tipe lubang ( Hole type) baik tipe lubang satu (Single hole )
ataupun tipe lubang banyak ( Multy hole). Dibawah ini adalah gambar nozle
tipe lubang banyak ( Multy hole )
Ujung jarum nozle berbentuk kerucut sebagai perapat dudukan nozle, jenis
ini mempunyai satu atau banyak lubang besar dan panjang lubang
mempengaruhi bentuk penyemprotan
Diameter lunang 0,2 mm.
Tekanan membuka jarum nozle + 150 - 250 bar.
Pelindung Panas untuk Nozle
Pelindung panas untuk nozle jenis pintel dan throttle.
Untuk menghindari terjadinya temperatur yang tinggi pada dasar nozle dan
supaya nozle bisa tahan lama, maka di antara kepala silinder dan mur
penahan nozle dipasang pelindung panas.
Fungsi : dengan pelindung panas permukaan nozle yang menerima panas
lebih kecil.
Cara kerja
1. Sebelum penginjeksian
Bahan bakar yang bertekanan tinggi mengalir dari pompa injeksi melalui
saluran minyak pada nozle holder menuju ke oil pool pada bagian bawah
nozle body
2. Penginjeksian bahan bakar
Bila tekanan bahan bakar pada oil pool naik, ini akan menekan permukaan
ujung needle. Bila tekanan ini melebihi kekuatan pegas, maka nozle needle
akan akan terdorong ke atas oleh tekanan bahan bakar dan nozle needle
terlepas dari nozle body seat. Kejadian ini menyebabkan nozle
menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar.
3. Akhir penginjeksian
Bila pompa injeksi berhenti mengalirkan bahan bakar, tekanan bahan bakar
turun, dan tekanan pegas (preassure spring) mengembalikan nozle needle
ke posisi semula. Pada saat ini needle tertekan kuat pada nozle body seat
dan menutup saluran bahan bakar.
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 83
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Sebagian bahan bakar tersisa diantara nozle needle dan nozle body, antara
preassure pin dan nozle holder dan lain-lain, melumasi semua komponen
dan kembali ke over flow pipe.
Seperti terlihat di bawah ini, nozle needle dan nozle body membentuk
sejenis katup untuk mengatur awal dan akhir injeksi bahan bakar dengan
tekanan bahan bakar.

(10) Automatic Timer


Fungsi automatic timer adalah untuk memajukan saat injeksi ketika mesin
berputar cepat.

d. Test formatif 1
1) Sebutkan pengertian motor diesel.
2) Jelaskan perbedaan prinsip kerja antara motor diesel dengan motor bensin secara
sistematis.
3) Sebutkan jenis-jenis motor diesel ditinjau dari tipe penginjeksian.
4) Sebutkan macan-macam ruang bakar sesuai dengan tipe penginjeksian.
5) Sebutkan tipe selinder yang digunakan pada motor diesel.
6) Sebutkan fungsi komponen-komponen sistem injeksi bahan bakar motor diesel.
7) Sebutkan dua jenis pompa injeksi bahan bakar.
8) Sebutkan fungsi pengatur putaran ( Governor )
9) Sebutkan dua jenis governor.
10) Sebutkan fungsi injector ( Injection nozle ) dan jenis-jenisnya.

e. Kunci jawaban
1) Pengertian motor diesel adalah:
Motor diesel adalah suatu pesawat yang memproses energi kimia (Bahan
bakar) menjadi energi mekanik, dimana energi mekanik tersebut dihasilkan dari
proses pembakaran bahan bakar oleh panasnya udara yang dikompresikan.
2) Perbedaan prinsip kerjas antara motor diesel dan motor bensin adalah :

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 84


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Motor Diesel Motor bensin


1. Langkah Isap 1. Langkah Isap

Yang diisap hanya udara, silinder Yang diisap adalah campuran


akan terisi penuh bahan
bakar dan udara, silinder akan
diisi
sesuai dengan posisi katup gas

2. Langkah kompresi. 2. Langkah kompresi.

Perbandingan kompresi () = Perbandingan kompresi () =


15 23 7 12
Udara di kompresi sampai 1.5 Campuran udara dan bahan
4 Mpa (15 40 Bar) bakar dikompresi sampai 0.8
Temperatur menjadi 700 1.5 Mpa (8-15 Bar)
900OC Temperatur menjadi 300
Penyemprotan bahan bakar 600C
dimulai 30 16 sebelum TMA Saat pengapian 30 5 sebelum
TMA

3. Langkah usaha 3. Langkah usaha

Bahan bakar terbakar dengan Bahan bakar terbakar akibat


sendirinya akibat temperatur loncatan bunga api pada busi
udara yang panas Tekanan pembakaran 3 - 6
Tekanan pembakaran 4-12 Mpa
Mpa (40 120 Bar) (30 60 Bar)

4. Langkah buang. 4. Langkah buang.

Temperatur gas buang 500 600 OC Temperatur gas buang 500 600
OC

3) Jenis motor diesel ditinjau dari tipe penginjeksiaan adalah:


(a) Motor diesel tipe injeksi tidak langsung ( Indirect injection )
(b) Motor diesel tipe injrksi langsung ( Direct Injection )
4) Macam-macam ruang bakar adalah:
(a) Ruang bakar untuk injeksi tidak langsung
(1) Kamar pusar.
(2) Kamar Muka.
(b) Ruang bakar untuk injeksi langsung.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 85


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

(1) Bentuk bak


(2) Bentuk setengan bola.
(3) Bentuk bola.
(4) Bentuk hati.
5) Komponen sistem injeksi bahan bakar motor diesel adalah:
(a) Tanki bahan bakar
(b) Pompa penyalur ( Feed pump )
(c) Saringan bahan bakar ( Fuel Filter )
(d) Water sendimenter.
(e) Pompa injeksi bahan bakar ( Fuel Injection pump )
(f) Injektor ( Injection nozle )
6) Fungsi komponen-komponen sistem injeksi bahan bakar adalah:
(a) Tanki bahan bakar berfungsi untuk tempat penampungan dan cadangan bahan
bakar.
(b) Pompa penyalur ( Feed pump ) berfungsi untuk menghisak dan menekan
bahan bakar dari tanki ke pompa injeksi melalui saringan bahan bakar.
(c) Saringan bahan bakar ( Fuel filter ) berfungsi untuk menyaring kandungan
kotoran atau debu yang terkandung pada bahan bakar.
(d) Water sendimenter berfungsi untuk menyaring kandungan air pada bahan
bakar.
(e) Pompa injeksi bahan bakar ( Fuel Injection pump ) berfungsi untuk menekan
dan mengatur jumlah bahan bakar yang akan diinjeksikan pada injektor.
(f) Injektor ( Injection nozle ) berfungsi untuk mengabutkan bahan bakar agar
menjadi bahan bakar bentuk gas.
7) Jenis pompa injeksi bahan bakar adalah:
(a) Pompa injeksi tipe Inline.
(b) Pompa injeksi tipe Distributor.

8) Fungsi governor adalah untuk mengatur jumlah bahan bakar yang diinjeksikan
sesuai dengan beban yang dipikul engine yaitu:
(a) Mengatur bahan bakar saat di start.
(b) Mengatur bahan bakar saat idle.
(c) Mengatur jumlah bahan bakar saat berputar cepat tanpa beban.
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 86
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

(d) Mengatur junlah bahan bakar saat berputar cepat berbeban.

9) Jenis-jenis governor adalah :


(a) Governoor mekanik
(b) Governor pheumatic.

10) Fungsi injector adalah untuk mengabutkan bahan bakar cair agar menjadi bahan
bakar bentuk gas.

f. Lembar Penilaian
TIDAK
NO ASPEK YANG DINILAI LULUS KET.
LULUS

1 Sikap

2 Tes Formatif 1 (Soal no 1-10)

NILAI AKHIR

Keterangan :
Tidak = 0 (nol) (tidak lulus)
Ya = 7 s.d. 9 (lulus)
Kategori kelulusan :
7 : Mengisi dengan benar minimal 80 %
8 : Mengisi dengan benar minimal 90 %
9 : Mengisi dengan benar 100 %

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 87


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

2. Kegiatan Pembelajaran 2
Prosedur Perawatan / Servise sistem injeksi bahan
bakar motor diesel

a. Tujuan kegiatan pembelajaran 2


Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini diharapkan siswa dapat :
1) Menjelaskan langkah kerja persiapan pemeliharaa/servis sistem injeksi bahan
bakar diesel sesuai SOP dan prinsip-pronsip K3.
2) Menjelaskan langkah kerja pemeliharaan/servis sistem injeksi bahan bakar
motor diesel.

b. Uraian materi
1) Langkah kerja persiapan.
a) Menempatkan kendaraan pada tempat kerja yang aman.
b) Menyiapkan perlengkapan keamanan kendaraan dan perlengkapan kerja.
c) Menyiapkan peralatan tangan dan peralatan khusus untuk memelihara/
servis sistem injeksi bahan bakar motor diesel.
d) Memasang fender coper dan seat cover.
e) Lepas kabel baterai positif dari terminal baterai positif.

2) Prosedur kerja memelihara/ servis sistem injeksi bahan


bakar motor diesel.
a) Langkah kerja Lepas komponen sistem injeksi bahan bakar
motor diesel.
(1) Lepas slang atau pipa bahan bakar antara tanki dengan feed pump.

Gambar 2.1 Slang bahan bakar.


Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 88
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

(2) Lepas selang bahan bakar antara Feed pump dengan saringan
bahan bakar.
(3) Lepas slang bahan bakar antara saringan bahan bakar dengan
pompa injeksi
(4) Lepas pipa tekanan tinggi .

Gambar 2.2 Lepas pipa tekanan tinggi

(5) Lepas slang dan pipa saluran kelebihan.

Gambar 2.3 Lepas slang kelebihan


Catatan :
Hati-hati ketika Lepas pipa kelebihan bahan bakar dari injektor jangan
sampai tertekuk.
(6) Lepas saringan bahan bakar dari dudukannya.
(7) Lepas water sendimenter dari dudukannya.
(8) Lepas injection nozle dari dudukannya.

Gambar 2.4 Lepas injector dari mesin

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 89


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

(9) Menempatkan injektor dengan teratur.

Gambar 2.6 Penempatan injector.


b) Memeriksa, memelihara dan menyetel komponen-komponen
sistem injeksi bahan bakar motor diesel.
(1) Memeriksa dan memelihara saringan bahan bakar dan
water sendimenter.
(a) Memeriksa kartu penggantian bahan bakar.
Catatan :
Saringan bahan bakar bisa dibersihkan bila belum mencapai
10000 km/jam.
Saringan bahan bakar harus diganti bila pemakaiannya sudah
mencapai 1000 km/jan atau lebih.
(b) Membersihkan saringan bahan bakar dengan cara dicuci dengan
solar dan dihembus oleh udara dari outlet ke arah inlet.
(c) Lepas drain cock dari water sendimenter untuk membuang
kandungan air.
(d) Membersihkan water sendimenter untuk sistem injeksi yang
menggunakan pompa injeksi tipe inline dengan cara dihembus
oleh udara dari arah outlet ke arah inlet
(e) Memasang elemen saringan untuk saringan bahan bakar pompa
injeksi tipe inline.

(2) Memeriksa dan memelihara Feed pump pompa injeksi inline.


(a) Lepas Feed pump dari pompa injeksi.
(b) Lepas priming pump dari feed pump.
(c) Lepas kelengkapan inlet valve dan outlet valve dari dudukannya.
(d) Lepas cup feed pump.
(e) Lepas pegas pengembali dan piston feed pump.
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 90
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

(f) Lepas tapper roller dan batang penekan feed pump.


(g) Membersihkan komponen-komponen feed pump.
(h) Meratakan permukaan inlet valve dan outlet valve dengan cara
digosok pada ampelas halus yang diletakan pada permukaan
kaca.
(i) Memeriksa keausan piston secara visual
(j) Memeriksa keausan batang penekan. Secara visual.
(k) Merakit komponen-komponen feed pump.
(3) Memelihara/servis injektor ( Injection nozle )
(a) Memeriksa kondisi awal injector.
Memeriksa tekanan pembukaan injector dengan langkah
kerja sebagai berikut:
Memompakan handle injector tester beberapa kali dengan
tujuan untuk menyemburkan solar dari nozle fitting dan
kemudian mengeraskan nozle fitting.
Perhatian:
Jangan menbempatkan jari tangan dekat dengan lubang
nozle.
Memasang injector pada pipa tekanan tinggi injektor
tester kemudian mengeluarkan udara palsu.

Gambar 2.7 Menasang nozle pada injektos tester

Memompakan handle tester beberapa kali dengan cepat


untuk membersihkan karbon dari lubang nozle.
Memompakan handle injector tester secara perlahan-
lahan sambil mengamati pressure gauge injector tester.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 91


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Gambar 2.8 Memeriksa tekanan pengabutan

Membaca penunjukan jarum pressure gauge saat tekanan


injeksi mulai turun.
Tekanan pembukaan needle injector
Nozle Baru : 151 159 kg/cm
Nozle lama : 145 155 kg/cm

Petunjuk:
Nozle yang bekerja sempurna bila terdengan suara
mendesis ketika terjadi pengabutan.
Bila tekanan pembukaan needle tidak sesuai dengan
spesifikasi, maka nozle harus diservis.

Memeriksa kebocoran injector dengan langkah kerja sebagai


berikut:
Membersihkan bagian lubang pengeluaran nozle body
dengan lap bersih.
Mengerakan handle injector tester secara perlahan-lahan
sampai jarum penunjuknya menunjukan tekanan kira-
kira 10 -20 kg/cm di bawah tenanan pengabutan atau
tekanan pembukaan.
Memeriksa lubang pengeluaran nozle body tidak ada
tetesan selama 10 detik, dan bila terdapat tetesan berarti
terdapat kebocoran dan nozle harus diservis atau diganti.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 92


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Gambar 2. 9 Nozle yang baik dan yang bocor

(1) Memeriksa bentuk pengabutan dengan langkah kerja sebagai


berikut:
Memompakan handle injector tester sebanyak 15 sampai
dengan 60 kali pengabutan atao 30 sampai dengan 60
kali pengabutan.
Memeriksa bentuk pengabutan

Gambar 2.10 Bentuk pengabutan

Bila bentuk pengabutan tidak sesuai dengan standar,


maka nozle harus diservis atau diganti.

(b) Membongkar, membersihkan, memeriksa dan menyetel


injector.

Membongkar komponen injector.


Lepas nozle body dengan menggunakan SST

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 93


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Gambar 2.11 Lepas nozle body dengan SST

Lepas pegas penekan, shim, pressure pin, distance piace


dan kelengkapan nozle.
Membersihkan komponen-komponen injector.
Menyiapkan batang kayu dan sikat kawat untuk
membersihkan nozle.

Gambar 2.12 Batang kayu dan sikat kawat halus.

Membersihkan ujung nozle needle dari karbon dengan


menggunakan batang kayu.

Gambar 2.13 Membersihkan ujung needle


dengan batang kayu

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 94


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Membersihkan bagian luar nozle body dengan sikat


kawat.

Gambar 2.14 Membersihkan nozle body dengan


sikat kawat
Memeriksa dudukan nozle body tidak terbakar atau
berkarat.
Memeriksa bagian tepi nozle needle dari karat atau
rusak.

Gambar 2.15 Pemeriksaan bagian tepi nozle nedle

Memeriksa kelengkapan nozle.


Mencuci nozle needle dan nozle body dengan solar.
Perhatian: Jangan menyentuh permukaan nozle dengan
jari tangan.
Memiringkan nozle body kira-kira 60, dan tarik
jarumnya kurang lebih 1/3 dari panjang nozle needle.

Gambar 2.16 Memeriksa celah nozle nedle


Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 95
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Lepaskan nozle needle dari pegangan tangan maka nozle


needle akan turun dengan lembut karena beratnya
sendiri.

Gambar 2.17 Memeriksa luncuran nozle


nedle
Mengulangi pemeriksaan tersebut beberapa kali sambil
memutarkan nozle needle.
Bila nozle needle tidak meluncur dengan lembut, maka
kelengkapan nozle harus diganti.

Merakit komponen injector.

Gambar 2.18 Komponen injektor

Merakit mur penahan nozle, kelengkapan nozle, dictance


piace, pressure pin, pressure spring, shim penyetel dan
nozle body dengan teliti dan hati-hati menggunakan SST.
Mengeraskan nozle body dengan SST dan kunci momen
dengan kekerasaan 375 kg-cm

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 96


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Gambar 2.19 Mengeraskan nozle body

Melakukan pemeriksaan tekanan pengabutan,


kebocoran, dan bentuk pengabutan sesuai SOP dan
spesifikasi.

c) Merakit komponen-komponen sistem injeksi bahan bakar motor


diesel.
(1) Merakit saringan bahan bakar dan water sendimenter pada
dudukannya.
(2) Merakit Feed pump untuk sistem injeksi yang menggunakan pompa
injeksi tipe inline.
(3) Merakit slang /pipa bahan bakar dari tanki ke feed pump.
(4) Merakit slang/pipa bahan bakar dari Feed pump ke saringan bahan
bakar dan dari saringan bahan bakar ke pompa injeksi.
(5) Mengeluarkan udara palsu dari sistem dengan mengoperasikan
priming pump sampai bahan bakar yang keluar dari pompa injeksi
tidak bergelembung.

Gambar 2.20 Mengoperasikan priming pump


Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 97
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

d) menepatkan saat penginjeksian


(1) Pompa injeksi tipe inline.
(a) Lepaskan pipa injeksi no 1 dan memasang pipa pemeriksaan pada
penahan katup dely veri no. 1.

Gambar 2.21 Lepas pipa tekanan tinggi no.1


Catatan : Pipa pemeriksaan dapat dibuat dari pipa injeksi seperti
gambar di bawah ini.

Gambar 2.22 Pipa pemeriksaan


(b) Memutarkan poros engkol mesin hingga keluar dari pipa
pemeriksaan ( Inpection pipe )
(c) Membersihkan sisa bahan bakar yang keluar dari ujung pipa
pemeriksaan seperti pada gambar (A), sehingga permukaannya rata
seperti pada gambar (B)

Gambar 2.23 Permukaan bahan bakar pada pipa pemeriksaan

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 98


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

(d) Memutarkan poros engkol dengan menggunakan kunci secara


perlahan-lahan hingga permukaan bahan bakar pada pipa
pemeriksaan mulai menonjol keluar seperti gambar (C ) di atas.
Catatan:
Saat injeksi adalah tepat bila tanda titik ( penunjuk ) menunjukan
tanda timing pada pully poros engkol sesuai spesifikasi, sebagai
contoh 14 sebelum TMA.
Bila akan merubah saat injeksi karena tidak sesuai dengan
spesifikasi baik untuk memajukan atau untuk memundurkan adalah
harus mengerakan atau memiringkan rumah pompa injeksi ke
dalam atau ke luar untuk mendapatkan saat injeksi yang tepat.
(e) Memeriksa kembali ketepatan saat injeksi seperti langkah kerja di
atas.
(2) Menepatkan saat injeksi Pompa injeksi tipe distributor.
(a) Memasang SST dan Dial indicator dengan cara Lepas baud
penyumbat dari kepala rumah plunger, kemudian memasang SST
pengukur gerak plunger dan Dial indicator.

Gambar 2.24 Memasang SSt Dial indikator

(b) Mengeset selinder no 1 atau selinder no. 4 kurang lebih 25-30


dari titik timing dengan cara menggerakan poros engkol berlawanan
arah dengan putaran mesin.

Gambar 2.25 Memposisikam piston no.1 pada posisi sebelum tanda


timing

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 99


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

(c) Mengeset penunjukan dial indicator pada angka 0 mm.


(d) Memeriksa kembali dengan teliti bahwa dial indicator menunjuk
angka 0 mm ketika poros engkol digerakan ke kiri atau ke kanan.

Gambar 2.26 Memposaisikan jarum indicator pada angka nol.


(e) Memutarkan poros engkol secara perlahan-lahan searah dengan
putaran mesin sampai tanda timing pada puly tepat dengan tanda
timing pada blok mesin.

(f) Mengukur langkah plunger.

Gambar 2.27 Memeriksa panjang langkah plunger

Spesifikasi langkah plunger :


Dengan ACSD ( Automatic Cold Start Device ) = 0,54 mm 0,66 mm
Tanpa ACSD ( Automatic Cold Start Device ) = 0,84 mm 0,96 mm
(g) Mengendurkan baud dan mur pengikat pompa injeksi yaitu :
2 baud pengikat pompa injeksi ke rumah gigi timing.
2 mur penahan pompa injeksi dari dudukannya.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 100


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Gambar 2.28 Mengendurkan baud pengikat pompa injeksi

(h) Menyetel langkah plunger sesuai spesifikasi dengan cara


menggerakan pompa injeksi ke kiri atau ke kanan sampai didapatkan
langkah plunger sesuainspesifikasi.

Gambar 2.29 Menyetel langkah plunger

(i) Mengeraskan baut dan mur pengikat pompa injeksi bila langkah
plunger sudah sesuai dengan spesifikasi.

Gambar 2.30 Mengeraskan baud pengikat pompa injeksi

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 101


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

e) Merakit injector pada dudukannya


(1) Memasang Nosel injeksi
(a) Menempatkan 4 gasket baru dan ke 4 dudukan nosel ke
dalam lubang nosel injeksi dari kepala silinder.
(b) Menggunakan SST untuk memasang ke 4 nosel injeksi.
PERHATIAN : Pengerasan yang berlebihan dapat
menyebabkan nosel berubah bentuk dan jarumnya menempel
atau problem lainnya.

Gambar 2.31 Memasang injector pada mesin


(2) Memasang pipa balik nosel ( NOZLE LEAKAGE PIPE )
(a) Pasangkan keempat gasket yang baru dan pipa balik
dengan mur.
(b) Menyammbungkan selang bahan bakar ke pipa balik.

Gambar 2.32 Memasang pipa kelebihan.


(3) Memasang pipa injeksi
(a) Menempatkan kedua klamp bawah pada intake
manifold.
(b) memasang ke empat pipa injeksi.
(c) Mengunnci pipa injeksi dengan dua klamp atas dan
bautnya.
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 102
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

(4) Memasangkan sambungan Glow plug


(5) Menghidupkan mesin dan periksa kebocoran bahan bakar.
(6) Membuang udara palsu dari pipa tekanan tinggi.

Gambar 2.33 Mengeluarkan udara palsu dari pipa


tekanan tinggi
f) Menyetel putaran idle dan kecepatan maksimum.
(1) Kondisi mesin.
(a) Temperatur kerja mesin normal
(b) Saringan udara terpasang
(c) Semua switch perlengkapan off
(d) Semua saluran vacuum disambung dengan tepat
(e) Celah katup disetel dengan benar
(f) Saat injeksi disetel dengan benar
(g) Transmisi dalam posisi N
(2) Menghubungkan Tachometer
(3) Menyetel putaran idle.
(a) Memeriksa bahwa tuas penyetel menyentuh sekrup penyetel
putaran idle, saat pedal akselerasi dibebaskan. Bila tidak
menyentuh, stel link akselerasi.

Gambar 2.34 Memeriksa tuas penyetel


Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 103
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

(b) Menghidupkan mesin


(c) memeriksa putaran idle
Putaran idle : 700 rpm
(d) Menyetel putaran idle

Gambar 2.35 Menyetel putaran idle.

Lepaskankan link akselerasi


Mengendorkan mur pengunci pada sekrup penyetelan putaran
idle
Menyeteletel putaran idle dengan memutar sekrup penyetel
Mengeraska mur pengunci dan memeriksa lagi putaran idle
Menghubungkan kembali link akselerasi
Menyetel link pedal akselerasi

(4) Menyetel kecepatan maksimum.


(a) Memeriksa bahwa tuas penyetel menyentuh sekrup penyetel
kecepatan maksimum ( maximum speed adjusting screw ), pada
saat pedal akselerasi ditekan secara keseluruhan. Apabila tidak,
lakukan penyetelan pada link akselerasi.

Gambar 2.36 Memeriksa kecepatan maksimu


Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 104
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

(b) Mengidupkan mesin


(c) Menekan pedal akselerasi secara keseluruhan
(d) Memeriksa kecepatan maksimum
KECEPATAN MAKSIMUM ; 4.700 RPM
(e) menyetel kecepatan maksimum
Lepaskan link akselerasi
Memutuskan kabel segel dari sekrup penyetel kecepatan
maksimum
Mengendorkan mur pengunci pada sekrup kecepatan
maximum,
Menyetel kecepatan maksimum dengan memutar sekrup
penyetel kecepatan maksimum.
PETUNJUK : Putar sekrup penyetel saat mesin berputar
idling, kemudian naikan kecepatan putaran mesin dan
periksa kembali kecepatan maksimum.

Gambar 2.37 Menyetel kecepatan maksimum

Mengeraskan mur pengunci dengan menggunakan SSt untuk


mengeraskan mur pengunci.
Memeriksa kembali kecepatan maksimum.
Menyambungkan kembali link akselerasi.
Menyetel link akselerasi Setelah menyetel kecepatan
maksimum.
Menyegel kembali sekrup penyetelnya dengan kawat segel
yang baru.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 105


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Gambar 2.38 Menyegel pembatas


kecepatan maksimum

c. Rangkuman
1) Langkah kerja persiapan.
a) Menempatkan kendaraan pada tempat kerja yang aman.
b) Menyiapkan perlengkapan keamanan kendaraan dan perlengkapan kerja.
c) Menyiapkan peralatan tangan dan peralatan khusus untuk
memelihara/servis sistem injeksi bahan bakar motor diesel.
d) Memsang fender coper dan seat cover.
e) Lepas kabel baterai positip dari terminal baterai positif.

2) Prosedur kerja memelihara/servis sistem injeksi bahan


bakar motor diesel.
a) Langkah kerja Lepas komponen sistem injeksi bahan bakar motor diesel.
(1) Lepas slang atau pipa bahan bakar antara tanki dengan feed pump.
(2) Lepas selang bahan bakar antara Feed pump dengan saringan bahan
bakar.
(3) Lepas slang bahan bakar antara saringan bahan bakar dengan
pompa injeksi
(4) Lepas pipa tekanan tinggi .
(5) Lepas slang dan pipa saluran kelebihan.
Catatan :
Hati-hati ketika Lepas pipa kelebihan bahan bakar dari
injector jangan sampai tertekuk.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 106


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

(6) Lepas saringan bahan bakar dari dudukannya.


(7) Lepas water sendimenter dari dudukannya.
(8) Lepas injection nozle dari dudukannya.
(9) Menempatkan injector dengan teratur.
b) Memeriksa, memelihara dan menyetel komponen-komponen
sistem injeksi bahan bakar motor diesel.
(1) Memeriksa dan memelihara saringan bahan bakar dan water
sendimenter.
(a) Memeriksa kartu penggantian bahan bakar.
Catatan :
Saringan bahan bakar bisa dibersihkan bila belum
mencapai 10000 km/jam.
Saringan bahan bakar harus diganti bila pemakaiannya
sudah mencapai 1000 km/jan atau lebih.
(b) Membersihkan saringan bahan bakar dengan cara dicuci
dengan solar dan dihembus oleh udara dari outlet ke arah inlet.
(c) Lepas drain cock dari water sendimenter untuk membuang
kandungan air.
(d) Membersihkan water sendimenter untuk sistem injeksi yang
menggunakan pompa injeksi tipe inline dengan cara dihembus
oleh udara dari arah outlet ke arah inlet
(e) Memasang elemen saringan untuk saringan bahan bakar pompa
injeksi tipe inline.

(2) Memeriksa dan memelihara Feed pump pompa injeksi


inline.
(a) Lepas Feed pump dari pompa injeksi.
(b) Lepas priming pump dari feed pump.
(c) Lepas kelengkapan inlet valve dan outlet valve dari
dudukannya.
(d) Lepas cup feed pump.
(e) Lepas pegas pengembali dan piston feed pump.
(f) Lepas tapper roller dan batang penekan feed pump.
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 107
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

(g) Membersihkan komponen-komponen feed pump.


(h) Meratakan permukaan inlet valve dan outlet valve dengan cara
digosok pada ampelas halus yang diletakan pada permukaan
kaca.
(i) Memeriksa keausan piston secara visual
(j) Memeriksa keausan batang penekan. Secara visual.
(k) Merakit komponen-komponen feed pump.

(3) Memelihara/servis injektor ( Injection nozle )


(a) Memeriksa kondisi awal injector.
(2) Memeriksa tekanan pembukaan injector dengan langkah kerja
sebagai berikut:
Memompakan handle injector tester beberapa kali dengan
tujuan untuk menyemburkan solar dari nozle fitting dan
kemudian mengeraskan nozle fitting.
Perhatian:
Jangan menbempatkan jari tangan dekat dengan lubang
nozle.
Memasang injector pada pipa tekanan tinggi injektor
tester kemudian mengeluarkan udara palsu.
Memompakan handle tester beberapa kali dengan cepat
untuk membersihkan karbon dari lubang nozle.
Memompakan handle injector tester secara perlahan-
lahan sambil mengamati pressure gauge injector tester.
Membaca penunjukan jarum pressure gauge saat tekanan
injeksi mulai turun.
Tekanan pembukaan needle injector
Nozle Baru : 151 159 kg/cm
Nozle lama : 145 155 kg/cm

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 108


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Petunjuk:
Nozle yang bekerja sempurna bila terdengan suara
mendesis ketika terjadi pengabutan.
Bila tekanan pembukaan needle tidak sesuai dengan
spesifikasi, maka nozle harus diservis.
(3) Memeriksa kebocoran injector dengan langkah kerja sebagai
berikut:
Membersihkan bagian lubang pengeluaran nozle body
dengan lap bersih.
Mengerakan handle injector tester secara perlahan-lahan
sampai jarum penunjuknya menunjukan tekanan kira-
kira 10 -20 kg/cm di bawah tenanan pengabutan atau
tekanan pembukaan.
Memeriksa lubang pengeluaran nozle body tidak ada
tetesan selama 10 detik, dan bila terdapat tetesan berarti
terdapat kebocoran dan nozle harus diservis atau diganti.
(4) Memeriksa bentuk pengabutan dengan langkah kerja sebagai
berikut:
Memompakan handle injector tester sebanyak 15 sampai
dengan 60 kali pengabutan atao 30 sampai dengan 60
kali pengabutan.
Memeriksa bentuk pengabutan
Bila bentuk pengabutan tidak sesuai dengan standar,
maka nozle harus diservis atau diganti.
(b) Membongkar, membersihkan, memeriksa dan menyetel
injector.
Membongkar komponen injector.
Lepas nozle body dengan menggunakan SST
Lepas pegas penekan, shim, pressure pin, distance piace
dan kelengkapan nozle.
Membersihkan komponen-komponen injector.
Menyiapkan batang kayu dan sikat kawat untuk
membersihkan nozle.
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 109
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Membersihkan ujung nozle needle dari karbon dengan


menggunakan batang kayu.
Membersihkan bagian luar nozle body dengan sikat
kawat.
Memeriksa dudukan nozle body tidak terbakar atau
berkarat.
Memeriksa bagian tepi nozle needle dari karat atau
rusak.
Memeriksa kelengkapan nozle.
Mencuci nozle needle dan nozle body dengan solar.
Perhatian: Jangan menyentuh permukaan nozle dengan
jari tangan.
Memiringkan nozle body kira-kira 60, dan tarik
jarumnya kurang lebih 1/3 dari panjang nzzle needle.
Lepaskan nozle needle dari pegangan tangan maka
noizle needle akan turun dengan lembut karena beratnya
sendiri
Mengulangi pemeriksaan tersebut beberapa kali sambil
memutarkan nozle needle.
Bila nozle needle tidak meluncur dengan lembut, maka
kelengkapan nozle harus diganti.

Merakit komponen injector.


Merakit mur penahan nozle, kelengkapan nozle, dictance
piace, pressure pin, pressure spring, shim penyetel dan
nozle body dengan teliti dan hati-hati menggunakan SST.
Mengeraskan nozle body dengan SST dan kunci momen
dengan kekerasaan 375 kg-cm
Melakukan pemeriksaan tekanan pengabutan,
kebocoran, dan bentuk pengabutan sesuai SOP dan
spesifikasi.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 110


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

c) Merakit komponen-komponen sistem injeksi bahan bakar motor


diesel.
(1) Merakit saringan bahan bakar dan water sendimenter pada
dudukannya.
(2) Merakit Feed pump untuk sistem injeksi yang menggunakan pompa
injeksi tipe inline.
(3) Merakit slang /pipa bahan bakar dari tanki ke feed pump.
(4) Merakit slang/pipa bahan bakar dari Feed pump ke saringan bahan
bakar dan dari saringan bahan bakar ke pompa injeksi.
(5) Mengeluarkan udara palsu dari sistem dengan mengoperasikan
priming pump sampai bahan bakar yang keluar dari pompa injeksi
tidak bergelembung.
d) menepatkan saat penginjeksian
(1) Pompa injeksi tipe inline.
(a) Lepaskan pipa injeksi no 1 dan memasang pipa pemeriksaan
pada penahan katup dely veri no. 1.
(b) Catatan : Pipa pemeriksaan dapat dibuat dari pipa injeksi seperti
gambar di bawah ini.
(c) Memutarkan poros engkol mesin hingga keluar dari pipa
pemeriksaan ( Inpection pipe )
(d) Membersihkan sisa bahan bakar yang keluar dari ujung pipa
pemeriksaan seperti pada gambar (A), sehingga permukaannya
rata seperti pada gambar (B)
(e) Memutarkan poros engkol dengan menggunakan kunci secara
perlahan-lahan hingga permukaan bahan bakar pada pipa
pemeriksaan mulai menonjol keluar seperti gambar (C ) di atas.
Catatan:
Saat injeksi adalah tepat bila tanda titik ( penunjuk )
menunjukan tanda timing pada pully poros engkol sesuai
spesifikasi, sebagai contoh 14 sebelum TMA.
Bila akan merubah saat injeksi karena tidak sesuai dengan
spesifikasi baik untuk memajukan atau untuk memundurkan
adalah harus mengerakan atau memiringkan rumah pompa
injeksi ke dalam atau ke luar untuk mendapatkan saat injeksi
yang tepat.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 111


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

(f) Memeriksa kembali ketepatan saat injeksi seperti langkah kerja di


atas.

(2) Menepatkan saat injeksi Pompa injeksi tipe distributor.


(a) Memasang SST dan Dial indicator dengan cara Lepas baud
penyumbat dari kepala rumah plunger, kemudian memasang
SST pengukur gerak plunger dan Dial indicator.
(b) Mengeset selinder no 1 atau selinder no. 4 kurang lebih 25-
30 dari titik timing dengan cara menggerakan poros engkol
berlawanan arah dengan putaran mesin.
(c) Mengeset penunjukan dial indicator pada angka 0 mm.
(d) Memeriksa kembali dengan teliti bahwa dial indicator menunjuk
angka 0 mm ketika poros engkol digerakan ke kiri atau ke
kanan
(e) Memutarkan poros engkol secara perlahan-lahan searah
dengan putaran mesin sampai tanda timing pada puly tepat
dengan tanda timing pada blok mesin.
(f) Mengukur langkah plunger.
Spesifikasi langkah plunger :
Dengan ACSD ( Automatic Cold Start Device ) = 0,54 mm
0,66 mm
Tanpa ACSD ( Automatic Cold Start Device ) = 0,84 mm
0,96 mm
(g) Mengendurkan baud dan mur pengikat pompa injeksi yaitu :
(h) 2 baud pengikat pompa injeksi ke rumah gigi timing.
(i) mur penahan pompa injeksi dari dudukannya.
(j) Menyetel langkah plunger sesuai spesifikasi dengan cara
menggerakan pompa injeksi ke kiri atau ke kanan sampai
didapatkan langkah plunger sesuainspesifikasi.
(k) Mengeraskan baut dan mur pengikat pompa injeksi bila
langkah plunger sudah sesuai dengan spesifikasi.

e) Merakit injector pada dudukannya


Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 112
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

(1) Memasang Nosel injeksi ( Injektor )


(a) Menempatkan 4 gasket baru dan ke 4 dudukan nosel ke dalam
lubang nosel injeksi dari kepala silinder.
(b) Menggunakan SST untuk memasang ke 4 nosel injeksi.
PERHATIAN : Pengerasan yang berlebihan dapat
menyebabkan nosel berubah bentuk dan jarumnya menempel
atau problem lainnya.
(c) Memasang pipa balik nosel ( NOZLE LEAKAGE PIPE )
Pasangkan keempat gasket yang baru dan pipa balik dengan
mur.
Menyammbungkan selang bahan bakar ke pipa balik.
(d) Memasang pipa injeksi
Menempatkan kedua klamp bawah pada intake manifold.
memasang ke empat pipa injeksi.
Mengunnci pipa injeksi dengan dua klamp atas dan bautnya.
(e) Memasangkan sambungan Glow plug
(f) Menghidupkan mesin dan periksa kebocoran bahan bakar.
(g) Membuang udara palsu dari pipa tekanan tinggi.

f) Menyetel putaran idle dan kecepatan maksimum.


(1) Kondisi mesin.
(a) Temperatur kerja mesin normal
(b) Saringan udara terpasang
(c) Semua switch perlengkapan off
(d) Semua saluran vacuum disambung dengan tepat
(e) Celah katup disetel dengan benar
(f) Saat injeksi disetel dengan benar
(g) Transmisi dalam posisi N
(2) Menghubungkan Tachometer
(3) Menyetel putaran idle.
(a) Memeriksa bahwa tuas penyetel menyentuh sekrup penyetel
putaran idle, saat pedal akselerasi dibebaskan. Bila tidak
menyentuh, stel link akselerasi.
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 113
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

(b) Menghidupkan mesin


(c) memeriksa putaran idle
Putaran idle : 700 rpm
(d) Menyetel putaran idle
Lepaskankan link akselerasi
Mengendorkan mur pengunci pada sekrup penyetelan putaran
idle
Menyeteletel putaran idle dengan memutar sekrup penyetel
Mengeraska mur pengunci dan memeriksa lagi putaran idle
Menghubungkan kembali link akselerasi
Menyetel link pedal akselerasi

(4) Menyetel kecepatan maksimum.


(a) Memeriksa bahwa tuas penyetel menyentuh sekrup penyetel
kecepatan maksimum ( maximum speed adjusting screw ),
pada saat pedal akselerasi ditekan secara keseluruhan. Apabila
tidak, lakukan penyetelan pada link akselerasi.
(b) Mengidupkan mesin
(c) Menekan pedal akselerasi secara keseluruhan
(d) Memeriksa kecepatan maksimum
KECEPATAN MAKSIMUM ; 4.700 RPM
(e) Menyetel kecepatan maksimum
Lepaskan link akselerasi
Memutuskan kabel segel dari sekrup penyetel kecepatan
maksimum
Mengendorkan mur pengunci pada sekrup kecepatan
maximum,
Menyetel kecepatan maksimum dengan memutar sekrup
penyetel kecepatan maksimum.
PETUNJUK : Putar sekrup penyetel saat mesin berputar
idling, kemudian naikan kecepatan putaran mesin dan
periksa kembali kecepatan maksimum.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 114


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Mengeraskan mur pengunci dengan menggunakan SSt untuk


mengeraskan mur pengunci.
Memeriksa kembali kecepatan maksimum.
Menyambungkan kembali link akselerasi.
Menyetel link akselerasi Setelah menyetel kecepatan
maksimum.
Menyegel kembali sekrup penyetelnya dengan kawat segel
yang baru.

d. Test formatif 2
1) Jelaskan langkah kerja persiapan memelihara/servis sistem injeksi bahan bakar
motor diesel.
2) Jelaskan langkah kerja memeriksa kebocoran nozle
3) Jelaskan langkah kerja menepatkan saat injeksi untuk motor diesel yang
menggunakan pompa injeksi tipe Inline.
4) Jelaskan langkah kerja menepatkan saat injeksi untuk motor diesel yang
menggunakan pompa injeksi tipe Distributor.
5) Jelaskan langkah kerja menyetel putaran idle motor diesel bila pompa yang
digunbakan adalah pompa injeksi tipe distributor.

e. Kunci jawaban.
1) Langkah kerja persiapan memelihara/servis sistem injeksi bahan bakar motor
diesel adalah sebagai berikut:
a) Menempatkan kendaraan pada tempat kerja yang aman.
b) Menyiapkan perlengkapan keamanan kendaraan dan perlengkapan kerja.
c) Menyiapkan peralatan tangan dan peralatan khusus untuk memelihara/servis
sistem injeksi bahan bakar motor diesel.
d) Memsang fender coper dan seat cover.
e) Lepas kabel baterai positip dari terminal baterai positif.

2) Langkah kerja memeriksa kebocoran nozle adalah:


a) Membersihkan bagian lubang pengeluaran nozle body dengan lap bersih.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 115


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

b) Mengerakan handle injector tester secara perlahan-lahan sampai jarum


penunjuknya menunjukan tekanan kira-kira 10 -20 kg/cm di bawah
tenanan pengabutan atau tekanan pembukaan.
c) Memeriksa lubang pengeluaran nozle body tidak ada tetesan selama 10
detik, dan bila terdapat tetesan berarti terdapat kebocoran dan nozle harus
diservis atau diganti.

3) Langkah kerja menepatkan saat injeksi untuk pompa injeksi tipe inline adalah:
(a) Lepaskan pipa injeksi no 1 dan memasang pipa pemeriksaan pada penahan
katup dely veri no. 1.
(b) Catatan : Pipa pemeriksaan dapat dibuat dari pipa injeksi seperti gambar di
bawah ini.
(c) Memutarkan poros engkol mesin hingga keluar dari pipa pemeriksaan (
Inpection pipe )
(d) Membersihkan sisa bahan bakar yang keluar dari ujung pipa pemeriksaan
seperti pada gambar (A), sehingga permukaannya rata seperti pada gambar
(B)
(e) Memutarkan poros engkol dengan menggunakan kunci secara perlahan-
lahan hingga permukaan bahan bakar pada pipa pemeriksaan mulai
menonjol keluar seperti gambar (C ) di atas.

Catatan:
Saat injeksi adalah tepat bila tanda titik ( penunjuk ) menunjukan tanda
timing pada pully poros engkol sesuai spesifikasi, sebagai contoh 14
sebelum TMA.
Bila akan merubah saat injeksi karena tidak sesuai dengan spesifikasi
baik untuk memajukan atau untuk memundurkan adalah harus
mengerakan atau memiringkan rumah pompa injeksi ke dalam atau ke
luar untuk mendapatkan saat injeksi yang tepat.

(f) Memeriksa kembali ketepatan saat injeksi seperti langkah kerja di atas.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 116


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

4) Langkah kerja menepatkan saat injeksi untuk pompa injeksi tipe distributor
adalah:
(a) Memasang SST dan Dial indicator dengan cara Lepas baud penyumbat dari
kepala rumah plunger, kemudian memasang SST pengukur gerak plunger
dan Dial indicator.
(b) Mengeset selinder no 1 atau selinder no. 4 kurang lebih 25-30 dari titik
timing dengan cara menggerakan poros engkol berlawanan arah dengan
putaran mesin.
(c) Mengeset penunjukan dial indicator pada angka 0 mm.
(d) Memeriksa kembali dengan teliti bahwa dial indicator menunjuk angka 0 mm
ketika poros engkol digerakan ke kiri atau ke kanan
(e) Memutarkan poros engkol secara perlahan-lahan searah dengan putaran
mesin sampai tanda timing pada puly tepat dengan tanda timing pada blok
mesin.
(f) Mengukur langkah plunger.

Spesifikasi langkah plunger :


Dengan ACSD ( Automatic Cold Start Device ) = 0,54 mm 0,66 mm
Tanpa ACSD ( Automatic Cold Start Device ) = 0,84 mm 0,96 mm
(g) Mengendurkan baud dan mur pengikat pompa injeksi yaitu :
(h) 2 baud pengikat pompa injeksi ke rumah gigi timing.
(i) mur penahan pompa injeksi dari dudukannya.
(j) Menyetel langkah plunger sesuai spesifikasi dengan cara menggerakan
pompa injeksi ke kiri atau ke kanan sampai didapatkan langkah plunger
sesuainspesifikasi.
(k) Mengeraskan baut dan mur pengikat pompa injeksi bila langkah plunger
sudah sesuai dengan spesifikasi.
5) Langkah kerja menyetel putaran idle motor diesel yang menggunakan pompa
injeksi tipe distributor adalah:
(1) Kondisi mesin.

(a) Temperatur kerja mesin normal


(b) Saringan udara terpasang
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 117
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

(c) Semua switch perlengkapan off


(d) Semua saluran vacuum disambung dengan tepat
(e) Celah katup disetel dengan benar
(f) Saat injeksi disetel dengan benar
(g) Transmisi dalam posisi N
(2) Menghubungkan Tachometer
(3) Menyetel putaran idle.
(a) Memeriksa bahwa tuas penyetel menyentuh sekrup penyetel putaran
idle, saat pedal akselerasi dibebaskan. Bila tidak menyentuh, stel link
akselerasi.
(b) Menghidupkan mesin
(c) memeriksa putaran idle
(d) Putaran idle : 700 rpm
(e) Menyetel putaran idle
Lepaskankan link akselerasi
Mengendorkan mur pengunci pada sekrup penyetelan putaran idle
Menyeteletel putaran idle dengan memutar sekrup penyetel
Mengeraska mur pengunci dan memeriksa lagi putaran idle
Menghubungkan kembali link akselerasi
Menyetel link pedal akselerasi

f. Lembar Penilaian

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 118


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

TIDAK
NO ASPEK YANG DINILAI LULUS KET.
LULUS

1 Sikap

2 Tes Formatif 2 (Soal no 1 - 5)

NILAI AKHIR

Keterangan :
Tidak = 0 (nol) (tidak lulus)
Ya = 7 s.d. 9 (lulus)
Kategori kelulusan :
7 : Mengisi dengan benar minimal 80 %
8 : Mengisi dengan benar minimal 90 %
9 : Mengisi dengan benar 100 %

3. Kegiatan Pembelajaran 3

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 119


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Memelihara / Servise sistem injeksi bahan bakar


motor diesel

Lembaran Pekerjaan

Lembaran pekerjaan ini merupakan panduan dan pengarah bagi anda sebagai
peserta pelatihan untuk melakukan kegiatan-kegiatan dalam praktik
memelihara/servis sistem injeksi bahan bakar motor diesel, dimana kriteria kinerja
yang termaktub pada bab I modul ini dapat dicapai dengan efektif dan efisien

a. Tujuan kegiatan pembelajaran 3


Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini diharapkan siswa dapat :
1) Melakukan langkah persiapan pada pekerjaan pemeliharaan/servis sistem
injeksi bahan bakar diesel sesuai SOP dan prinsip-pronsip K3.

2) Melakukan pekerjaan memelihara/servis sistem injeksi bahan bakar motor


diesel sesuai SOP dan prinsip-pronsip K3.

b. Petunjuk pelaksanaan.
1) Lakukan intruksi dan arahan dalam lembaran pekerjaan ini sesuai dengan
urutannya.
2) Perhatikan kaidah-kaidah keselamatan kerja pada waktu melaksanakan
berbagai kompetensi dasar
3) Kerjakan secara individu atau kelompok secara mandiri dan minta bimbingan
dari pelatih bila terdapat kesulitan.
4) Gunakan buku informasi dan buku petunjuk lainnya sebagai pedoman dalam
melaksanakan tugas-tugas operasional pelatihan.

c. Keselamatan Kerja

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 120


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

1) Peserta harus mematuhi undang-undang tentang Kesehatan dan Keselamatan


Kerja yang dilakukan oleh pemerintah dan di tempat kerja.
2) Dalam melakukan setiap kegiatan harus sesuai dengan prosedur kerja dan langkah
kerja.
3) Dalam setiap kegiatan praktek harus memepertimbangkan azas keselamatan
kerja.
4) Pada waktu menggunakan alat ukur elektronik harus memperhatikan prosedur
penggunaannya sebagaimana termaktub pada buku informasi.

d. Persiapan Peralatan
1) Kendaraan TOYOTA KIJANG mesin Diesel.
2) Macammacam peralatan tangan sesuai dengan kebutuhan Memelihara/menservis
sistem rem dan komponen-komponennya, seperti:
a) Kunci pas
b) Kunci ring
c) Kunci sok
d) Tang kombinasi
e) Tang long nose
f) Obeng biasa dan obeng bintang
g) Tang pegas.
h) Kunci khusus untuk membuka mur pengikat pipa tekanan tinggi.

3) Macam-macam alat ukur sesuai dengan kebutuhan pekerjaan memelihara/servis


sistem injeksi bahan bakar motor diesel.
a) SST dial indikator dan pipa pemeriksa.
b) Kunci momen
c) Injector tester.
d) Tacho meter untuk motor diesel

e. Praktik memelihara/servis sistem injeksi bahan bakar


motor diesel

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 121


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

1) Persiapan.
a) Tempatkan kendaraan pada tempat kerja yang aman.
b) Siapkan perlengkapan keamanan kendaraan dan perlengkapan kerja.
c) Siapkan peralatan tangan dan peralatan khusus untuk memelihara/servis
sistem injeksi bahan bakar motor diesel.
d) Pasang fender coper dan seat cover.
e) Lepas kabel baterai positip dari terminal baterai positif.

2) Melepas komponen sistem injeksi bahan bakar motor diesel.


a) Lepas slang atau pipa bahan bakar antara tanki dengan feed pump.

Gambar 3.1 Slang bahan bakar.

b) Lepas selang bahan bakar antara Feed pump dengan saringan bahan
bakar.
c) Lepas slang bahan bakar antara saringan bahan bakar dengan pompa
injeksi

d) Lepas pipa tekanan tinggi .

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 122


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Gambar 3.2 Lepas pipa tekanan tinggi

e) Lepas slang dan pipa saluran kelebihan.

Gambar 3.3 Melepas slang kelebihan

Catatan :
Hati-hati ketika Lepas pipa kelebihan bahan bakar dari injector
jangan sampai tertekuk.

f) Lepas saringan bahan bakar dari dudukannya.


g) Lepas water sendimenter dari dudukannya.
h) Lepas injection nozle dari dudukannya.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 123


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Gambar 3.4 Melepas injektor dari mesin

i) Tempatkan injektor dengan teratur.

Gambar 3.5 Penempatan injector.

3) Memeriksa, memelihara dan menyetel komponen-komponen sistem


injeksi bahan bakar motor diesel.

a) Memeriksa dan memelihara saringan bahan bakar dan water


sendimenter.

(1) Periksa kartu penggantian bahan bakar.


Catatan :
(a) Saringan bahan bakar bisa dibersihkan bila belum mencapai
10000 km/jam.
(b) Saringan bahan bakar harus diganti bila pemakaiannya sudah
mencapai 1000 km/jam atau lebih.

Hasil pemeriksaan :

(2) Bersihkan saringan bahan bakar dengan cara dicuci dengan solar
dan dihembus oleh udara dari outlet ke arah inlet.
Hasil kerja membersihkan saringan bahan bakar :
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 124
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel


..

(3) Lepas drain cock dari water sendimenter untuk membuang


kandungan air.
(4) Bersihkan water sendimenter untuk sistem injeksi yang
menggunakan pompa injeksi tipe inline dengan cara dihembus oleh
udara dari arah outlet ke arah inlet.

Hasil kerja membersihkan saringan bahan bakar :



(5) Pasang elemen saringan untuk saringan bahan bakar pompa injeksi
tipe inline.

b) Memeriksa dan memelihara Feed pump pompa injeksi inline.

(1) Lepas Feed pump dari pompa injeksi.


(2) Lepas priming pump dari feed pump.
(3) Lepas kelengkapan inlet valve dan outlet valve dari dudukannya.
(4) Lepas cup feed pump.
(5) Lepas pegas pengembali dan piston feed pump.
(6) Lepas tapper roller dan batang penekan feed pump.
(7) Bersihkan komponen-komponen feed pump.
(8) Ratakan permukaan inlet valve dan outlet valve dengan cara
digosok pada ampelas halus yang diletakan pada permukaan kaca.
Hasil kerja kerja meratakan permukaan valve :

(9) Periksa keausan piston secara visual.


Hasil pemeriksaan :

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 125
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

(10) Periksa keausan batang penekan. Secara visual.


Hasil pemeriksaan :

(11) Rakit komponen-komponen feed pump.

c) Memelihara/servis injektor ( Injection nozle )

(1) Memeriksa kondisi awal injector.


(a) Periksa tekanan pembukaan injector dengan langkah kerja
sebagai berikut:
Pompakan handle injektor tester beberapa kali dengan
tujuan untuk menyemburkan solar dari nozle fitting dan
kemudian mengeraskan nozle fitting.
Perhatian:
Jangan menbempatkan jari tangan dekat dengan lubang
nozle.
Pasang injector pada pipa tekanan tinggi injektor tester
kemudian mengeluarkan udara palsu.

Gambar 3.6 Menasang nozle pada injector tester

Pompakan handle tester beberapa kali dengan cepat untuk


membersihkan karbon dari lubang nozle.
Pompakan handle injector tester secara perlahan-lahan
sambil mengamati pressure gauge injector tester.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 126


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Gambar 3.7 Memeriksa tekanan pengabutan

Bacalah penunjukan jarum pressure gauge saat tekanan


injeksi mulai turun.
Tekanan pembukaan needle injector
Nozle Baru : 151 159 kg/cm
Nozle lama : 145 155 kg/cm

Petunjuk:
Nozle yang bekerja sempurna bila terdengan suara
mendesis ketika terjadi pengabutan.
Bila tekanan pembukaan needle tidak sesuai dengan
spesifikasi, maka nozle harus diservis.
Hasil pemeriksaan :
Tekanan pengabutan = kg/cm

(b) Periksa kebocoran injector dengan langkah kerja sebagai berikut:


Bersihkan bagian lubang pengeluaran nozle body dengan lap
bersih.
Gerakan handle injector tester secara perlahan-lahan sampai
jarum penunjuknya menunjukan tekanan kira-kira 10 -20
kg/cm di bawah tenanan pengabutan atau tekanan
pembukaan.
Periksa lubang pengeluaran nozle body tidak ada tetesan
selama 10 detik, dan bila terdapat tetesan berarti terdapat
kebocoran dan nozle harus diservis atau diganti.
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 127
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Gambar 3. 8 Nozlel yang baik dan yang bocor

Hasil pemeriksaan kebocoran :.


.
(c) Periksa bentuk pengabutan dengan langkah kerja sebagai berikut:
Pompakan handle injector tester sebanyak 15 sampai dengan
60 kali pengabutan atao 30 sampai dengan 60 kali
pengabutan.
Periksa bentuk pengabutan

Gambar 3.9 Bentuk pengabutan

Hasil pemeriksaan kebocoran:..


.
Bila bentuk pengabutan tidak sesuai dengan standar, maka
nozle harus diservis atau diganti.

(2) Membongkar, membersihkan, memeriksa dan menyetel


injector.
(a) Melepaskan komponen injektor.
Lepas nozle body dengan menggunakan SST
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 128
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Gambar 3.10 Melepas nozle body dengan SST


Lepas pegas penekan, shim, pressure pin, distance piace dan
kelengkapan nozle.
(b) Membersihkan komponen-komponen injector.
Siapkan batang kayu dan sikat kawat untuk membersihkan
nozle.

Gambar 3.11 Batang kayu dan sikat kawat halus.

Bersihkan ujung nozle needle dari karbon dengan


menggunakan batang kayu.

Gambar 3.12 Membersihkan ujung needle


dengan batang kayu
Bersihkan bagian luar nozle body dengan sikat kawat.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 129


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Gambar 3.13 Membersihkan nozle body dengan


sikat kawat
Hasil kerja membersihkan nozle:..
.
(c) Memeriksa komponen-komponen injektor
Periksa dudukan nozle body tidak terbakar atau berkarat.
Hasil pemeriksaan :

Periksa bagian tepi nozle needle dari karat atau rusak.

Gambar 3.14 Pemeriksaan bagian tepi nozle


Nedle
Hasil pemeriksaan :

Periksa kelengkapan nozle.


Cucilah nozle needle dan nozle body dengan solar.
Perhatian: Jangan menyentuh permukaan nozle dengan jari
tangan.
Miringkan nozle body kira-kira 60, dan tarik jarumnya
kurang lebih 1/3 dari panjang nozle needle.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 130


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Gambar 3.15 Memeriksa celah nozle needle

Lepaskan nozle needle dari pegangan tangan maka noizle


needle akan turun dengan lembut karena beratnya sendiri.

Gambar 3.16 Memeriksa luncuran nozle


Nedle

Hasil pemeriksaan :

Ulangi pemeriksaan tersebut beberapa kali sambil


memutarkan nozle needle.
Apabila nozle needle tidak meluncur dengan lembut, maka
kelengkapan nozle harus diganti.

(d) Merakitlah komponen injector.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 131


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Gambar 3.17 Komponen injektor

Rakitlah mur penahan nozle, kelengkapan nozle, dictance


piace, pressure pin, pressure spring, shim penyetel dan nozle
body dengan teliti dan hati-hati menggunakan SST.
Keraskan nozle body dengan SST dan kunci momen dengan
kekerasaan 375 kg-cm

Gambar 3.18 Mengeraskan nozle body

Lakukan pemeriksaan tekanan pengabutan, kebocoran, dan


bentuk pengabutan sesuai SOP dan spesifikasi.

Hasil kerja pemeriksaan dan penyetelan injektor :


Tekanan pengabutan : Kg/cm
Kebocoran nozle :
Bentuk pengabutan :

4) Merakit komponen-komponen sistem injeksi bahan bakar motor


diesel.

a) Rakitlah saringan bahan bakar dan water sendimenter pada dudukannya.


b) Rakitlah Feed pump untuk sistem injeksi yang menggunakan pompa
injeksi tipe inline.
c) Rakitlah slang /pipa bahan bakar dari tanki ke feed pump.
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 132
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

d) Rakitlah slang/pipa bahan bakar dari Feed pump ke saringan bahan bakar
dan dari saringan bahan bakar ke pompa injeksi.
e) Keluarkan udara palsu dari sistem dengan mengoperasikan priming pump
sampai bahan bakar yang keluar dari pompa injeksi tidak bergelembung.

Gambar 3.19 Mengoperasikan priming pump

5) Menepatkan saat penginjeksian


a) Pompa injeksi tipe inline.
(1) Lepaskan pipa injeksi no 1 dan memasang pipa pemeriksaan pada
penahan katup dely veri no. 1.

Gambar 3.20 Lepas pipa tekanan tinggi no.1


Catatan : Pipa pemeriksaan dapat dibuat dari pipa injeksi
seperti gambar di bawah ini.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 133


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Gambar 3.21 Pipa pemeriksaan

(2) Putarkan poros engkol mesin hingga keluar dari pipa pemeriksaan (
Inpection pipe )
(3) Bersihkan sisa bahan bakar yang keluar dari ujung pipa
pemeriksaan seperti pada gambar (A), sehingga permukaannya rata
seperti pada gambar (B)

Gambar 3.22 Permukaan bahan bakar pada pipa pemeriksaan

(4) Putarkan poros engkol dengan menggunakan kunci secara perlahan-


lahan hingga permukaan bahan bakar pada pipa pemeriksaan mulai
menonjol keluar seperti gambar (C ) di atas.

Catatan:
Saat injeksi adalah tepat bila tanda titik ( penunjuk )
menunjukan tanda timing pada pully poros engkol sesuai
spesifikasi, sebagai contoh 14 sebelum TMA.
Bila akan merubah saat injeksi karena tidak sesuai dengan
spesifikasi baik untuk memajukan atau untuk memundurkan
adalah harus mengerakan atau memiringkan rumah pompa
injeksi ke dalam atau ke luar untuk mendapatkan saat injeksi
yang tepat.

(5) Periksa kembali ketepatan saat injeksi seperti langkah kerja di atas.
Hasil pemeriksaan saat injeksi :derajat.
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 134
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Hasil penyetelan saat injeksi : derajat

b) Menepatkan saat injeksi Pompa injeksi tipe distributor.


(1) Pasang SST dan Dial indicator dengan cara Lepas baud penyumbat
dari kepala rumah plunger, kemudian memasang SST pengukur
gerak plunger dan Dial indicator.

Gambar 3.23 Memasang SSt Dial indikator

(2) Set selinder no 1 atau selinder no. 4 kurang lebih 25-30 dari titik
timing dengan cara menggerakan poros engkol berlawanan arah
dengan putaran mesin.

Gambar 3.24 Memposisikam piston no.1 pada posisi


sebelum tanda timing
(3) Set penunjukan dial indicator pada angka 0 mm.
(4) Periksa kembali dengan teliti bahwa dial indicator menunjuk angka 0
mm ketika poros engkol digerakan ke kiri atau ke kanan.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 135


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Gambar 3.25 Memposaisikan jarum indicator pada angka nol.

(5) Putarkan poros engkol secara perlahan-lahan searah dengan


putaran mesin sampai tanda timing pada puly tepat dengan tanda
timing pada blok mesin.
(6) Ukur langkah plunger.

Gambar 3.26 Memeriksa panjang langkah plunger

Spesifikasi langkah plunger :


Dengan ACSD ( Automatic Cold Start Device ) = 0,54 mm 0,66 mm
Tanpa ACSD ( Automatic Cold Start Device ) = 0,84 mm 0,96 mm
Hasil pemeriksaan saat injjeksi : .. derajat.
(7) Kendurkan baud dan mur pengikat pompa injeksi yaitu :
(8) baud pengikat pompa injeksi ke rumah gigi timing.
mur penahan pompa injeksi dari dudukannya.

Gambar 3.27 Mengendurkan baud pengikat pompa injeksi


Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 136
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

(9) Setel langkah plunger sesuai spesifikasi dengan cara menggerakan


pompa injeksi ke kiri atau ke kanan sampai didapatkan langkah
plunger sesuainspesifikasi.

Gambar 3.28 Menyetel langkah plunger

(10) Keraskan baut dan mur pengikat pompa injeksi bila langkah
plunger sudah sesuai dengan spesifikasi.

Gambar 3.29 Mengeraskan baud pengikat pompa injeksi

Hasil penyetelan saat injeksi : . derajat

6) Merakit injector pada dudukannya


a) Tempatkan 4 gasket baru dan ke 4 dudukan nosel ke dalam lubang nosel
injeksi( Injektor) dari kepala silinder.
b) Gunakan SST untuk memasang ke 4 nosel injeksi.

PERHATIAN :
Pengerasan yang berlebihan dapat menyebabkan nosel berubah bentuk
dan jarumnya menempel atau problem lainnya.
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 137
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Gambar 3.30 Memasang injektor pada mesin

c) Pasang pipa balik nosel ( NOZLE LEAKAGE PIPE )


d) Pasangkan ke empat gasket yang baru dan pipa balik dengan mur.
e) Sambungkan selang bahan bakar ke pipa balik.

Gambar 3.31 Memasang pipa kelebihan.

f) Pasang pipa injeksi


g) Tempatkan kedua klamp bawah pada intake manifold.
h) Pasang ke empat pipa injeksi.
i) Kuncilah pipa injeksi dengan dua klam atas dan bautnya.
j) Pasangkan sambungan Glow plug
k) Hidupkan mesin dan periksa kebocoran bahan bakar.
l) Buanglah udara palsu dari pipa tekanan tinggi.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 138


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Gambar 3.32 Mengeluarkan udara palsu dari pipa


tekanan tinggi

7) Menyetel putaran idle dan kecepatan maksimum.


a) Periksa kondisi mesin seperti kondisi di bawah ini
(1) Temperatur kerja mesin normal
(2) Saringan udara terpasang
(3) Semua switch perlengkapan off
(4) Semua saluran vacuum disambung dengan tepat
(5) Celah katup disetel dengan benar
(6) Saat injeksi disetel dengan benar
(7) Transmisi dalam posisi N

b) Hubungkan Tachometer
c) Setel putaran idle dengan langkah kerja sebagai berikut:
(1) Memeriksa bahwa tuas penyetel menyentuh sekrup penyetel putaran
idle, saat pedal akselerasi dibebaskan. Bila tidak menyentuh, stel link
akselerasi.

Gambar 3.33 Memeriksa tuas penyetel

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 139


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

(2) Hidupkan mesin


(3) Periksa putaran idle
Putaran idle : 700 rpm

Hasil pemeriksaan:
Putaran idle : .. Rpm

(4) Setel putaran idle dengan langkah kerja sebagai berikut:

Gambar 3.34 Menyetel putaran idle.

(a) Lepaskankan link akselerasi


(b) Kendorkan mur pengunci pada sekrup penyetelan putaran idle
(c) Setellah putaran idle dengan memutar sekrup penyetel
(d) Keraskan mur pengunci dan memeriksa lagi putaran idle
(e) Hubungkan kembali link akselerasi
(f) Setel link pedal akselerasi
(5) Periksa kecepatan maksimum dengan langkah kerja sebagai berikut:

Gambar 3.35 Memeriksa kecepatan


maksimum
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 140
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

(a) Periksalah bahwa tuas penyetel menyentuh sekrup penyetel


kecepatan maksimum ( maximum speed adjusting screw ),
pada saat pedal akselerasi ditekan secara keseluruhan. Apabila
tidak, lakukan penyetelan pada link akselerasi.
(b) Hidupkan mesin
(c) Tekanlah pedal akselerasi secara keseluruhan
(d) Periksalah kecepatan maksimum
KECEPATAN MAKSIMUM ; 4.700 RPM
Hasil pemeriksaan:
Kecepatan maksimum : .. Rpm

(6) Setel kecepatan maksimum dengan langkah kerja sebagai berikut:

Gambar 3.36 Mengerdorkan mur pengunci


Baud penyetel kecepatan Maksimum

(a) Lepaskan link akselerasi


(b) Putuskan kabel segel dari sekrup penyetel kecepatan maksimum
(c) Kendorkan mur pengunci pada sekrup kecepatan maximum,
(d) Setel kecepatan maksimum dengan memutar sekrup penyetel
kecepatan maksimum.
PETUNJUK : Putar sekrup penyetel saat mesin berputar idling,
kemudian naikan kecepatan putaran mesin dan periksa kembali
kecepatan maksimum.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 141


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Gambar 3.37 Menyetel kecepatan maksimum

(e) Keraskan mur pengunci dengan menggunakan SSt untuk


mengeraskan mur pengunci.
(f) Periksa kembali kecepatan maksimum.
(g) Sambungkan kembali link akselerasi.
(h) Setel link akselerasi Setelah menyetel kecepatan maksimum.
(i) Segel kembali sekrup penyetelnya dengan kawat segel yang
baru.

Gambar 3.38 Menyegel pembatas kecepatan maksimum

f. LEMBAR PENILAIAN

TIDAK
NO ASPEK YANG DINILAI LULUS KET
LULUS
1 Persiapan
2 Keselamatan kerja
3 Melepas komponen-komponen sistem
injeksi bahan bakar diesel.
4 Memelihara/servis feed pump

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 142


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

5 Memelihara/servis saringan bahan bakar.


6 Memelihara/servis injektor
7 Merakit komponen-komponen sistem
injeksi bahan bakar diesel.
8 Memeriksa dan menepatkan saat injeksi.
9 Memeriksa dan menyetel putaran Idle.
10 Memeriksa dan menyetel kecepatan
maksimum.

Nilai Akhir

Keterangan :
Tidak = 0 (nol) (tidak lulus)
Ya = 7 s.d. 9 (lulus)

Kategori kelulusan :
7 : memenuhi kriteria minimal dengan bimbingan
8 : memenuhi kriteria minimal tanpa bimbingan
9 : di atas minimal tanpa bimbingan

BAB III
EVALUASI

A. TEST PENGETAHUAN

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 143


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

1 Sebutkan Perbedaan sumber panas untuk membakar bahan bakar antara motor
bensin dan motor diesel.
2 Jelaskan apa yang dimaksud dengan direct injection.
3 Sebutkan waktu penggantian saringan bahan bakar.
4 Sebutkan tipe Feed pump yang digunakan pada pompa injeksi tipe distributor.
5 Sebutkan Perbedaan antara pompa injeksi tipe Inline dengan pompa injeksi tipe
distributor.
6 Sebutkan fungsi automatic timer pada motor diesel.
7 Sebuitkan langkah kerja memeriksa memeriksa bentuk pengabutan.
8 Jelaskan apa akibatnya bila sudut pengabutan injektor sudah besar.
9 Sebutkan langkah kerja memeriksa saat injeksi pada motor diesel tipe distributor.
10 Sebutkan SOP memeriksa dan menyetel kecepatan maksimum.

B. KUNCI JAWABAN
1. Sumber panas motor bensin adalah busur listrik yang dibangkitpan oleh sistem
pengapian yaitu busi, sedangkan sumber panas pada motor diesel adalah panas
udara akibat ditekan dengan tekanan tinggi.
2. Direct injection adalah suatu sistem penginjeksikan n dimana bahan bakar
langsung dikabutkatkan kedalam selinder.
3. Saringan bahan bakar harus diganti bila telah mencapai jam kerja 20.000 km/jam.
4. Tipe Feed pump yang digunakan pada pompa injeksi tipe distributor adalah tipe
rotari dengan menggunakan vave sebagai penghisap dan penekah bahan bakar.
5. Pompa injejsi inline adalah suatu pompa , dimana elemen pompa yaitu plunger
bekerja secara resiprocating dan satu elemen hanya melayani satu selinder.
Sedangkan pompa injeksi distributor elemen pompa yaitu plunger bekerja secara
resiprocating dalam menekan bahan bakar dan berputar dalam membagi bahan
bakar; dimana satu elemen pompa akan melayani seluruh selinder baik 4 selinder
ataupun 6 selinder.
6. Automatic timer berfungsi untuk memajukan saat injeksi ketika mesin berputar
cepat.
7. Langkah kerja memeriksa bentuk pengabutan nozle adalah:

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 144


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

a. Memompakan handle injector tester sebanyak 15 sampai dengan 60 kali


pengabutan atao 30 sampai dengan 60 kali pengabutan.
b. Memeriksa bentuk pengabutan
c. Bila bentuk pengabutan tidak sesuai dengan standar, maka nozle harus
diservis atau diganti.
8. Akibat dari sudut pengabutan besar adalah bahan bakar yang dikabutkan akan
kena dinding selinder dan berubah lagi jadi bentuk cair, selain itu turbulensi yang
dihasilkan kurang baik sehingga akan terjadi keterlambatan proses pembakaran.
9. Langkah kerja memeriksa dan menyetel saat injeksi pompa injeksi tipe distributor
adalah:
a. Memasang SST dan Dial indicator dengan cara Lepas baud penyumbat dari
kepala rumah plunger, kemudian memasang SST pengukur gerak plunger
dan Dial indicator.
b. Mengeset selinder no 1 atau selinder no. 4 kurang lebih 25-30 dari titik
timing dengan cara menggerakan poros engkol berlawanan arah dengan
putaran mesin.
c. Mengeset penunjukan dial indicator pada angka 0 mm.
d. Memeriksa kembali dengan teliti bahwa dial indicator menunjuk angka 0 mm
ketika poros engkol digerakan ke kiri atau ke kanan
e. Memutarkan poros engkol secara perlahan-lahan searah dengan putaran
mesin sampai tanda timing pada puly tepat dengan tanda timing pada blok
mesin.
f. Mengukur langkah plunger.
Spesifikasi langkah plunger :
Dengan ACSD ( Automatic Cold Start Device ) = 0,54 mm 0,66 mm
Tanpa ACSD ( Automatic Cold Start Device ) = 0,84 mm 0,96 mm
g. Mengendurkan baud dan mur pengikat pompa injeksi yaitu :
h. 2 baud pengikat pompa injeksi ke rumah gigi timing.
i. mur penahan pompa injeksi dari dudukannya.
j. Menyetel langkah plunger sesuai spesifikasi dengan cara menggerakan
pompa injeksi ke kiri atau ke kanan sampai didapatkan langkah plunger
sesuainspesifikasi.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 145


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

k. Mengeraskan baut dan mur pengikat pompa injeksi bila langkah plunger
sudah sesuai dengan spesifikasi.
10. SOP memeriksa dan menyetel kecepatan maksimum adalah:
a. Melepaskan link akselerasi
b. Memutuskan kabel segel dari sekrup penyetel kecepatan maksimum
c. Mengendorkan mur pengunci pada sekrup kecepatan maximum,
d. Menyetel kecepatan maksimum dengan memutar sekrup penyetel kecepatan
maksimum.
PETUNJUK : Putar sekrup penyetel saat mesin berputar idling, kemudian
naikan kecepatan putaran mesin dan periksa kembali kecepatan
maksimum.
e. Mengeraskan mur pengunci dengan menggunakan SSt untuk mengeraskan
mur pengunci.
f. Memeriksa kembali kecepatan maksimum.
g. Menyambungkan kembali link akselerasi.
h. Menyetel link akselerasi Setelah menyetel kecepatan maksimum.
i. Menyegel kembali sekrup penyetelnya dengan kawat segel yang baru.

C. LEMBAR PENILAIAN EVALUASI


Luls Tidak Ket.
No Aspek yang dinilai
Lulus
1 Sikap
2 Tes pengetahuan
Nilai Akhir

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 146


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Keterangan :
Tidak = 0 (nol) (tidak lulus)
Ya = 7 s.d. 9 (lulus)
Kategori kelulusan :
7 : Mengisi dengan benar minimal 80 %
8 : Mengisi dengan benar minimal 90 %
9 : Mengisi dengan benar minimal 100 %

D. KRITERIA KELULUSAN

NILAI
Aspek Tidak Lulus
7 8 9
Sikap
Tes pembelajaran 1
Tes pembelajaran 2
Nilai keterampilan
Tes Evaluasi
Nilai Akhir

Kriteria Kelulusan :
7 : memenuhi kriteria minimal dengan bimbingan
8 : memenuhi kriteria minimal tanpa bimbingan
9 : di atas minimal tanpa bimbingan

BAB IV
PENUTUP

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 147


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel

Standar Kompetensi memelihara/servis sistem injeksi bahan bakar diesel harus


dikuasai dengan baik sebelum mempelajari standar kompetensi perbaikan sistem injeksi
bahan bakar diesel
Setelah siswa merasa menguasai kompetensi dasar yang ada, siswa dapat
memohon uji kompetensi. Uji kompetensi dilakukan secara teroritis dan praktik. Uji
teoritis dengan cara siswa menjawab pertanyaan yang pada soal evaluasi, sedangkan uji
praktik dengan mendemontrasikan kompetensi yang dimiliki pada guru/instruktur.
Guru/instruktur akan menilai berdasarkan lembar observasi yang ada, dari sini kompetensi
siswa dapat diketahui.

Bagi siswa yang telah mencapai syarat kelulusan minimal dapat melanjutkan ke
modul berikutnya, namun bila syarat minimal kelulusan belum tercapai maka harus
mengulang modul ini, atau bagian yang tidak lulus dan karena tidak diperkenankan
mengambil modul berikutnya.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 148


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009

Anda mungkin juga menyukai