BAB II
PEMBELAJARAN
2. Prosedur pemeliharaan/servis
sistem injeksi bahan bakar
motor diesel.
3. Memelihara/servis sistem
injeksi bahan bakar motor
diesel.
Peserta Diklat harus selalu mengkonsultasikan setiap pengisian uraian pada
Guru/pembimbing tentang Jenis Kegiatan, Tanggal, Waktu dan Tempat.
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN.
1. Kegiatan Pembelajaran 1 :
b. Uraian materi
1) Prinsip kerja dan proses kerja motor Diesel.
Motor Diesel ditemukan oleh seorang ahli dari Jerman, bernama RUDOLF
DIESEL (1858 1913). Ia mendapat hak paten untuk mesin diesel pada
tahun 1892, tetapi mesin diesel tersebut baru dapat dioperasikan pada
tahun 1897.
Pada waktu itu Rudolf Diesel mendapat kesulitan dalam hal proses
pengabutan bahan bakar karena belum ada pompa injeksi yang dapat
menyemprotkan dengan tekanan tinggi, baru pada tahun 1924 ditemukan
pompa injeksi yang baik dan mampu menekan dan mengabutkan bahan
baker dengan tekanan tinggi.
Persyaratan
Jenis motor diesel bila ditinjau dari cara melakukan proses kerjanya
dapat dibagai memjadi 2 jenis, yaitu:
(1) Motor diesel 4 tak
(2) Motort diesel 2 tak.
Motor diesel 4 tak adalah motor diesel yang satu kali proses kerja
ditempuh oleh 4 langkah piston dalam 2 putaran poros engkol.
Dibawah ini adalah gambaran proses kerja motor diesel 4 tak.
(1) Langkah hisap/ langkah pemasukan.
Pada langkah isap, piston berderak dari TMA ke TMB, katup masuk
membuka dan katup buang menutup, udara melalui saringan udara
terhisap kedalam selinder.
Proses kerja motor diesel dan proses kerja motor bensin pada
prinsipnya adalah sama yang berbeda adalah sistem pengapian dan
sistem bahan bakarnya. Di bawah ini adalah tabel 1 tentang perbedaan
proses kerja antara motor diesel 4 tak dan motor bensin 4 tak.
Tabel 1.1 Perbedaan prinsip kerja antara motor diesel dan motor bensin
Perbedaan motor diesel dengan motor bensin dapat dilihat dari diagram
indikator tekanan seperti diperlihatkan pada gambar di bawah ini.
A: Awal pengapian.
B: Tekanan pembakaran max.
C: Akhir Pembakaran
D: Katup buang terbuka
A : Awal penyemprotan
B : Awal pembakaran
C : Tekanan pembakaran
max
D : Akhir penyemprotan
E : Akhir pembakaran
F : Katup buang terbuka
Perbedaan antara motor diesel dengan motor bensin, seperti dijelaskan di atas, dapat
disimpulkan seperti di bawah ini.
Gambar 1.11 Perbedaan diagram indikator motor diesel dan motor bensin.
Pemakaian bahan bakar motor Diesel lebih hemat daripada motor Otto, karena:
Perbandingan kompresi yang tinggi
Perbandingan campuran selalu kurus sampai dengan mendekati ideal
Daya motor diesel lebih rendah daripada motor Otto karena putaran motor
diesel lebih rendah.
a) KEPALA SILINDER
Kepala selinder untuk motor diesel harus terbuat dari bahan kuat, untuk itu bahan
kepala selinder motor diesel terbuat dari besi tuang, tidak seperti bahan kepala
selinder motor bensin ada yang terbuat dari bahan alumunium campuran.
Jarak A-B penting sebab supaya paking kepala silinder rapat. Lubang pelepas yang
menuju ke udara luar berfungsi untuk menghindari air pendingin masuk ke ruang
engkol pada waktu cincin O bocor.
Konstruksi piston untuk motor diesel harus kuat terhadap tekanan dan
mampu menahan tingkat pemuaian akibat suhu pembakaran, untuk itu
konstruksi piston untuk motor diesel dibuat dengan beberapa konstruksi yang
antara lain dengan piston yang dilengkapi dengan cincin baja atau keramik
seperti gambar di bawah ini.
Untuk motor diesel kapasitas besar yang dilengkapi dengan turbo charge,
konstruksi piston dilengkapi dengan pendingin oli seperti gambar di bawah
ini.
Batang penghubung untuk motor diesel harus kuat, selain itu dipengaruhi
pula oleh diameter poros engkol untuk motor diesel yang besar, untuk itu
bagian dudukan leaf bearing di buat dalam pembagian miring seperti
diperlihatkan pada gambar di atas.
Pada akhir langkah kompresi, torak mendekati kepala silinder, udara akan tertekan ke
dalam ruang bakar dan menerima pusaran yang cepat. Kemudian bahan bakar
disemprotkan melalui lubang-lubang nosel injeksi dan akan dibagikan dalam ruang
bakar. Akibat temperatur tinggi dan pusaran, bahan bakar cepat menguap dan
menyala dengan sendirinya.
Catatan:
Kebanyakan motor besar menggunakan sistem ini.
Memerlukan injektor jenis lubang banyak dengan tekanan pembukaan yang tinggi.
Tidak memerlukan sistem pemanas mula, dengan motor dingin, temperatur akhir
langkah kompresi masih cukup tinggi untuk penyalaan diri.
Perbandingan kompresi tinggi.
(1) Konstruksi ruang bakar untuk sistem injeksi langsung (Direct injection)
Gambar 1.19 Ruang bakar bentuk bak dan bentuk setengah bola
Konstruksi ruang bakar seperti di atas dimaksudkan agar ketika langkah hisap
atau langkah kompresi terjadi pusaran udara yang baik dan berakibat terhadap
sempurnanya campuran bahan bakar yang diinjeksikan oleh injektor dengan
udara yang telah mempunyai suhu yang tinggi sehingga bisa lebih cepat
terjadinya penyalaan diri. Di bawah ini adalah bentuk pusaran akibat bentuk-
bentuk konstruksi ruang bakar.
Gambar 1.21 Pusaran pada ruang bakar bentuk hati ketika langkah
hisap
Gambar 1.22 Pusaran pada ruang bakar bentuk hati ketika langkah kompresi
Gambar 1.23 Pusaran pada ruang bakar pada saat penyemprotan bahan bakar
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 28
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel
(2) Konstruksi ruang bakar untuk sisten injeksi tidak langsung (Indirect
injection)
Sistem injeksi tak langsung adalah suatu sistem injeksi dimana bahan bakar yang
dikabutkan tidak langsung kedalam selinder melainkan ke suatu ruang yang
disebut kamar pusar yaitu suatu ruang yang terdapat pada kepala selinder,
dimana maksud dibuat kamar pusar adalah agar udara yang dikompresikan
terpusat dan berpusar pada ruang tersebut, sehingga ketika bahan bakar
dikabutkan akan terjadi percampuran yang cepat dan homogen sehingga terjadi
penyalaan diri. Di bawah ini adalah bentuk ruang bakar untuk jenis injeksi tak
langsung.
Catatan
Pada langkah kompresi, sebagian besar udara ditekan ke dalam kamar pusar.
Udara menerima pusaran yang sangat cepat, karena saluran penghubung
menuju secara tangensial ke dalam kamar pusar. Akibat pusaran tersebut,
bahan bakar yang disemprotkan cepat menguap dan menyalakan diri. Akibat
pembakaran sebagian bahan bakar ditiup keluar
kamar pusar dan ikut terbakar dengan sisa udara yang masih di dalam silinder.
Catatan
Kebanyakan motor kecil menggunakan sistem ini.
Menggunakan injektor jenis nosel pasak dengan tekanan pembukaan nosel 11
15 Mpa (110 150 Bar).
Gambar 1.26 Aliran bahan bakar pada pompa injesi tipe Inline.
Keterangan :
1. Tanki bahan bakar
2. Pompa penyalur bahan bakar ( Transfer pump )
3. Automatic Timer
4. Saringan bahan bakar ( Fuel Filter)
5. Pompa injeksi bahan bakar ( Fuel Injection Pump )
6. Governor
7. Injektor
8. Busi pijar ( Glow plug )
Sistem bahan bakar pada motor diesel secara umum berfungsi untuk melayani
kebutuhan bahan bakar selama engine atau motor tersebut bekerja, tetapi secara
khusus dan terperinci fungsi-fungsi sistem bahan bakar pada motor diesel adalah:
(1) Mengatur jumlah bahan bakar yang akan diinjeksikan atau dikabutkan sesuai
dengan kondisi dan beban yang dipikul oleh engine.
(2) Merubah bahan bakar dari bentuk cair menjadi bentuk gas.
(3) Mengatur saat mulainya pembakaran sesuai dengan kecepatan engine.
Seperti terlihat pada gambar di atas, komponen-komponen sistem bahan bakar
pada motor diesel antara lain adalah:
(1) Tanki bahan bakar yang berfungsi sebagai tempat persediaan atau
penyimpanan bahan bakar.
(2) Pompa penyalur atau transfer pump, berfungsi untuk mengalirkan bahan
bakar dari tanki ke pompa injeksi atau pompa penekan bahan bakar.
(3) Automatic timer berfungsi untuk memajukan atau mempercepat saat mulai
injeksi ketika engine berputar cepat.
(4) Saringan bahan bakar, berfungsi untuk menyaring bahan bakar dari kotoran
atau kandungan air pada bahan bakar.
(5) Pompa injeksi, yang berfungsi untuk menekan dan mengatur jumlah bahan
bakar.
(6) Governor, berfungsi untuk mengatur jumlah bahan bakar yang akan di
injeksikan oleh bahan bakar sesuai dengan kondisi dan beban yang dipikul
oleh mtior atau engine.
(7) Nozle atau injector, berfungsi untuk mengabutkan bahan bakar agar menjadi
bahan bakar gas.
(8) Busi pijar atau glow plug, berfungsi untuk memanaskan udara yang ada di
dalam selinder.
Feed pump berfungsi untuk menghisap bahan bakar dari tanki dan
menekannya ke pompa injeksi melalusi saringan bahan bakar (Fuel Filter)
feed pump yang digunakan kebanyakan tipe single acting pump dan
dipasang dibagian samping pompa injeksi, dimana feed pump digerakan oleh
poros nok pompa injeksi ( Injection pump cam shaft )
Pada saluran pemasukan feed pump dipasang priming pump yang berfungsi
untuk menghisap bahan bakar dari tanki dan mengeluarkannya ke pompa
injeksi melalui saringan bahan bakar ketika mengeluarkan udara palsu.
Ruang penampungan bahan bakar pada pompa injeksi harus selalu terisi
oleh bahan bakar dengan jumlah yang cukup, akan tetapi feed pump kurang
memberikan bahan bakar yang cukup ketika engine berputar cepat, untuk
mengatasi hal itu tekanan bahan bakar yang mengalir ke pompa injeksi
dipertahankan pada tekanan 1,8 2,2 kg/cm ( 25 30 Psi atau 117 216
Kpa )
Gambar 1.29 Cara kerja feed pump ketika menghisap bahan bakar.
Feed pump digerakan oleh camshaft pompa injeksi yang menyebabkan
piston dapat bergerak bolak balik sehingga dapat menghisap dan
mengeluarkan bahan bakar dengan bertekanan. Pada saat camshaft (1)
tidak mendorong tappet roller (2), piston (4) mendorong push rod (5) ke
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 33
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel
bawah karena adanya tegangan piston spring (6). Pada saat itu volume pada
ruang tekan atas ( Presure chamber ) (7) membesar dan terjadi penurunan
tekanan sehingga inlet valve (5) membuka dan bahan bakar terhisap ke
ruang tekan atas ( Presure chamber).
Cara kerja feed pump ketika menghisap bahan bakar ke ruang
tekan bawah .
Gambar 1.30 Cara kerja feed pump ketika menghisap bahan bakar
ke ruang tekan bawah
Seperti gambar di atas, ketika camshaft mendorong piston melalui push rod,
piston akan menekan bahan bakar di dalam pressure chamber; karena
tekanan bahan bakar, inlet valve menutup dan outlet valve membuka
sehingga bahan bakar keluar dari saluran pengeluaran dan masuk ke ruang
tekan bawah (Presure chamber ) (9). Hal tersebut terjadi karena ketika
piston naik, ruang tekan bawah (9) mengalami pembesaran volume dan
penurunan tekanan.
Cara kerja feed pump ketika menghisap bahan bakar keruang tekan
atas dan menekan bahan bakar ke saluran pengeluaran.
Seperti terlihat pada gambar no. 1.29 di atas, ketika camshaft tidak lagi
mendorong piston ke atas melalui push rod , piston bergerak ke bawah
karena adanya tegangan piston spring; bahan bakar yang ada di ruang tekan
bawah tertekan dan mengalir kesaluran pengeluaran; sedangkan pada
Cara kerja feed pump ketika bahan di ruang tekan pompa injeksi
penuh.
Suplai bahan bakar dari feed pump ke pompa injeksi lebih banyak dari pada
bahan bakar yang diinjeksikan ke tiap-tiap injektor, oleh karena itu suatu
saat bahan bakar di ruang penampungan pompa injeksi beserta salurannya
akan penuh.
Bila bahan bakar di ruang penampungan pompa injeksi penuh, bahan bakar
dari ruang tekan bawah akan menahan piston sehingga tidak terdorong oleh
push rod dan feed pump tidak bekerja selama bahan bakar di ruang
penampungan penuh.
Pompa injeksi dan nozle pada injektor dibuat dengan tingkat presisi 1/1000
mm(1/40 inchi). Bila bahan bakar kotor karena bercampur dengan debu,
akan mengurangi kemampuan engine, untuk itu pada sisten injeksi bahan
bakar motor diesel dilengkapi dengan saringan bahan bakar ( Fuel Filter ).
Saringan halus.
Saringan ini adalah saringan yang terakhir, dipasang antara pompa pengalir
dan pompa injeksi. Untuk pompa injeksi model distributor digunakan
saringan yang mempunyai pori-pori sebesar 0,004-0,005 mm. Untuk pompa
jenis lain sebesar 0,008 0,010 mm. Saringan halus ini harus diganti apabila
kendaraan sudah berjalan 30.000 km, atau sekitar 300-400 jam kerja.
Interval penggantian tergantung besar filter, kualitas solar dan jumlah solar
yang disaring.
Fuel filter yang digunakan pada sistem injeksi bahan bakar yang menggunakan
pompa injeksi tipe inline adalah Fuel filter yang terbuat dari elemen kertas. Pada
bagian atas Fuel filter body terdapat sumbat ventilasi udara atau skrup pembuang
udara untuk dipergunakan ketika akan mengeluarkan udara palsu atau udara yang
tercampur dengan bahan bakar. Pada saat ventilasi udara dilonggarkan, priming
pump digerakan untuk menghisap dan menekan bahan bakar dan akan keluar ke
ventilasi udara sampai bahan bakar yang bercampur dengan udara keluar habis,
dimana tandanya adalah bahan bakar yang keluar dari ventilasi udara adalah
bahan bakar bening.
lampu indikator pada meter kombinasi untuk memperingatkan pengemudi bahwa air
telah terkumpul pada water sedimenter. Sedimenter mempunyai kran di bawahnya,
air dapat dikeluarkan dengan membuka kran dan menggerakkan priming pump.
Pada saat temperatur rendah, lilin yang terkandung di dalam bahan bakar akan
memadat sebagian dan menyumbat filter. Hal ini akan menyebabkan terjadinya
perbedaan tekanan bahan bakar pada bagian inlet dan outlet. Bila perbedaan ini
melebihi dari 150 mmHg, vacuum switch akan ON dan mengalirkan arus melalui
elemen pemanas bahan bakar. Ini akan mencairkan lilin agar tidak menyumbat
filter. Bila perbedaan tekanan turun di bawah 120 mmHg, maka vacuum switch OFF
menghentikan aliran arus listrik ke elemen pemanas bahan bakar.
Pompa injeksi biasanya dipasang pada bagian sisi engine dan digerakan oleh
camshaft engine melalui timing gear atau timing belt.
Pompa injeksi mempunyai pungsi antara lain:
Untuk menekan bahan bakar dari tekanan rendah menjadi tekanan tinggi
Untuk mengatur jumlah bahan bakar ytang diinjeksikan ke injector.
Pompa injeksi yang banyak digunakan pada motor diesel saat ini adalah pompa
injeksi tipe inline dan pompa injeksi tipe distributor.
Keterangan:
1. Celah memanjang
2. Barel
3. Plunger
4. Lubang pemberi
5. Alur pengontrol
Pada barel hanya terdapat satu lubang yang berfungsi untuk memasukan solar ke
dalam ruang di atas plunger. Lubang ini berhubungan langsung dengan ruang isap
pada pompa injeksi. Sistem ini digunakan untuk pompa injeksi yang mempunyai
elemen ukuran kecil.
Keterangan gambar:
1. Lubang pemberi
Pada barel dilengkapi dengan dua lubang pemasukan solar. Pemasukan solar dapat
lebih cepat. Sistem ini digunakan pada pompa injeksi yang mempunyai volume
penyemprotan lebih besar.
e. Langkah sisa
Plunger bergerak ke atas sampai titik mati atas (TMA). Pada langkah ini tidak ada
penekanan solar. Ruang tekanan tinggi A berhubungan dengan ruang isap B melalui
celah panjang. Akibat dari langkah ini, plunger bergerak dari TMA ke TMB karena
pegas plunger.
f. Langkah total
Langkah total adalah langkah bolak balik plunger dari TMB keTMA.
Langkah ini dapat dinyatakan dengan rumus:
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 45
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel
L tot = L1 + L2 + L3 + L4
L tot = Langkah total
L1 = Langkah awal
L2 = Langkah lepas
L3 = Langkah produktif
L4 = Langkah sisa
Alur pengontrol terletak di atas yang berfungsi untuk mengontrol awal penekanan
solar. Elemen ini digunakan pada motor stationer dan lokomotif.
Celah start berfungsi untuk membantu mempermudah menstart motor dengan cara
memperlambat awal penyemprotan dengan kelambatan 5 10O PE (poros engkol).
Variasi dari plunger ini hanya digunakan pada pompa injeksi jenis inline. Untuk
pompa injeksi jenis distributor, konstruksi plunger berbeda dari jenis ini.
Gambar 1.51 Cara kerja Plunger dalam mengatur volume bahan bakar.
Langkah efektif plunger berubah bila plunger berputar oleh tenaga dari: governor
batang pengontrol pinion pengontrol kontrol sleve plunger (melalui flens
penggerak plunger) Langkah efektif adalah gerakan plunger dari titik setelah
menutup lubang pemberi sampai alur pengontrol bertemu dengan lubang pemberi.
Jadi langkah akan berubah sesuai dengan posisi plunger dan jumlah bahan bakar
yang disemprotkan sesuai dengan besarnya langkah efektif.
Gambar 1.53 Sistem aliran bahan bakar pada pompa injeksi tipe distributor
Katup penyalur ( Dely very valve ) dipasang pada bagian atas dari elemen pompa yaitu
di atas plunger. Fungsi Katup penyalur antara laian adalah:
Memisahkan hubungan solar antara pipa tekanan tinggi dengan ruang tekan pada
pompa injeksi pada waktu alur pengontrol membuka lubang pemberi.
Menurunkan tekanan solar setelah torak pembebas menutup saluran solar, sehinga
dapt mencegah tetesan solar pada nozle.
Mempertahankan supaya di dalam pipa tekanan tinggi selalu terisi solar.
Governoor atau pengatur putaran pada dasarnya terdapat dua tipe yaitu:
(a) Governor mekanik atau governor centrifugal.
Governor sentrifugal digunakan pada motor Diesel ukuran besar. Governor ini
dipasang pada pompa injeksi jenis inline.
Di dalam pelaksanaan, governor sentrifugal dibagi dalam dua jenis:
Governor sentrifugal jenis RQ/RQV
Governor sentrifugal jenis RS/RSV
Governor Sentrifigal Jenis RQ
Governor jenis RQ hanya dapat meregulasi putaran idle dan putaran Maksimum
Posisi start
Batang pengatur ditekan lebih dari maksimum (posisi start). Plunger diputar
maksimum langkah efektif menjadi maksimum. Dengan demikian volume
penyemprotan menjadi paling banyak Bobot sentrifugal membuka karena pedal
gas pada posisi maksimum
Setelah mesin hidup, pedal gas dilepas, batang pengatur kembali keposisi
putaran idle. Plunger diputar sedikit, volume penyemprotan juga sedikit. Bobot
sentrifugal membuka tergantung putaran motor. Putaran mesin naik, bobot
sentrifugal membuka dan volume menjadi diperkecil Putaran mesin turun, bobot
sentrifugal menutup dan volume injeksi diperbesar.
Pada putaran menengah posisi batang pengatur hanya ditentukan oleh sopir
saja.
Pedal gas sedikit ditekan. Putaran motor naik di atas putaran idle, bobot
sentrifugal membuka bebas dari pegas pengatur putaran idle dan terletak pada
pegas putaran maksimum. Dengan demikian pada posisi putaran menengah
governor tidak bekerja.
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 53
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel
Pada governor jenis RQ pegas pengatur dipasang menjadi satu dengan bobot
sentrifugal. Pegas penagtur terdiri dari 3 buah pegas yang berfungsi untuk
mengatur putaran idle dan putaran maksimum. Pada putaran idle, pengaturan
dilakukan oleh pegas bagian luar (pegas idle), bobot sentrifugal membuka
tergantung dari putaran idle dan dapat membuka maksimum 6 mm. Pada
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 54
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel
Governor sentrifugal jenis RSV adalah salah satu governor yang dapat meregulasi
setiap putaran mesin (putaran idle sampai putaran maksimum). Huruf V (Verstell)
berarti penyetel/pemindah. Pada governor sentrifugal jenis RSV hanya terdapat
satu pegas tarik sebagai pengatur yang terpasang di luar bobot sentrifugal.
Keterangan :
Pada saat mesin belum hidup, batang pengatur selalu pada posisi start karena
tarikan pegas start. Dengan demikian mesin dapat lebih mudah dihidupkan
walaupun tuas penyetel pada posisi idle
Posisi Idle
Tuas penyetel pada posisi putaran idle. Pegas pengatur tertarik sedikit, bobot
sentrifugal membuka tergantung dari putaran idle dan kekuatan pegas pengatur.
Putaran mesin naik, bobot sentrifugal membuka, volume injeksi diperkecil. Putaran
mesin turun, bobot sentrifugal menutup, volume injeksi diperbesar. Supaya putaran
idle dapat stabil, maka untuk meregulasi putaran dipasang pegas tambahan untuk
putaran idle.
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 56
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel
Tuas penyetel pada posisi putaran menengah, pegas pengatur lebih kuat, batang
pengatur bergerak kearah maksimum. Bobot sentrifugal masih sedikit terbuka.
Dengan demikian volume injeksi menjadi lebih besar. Putaran mesin naik, bobot
sentrifugal membuka. Apabila gaya sentrifugal lebih besar dari kekuatan pegas.
Dengan demikian batang pengatur tertarik ke arah volume injeksi yang kecil
sampai terjadi keseimbangan antara gaya sentrifugal dengan kekuatan pegas.
Posisi pada putaran maksimum dan pembatasan
Tuas penyetel pada posisi maksimum pegas pengatur tertarik penuh. Volume
injeksi banyak, putaran mesin tinggi dan bobot sentrifugal membuka. Putaran
maksimum dapat tercapai apabila gaya sentrifugal sebanding dengan kekuatan
pegas pengatur.
Putaran mesin bertambah naik, bobot sentrifugal tambah kuat, batang pengatur
tertarik ke arah stop.
Throtel pada penahan putaran idle kecepatan tinggi, kevakuman besar dan batang
pengatur tertarik kearah min/stop Putaran mesin menurun, kevakuman turun, batang
pengatur terdorong kearah maksimum. Putaran mesin naik, kevakuman naik dan
seterusnya.
Mematikan mesin
Secara mekanis Secara pheumatis
Mematikan mesin secara mekanis adalah menarik batang pengatur ke arah stop
secara mekanis. Sedangkan mematikan mesin secara pheumatis adalah dengan
menggunakan throtel tambahan, kevakuman pada throtel regulasi menjadi besar
sekali. Batang pengatur tertarik ke arah stop.
Gigi penggerak pompa injeksi ( injection pump drive gear ) digerakkan oleh
crankshaft timing gear melalui idle gear. Hub timer dihubungkan kepompa injeksi
dan menggerakkan pompa.
Dua timer weight pivot mengelilingi timer hub boss. Salah satu ujung masing-
masing pemberat (weight) ditahan oleh journal gigi penggerak sehingga
pemberatnya dapat meluncur kearah luar dan membuka disekeliling hub boss.
Pegas timer ( Timer spring ) dipasang diantara lubang hub ( hub boss ) dan gigi
penggerak journal ( drive gear journal ). Pegas ini mempertahankan timer
pemberat ( weight ) menutup saat mesin tidak berputar.
Camshaft pompa injeksi digerakkan oleh gigi penggerak melalui gigi penggerak
journal, timer pemberat, hub boss dan timer hub.
CARA KERJA
Saat RPM Mesin Rendah
Hanya sedikit gaya sentrifugal yang ditimbulkan oleh timer pemberat (
timer weight ) pada rpm rendah timer weight dipertahankan oleh tegangan
pegas dan sudut 1 ( sudut yang dibentuk oleh gigi penggerak journal (
drive gear journal ) dalam perbandingan yang besar.
Injektor atau nozle berfungsi untuk mengabutkan bahan bakar agar bahan bakar
bentuk cair berubah menjadi bahan bakar gas.
Bentuk penyemprotan pada nozle tipe pintle adalah seperti pada gambar di
bawah ini.
Pada nozle jenis throttle, jarum nozle mempunyai bentuk khusus. Dengan
bentuk itu terjadi penyemprotan awal (gambar b). Kalau jarum nozle
membuka penuh terjadi penyemprotan utama (gambar c).
Dengan bentuk khusus ini kenaikan tekanan pembakaran dapat dibuat lebih
halus dengan demikian mesin juga berjalan lebih halus.
Ujung jarum nozle berbentuk kerucut sebagai perapat dudukan nozle, jenis
ini mempunyai satu atau banyak lubang besar dan panjang lubang
mempengaruhi bentuk penyemprotan
Diameter lubang 0,2 mm.
Tekanan membuka jarum nozle + 150 - 250 bar.
Cara kerja
Sebelum penginjeksian
Bahan bakar yang bertekanan tinggi mengalir dari pompa injeksi melalui
saluran minyak pada nozle holder menuju ke oil pool pada bagian bawah
nozle body
Penginjeksian bahan bakar
Bila tekanan bahan bakar pada oil pool naik, ini akan menekan permukaan
ujung needle. Bila tekanan ini melebihi kekuatan pegas, maka nozle needle
akan akan terdorong ke atas oleh tekanan bahan bakar dan nozle needle
terlepas dari nozle body seat. Kejadian ini menyebabkan nozle
menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar.
Akhir penginjeksian
Bila pompa injeksi berhenti mengalirkan bahan bakar, tekanan bahan bakar
turun, dan tekanan pegas (preassure spring) mengembalikan nozle needle
ke posisi semula. Pada saat ini needle tertekan kuat pada nozle body seat
dan menutup saluran bahan bakar.
Sebagian bahan bakar tersisa diantara nozle needle dan nozle body, antara
preassure pin dan nozle holder dan lain-lain, melumasi semua komponen
dan kembali ke over flow pipe.
Seperti terlihat di bawah ini, nozle needle dan nozle body membentuk
sejenis katup untuk mengatur awal dan akhir injeksi bahan bakar dengan
tekanan bahan bakar.
1. Nozle lubang
2. Mur penahan nozle
3. Ring
4. Pelindung panas
5. Kepala silinder
Pelindung panas ini digunakan pada nozle jenis lubang dan langsung dipasang pada
badan nozle. Dengan pemasangan pelindung panas ini, temperatur pada dasar nozle
dapat berkurang sampai 400 C. Pelindung panas ini dibuat dari bahan baja bebas karat
atau dari tembaga.
c. Rangkuman
Motor Diesel ditemukan oleh seorang ahli dari Jerman, bernama RUDOLF
DIESEL (1858 1913). Ia mendapat hak paten untuk mesin diesel pada tahun
1892, tetapi mesin diesel tersebut baru dapat dioperasikan pada tahun 1897.
Hanya udara saja yang dihisap pada waktu langkah pemasukan dan kemudian udara
tersebut dikompresikan hingga bertekanan dan bersuhu tinggi .
Setelah udara dikompresi, bahan bakar disemprotkan kedalam ruang bakar dan
udara dicampur didalam silinder
Cara Penyalaan
Setelah udara bertekanan dan bersuhu tinggi, kemudian bahan bakar disemprotkan
kedalam ruang bakar sehingga bahan bakar yang sudah berubah menjadi gas bercampur
dengan udara panas didalam silinder, dan setelah campurannya homogen maka terjadi
penyalaan diri yaitu bahan bakar terbakar oleh panasnya udara tersebut.
Persyaratan
Temperatur gas buang 500 600 Temperatur gas buang 500 600 OC
OC
Perbedaan antara motor diesel dengan motor bensin, seperti dijelaskan di atas,
dapat disimpulkan seperti di bawah ini.
Pemakaian bahan bakar motor Diesel lebih hemat daripada motor Otto, karena :
Perbandingan kompresi yang tinggi
Perbandingan campuran selalu kurus sampai dengan mendekati ideal
Daya motor diesel lebih rendah daripada motor Otto karena putaran motor
diesel lebih rendah.
a) KEPALA SILINDER
Kepala selinder untuk motor diesel harus terbuat dari bahan kuat, untuk itu bahan
kepala selinder motor diesel terbuat dari besi tuang.
Catatan
Kebanyakan motor kecil menggunakan sistem ini
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 76
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel
Pompa injeksi dan nozle pada injector dibuat dengan tingkat presisi 1/1000
mm (1/40 inchi). Bila bahan bakar kotor karena bercampur dengan debu,
akan mengurangi kemampuan engine, untuk itu pada sisten injeksi bahan
bakar motor diesel dilengkapi dengan saringan bahan bakar ( Fuel filter ).
Saringan halus.
Saringan ini adalah saringan yang terakhir, dipasang antara pompa pengalir
dan pompa injeksi. Untuk pompa injeksi model distributor digunakan saringan
yang mempunyai pori-pori sebesar 0,004-0,005 mm. Untuk pompa jenis lain
sebesar 0,008 0,010 mm. Saringan halus ini harus diganti apabila kendaraan
sudah berjalan 30.000 km, atau sekitar 300-400 jam kerja.
Fuel filter yang digunakan pada sistem injeksi bahan bakar yang
menggunakan pompa injeksi tipe inline adalah Fuel filter yang terbuat dari
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 77
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel
elemen kertas. Pada bagian atas Fuel filter body terdapat sumbat ventilasi
udara atau skrup pembuang udara untuk dipergunakan ketika akan
mengeluarkan udara palsu atau udara yang tercampur dengan bahan bakar.
c. Langkah lepas
Plunger bergerak ke atas dari batas langkah awal sampai katup pengatur
membuka. Pada langkah ini solar tertekan melawan pegas katup
penyalur.
d. Langkah produktif
Plunger bergerak ke atas, katup penyalur terbuka, di dalam ruang tekan
terjadi tekanan tinggi. Solar mengalir melalui pipa tekanan tinggi ke nozle
injeksi. Langkah ini akan berakhir apabila alur pengontrol berhubungan
dengan lubang pemberi. Sehingga tidak ada lagi penekanan solar ke nozle
injeksi.
e. Langkah sisa
Plunger bergerak ke atas sampai titik mati atas (TMA). Pada langkah ini
tidak ada penekanan solar. Ruang tekanan tinggi A berhubungan dengan
ruang isap B melalui celah panjang. Akibat dari langkah ini, plunger
bergerak dari TMA ke TMB karena pegas plunger.
f. Langkah total
Langkah total adalah langkah bolak balik plunger dari TMB keTMA.
Langkah ini dapat dinyatakan dengan rumus:
L tot = L1 + L2 + L3 + L4
L tot = Langkah total
L1 = Langkah awal
L2 = Langkah lepas
L3 = Langkah produktif
L4 = Langkah sisa
Macam-macam Konstruksi Plunger
(1) Plunger Berlubang Satu.
(2) Plunger berlubang dua
(3) Plunger dengan Celah Memanjang
(4) Plunger dengan alur pengontrol diatas
(5) Plunger dengan Alur Pengontrol di Atas dan di Bawah
PENGATURAN VOLUME
Jumlah bahan bakar yang diinjeksi tergantung dari posisi plunger dan
perubahan besarnya langkah efektif.
Langkah efektif plunger berubah bila plunger berputar oleh tenaga dari:
governor batang pengontrol pinion pengontrol kontrol sleve
plunger (melalui flens penggerak plunger) Langkah efektif adalah gerakan
plunger dari titik setelah menutup lubang pemberi sampai alur pengontrol
bertemu dengan lubang pemberi. Jadi langkah akan berubah sesuai
dengan posisi plunger dan jumlah bahan bakar yang disemprotkan sesuai
dengan besarnya langkah efektif.
Katup penyalur ( Dely very valve ) dipasang pada bagian atas dari
elemen pompa yaitu di atas plunger. Fungsi Katup penyalur antara laian
adalah:
Memisahkan hubungan solar antara pipa tekanan tinggi dengan ruang
tekan pada pompa injeksi pada waktu alur pengontrol membuka
lubang pemberi.
Menurunkan tekanan solar setelah torak pembebas menutup saluran
solar, sehinga dapt mencegah tetesan solar pada nozle.
Mempertahankan supaya di dalam pipa tekanan tinggi selalu terisi
solar.
GOVERNOR SENTRIFUGAL
Governor sentrifugal digunakan pada motor Diesel ukuran besar. Governor ini
dipasang pada pompa injeksi jenis inline.
Di dalam pelaksanaan, governor sentrifugal dibagi dalam dua jenis:
a. Governor sentrifugal jenis RQ/RQV
b. Governor sentrifugal jenis RS/RSV
GOVERNOR PNEUMATIK
Governor pneumatik bekerja tergantung kevakuman di dalam venturi.
Kevakuman yang ditimbulkan untuk meregulasi putaran mesin 40-80 mili
bar/Kpa 0,4-0,8 bar Governor pneumatik dapat meregulasi setiap putaran
(putaran idle-putaran maksimum) dan digunakan pada motor Diesel ukuran
kecil yang mempunyai putaran tinggi.
Sebagian bahan bakar tersisa diantara nozle needle dan nozle body, antara
preassure pin dan nozle holder dan lain-lain, melumasi semua komponen
dan kembali ke over flow pipe.
Seperti terlihat di bawah ini, nozle needle dan nozle body membentuk
sejenis katup untuk mengatur awal dan akhir injeksi bahan bakar dengan
tekanan bahan bakar.
d. Test formatif 1
1) Sebutkan pengertian motor diesel.
2) Jelaskan perbedaan prinsip kerja antara motor diesel dengan motor bensin secara
sistematis.
3) Sebutkan jenis-jenis motor diesel ditinjau dari tipe penginjeksian.
4) Sebutkan macan-macam ruang bakar sesuai dengan tipe penginjeksian.
5) Sebutkan tipe selinder yang digunakan pada motor diesel.
6) Sebutkan fungsi komponen-komponen sistem injeksi bahan bakar motor diesel.
7) Sebutkan dua jenis pompa injeksi bahan bakar.
8) Sebutkan fungsi pengatur putaran ( Governor )
9) Sebutkan dua jenis governor.
10) Sebutkan fungsi injector ( Injection nozle ) dan jenis-jenisnya.
e. Kunci jawaban
1) Pengertian motor diesel adalah:
Motor diesel adalah suatu pesawat yang memproses energi kimia (Bahan
bakar) menjadi energi mekanik, dimana energi mekanik tersebut dihasilkan dari
proses pembakaran bahan bakar oleh panasnya udara yang dikompresikan.
2) Perbedaan prinsip kerjas antara motor diesel dan motor bensin adalah :
Temperatur gas buang 500 600 OC Temperatur gas buang 500 600
OC
8) Fungsi governor adalah untuk mengatur jumlah bahan bakar yang diinjeksikan
sesuai dengan beban yang dipikul engine yaitu:
(a) Mengatur bahan bakar saat di start.
(b) Mengatur bahan bakar saat idle.
(c) Mengatur jumlah bahan bakar saat berputar cepat tanpa beban.
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 86
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel
10) Fungsi injector adalah untuk mengabutkan bahan bakar cair agar menjadi bahan
bakar bentuk gas.
f. Lembar Penilaian
TIDAK
NO ASPEK YANG DINILAI LULUS KET.
LULUS
1 Sikap
NILAI AKHIR
Keterangan :
Tidak = 0 (nol) (tidak lulus)
Ya = 7 s.d. 9 (lulus)
Kategori kelulusan :
7 : Mengisi dengan benar minimal 80 %
8 : Mengisi dengan benar minimal 90 %
9 : Mengisi dengan benar 100 %
2. Kegiatan Pembelajaran 2
Prosedur Perawatan / Servise sistem injeksi bahan
bakar motor diesel
b. Uraian materi
1) Langkah kerja persiapan.
a) Menempatkan kendaraan pada tempat kerja yang aman.
b) Menyiapkan perlengkapan keamanan kendaraan dan perlengkapan kerja.
c) Menyiapkan peralatan tangan dan peralatan khusus untuk memelihara/
servis sistem injeksi bahan bakar motor diesel.
d) Memasang fender coper dan seat cover.
e) Lepas kabel baterai positif dari terminal baterai positif.
(2) Lepas selang bahan bakar antara Feed pump dengan saringan
bahan bakar.
(3) Lepas slang bahan bakar antara saringan bahan bakar dengan
pompa injeksi
(4) Lepas pipa tekanan tinggi .
Petunjuk:
Nozle yang bekerja sempurna bila terdengan suara
mendesis ketika terjadi pengabutan.
Bila tekanan pembukaan needle tidak sesuai dengan
spesifikasi, maka nozle harus diservis.
(i) Mengeraskan baut dan mur pengikat pompa injeksi bila langkah
plunger sudah sesuai dengan spesifikasi.
c. Rangkuman
1) Langkah kerja persiapan.
a) Menempatkan kendaraan pada tempat kerja yang aman.
b) Menyiapkan perlengkapan keamanan kendaraan dan perlengkapan kerja.
c) Menyiapkan peralatan tangan dan peralatan khusus untuk
memelihara/servis sistem injeksi bahan bakar motor diesel.
d) Memsang fender coper dan seat cover.
e) Lepas kabel baterai positip dari terminal baterai positif.
Petunjuk:
Nozle yang bekerja sempurna bila terdengan suara
mendesis ketika terjadi pengabutan.
Bila tekanan pembukaan needle tidak sesuai dengan
spesifikasi, maka nozle harus diservis.
(3) Memeriksa kebocoran injector dengan langkah kerja sebagai
berikut:
Membersihkan bagian lubang pengeluaran nozle body
dengan lap bersih.
Mengerakan handle injector tester secara perlahan-lahan
sampai jarum penunjuknya menunjukan tekanan kira-
kira 10 -20 kg/cm di bawah tenanan pengabutan atau
tekanan pembukaan.
Memeriksa lubang pengeluaran nozle body tidak ada
tetesan selama 10 detik, dan bila terdapat tetesan berarti
terdapat kebocoran dan nozle harus diservis atau diganti.
(4) Memeriksa bentuk pengabutan dengan langkah kerja sebagai
berikut:
Memompakan handle injector tester sebanyak 15 sampai
dengan 60 kali pengabutan atao 30 sampai dengan 60
kali pengabutan.
Memeriksa bentuk pengabutan
Bila bentuk pengabutan tidak sesuai dengan standar,
maka nozle harus diservis atau diganti.
(b) Membongkar, membersihkan, memeriksa dan menyetel
injector.
Membongkar komponen injector.
Lepas nozle body dengan menggunakan SST
Lepas pegas penekan, shim, pressure pin, distance piace
dan kelengkapan nozle.
Membersihkan komponen-komponen injector.
Menyiapkan batang kayu dan sikat kawat untuk
membersihkan nozle.
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 109
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel
d. Test formatif 2
1) Jelaskan langkah kerja persiapan memelihara/servis sistem injeksi bahan bakar
motor diesel.
2) Jelaskan langkah kerja memeriksa kebocoran nozle
3) Jelaskan langkah kerja menepatkan saat injeksi untuk motor diesel yang
menggunakan pompa injeksi tipe Inline.
4) Jelaskan langkah kerja menepatkan saat injeksi untuk motor diesel yang
menggunakan pompa injeksi tipe Distributor.
5) Jelaskan langkah kerja menyetel putaran idle motor diesel bila pompa yang
digunbakan adalah pompa injeksi tipe distributor.
e. Kunci jawaban.
1) Langkah kerja persiapan memelihara/servis sistem injeksi bahan bakar motor
diesel adalah sebagai berikut:
a) Menempatkan kendaraan pada tempat kerja yang aman.
b) Menyiapkan perlengkapan keamanan kendaraan dan perlengkapan kerja.
c) Menyiapkan peralatan tangan dan peralatan khusus untuk memelihara/servis
sistem injeksi bahan bakar motor diesel.
d) Memsang fender coper dan seat cover.
e) Lepas kabel baterai positip dari terminal baterai positif.
3) Langkah kerja menepatkan saat injeksi untuk pompa injeksi tipe inline adalah:
(a) Lepaskan pipa injeksi no 1 dan memasang pipa pemeriksaan pada penahan
katup dely veri no. 1.
(b) Catatan : Pipa pemeriksaan dapat dibuat dari pipa injeksi seperti gambar di
bawah ini.
(c) Memutarkan poros engkol mesin hingga keluar dari pipa pemeriksaan (
Inpection pipe )
(d) Membersihkan sisa bahan bakar yang keluar dari ujung pipa pemeriksaan
seperti pada gambar (A), sehingga permukaannya rata seperti pada gambar
(B)
(e) Memutarkan poros engkol dengan menggunakan kunci secara perlahan-
lahan hingga permukaan bahan bakar pada pipa pemeriksaan mulai
menonjol keluar seperti gambar (C ) di atas.
Catatan:
Saat injeksi adalah tepat bila tanda titik ( penunjuk ) menunjukan tanda
timing pada pully poros engkol sesuai spesifikasi, sebagai contoh 14
sebelum TMA.
Bila akan merubah saat injeksi karena tidak sesuai dengan spesifikasi
baik untuk memajukan atau untuk memundurkan adalah harus
mengerakan atau memiringkan rumah pompa injeksi ke dalam atau ke
luar untuk mendapatkan saat injeksi yang tepat.
(f) Memeriksa kembali ketepatan saat injeksi seperti langkah kerja di atas.
4) Langkah kerja menepatkan saat injeksi untuk pompa injeksi tipe distributor
adalah:
(a) Memasang SST dan Dial indicator dengan cara Lepas baud penyumbat dari
kepala rumah plunger, kemudian memasang SST pengukur gerak plunger
dan Dial indicator.
(b) Mengeset selinder no 1 atau selinder no. 4 kurang lebih 25-30 dari titik
timing dengan cara menggerakan poros engkol berlawanan arah dengan
putaran mesin.
(c) Mengeset penunjukan dial indicator pada angka 0 mm.
(d) Memeriksa kembali dengan teliti bahwa dial indicator menunjuk angka 0 mm
ketika poros engkol digerakan ke kiri atau ke kanan
(e) Memutarkan poros engkol secara perlahan-lahan searah dengan putaran
mesin sampai tanda timing pada puly tepat dengan tanda timing pada blok
mesin.
(f) Mengukur langkah plunger.
f. Lembar Penilaian
TIDAK
NO ASPEK YANG DINILAI LULUS KET.
LULUS
1 Sikap
NILAI AKHIR
Keterangan :
Tidak = 0 (nol) (tidak lulus)
Ya = 7 s.d. 9 (lulus)
Kategori kelulusan :
7 : Mengisi dengan benar minimal 80 %
8 : Mengisi dengan benar minimal 90 %
9 : Mengisi dengan benar 100 %
3. Kegiatan Pembelajaran 3
Lembaran Pekerjaan
Lembaran pekerjaan ini merupakan panduan dan pengarah bagi anda sebagai
peserta pelatihan untuk melakukan kegiatan-kegiatan dalam praktik
memelihara/servis sistem injeksi bahan bakar motor diesel, dimana kriteria kinerja
yang termaktub pada bab I modul ini dapat dicapai dengan efektif dan efisien
b. Petunjuk pelaksanaan.
1) Lakukan intruksi dan arahan dalam lembaran pekerjaan ini sesuai dengan
urutannya.
2) Perhatikan kaidah-kaidah keselamatan kerja pada waktu melaksanakan
berbagai kompetensi dasar
3) Kerjakan secara individu atau kelompok secara mandiri dan minta bimbingan
dari pelatih bila terdapat kesulitan.
4) Gunakan buku informasi dan buku petunjuk lainnya sebagai pedoman dalam
melaksanakan tugas-tugas operasional pelatihan.
c. Keselamatan Kerja
d. Persiapan Peralatan
1) Kendaraan TOYOTA KIJANG mesin Diesel.
2) Macammacam peralatan tangan sesuai dengan kebutuhan Memelihara/menservis
sistem rem dan komponen-komponennya, seperti:
a) Kunci pas
b) Kunci ring
c) Kunci sok
d) Tang kombinasi
e) Tang long nose
f) Obeng biasa dan obeng bintang
g) Tang pegas.
h) Kunci khusus untuk membuka mur pengikat pipa tekanan tinggi.
1) Persiapan.
a) Tempatkan kendaraan pada tempat kerja yang aman.
b) Siapkan perlengkapan keamanan kendaraan dan perlengkapan kerja.
c) Siapkan peralatan tangan dan peralatan khusus untuk memelihara/servis
sistem injeksi bahan bakar motor diesel.
d) Pasang fender coper dan seat cover.
e) Lepas kabel baterai positip dari terminal baterai positif.
b) Lepas selang bahan bakar antara Feed pump dengan saringan bahan
bakar.
c) Lepas slang bahan bakar antara saringan bahan bakar dengan pompa
injeksi
Catatan :
Hati-hati ketika Lepas pipa kelebihan bahan bakar dari injector
jangan sampai tertekuk.
Hasil pemeriksaan :
(2) Bersihkan saringan bahan bakar dengan cara dicuci dengan solar
dan dihembus oleh udara dari outlet ke arah inlet.
Hasil kerja membersihkan saringan bahan bakar :
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 124
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel
..
(5) Pasang elemen saringan untuk saringan bahan bakar pompa injeksi
tipe inline.
Petunjuk:
Nozle yang bekerja sempurna bila terdengan suara
mendesis ketika terjadi pengabutan.
Bila tekanan pembukaan needle tidak sesuai dengan
spesifikasi, maka nozle harus diservis.
Hasil pemeriksaan :
Tekanan pengabutan = kg/cm
Hasil pemeriksaan :
d) Rakitlah slang/pipa bahan bakar dari Feed pump ke saringan bahan bakar
dan dari saringan bahan bakar ke pompa injeksi.
e) Keluarkan udara palsu dari sistem dengan mengoperasikan priming pump
sampai bahan bakar yang keluar dari pompa injeksi tidak bergelembung.
(2) Putarkan poros engkol mesin hingga keluar dari pipa pemeriksaan (
Inpection pipe )
(3) Bersihkan sisa bahan bakar yang keluar dari ujung pipa
pemeriksaan seperti pada gambar (A), sehingga permukaannya rata
seperti pada gambar (B)
Catatan:
Saat injeksi adalah tepat bila tanda titik ( penunjuk )
menunjukan tanda timing pada pully poros engkol sesuai
spesifikasi, sebagai contoh 14 sebelum TMA.
Bila akan merubah saat injeksi karena tidak sesuai dengan
spesifikasi baik untuk memajukan atau untuk memundurkan
adalah harus mengerakan atau memiringkan rumah pompa
injeksi ke dalam atau ke luar untuk mendapatkan saat injeksi
yang tepat.
(5) Periksa kembali ketepatan saat injeksi seperti langkah kerja di atas.
Hasil pemeriksaan saat injeksi :derajat.
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 134
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel
(2) Set selinder no 1 atau selinder no. 4 kurang lebih 25-30 dari titik
timing dengan cara menggerakan poros engkol berlawanan arah
dengan putaran mesin.
(10) Keraskan baut dan mur pengikat pompa injeksi bila langkah
plunger sudah sesuai dengan spesifikasi.
PERHATIAN :
Pengerasan yang berlebihan dapat menyebabkan nosel berubah bentuk
dan jarumnya menempel atau problem lainnya.
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 137
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Memelihara / Servis Sistem Dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel
b) Hubungkan Tachometer
c) Setel putaran idle dengan langkah kerja sebagai berikut:
(1) Memeriksa bahwa tuas penyetel menyentuh sekrup penyetel putaran
idle, saat pedal akselerasi dibebaskan. Bila tidak menyentuh, stel link
akselerasi.
Hasil pemeriksaan:
Putaran idle : .. Rpm
f. LEMBAR PENILAIAN
TIDAK
NO ASPEK YANG DINILAI LULUS KET
LULUS
1 Persiapan
2 Keselamatan kerja
3 Melepas komponen-komponen sistem
injeksi bahan bakar diesel.
4 Memelihara/servis feed pump
Nilai Akhir
Keterangan :
Tidak = 0 (nol) (tidak lulus)
Ya = 7 s.d. 9 (lulus)
Kategori kelulusan :
7 : memenuhi kriteria minimal dengan bimbingan
8 : memenuhi kriteria minimal tanpa bimbingan
9 : di atas minimal tanpa bimbingan
BAB III
EVALUASI
A. TEST PENGETAHUAN
1 Sebutkan Perbedaan sumber panas untuk membakar bahan bakar antara motor
bensin dan motor diesel.
2 Jelaskan apa yang dimaksud dengan direct injection.
3 Sebutkan waktu penggantian saringan bahan bakar.
4 Sebutkan tipe Feed pump yang digunakan pada pompa injeksi tipe distributor.
5 Sebutkan Perbedaan antara pompa injeksi tipe Inline dengan pompa injeksi tipe
distributor.
6 Sebutkan fungsi automatic timer pada motor diesel.
7 Sebuitkan langkah kerja memeriksa memeriksa bentuk pengabutan.
8 Jelaskan apa akibatnya bila sudut pengabutan injektor sudah besar.
9 Sebutkan langkah kerja memeriksa saat injeksi pada motor diesel tipe distributor.
10 Sebutkan SOP memeriksa dan menyetel kecepatan maksimum.
B. KUNCI JAWABAN
1. Sumber panas motor bensin adalah busur listrik yang dibangkitpan oleh sistem
pengapian yaitu busi, sedangkan sumber panas pada motor diesel adalah panas
udara akibat ditekan dengan tekanan tinggi.
2. Direct injection adalah suatu sistem penginjeksikan n dimana bahan bakar
langsung dikabutkatkan kedalam selinder.
3. Saringan bahan bakar harus diganti bila telah mencapai jam kerja 20.000 km/jam.
4. Tipe Feed pump yang digunakan pada pompa injeksi tipe distributor adalah tipe
rotari dengan menggunakan vave sebagai penghisap dan penekah bahan bakar.
5. Pompa injejsi inline adalah suatu pompa , dimana elemen pompa yaitu plunger
bekerja secara resiprocating dan satu elemen hanya melayani satu selinder.
Sedangkan pompa injeksi distributor elemen pompa yaitu plunger bekerja secara
resiprocating dalam menekan bahan bakar dan berputar dalam membagi bahan
bakar; dimana satu elemen pompa akan melayani seluruh selinder baik 4 selinder
ataupun 6 selinder.
6. Automatic timer berfungsi untuk memajukan saat injeksi ketika mesin berputar
cepat.
7. Langkah kerja memeriksa bentuk pengabutan nozle adalah:
k. Mengeraskan baut dan mur pengikat pompa injeksi bila langkah plunger
sudah sesuai dengan spesifikasi.
10. SOP memeriksa dan menyetel kecepatan maksimum adalah:
a. Melepaskan link akselerasi
b. Memutuskan kabel segel dari sekrup penyetel kecepatan maksimum
c. Mengendorkan mur pengunci pada sekrup kecepatan maximum,
d. Menyetel kecepatan maksimum dengan memutar sekrup penyetel kecepatan
maksimum.
PETUNJUK : Putar sekrup penyetel saat mesin berputar idling, kemudian
naikan kecepatan putaran mesin dan periksa kembali kecepatan
maksimum.
e. Mengeraskan mur pengunci dengan menggunakan SSt untuk mengeraskan
mur pengunci.
f. Memeriksa kembali kecepatan maksimum.
g. Menyambungkan kembali link akselerasi.
h. Menyetel link akselerasi Setelah menyetel kecepatan maksimum.
i. Menyegel kembali sekrup penyetelnya dengan kawat segel yang baru.
Keterangan :
Tidak = 0 (nol) (tidak lulus)
Ya = 7 s.d. 9 (lulus)
Kategori kelulusan :
7 : Mengisi dengan benar minimal 80 %
8 : Mengisi dengan benar minimal 90 %
9 : Mengisi dengan benar minimal 100 %
D. KRITERIA KELULUSAN
NILAI
Aspek Tidak Lulus
7 8 9
Sikap
Tes pembelajaran 1
Tes pembelajaran 2
Nilai keterampilan
Tes Evaluasi
Nilai Akhir
Kriteria Kelulusan :
7 : memenuhi kriteria minimal dengan bimbingan
8 : memenuhi kriteria minimal tanpa bimbingan
9 : di atas minimal tanpa bimbingan
BAB IV
PENUTUP
Bagi siswa yang telah mencapai syarat kelulusan minimal dapat melanjutkan ke
modul berikutnya, namun bila syarat minimal kelulusan belum tercapai maka harus
mengulang modul ini, atau bagian yang tidak lulus dan karena tidak diperkenankan
mengambil modul berikutnya.