Disusun oleh :
30101206637
Pembimbing :
FAKULTAS KEDOKTERAN
SEMARANG
2017
Azithromycin vs. chloramphenicol untuk
demam tifoid tanpa komplikasi pada anak
Yulia Antolis, Tony Rampengan, Rocky Wilar, Novie Homenta
Rampengan
Abstrak
Hasil Dari 30 pasien dalam grup azitromisin dan 28 pasien dari 30 pasien
dalam grup kloramfenikol sembuh (P= 0.246). Waktu penyembuhan demam
lebih pendek pada grup azitromisin (mean 37,9 (SD 32,75) jam, 95 % CI
25,67 sampai 50,13) dibanding grup kloramfenikol (mean 49 (SD 45,83) jam,
95 % CI 31,89 sampai 66,11).
Kesimpulan Efektifitas azitromisin mirip dengan choramphenicol dalam
pengobatan demam tifoid tanpa komplikasi pada anak-anak. Azitromisin
memiliki waktu penyembuhan demam lebih pendek dan tingkat kesembuhan
yang lebih tinggi dibandingkan kloramfenikol, meskipun hasil ini tidak
signifikan secara statistik.
Metode
Pasien diuji setiap hari sampai pasien keluar dari rumah sakit, dengan
referensi khusus untuk gejala klinis, waktu penyembuhan demam , efek
samping obat, dan komplikasi dari penyakit. Respon terhadap pengobatan
dinilai dengan parameter klinis (resolusi dari tanda dan gejala klinis), waktu
penyembuhan demam (waktu awal pemberian antibiotik sampai suhu tubuh
turun menjadi kurang dari 37,5 dan tetap demikian selama 48 jam) dan
pengembangan komplikasi. pasien dianggap sembuh jika demam
menghilang, Semua tanda dan gejala demam tifoid teratasi, dan tidak ada
komplikasi atau efek samping yang parah hingga hari terakhir
pengobatan. Kegagalan pengobatan klinis didefinisikan sebagai demam dan
gejala yang menetap setelah menyelesaikan pengobatan atau berkembang
menjadi komplikasi berat (perdarahan gastrointestinal yang parah, perforasi
usus, syok, atau koma) selama pengobatan, membutuhkan perubahan dalam
terapi . pasien yang gagal diterapi ulang dengan ceftriaxon 80 mg/kgBB/hari
selama 7 hari.
Asumsi tingkat kegagalan dari azitromisin 5%, ukuran sample minimal
24 pasien per kelompok akan memberikan kekuatan 80% untuk mendeteksi
perbedaan 20% di tingkat kegagalan pada tingkat signifikansi 5%. Proporsi
kesembuhan klinis dibandingkan dengan uji Chi-square. Waktu
penyembuhan demam dibandingkan dengan menggunakan t-test
independent. Nilai p <0,05 menunjukkan perbedaan yang signifikan antara
kedua kelompok.
Hasil
Efek samping terjadi pada dua pasien yang diobati dengan azitromisin,
dengan perkembangan ketidaknyamanan perut dan batuk, tapi tidak satu pun
dari pasien yang diobati dengan kloramfenikol. Efek samping yang tidak
parah dan tidak menimbulkan perubahan dalam pengobatan.
Diskusi