Sifat datar adalah terbagi prosese dengan elevasi di tentukan yang dapat menghasilkan satu
untuk pemetaan . Rancangan rekayasa dan konstruksi . Hal ini sesuai dengan literatur Brinker (2000)
yang menyatakan bahwa Hasil sifat datar dipakai untuk merancang jalan raya , dan juga saluran
saluran yang mempunyai garis gradien yang paling sesuai dengan topografi yang ada , merancanakan
proyek proyek konstruksi menurut elevasi terancana menghitung volume pekerjaan tanah ,
menyelidiki ciri-ciri aliaran di suatu wilayah , dan mengembangkan peta-peta yang mengnunjukan
bentuk tanah secara umum.
Sesuai dengan ketelitianya , maka sifat datar yang menggunakan instrumen sifat datar dan
rambu ukur diklasifikasikan .Hal ini sesuai dengan literatur Sosradarsono (1992) yang menyatakan
bahwa sifat datar yang mengunakan instrumen sifat datar dan rambu di klasifikasikan sebagai berikut
yaitu sifat 5mm ( umumnya digunakan untuk membantu pekerjaan konstruksi ) . Sifat datar untuk
meembantu pekerjaan pekerjaan teknik umum dan konstruksi ,kesalah kuadrat rata-rata 1km adalah
1 mm sampai 2,5 mm ,sifat datar teliti dengan ketelitian yang tinggi .Kesalahan kuadrat rata-rata per
1km adalah 0,4mm sampai 0.25 mm
Bench Mark ( BM) adalah titik relatif elevasi yang diketahui harus mudah dikenali dan
ditemukan dan harus ditetapkan . TP( Turning Point ) adalah titik sementara yang ketinggiannya
ditentukan selama proses penyamarataan ,Backsight (bs) adalah pada titik elevasi yang diketahui .
Foresight (fs ) adalah pemandangan untuk menentukan ketinggian .Hal ini sesuai dengan literatur Mc
Cormac (2004) yang menyatakan bahwa Bench mark (BM) adalah titik relatif elevasiyang diketahui ,
TP( Turning Point ) adalah titik sementara yang ketinggiannya ditentukan selama proses
penyamarataan,Backsight adalah pemandangan yang di bawa ke tingkat batang yang di pegang pada
titik elevasi yang diketahui .
Kesalahan yang paling sering terjadi dalam penyamarataan yaitu pada misreading the rod. Hal
ini sesuai dengan literur Mc Cormac (1983) yang menyatakan bahwa kesalahan yang paling sering
terjadi dalam penyamarataan yaitu pada misreading the rod ( salah membaca batang ) kecuali
instrumen sangat berhati-hati , dia mungkin terkadang membaca batangnya tidak benar. Ada
beberapa cara untuk mencengah kesalahan tersebut , Yaitu instrukturnya harus selalu mencatat
dengan seksama tanda kaki diatas ataupun dibawah titik dimana rambu rintang horizontal memilah
batangnya. Prosedur yang baik untuk instrumental adalah memanggil pembacaan saat dia
mengambilnya . Bisa memanggil rodman, sambil tetap memegang tongkatnya dengan benar , arahkan
ke bacaan dengan pensil.